YITA LAMANTO 14420202143 Definisi Pneumonia Menurut WHO (2015), Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru- paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut Alveoli, yang mengisi dengan udara ketika orang yang sehat bernafas.Ketika seorang individu memiliki pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan, yang membuat berbafas asupan oksigen yang menyakitkan dan terbatas (Suryono, 2020). Etiologi 1. Bakteri , Diplococcus pneumonia, pneumococcus, streptokokus hemolyticus, Streptokoccusaureus, Hemaphilus Influenza, Mycobacterum Tuberkolosis, Bacillus Fre 2. Virus, Respiratory Syncytial virus, Adeno virus, V.Sitomegalitik, V. Influenza. 3. Mycoplasma Pneumonia 4. Jamur, HistoplasmaCapsulatum, Cryptococcus Neuroformans, Blastomyces Dermatitisdes, Coccidosdies Immitis, Aspergilus Species, Candida Albicans. 5. Aspirasi : Makanan, Kerosene (bensin, minyak tanah), Cairan Amnion, Benda Asing. 6. Pneumonia Hipostatik. 7. Sindrom Loeffer. Manifestasi Klinis Menurut Amin dan Hardhi (2015), tanda dan gejala pneumonia adalah sebagai berikut: (Suryono, 2020) Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling sering terjadi pada usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5°C – 40,5°C bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau terkadang euforia dan lebih aktif dari normal, beberapa anak bicara dengan kecepatan tidak biasa. Meningitis, yaitu tanda – tanda meningeal tanpa infeksi meninges. Terjadi dengan awaitan demam tiba- tiba dengan disertai sakit kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda kernig dan brudzinski, dan akan berkurang saat suhu turun. Anoreksia merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit masa kanak- kanak. Sering kali merupakan bukti awal dari penyakit. Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui tahap demam dari penyakit, seringkali memanjang sampai ke tahap pemulihan. Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit yang merupakan petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya berlangsung singkat, tetapi dapat menetap selama sakit. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat. Sering menyetai infeksi pernafasan, khususnya karena virus. Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa dibedakan dari nyeri apendiksitis. Sumbatan nasal, lubang hidung dari bayi mudah tersumbat oleh pembengkakan mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi pernafasan dan menyusui pada bayi. Keluaran nasal, sering menyertai infeksi pernafasan. Mungkin encer dan sedikit lendir kental dan purulen, bergantung pada tipe dan tahap infeksi. Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit pernafasan. Bunyi pernafasan, seperti mengi, mengorok, dan krekels. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan makan peroral. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum, atau memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distress pernapasan berat. Disamping batuk atau kesulitan bernapas, terdapat napas cepat - Pada anak umur 2 bulan – 11 bulan > 50kali/menit - Pada anak umur 1 tahun – 5 tahun > 40kali/menit Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan pneumonia adalah: (Lutji, 2019). Pleurisi Atelektasis Empiema Abses paru Edema pulmonary Infeksi super perikarditis Meningitis Arthritis Konsep Aspek Legal Etik Keperawatan 1. Definisi Kode Etik Keperawatan Kode Etik Keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan Prinsip Moral Dalam Etika Keperawatan Prinsip Otonomi (Autonomy) Prinsip ini menjelaskan bahwa klien diberi kebebasan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri sesuai dengan hakikat manusia yang mempunyai harga diri dan martabat. Prinsip Kebaikan (Beneficience) Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien. Kasus yang berhubungan dengan hal ini seperti klien yang mengalami kelemahan fisik secara umum tidak boleh dipaksakan untuk berjalan ke ruang pemeriksaan. Sebaiknya klien didorong menggunakan kursi roda. Prinsip Keadilan (Justice) Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pada saat perawat dihadapkan pada pasien total care, maka perawat harus memandikan dengan prosedur yang sama tanpa membeda-bedakan klien. Tetapi ketika pasien tersebut sudah mampu mandi sendiri maka perawat tidak perlu memandikannya lagi. Prinsip Kejujuran (Veracity) Prinsip ini menekankan bahwa perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak membohongi klien. Kebenaran merupakan dasar dalam membina hubungan saling percaya. Prinsip Kesetiaan (Fidelity) Prinsip ini menekankan pada kesetiaan perawat pada komitmennya, menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap klien/keluarga. Kasus yang sering dihadapi misalnya perawat telah menyepakati bersama klien untuk mendampingi klien pada saat tindakan PA maka perawat harus siap untuk memenuhinya Terimakasih atas perhatiannya