GAGAL JANTUNG
KELOMPOK II
SAFITRI ULANDARI [14220160007]
EKA RIFTA YUNIARSIH ARIF [14220160009]
ELVI NOVIANTI [14220160012]
KHALIFAH MAULDINI [14220160013]
FEIGI F. MOKOGINTA [14220160014]
DELVI RAHMAYANTI [14220160015]
DEFINISI
1. Penatalaksanaan Medis
a. Pemberian oksigen
b. Terapi nitrat dan vasodilator
c. Diuretik
2. Penatalaksanaan Diet
Pembatasan natrium ditujukan untuk
mencegah, mengatur, atau mengurangi edema,
seperti pada hipertensi atau gagal jantung.
PENGKAJIAN (PRIMER)
1. Airway: Batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan
bantuan otot pernafasan, suara tambahan.
2. Breathing: Dispnea saat aktifitas ataupun pada saat
beristirahat.
3. Circulation : Riwayat hipertensi, IM akut, PJK
sebelumnya, penyakit katub jantung, anemia, syok dll.
Tekanan darah, frekuensi nadi, irama jantung, nadi
perifer berkurang, peningkatan vena juguralis, warna
kulit, kuku pucat atau sianosis, hepar ada pembesaran,
edema
PENGKAJIAN (PRIMER)
4. Disability : Kaji tingkat kesadaran, GCS,
apakah ada fraktur, kondisi klien lesu,
lemah atau tidak mampu bergerak serta
pupil klien.
5. Exposure: Buka baju pasien untuk
melakukan pemeriksaan apakah ada
cedera pada klien. Setelah dilakukan
pemeriksaan tutup kembali tubuh klien
dengan selimut hangat.
PENGKAJIAN (SEKUNDER)
1. Anamnesis : keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, dan penyakit terdahulu.
2. Keluhan Utama : dispnea, kelemahan fisik,
edema sistemik
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat keluarga
6. Psikososial
7. Pemeriksaan fisik: B1 (Breathing), B2
(Bleeding), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5
(Bowel), B6 (Bone)
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan kontraktilitas.
Intervensi :
a. Monitor TTV klien.
b. Identifikasi kulit sekiranya kulit klien
menunjukkan rona pucat dan sianosis.
c. Auskultasi nadi apikal, irama jantung.
d. Palpasi nadi perifer.
e. Kolaborasi pemberian oksigen tambahan
dengan kanula nasal/masker.
f. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
Intervensi :
a. Monitor TTV sebelum dan segera setelah
aktivitas, khususnya bila pasien menggunakan
vasodilator, diuretik dan penyekat beta
b. Catat respon kardiopulmonal terhadap aktivitas,
catat takikardi, disritmia, dispnea berkeringat
dan pucat.
c. Evaluasi peningkatan intoleran aktivitas
d. Kolaborasi program rehabilitas jantung dan
aktivitas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
gangguan mekanisme regulasi.
Intervensi:
a. Monitor pengeluaran urine, catat jumlah dan
warna saat diuresis terjadi.
b. Catat atau hitung keseimbangan pemasukan
dan pengeluaran 24 jam.
c. Monitor TD dan CVP (bila ada)
d. Pertahankan posisi duduk atau tirah baring
dengan posisi semifowler selama fase akut.
e. Kolaborasi dengan ahli gizi.
f. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.
THANK YOU FOR
ATTENTION