Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Tali Pusat Pada Bayi

A. Pengantar

Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang di
sebabkan oleh pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering dan terhindar dari infeksi tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat dilakukan adalah mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak
masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi (Hidayat,2005).
Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.
Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan, sebab
selama dalam rahim, tali pusat ini lah yang menyalurkan oksigen dan makanan
dari plasenta ke janin yang berada di dalam nya. Begitu janin dilahirkan, ia
tidak lagi membutuhkan oksigen.dari ibunya, karena bayi mungil ini sudah
dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tak diperlukan lagi
maka saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau diikat (Wibowo, 2008).
Diameter tali pusat antara 1cm - 2,5cm, dengan rentang panjang antara
30cm-100cm, rata-rata 55cm. Setelah tali pusat lahir akan segera berhenti
berdenyut, pembuluh darah tali pusat akan menyempit tetapi belum obliterasi,
karena itu tali pusat harus segera dipotong dan diikat kuat-kuat supaya
pembuluh darah tersebut oklusi serta tidak ada perdarahan (Retniati, 2010;9).

B. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan praktikum laboratorium, mahasiswa
diharapkan mampu melakukan perawatan tali pusat pada pasien bayi.
C. Alat & Bahan
1. Alkohol 70%, betadin 10% dalam tempatnya.
2. Kasa dan kapas lidi steril dalam tempatnya.
3. Korentang dalam tempatnya.
4. Perlengkapan pakaian bayi, (gurita, popok, baju, dll).
5. Pengikat tali pusat steril.
6. Aquadest steril.
7. Gunting verband.
D. Prosedur kerja
1. PRAINTERAKSI
a. Membaca laporan/instruksi/perintah/program terapi medik/program
terapi keperawatan.
b. Menulis/mencek identitas klien pada format dokumentasi asuhan
keperawatan
c. Menyiapkan peralatan :
1) Alkohol 70%, betadin 10% dalam tempatnya.
2) Kasa dan kapas lidi steril dalam tempatnya.
3) Korentang dalam tempatnya.
4) Perlengkapan pakaian bayi, (gurita, popok, baju, dll).
5) Pengikat tali pusat steril.
6) Aquadest steril.
7) Gunting verband.
d. Mencuci tangan.
2. ORIENTASI
a. Memperkenalkan diri
1) Mengucapkan salamterapeutik/memperkenalkan diri
2) Validasi data : nama klien, keluhan, datalain terkait
b. Meminta persetujuan tindakan
1) Menyampaikan/menjelaskan tujuantindakan
2) Menyampaikan/menjelaskan Iangkah-langkah tindakan
c. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan
3. INTERAKSI
a. Kasa pembungkus tali pusat ditetesi aquadest dan dibuka.
b. Bersihkan tali pusat dengan kapas alkohol, mulai dari ujung sampai
pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya dengan diameter 2 sm.
c. Olesi tali pusat dengan betadine atau obat sejenisnya dengan cara
yang sama seperti di atas.
d. Tali pusat selanjutnya dibungkus dengan kasa steril dan difiksasi
dengan menggunakan gurita.
e. Pakaian bayi dikenakan dan selanjutnya dirapikan. Kemudian bayi
dibaringkan dengan posisi sesuai kebutuhan.
f. Mencuci tangan.
4. EVALUASI
a. Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi tujuan.
b. Kontrak pertemuan berikutnya dan mengucapkan salam terminasi.
c. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula (ruang
penyimpanan).
d. Mencuci tangan
5. DOKUMENTASI
a. Mencatat hasil tindakan dan respon klien dengan nama/paraf yang
jelas
b. Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam)
c. Mencatat nama perawat yang melakukan /tanda tangan.

Anda mungkin juga menyukai