Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetapkan
Allah baik tata cara dan perincian-perinciannya (sifat, waktu, tempat dan lainnya).
Dengan prinsip : Harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-Qur’an maupun
Hadis. Tata caranya harus berpola kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini ukurannya
bukan logika. Azaznya kepatuhan dan ketaatan (ta’abbudi).
Contoh-contoh ibadah mahdhah antara lain : Masalah-masalah ushul, seperti
syahadat, sholat lima waktu, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya.
Ibadah ghairu mahdhah ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah yang tata cara
dan perincian-perinciannya tidak ditetapkan dengan jelas. Dengan prinsip :
Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang, selama Allah dan
Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh dilakukan. Tata laksananya tidak
perlu berpola kepada contoh Rasulullah sehingga perkara baru (bid’ah) dalam ibadah
ghairu mahdhah diperbolehkan. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau
untung-ruginya, manfaat atau mudharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika.
Sehingga jika menurut logika sehat, itu buruk, merugikan dan mudharat, maka tidak
boleh dilaksanakan. Azasnya Manfaat, selama itu bermanfaat maka boleh dilakukan.
Dalam ibadah ghairu mahdhah.
Contoh-contoh ibadah ghairu mahdhah antara lain : Masalah-masalah furu’,
seperti shalat subuh dengan qunut atau tidak, dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain
sebagainya.
12) setelah Allah menyebutkan tentang penciptaan manusia, Dia menyebutkan tentang
tempat tinggalnya dan menyebutkan berbagai nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada
mereka dari berbagai sisi.
13) sebagai atap bagi bumi dan untuk maslahat kamu. Masing masing lapisan di atas
yang lain dan telah dihias dengan bintang matahari dan bulan serta menyimpankan di
dalamnya berbagai maslahat bagi makhluk.
14) yang dibawah langit itu maksudnya, kami tidak lalai terhadap makhluk kami dan
tidak membiarkannya, kami tidak lengah terhadap langit, oleh karna itu kami tahan
langit agar agar tidak tidak menimpa bumi, dan kami tidak lengah terhadap makhluk
sekecil biji sawipun baik di dasar lautan maupun di tengah padang sahara, kecuali kami
berikan rezekinya. Dalam Al Quran Allah SWT. Sering menggabung antar penciptaan
dan ilmu-Nya, yakni Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Hal itu, karena
penciptaan makhluk terdapat dalil yang kuat terhadap pengetahuan dan kebijaksanaan
Allah.
4. 1. Pemahaman Agama
Langkah pertama dalam menjadi khalifah adalah memahami prinsip-prinsip agama
Islam. Ini mencakup memahami ajaran agama, etika, dan hukum-hukumnya.
Pemahaman yang mendalam tentang Islam adalah dasar untuk tindakan yang sesuai
dengan prinsip khalifah.
2. Ketaatan Terhadap Tuhan
Sebagai khalifah, manusia harus hidup dalam ketaatan terhadap Allah.Ini melibatkan
menjalankan ibadah sehari-hari, seperti shalat, puasa, dan sedekah, serta menjalani
kehidupan sesuai dengan nilai-nilai moral Islam.
3. Akhlak Mulia
Seorang khalifah harus menjaga akhlak yang mulia. Ini mencakup berperilaku baik, jujur,
adil, dan menjaga integritas dalam segala aspek kehidupan.
4. Pengembangan Diri
Manusia harus berusaha untuk terus mengembangkan diri dalam segala aspek
kehidupan. Ini termasuk pendidikan, keterampilan, dan kemampuan yang
memungkinkan mereka untuk memberikan kontribusi yang lebih baik dalam
peran khalifah mereka.
5. Keadilan
Salah satu prinsip kunci khalifah adalah keadilan. Manusia harus memastikan bahwa
mereka berperilaku adil dalam semua hubungan dan tindakan mereka. Ini mencakup
perlakuan yang adil terhadap semua individu, tanpa memandang suku, agama, atau ras.
6. Kepemimpinan yang Baik
Sebagai khalifah, manusia diharapkan untuk menjadi pemimpin yang baik dalam
masyarakat. Hal ini termasuk memberikan contoh yang baik, memimpin dengan
keadilan, dan mempromosikan kebaikan dalam masyarakat.
7. Pemberdayaan Masyarakat
Manusia sebagai khalifah harus berusaha untuk memajukan masyarakat. Ini bisa
dilakukan melalui pendidikan, pembangunan ekonomi, dan program sosial yang
membantu mereka yang membutuhkan.
8. Penghormatan Terhadap Hukum
Menghormati hukum negara adalah penting. Manusia sebagai khalifah harus berusaha
untuk menjalani kehidupan yang patuh terhadap hukum negara asalkan hukum tersebut
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama.