MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Penyusun:
Kelompok 4
1. Prakas bagus w
2. Putri intan pratiwi 193101100
3. Roziana krisdianti 193101017
4. Sintya rusliani 193101009
5. Siska virnanda 193101040
6. Winda Eka Rachamwati 1931101075
November 2019
KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM
Dalam konsep islam manusia dipandang sebagai makhluk Allah SWT yang diserahi
tugas sebagai khalifah di bumi. Manusia dalam konsep islam harus menngerahkan daya
fikirnya agar dapat mengemban tanggung jawabnya sebagai pemimpin di muka bumi.
Pemimpin menurut islam haruslah seorang yang memiliki kecerdasan intelektual diatas rata-
rata. Memiliki kearifan dan kebijaksanaan, serta cerdas secara emosional dan memiliki visi
yang jauh kedepan
a. Hakekat manusia
Hakekat manusia adalah makhluk individu yang diciptakan oleh Allah SWT, dengan
bahan dasar tanah. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah kering (yang berasal)dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.” (QS.AL-HIJR [15]:28)
Secara arsitektur, tampilan bentuk tubuh dan wajah manusia menempati urutan pertama
dibandingkan dengan segenap makhluk ciptaan Allah (QS. AL-TIN [95]:4). Dia adalah
makhluk dua dimensi yakni dimensi lahir atau jasad dan dimensi batin atau roh.
Ada empat kosakata didalam Al Quran yang mengarah pada makna manusia yakni,
Bani Adam, al-basyar, al-insan, dan an-nas. Disebut Bani Adam, karena manusia adalah
anak cucu Nabi Adam AS. Istilah basyar diarahkan kepada manusia sebagai makhluk
biologis dan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan hal – hal yang bersifat lahiriah
dan didorong oleh kebutuhan makan, minum, bersetubuh, akan mengalami kehancuran dan
kematian sebagai akhir dari aktivitasnya. Namun melalui basyariah ini manusia dapat
mewujudkan hasil dari pikirannya, perasaan, dan kehendaknya dalam bentuk hasil daya cipta,
rasa dan karsanya yang dikenal dengan budaya/ kebudayaan. Sedangkan istilah insan berasal
dari kata nasiya (lupa) diarahkan kepada manusia yang dihubungkan dengan sifat psikologis
spiritual manusia, seperti berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah. Keseluruhan kegiatan
manusia hakikatnya adalah kegiatan yang berdasarkan kemampuan mengakhtualisasikan
akalnya dalam berbagai situasi dan kondisi kehidupan konkrit melalui proses belajar. Adapun
istilah nas sebagai jamak dari kata insan diarahkan kepada segenap manusia dalam
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, keempat istilah tersebut
menunjukkan bahwa manusia sekarang ini adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang memiliki
eksistensi sebagai makhluk biologis, sosial, dan spiritual.
b. Proses penciptaan manusia dalam Al- Qur’an
QS. AL MU’MINUN [23] ayat 12-14
Terjemah ayat
Dan sungguh Kami telah mencipatakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling
baik (QS. AL-MU’MINUN[23] : 12-14)
QS. Al –mu’minun ini menerangkan tentang proses penciptaan manusia yang sangat unik.
Proses penciptaan manusia diuraikan mulai unsur pertamanya, proses perkembangan dan
pertumbuhannya didalam rahim, sehingga menjadi makhluk yang sempurna dan siap lahir
menjadi seorang anak.
Pada ayat 12, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati yang
berasal dari tanah. Selanjutnya pada ayat 13, dengan kekuasaan-Nya saripati yang berasal
dari tanah itu dijadikan menjadi nuhfah (air mani). Dalam istilah biologi air mani seorang
laki-laki disebut sperma dan air mani wanita disebut sel telur(ovum). Ketika keduanya
bertemu dalam proses pembuahan maka kemudian tersimpan dalam tempat yang kokoh yaitu
rahim seorang wanita.
Selanjutnya, pada ayat 14 dijelaskan ketika berada didalam rahim tersebut selama kurun
waktu tertentu nuhfah tersebut berkembang menjadi ‘alaqah (segumpal darah), kemudian
dalam kurun waktu tertentu berubah menjadi tulang-belulang yang terbungkus daging dan
akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia.
Asal Usul Manusia
Dunia ilmu pengetahuan, hingga saat ini masih ramai diperbincangkan tentang asal –
usul kejadian manusia. Sejak Jean Baptist Lamarck, ahli botani di museum d’Histoire
Naturalle Perancis, pada tahun 1801 memperkenalkan teori evolusi, perdebatan tentang asal –
usul manusia sangat ramai. Lamarck, yang dianggap sebagai bapak eolusi, berteori bahwa
makhluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lain melalui perubahan bertahap dalam
waktu berjenjang. Jika kondisi kehidupan spesies berubah, maka berakibat pula pada
perubahan ukuran, bentuk, warna, kekuatan, kegesitan, ketekunan spesics, dan proporsi pada
bagian – bagiannya. Bahkan, kebiasaan – kebiasaan baru merangsang spesies untuk
menggunakan organ – organ tertentu dan mengabaikan organ – organ lainnya. Organ yang
dibiarkan lama tidak berfungsi akan mengerut dan mungkin akhirnya hialang. Teori tersebut
selanjutnya dikembangkan dan disebarluaskan oleh salah seorang pakar ilmu alam dari
Inggris, Charles Robert Darwin (1809 – 1882) dalam magnum opus-nya, The Origin of
Spesies by Means of Natural Selection.
Darwin mengatakan bahwa manusia merupakan hasil evolusi panjang dari makhluk –
makhluk sederhana sebelumnya yang berkat seleksi alam dapat bertahan hidup. Manusia
berevolusi dari makhluk – makhluk primata, yang sebelumnya juga berevolusi dari rentetan
makhluk – makhluk yang lebih sederhana. Menurut teori ini, makhluk hidup pertama lahir
dari benda tak hidup (anorganik) atau lazim disebut “spontaneous generation”.
Teori evolusi ini keudian melandasi hampir semua cabang – cabang ilmu – ilmu
kealaman dan sosial, tak terkecuali psikologi. Tidak jarang terjadi pertentangan terbuka
antara pendukung teori ini dengan pandangan – pandangan agama (kitab suci)
yangberpandangan bahwa manusia dibentuk, diciptakan , dan diturunkan dari suatu tempat
oleh dan atas kehendak Tuhan. Keanekaragaman makhluk di alam ini, termasuk manusia
merupakan hasil kreasi Tuhan, dan bukan berjalan dengan sendirinya secara kebetulan atau
seleksi alam, sebagaimana pandangan kau evolusionis.
Sejatinya, bukan hanya pandangan agama – agama yang menolak teori evolusi, tetapi
ahli botani, zoologi, dan panteologi sendiri banyak yang melayangkan kritik setelah
menemukan fakta – fakta ilmiah yang teruji. Teori evolusi juga tak mampu menjelaskan
adanya eksperimen yang meyimpulkan bahwa terjadinya perubahan lingkungan menunjukan
bahwa ciri – ciri khas yang baru pada makhluk hidup tidak diturunkan kepada anak –
anaknya.
Darwis Hude dalam buku Emosi mengutip analisis Bucaille (1986; 45 – 46) sebagai
berikut : “Argumen – argumen Darwin dikemukakan secara sangat lihai, dan seringkali
kelihaian lebih efektif dibandingkan kemantapan argumen – argumen itu sendiri. Pun kita
tidak boleh mengabaikan kepuasaan ilmuwan – ilmuwan tertentu yang segera memanfaat
teori Darwin untuk mendeskreditkan ajaran – ajaran Bibel (baca : Kitab suci) mengenai
masalah asal – usul manusia dan ketetapan spesies. Ini menjadi bendera kaum evolusionis
yang mereka acung – acungkan dalam pertikaian anatar filsafat materialistis dan keyakinan
keagamaan. Dewasa ini benderayang sama masih dikibarkan dengan semangat yang sama.
Darwin tetap menjadi salah satu seorang pujaan kau ateis, yang selalu siap mendukung
gagasan apapun yang menguntungkan mereka. Pembaca akan tahu bahwa keberadaan
evolusi, walau diterapkan pada spesies manusia, tidak lagi menjadi argumen yangmendorong
keyakinan keagamaan. Sungguh telah – telah terakhr mengenai proses biologi yang terjadi di
dalam sel mengungkapkan fakta – fakta penting yang berbeda dengan Soal – soal yang
didasarkanataspendugaan yang pernahmenjadiobyekpembahasan’’
Manusiasepertijugamahlukhidupalamsemestainibukanlahsebuahkebetulan.
Segalakehidupan yang
adatelahditetentukandengancarasedemikianrupasehinggasetiapaspeksecaraproposionalterleng
kapi. Landasanberpikir yang berbedaantara Barat danTimur ( Islam ) inilah yang
menjadikanpenelusuranilmupengetahuananatar Barat danTimur( Islam ) pun menjadiberbeda.
Islam, telahmemilikikeyakinankuattentangkeberadaanTuhan,
sehinggapenelusuranilmupengetahuanselaluberangkatdarikejadian yang telah Allah
Swttentukan. Dengandemikian,
ilmukemudianberkembangmengikutialurkejadiansesuaituntunanwahyuhinggsampaikepadaha
kikatTuhan.
Dari sisi fisik, manusia adalah makhluk yang paling baik arsitekturnya, penampilannya, atau
performance-nya. Dengan posisi berdiri,manusia berjalan indah sekali. Bayangkan jika
manusia harus berjalan dengan merangkak apalagi menjalar, pasti tidak indah danlincah.
Manusia pun memiliki otak yang lebih besar daripada hewansehingga lebih memiliki peluang
untuk menyimpan memori lebihbanyak.
Adapun dari sisi rohani, manusia memiliki potensi yang baik danpotensi yang buruk, yakni
sebagai berikut.
Kita wajib mengembangkan potensi yang baik dan harus menekan potensi yang
buruk. Lebih baik lagi, apabila potensi buruk diubah menjadi baik.
Pada uraian di bawah ini, penulis akan menjelaskan secara ringkastentang kedudukan,
peranan, visi, misi, dan tujuan hidup manusiadalam kerangka mencapai derajat manusia yang
BERMARTABAT. Mudah-mudahan uraian ini bisa meresume uraian sebelumnya.
a. Definisi manusia. Di dalam Al-Quran disebut basyar, bani Adam, insan, dan an-nas,
yakni salah satu spesies makhlukhidup yang diciptakan oleh Allah dari tanah sebagai
makhlukbiologis, sosial, dan spiritual, atau makhluk yang memilikitubuh, nafsu, dan
akal.
b. Kedudukan manusia. Kedudukan manusia adalah sebagai‘abid atau hamba Allah,
sedangkan Allah adalah al-Ma'bud (Tuhan yang disembah). Semua manusia
tanpaterkecuali berkedudukan sebagai hamba, bukan sebagaituan, sedangkan yang
berkedudukan sebagai tuan hanyalahAllah Swt.. Sebagai hamba Allah, manusia harus
selalu siapmelayani Allah, siap beribadah kepada Allah, dan tidakberibadah kepada
selain Allah.
c. Peran manusia. Peran manusia sebagai khalifah fil ardlh,yakni penguasa dalam
mengelola bumi. Sebagai khalifah,manusia adalah wakil Allah di muka bumi.
Bayangkan, jika didada Anda tertulis nama Anda dan tulisan "WAKIL ALLAH",
maka Anda tidak akan bertindak sembarangan, tetapi Andaakan memilih tindakan
yang paling terhormat. Manusia benar-benar makhluk BERMARTABAT. Sebagai
wakil Allah,maka manusia waiib melaksanakan tugas sesual denganpetunjuk Allah.
Amanah ini sebenarnya telah ditawarkan oleh Allahkepada langit, bumi, dan
gunung-gunung, tetapi merekasemua menolaknya. Kemudian, amanah ini diambil
olehmanusia (QS Al-Ahzâb [33]: 72). Sebagai khalifah, keberadaan seseorang harus
dirasakan manfaatnya bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia ialah orang
yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Semakin banyak memberikan
manfaat, semakin tinggi nilai kemanusiaannya. Semakin tidak memberikan manfaat,
semakin jatuhlah eksistensinya, persis sampah. Walaupun profesor doktor gelarnya,
atau jenderal pangkatnya, menteri atau bahkan presiden jabatannya, tetapi jika hanya
membuat rakyatmenderita, ia adalah manusia sampah... sampah.. sampah.
Na'udzubillâhi min dzalik.
d. Visi manusia. Visi adalah gambaran besar tentang cita-cita masa depan yang harus
diraih. Semua Muslim harusmemiliki visi "fi dunya hasanah wa fil akhirati
hasanah”.Ukurannya adalah sejauh mana dia berusaha menegakkannilai-nilai Al-
Quran di muka bumi.Capaian di dunia berupagelar akademik, jabatan, dan harta
hanyalah batu loncatan, bukan tujuan akhir.Sungguh sangat rugi jika capaian
yangbersifat duniawi itu tidak berubah menjadi pahala. Dalam hal ini perlu disadari
bahwa dunia ini bagi orang kafir adalah masa panen, sedangkan dunia bagi orang
muslim adalah masa menanam. Dunia bagi orang kafir adalah surgayang serba boleh,
sedangkan bagi Muslim, dunia ini bagaipenjara, banyak hal yang dilarang. Selain itu,
perlu jugadimengerti bahwa kebahagiaan dunia adalah "tathmainnulqulub”, yakni
ketenangan hati. Jika hati merdeka dan tenangkarena beriman kepada Allah, itulah
sukses dunia.
e. Misi manusia. Misi manusia adalah untuk beribadahkepada Allah Swt., "Dan Kami
tidak menciptakan jin danmanusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".(QS
Al-Dzâriyât [51]: 56). Beribadah artinya melakukanaktivitas lahir batin yang sesuai
dengan kehendak Allah,baik ibadah ritual maupun ibadah muamalah.
Ibadahmuamalah ini adalah mengelola bumi dan segala isinya,baik sumber daya
insani maupun sumber daya alam untukkesejahteraan umat manusia. Indikator
khalifah adalah bisamenghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.Jika
manusia tidak mampu mengelola bumi untuk kebaikan,malah ia berbuat fasad
(kerusakan) baik di darat, laut,maupun di udara, dapat dikatakan manusia itu telah
gagalmelaksanakan misinya. Kelak ia akan berhadapan dengan"meja hijau" di
pengadilan akhirat. Tak ada satupun yangbisa menolongnya.
f. Tujuan hidup manusia. Tujuan hidup manusia adalahmardhatillah atau mencapai
ridha Allah. Apabila seseorangbergelarprofesordoktor, berpangkatjenderal,
berkedudukantinggi dan dihormati orang banyak, rumah mewah, mobilmahal,
deposito melimpah, bahkan masuk ke dalam deretanorang-orang hebat dengan
sejumlah bintang jasa, tetapi jikapada akhir kematiannya tidak diridhai Allah Swt.,
pasti rugi,celaka, dan penuh penyesalan. Semua harta kekayaan danhasil usahanya
sia-sia dan takkan dapat menolongnya.
g. Strategi Hidup, ialah menjadikan seluruh aktivitas hidup,dari mulai bangun tidur
sampai tidur lagi sebagai ibadah.Kita harus menjadikan bangun tidur, mandi,
berpakaian,makan dan minum, kuliah, bekerja, olahraga, hiburan,berorganisasi serta
kegiatan lainnya sebagai ibadah danberpahala. Sungguh amat rugi jika aktivitas kita
tidakdijadikan sebagai ibadah.
h. Target hidup. Target hidup mukmin adalah menjadi insan TAKWA, yakni kumulatif
antara iman, islam dan ihsan. Iman adalah akidah yang kukuh dan lurus, Islam adalah
taat melaksanakan syariah ibadah, sedangkan ihsan adalahberakhlak mulia, baik
dalam hablumminallah, hablum-minannas, maupun hablumminal 'alam. Takwa
berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayatan, yang artinya hidup hati-hati. Orang taqwa
adalah orang yang senantiasa berhati-hati dalam segala hal, baik dalam melakukan
ibadah mahdhahmaupun muamalah. Aktivitas yang termasuk ibadahmuamalah adalah
kegiatan politik (siyasah), ekonomi (iqtishadiyah), kebudayaan (tsaqafah), pidana
(hudud wa al-qishash), serta pertahanan (adh-dhifa'). Jika semua itudilakukan dengan
hati-hati, disebutlah manusia taqwa. Orang yang bertaqwa bukanlah orang yang tidak
pernahberbuat salah, tetapi jika dia berbuat salah pun bukan karenakecerobohan,
melainkan setelah berhati-hati. Setelah itu, ialangsung bertobat, tidak
menangguhkannya.
i. Buku panduan manusia. Supaya manusia bisa mencapai visi, mampu melaksanakan
misi, serta sanggup mencapai tujuan dan target perjuangan, perlu memiliki SOP
(StandardOperational Procedure) atau manhaj yang tiada lain adalah Al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Saw... "Katakan, jika kamumencintai Allah, maka ikutilah aku
(Nabi). Nabi bersabda,"Aku tinggalkan dua pusaka padamu, jika kamu berpegang
teguh pada keduanya, sampai kapan pun kamu tidak akan tersesat, yakni kitab Allah,
Al-Quran, serta SunnahRasulullah Saw.". Menanggalkan SOP pasti akan
banyakmenuai kesulitan. Neraca amalnya di akhirat kelak pasti kacau dan tak dapat
dipertanggungjawabkan, meskipunselama di dunia, ia mendapat puluhan bintang jasa
dansederet penghargaan, namun tetap saja ia masuk nerakayang panasnya tiada
terkira. Na'udzubillâhi min dzalik.
j. Objek yang dicari manusia, ialah untuk mencapai kebahagiaan akhirat dengan tidak
melupakan kehidupan dunia. Jika orang kafir mencari dunia dengan
melupakanakhirat, sementara mukmin adalah mencari akhirat dengantidak melupakan
dunia.
k. Ujung kehidupan, adalah bertemu dengan Allah Swt. Itulah kebahagiaan yang
mahaabsolut, suatu pertemuan yang sangat didambakan olehsetiap mukmin.
I. Musuh manusia. Musuhmanusia adalah setan, baiksetan jin maupunsetanmanusia.
Setan akan selalumerintangi manusiauntukmencapai derajat takwa. Permusuhan
antara manusiadengan setan telah diketahui daripanggung sejarah pementasan kisah
Adam, Hawa, setan lblis, dan buahkhuldi. Seharusnya, semua itutidak dilupakan,
tetapi harusterus diingat dan dijadikanpelajaran berharga.
Kedudukan manusia adalah sebagai ‘abid atau hamba Allah, sedangkan Allah adalah
al-ma’bud (Tuhan yang disembah). Semua manusia tanpa terkecuali berkedudukan sebagai
hamba, bukan sebagai tuan, sedangkan yang berkedudukan sebagai tuan hanyalah Allah
SWT. Sebagai hamba Allah manusi harus selalu siap melayani Allah, siap beribadah kepada
Allah, dan tidak beribadah kepada selain Allah.
QS. AZ-ZARIYAT AYAT 56
ِ ﺲ إِ ﱠﻻ ِﻟﯿَ ْﻌﺒُﺪ
ُون ِ ْ َو َﻣﺎ َﺧ َﻠ ْﻘﺖُ ْاﻟ ِﺠ ﱠﻦ َو
َ اﻹ ْﻧ
Artinya : “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku”
Allah menciptakan manusia ada tujuan – tujuannya yang tertentu. Manusia dicipta
untuk dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia akan ditanya atas setiap usaha
dan amal yang dilakukan selama ia hidup di dunia. Apabila pengakuan terhadap kenyataan
dan hakekat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan ke atas
dirinya perlu dilaksanakan.
Dalam ayat 30 surah al-Baqarah ,disampaikan informasi bahwa sebelum Allah Swt.
menciptakan manusia pertama yakni Adam as. hal tersebut sudah disampaikan kepada para
malaikat. Diilustrasikan dalam ayat tersebut, terjadi dialog antara Allah Swt. dengan
malaikat. Allah Swt. menyampaikan kepada para malaikat bahwa Allah Swt. hendak
menjadikan khalifah di muka bumi yaitu manusia. Apakah yang dimaksud khalifah itu?
Khalifah berarti pengganti, yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang.
Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah Swt. dalam
menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi. Allah Swt. menunjuk manusia
sebagaikhalifah merupakan penghormatan kepadanya karena kelebihannya dibandingkan
makhluk selain manusia, tidak terkecuali malaikat. Dengan menunjuk manusia sebagai
khalifah, Allah Swt. juga bermaksud mengujinya sejauh mana manusia bisa melaksanakan
amanah sebagai khalifah Allah Swt. di muka bumi.
Ketika Allah Swt. menyampaikan rencana tersebut, malaikat menyampaikan ”Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?” Bila dikaji dengan baik, pernyataan malaikat tersebut bukan
pertanda keberatan atas rencana Allah Swt. tersebut. Perlu diingat bahwa malaikat adalah
makhluk yang sangat taat dan patuh terhadap Allah Swt., tidak mungkin malaikat menentang
dan mendurhakaiNya, termasuk terhadap rencana menjadikan khalifah di muka bumi ini.
Namun demikian, pertanyaan malaikat tersebut dapat diasumsikan beberapa hal. Pertama,
bisa jadi hal itu berdasarkan pengalaman mereka sebelum terciptanya manusia dimana ada
makhluk yang berlaku merusak dan menumpahkan darah. Kedua, atau bisa juga malaikat
menduga bahwa karena yang akan ditugaskan menjadi khalifah bukan malaikat, maka
tentunya makhluk ini berbeda dengan mereka yang senan- tiasa bertasbih dan memuji Allah
Swt. Ketiga, bisajugakarena dari penamaan Allah Swt. terhadap makhluk yang akan
diciptakan dengan sebutan khalifah. Kata khalifah ini mengisyaratkan pelerai perselisihan
dan penegak hukum, sehingga dengan demikian pasti ada diantara mereka yang berbuat
kerusakan, perselisihan dan pertumpahan darah. Wallahu a’lam. Tetapi, apapun latar
belakang pertanyaan malaikat tersebut, yang pasti malaikat hanya bertanya kepada Allah Swt.
bukan menunjukkan keberatan terhadap rencana Allah Swt.
Kemudian dalam ayat tersebut, diketahui bahwa pertanyaan malaikat itu dijawab
singkat oleh Allah Swt.: ”Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa yang kamu tidak
ketahui”. Jawaban Allah Swt. tersebut juga diperkuat bahwa manusia memang layak ditugasi
sebagai khalifah di muka bumi karena kelebihan manusia jika dibandingkan makhluk lain
termasuk malaikat. Kelebihan yang sangat nyata adalah kelengkapan unsur penciptaan
manusia, yaitu jasad fisik, ruh termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting kelebihan
akal pikiran yang dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia.
Artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah – khalifah di bumi dan
Dia mengangkat (derajat) sebagaian kamu diatas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia)
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat membeeri hukuman,
dan sungguh Dia Maha Pengampun Maha Penyayang.
Peran manusia sebagai khalifah fil ardhl, yakni penguasa dalam mengelola bumi.
Khalifah adalah pengganti. Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang
menggantikan Allah SWT dalam menegakkan hukum-hukum Nya dimuka bumi. Sebagia
khalifah, manusia adalah wakil Allah di muka bumi. Allah SWT menunjuk manusia sebaga
khalifah karena kelebihannya dibandingkan makhluk selain manusia, tida terkecuali malaikat.
Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah Allah SWT juga bermaksud mengujinya sejauh
mana manusia bisa melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah SWT dimuka bumi.
Sebagai wakil Allah maka manusia wajib melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk Allah.
Sebagai khalifah, keberadaan seseorang harus dirasakan manfaatnya bagi orang lain, karena
sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Seperti
contohnya saling tolong menolong mrnyambung tali silaturahmi dan bersikap adil. Semakin
banyak memberikan manfaat semakin tinggi nilai kemanusiaannya. Semakin tidak
memberikan manfaat, semakin jatuhlah eksistensinya. Oleh karena itu, kita harus berusaha
menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain, bakan hanya menjadi orang yang
mementingkan dirinya sendiri. Hadis riwayat Tirmidzi dari Abu Sofyan Abdullah ibn Basyar
al Aslamy: Rasulullah bersabda,” Sebaik-baiknya orang adalah orang yang panjang umur
dan baik amalnya.”
Allah menegaskan dalam QS.AZ-ZARIYAT ayat 56 bahwa tujuan diciptakannya jin dan
manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah,
mengabdi, menghamba, tunduk, taat dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya.
Tujuan ibadah ini adalah untuk mencari ridho Allah SWT sesuai QS. Al-Baqarah ayat 207
bahwa:
“Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan
Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba – hamba-Nya.”
Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah SWT yang telah menciptakan
manusia dengan sebaik-baik bentuk dan dengan kemurahan-Nya Allah SWT memberikan
fasilitas hidup.
a. Karenabisnistidakhanyabertujuanuntuk profit
melainkanperlumempertimbangkannilai-nilaimanusiawi,
apabilatidakakanmengorbankanhidupbanyak orang, sehinggamasyarakat pun
berkepentingan agar bisnisdilaksanakansecaraetis;
b. Bisnisdilakukandiantaramanusia yang satudenganmanusia yang lainnya,
sehinggamembutuhkanetikasebagaipedomandanorientasibagipengambilankeputusan,
kegiatan, dantindaktandukmanusiadalamberhubungan (bisnis) satudenganlainnya.
c. Bisnissaatinidilakukandalampersaingan yang sangatketat,
makadalampersainganbisnistersebut, orang yang
bersaingdengantetapmemperhatikannorma-normaetispadaiklim yang semakin
professional justruakanmenang.
Dengandemikiandapatdikatakanbahwapengertianetikabisnisislamitersebutselanjutnya
dijadikansebagaikerangkapraktis yang
secarafungsionalakanmembentuksuatukesadaranberagamadalammelakukansetiapkegiataneko
nomi (religiousness economy practical guidance).
Etikabisnismembawapelakubisnisuntukmasukdalambisnisinternasional.Karenanya,
harus :
1. Pengelolaanbisnissecara professional;
2. Berdasarkankeahliandanketerampilankhusus;
3. Mempunyaikomitmen moral yang tinggi;
4. Menjalankanusahanyaberdasarkanprofesi/keahlian.
1. PrinsipOtonomi;
yaitukemapuanuntukmengambilkeputusandanbertindakberdasarkankeselarasantentang
apa yang baikuntukdilakukandanbertanggungjawabsecara moral ataskeputusan yang
diambil.
2. PrinsipKejujuran;
dalamhalinikejujuranadalahmerupakankuncikeberhasilansuatubisnis,
kejujurandalampelaksanaan control terhadapkonsumen, dalamhubungankerja,
dansebagainya.
3. PrinsipKeadilan; bahwasetiap orang
dalamberbisnisdiperlakukansesuaidenganhaknyamasing-masingdantidakada yang
bolehdirugikan.
4. PrinsipSalingmenguntungkan; jugadalambisnis yang kompetitif.
5. PrinsipIntegritas Moral; inimerupakandasardalamberbisnis,
harusmenjaganamabaikperusahaantetapdipercayadanmerupakanperusahaanterbaik.\
Dari empatprinsipetikadasarBisnisIslami,
makapertanyaanselanjutnyaadalahbagaimanaAkhlaqBisnisIslamiitudilaksanakan?Apalangkah
-langkahkonkritBisnisIslamiitu? Ada enamlangkahawaldalammemulaietikabisnisIslamiyaitu :
Masing-masingdarienamlangkahmemulaibisnisitudapatdijelaskansebagaiberikut :