Anda di halaman 1dari 22

KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Penyusun:

Kelompok 4

1. Prakas bagus w
2. Putri intan pratiwi 193101100
3. Roziana krisdianti 193101017
4. Sintya rusliani 193101009
5. Siska virnanda 193101040
6. Winda Eka Rachamwati 1931101075

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

November 2019
KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM

1. KONSEP DIRI MANUSIA ISLAMI

Dalam konsep islam manusia dipandang sebagai makhluk Allah SWT yang diserahi
tugas sebagai khalifah di bumi. Manusia dalam konsep islam harus menngerahkan daya
fikirnya agar dapat mengemban tanggung jawabnya sebagai pemimpin di muka bumi.
Pemimpin menurut islam haruslah seorang yang memiliki kecerdasan intelektual diatas rata-
rata. Memiliki kearifan dan kebijaksanaan, serta cerdas secara emosional dan memiliki visi
yang jauh kedepan

a. Hakekat manusia
Hakekat manusia adalah makhluk individu yang diciptakan oleh Allah SWT, dengan
bahan dasar tanah. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah kering (yang berasal)dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.” (QS.AL-HIJR [15]:28)
Secara arsitektur, tampilan bentuk tubuh dan wajah manusia menempati urutan pertama
dibandingkan dengan segenap makhluk ciptaan Allah (QS. AL-TIN [95]:4). Dia adalah
makhluk dua dimensi yakni dimensi lahir atau jasad dan dimensi batin atau roh.
Ada empat kosakata didalam Al Quran yang mengarah pada makna manusia yakni,
Bani Adam, al-basyar, al-insan, dan an-nas. Disebut Bani Adam, karena manusia adalah
anak cucu Nabi Adam AS. Istilah basyar diarahkan kepada manusia sebagai makhluk
biologis dan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan hal – hal yang bersifat lahiriah
dan didorong oleh kebutuhan makan, minum, bersetubuh, akan mengalami kehancuran dan
kematian sebagai akhir dari aktivitasnya. Namun melalui basyariah ini manusia dapat
mewujudkan hasil dari pikirannya, perasaan, dan kehendaknya dalam bentuk hasil daya cipta,
rasa dan karsanya yang dikenal dengan budaya/ kebudayaan. Sedangkan istilah insan berasal
dari kata nasiya (lupa) diarahkan kepada manusia yang dihubungkan dengan sifat psikologis
spiritual manusia, seperti berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah. Keseluruhan kegiatan
manusia hakikatnya adalah kegiatan yang berdasarkan kemampuan mengakhtualisasikan
akalnya dalam berbagai situasi dan kondisi kehidupan konkrit melalui proses belajar. Adapun
istilah nas sebagai jamak dari kata insan diarahkan kepada segenap manusia dalam
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, keempat istilah tersebut
menunjukkan bahwa manusia sekarang ini adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang memiliki
eksistensi sebagai makhluk biologis, sosial, dan spiritual.
b. Proses penciptaan manusia dalam Al- Qur’an
QS. AL MU’MINUN [23] ayat 12-14

‫ﺳ ٰﻠﻠَ ٍﺔ ِ ّﻣ ۡﻦ ِط ۡﯿ ٍﻦﺛ ُ ﱠﻢ َﺟ َﻌ ۡﻠ ٰﻨﮫُ ﻧُ ۡﻄﻔَﺔً ﻓِ ۡﻰ ﻗَ َﺮ ٍار ﱠﻣ ِﻜ ۡﯿ ٍﻦ‬ ِ ۡ ‫َوﻟَﻘَ ۡﺪ َﺧﻠَ ۡﻘﻨَﺎ‬


َ ‫اﻻ ۡﻧ‬
ُ ‫ﺴﺎنَ ِﻣ ۡﻦ‬

‫ﺴ ۡﻮﻧَﺎ ۡاﻟ ِﻌ ٰﻈ َﻢ ﻟَ ۡﺤ ًﻤﺎ ﺛ ُ ﱠﻢ‬ ۡ ‫ﻀﻐَﺔً َﻓ َﺨﻠَ ۡﻘﻨَﺎ ۡاﻟ ُﻤ‬


َ ‫ﻀﻐَﺔَ ِﻋ ٰﻈ ًﻤﺎ َﻓ َﻜ‬ ۡ ‫ﻋﻠَﻘَﺔً ﻓَ َﺨﻠَ ۡﻘﻨَﺎ ۡاﻟﻌَﻠَﻘَﺔَ ُﻣ‬
َ َ‫ﺛ ُ ﱠﻢ َﺧﻠَ ۡﻘﻨَﺎ اﻟﻨﱡ ۡﻄﻔَﺔ‬
َ‫ﺴ ُﻦ ۡﻟ ٰﺨ ِﻠ ِﻘ ۡﯿﻦ‬
َ ‫ـﺮ َك ﱣ ُ ا َ ۡﺣ‬ َ ‫اَ ۡﻧﺸ َۡﺎ ٰﻧﮫُ ﺧ َۡﻠﻘًﺎ ٰاﺧ ََﺮؕ ﻓَﺘَ ٰﺒ‬

Terjemah ayat

Dan sungguh Kami telah mencipatakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling
baik (QS. AL-MU’MINUN[23] : 12-14)

QS. Al –mu’minun ini menerangkan tentang proses penciptaan manusia yang sangat unik.
Proses penciptaan manusia diuraikan mulai unsur pertamanya, proses perkembangan dan
pertumbuhannya didalam rahim, sehingga menjadi makhluk yang sempurna dan siap lahir
menjadi seorang anak.

Pada ayat 12, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati yang
berasal dari tanah. Selanjutnya pada ayat 13, dengan kekuasaan-Nya saripati yang berasal
dari tanah itu dijadikan menjadi nuhfah (air mani). Dalam istilah biologi air mani seorang
laki-laki disebut sperma dan air mani wanita disebut sel telur(ovum). Ketika keduanya
bertemu dalam proses pembuahan maka kemudian tersimpan dalam tempat yang kokoh yaitu
rahim seorang wanita.

Selanjutnya, pada ayat 14 dijelaskan ketika berada didalam rahim tersebut selama kurun
waktu tertentu nuhfah tersebut berkembang menjadi ‘alaqah (segumpal darah), kemudian
dalam kurun waktu tertentu berubah menjadi tulang-belulang yang terbungkus daging dan
akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia.
Asal Usul Manusia

Dunia ilmu pengetahuan, hingga saat ini masih ramai diperbincangkan tentang asal –
usul kejadian manusia. Sejak Jean Baptist Lamarck, ahli botani di museum d’Histoire
Naturalle Perancis, pada tahun 1801 memperkenalkan teori evolusi, perdebatan tentang asal –
usul manusia sangat ramai. Lamarck, yang dianggap sebagai bapak eolusi, berteori bahwa
makhluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lain melalui perubahan bertahap dalam
waktu berjenjang. Jika kondisi kehidupan spesies berubah, maka berakibat pula pada
perubahan ukuran, bentuk, warna, kekuatan, kegesitan, ketekunan spesics, dan proporsi pada
bagian – bagiannya. Bahkan, kebiasaan – kebiasaan baru merangsang spesies untuk
menggunakan organ – organ tertentu dan mengabaikan organ – organ lainnya. Organ yang
dibiarkan lama tidak berfungsi akan mengerut dan mungkin akhirnya hialang. Teori tersebut
selanjutnya dikembangkan dan disebarluaskan oleh salah seorang pakar ilmu alam dari
Inggris, Charles Robert Darwin (1809 – 1882) dalam magnum opus-nya, The Origin of
Spesies by Means of Natural Selection.

Darwin mengatakan bahwa manusia merupakan hasil evolusi panjang dari makhluk –
makhluk sederhana sebelumnya yang berkat seleksi alam dapat bertahan hidup. Manusia
berevolusi dari makhluk – makhluk primata, yang sebelumnya juga berevolusi dari rentetan
makhluk – makhluk yang lebih sederhana. Menurut teori ini, makhluk hidup pertama lahir
dari benda tak hidup (anorganik) atau lazim disebut “spontaneous generation”.

Teori evolusi ini keudian melandasi hampir semua cabang – cabang ilmu – ilmu
kealaman dan sosial, tak terkecuali psikologi. Tidak jarang terjadi pertentangan terbuka
antara pendukung teori ini dengan pandangan – pandangan agama (kitab suci)
yangberpandangan bahwa manusia dibentuk, diciptakan , dan diturunkan dari suatu tempat
oleh dan atas kehendak Tuhan. Keanekaragaman makhluk di alam ini, termasuk manusia
merupakan hasil kreasi Tuhan, dan bukan berjalan dengan sendirinya secara kebetulan atau
seleksi alam, sebagaimana pandangan kau evolusionis.

Sejatinya, bukan hanya pandangan agama – agama yang menolak teori evolusi, tetapi
ahli botani, zoologi, dan panteologi sendiri banyak yang melayangkan kritik setelah
menemukan fakta – fakta ilmiah yang teruji. Teori evolusi juga tak mampu menjelaskan
adanya eksperimen yang meyimpulkan bahwa terjadinya perubahan lingkungan menunjukan
bahwa ciri – ciri khas yang baru pada makhluk hidup tidak diturunkan kepada anak –
anaknya.
Darwis Hude dalam buku Emosi mengutip analisis Bucaille (1986; 45 – 46) sebagai
berikut : “Argumen – argumen Darwin dikemukakan secara sangat lihai, dan seringkali
kelihaian lebih efektif dibandingkan kemantapan argumen – argumen itu sendiri. Pun kita
tidak boleh mengabaikan kepuasaan ilmuwan – ilmuwan tertentu yang segera memanfaat
teori Darwin untuk mendeskreditkan ajaran – ajaran Bibel (baca : Kitab suci) mengenai
masalah asal – usul manusia dan ketetapan spesies. Ini menjadi bendera kaum evolusionis
yang mereka acung – acungkan dalam pertikaian anatar filsafat materialistis dan keyakinan
keagamaan. Dewasa ini benderayang sama masih dikibarkan dengan semangat yang sama.
Darwin tetap menjadi salah satu seorang pujaan kau ateis, yang selalu siap mendukung
gagasan apapun yang menguntungkan mereka. Pembaca akan tahu bahwa keberadaan
evolusi, walau diterapkan pada spesies manusia, tidak lagi menjadi argumen yangmendorong
keyakinan keagamaan. Sungguh telah – telah terakhr mengenai proses biologi yang terjadi di
dalam sel mengungkapkan fakta – fakta penting yang berbeda dengan Soal – soal yang
didasarkanataspendugaan yang pernahmenjadiobyekpembahasan’’

MenurutDarwisHude, Bucailletampaknyainginmenegaskanbahwaadafaktor – faktor


lain yang ikutmendorongtersebarluasnyateorievolusiitu. Di bagian lain tuliannya,
Bucaillemenjelaskanbahwa ‘’ teoritersebut di dorongsampaiketingkatekstrimsedemikianrupa,
sehinggaparapenilitimengklaimtelahmemilikibuktibhawamanusiaberasaldarisuatukera –
suatugagasan yang, bahkanpadamasasekarang,adaseorangahlipaleontologi yang terhomat pun
yang mampumembuktikannya.’’ Meskidemikian, iatetapmenghargaijerihpayahtokoh –
tokohevolusidalammenghimpun data sedikit demi sedikit.

Dalamkonsep Islam Tuhanmenciptakanmanusiadansegalaisinya di


antaralangitdanbumi. Artinyasemua yang adadiantaralangitdanbumi,
sengajadiciptakansesuaidengankodratnya, sesuaidenganfungsinya. Dalamsurat Al –
Fatihahayat 2 Allah Swtberfirman. ‘’ Segalapujibagi Allah, Tuhan ( rabb ) semestaalam.’’
Hal inimerupakanpernyataanbahwa Allah SWT adalahpeciptaalamsemestadanDiajuga yang
memeliharanya. SuratAz-Zumarayat 62 jugamengatakan, ‘’ Allah
menciptakansegalasesuatudanDiamemeliharasegalasesuatu.’’

Olehkarenaitu, islamtidakmengenalteorievolusimanusiaseperti yang dipaparkanoleh


Darwin. ManusiaadalahmanusiadandemikianlahTuhanberkehendak. Al- Qur’an
megatakanbahwa Allah SWT
menciptakanmanusiadariberbagaitahapprogesifpertumbuhandanperkembangan. QS. Al –
Furqanayat 2 menyebutkan, ‘’…. Dan Diatelahmenciptakansegalasesuatu,
danDiamenetapkansegalanyadenganukuran- ukurandenganserapi – rapinya.’’Dalam Al –
Qur’an Allah Swttelahmenuntundanmengajakmanusiauntukmenggunakanakalnya, emosinya,
dandayaspiritualnyauntukmerasakan, memahami, danmenghayati,
sertamenggunakankupingdanmatanyauntukmendengardanmelihat.

Manusiasepertijugamahlukhidupalamsemestainibukanlahsebuahkebetulan.
Segalakehidupan yang
adatelahditetentukandengancarasedemikianrupasehinggasetiapaspeksecaraproposionalterleng
kapi. Landasanberpikir yang berbedaantara Barat danTimur ( Islam ) inilah yang
menjadikanpenelusuranilmupengetahuananatar Barat danTimur( Islam ) pun menjadiberbeda.
Islam, telahmemilikikeyakinankuattentangkeberadaanTuhan,
sehinggapenelusuranilmupengetahuanselaluberangkatdarikejadian yang telah Allah
Swttentukan. Dengandemikian,
ilmukemudianberkembangmengikutialurkejadiansesuaituntunanwahyuhinggsampaikepadaha
kikatTuhan.

Berbedadenganislam, Barat memulaisebuahpenelitiandarititik nadir, nol, darisesuatu


yang takada. Kalau pun tohdiyakiniada, makapendekatan yang merekagunakanlebihbersifat
material. Barat memberikanpeluang yang sangatbebasuntukmengeksplorasiapa pun
karenatidakmemilikinilaipengikat.
Berpikirkreatifmemangsangatdimungkinkandengankondisiini, karenaitutakheran pula
penelitianmenjadihal yang biasa di Barat. Namundalam Islam,
segalasesuatunyaharusbertumpupadahakikatkeberadaan Sang Pencipta,
sehinggakoridoreksplorasiharusmengikutikaidah – kaidah yang telahditetapkansebelumnya.
Denganadanyakaidah – kaidahtersebut, makamanusiaakanterhindardarikesesatan. Sebab,
sebagaimana yang kitaketahuiilmupengetahuanmemilikiduadimensi,
yaitukebaikanataukeburukan, jalan yang lurusataukesesatan. Olehkarenaitu, Muhammad
ImarahdalambukunyaManhajIslamimengatakanbahwadalamislam yang
terjadiadalahrevolusiberpikirmanusiadenganTauhid. SebabdenganprinsipTauhidini, cara,
corakberpikitdanbertindak Islam (manhaj Islam) memilikikeistimewaandibandingkandengan
paradigm yang ada di dalamberbagaisyari’at, agama danfilsafat non Islam.

Tauhid Islam bukansebataspernyataandenganlisan,


danbukanjugasebataskonsepfilosofismengenaihubunganmanusiadengan Sang Pencipta.
Tauhidadalahkekuatanrevolusi yang
dengansegalapotensinyaakanmembebaskanmanusiadaripenghambatanterhadapsesuatu yang
lain. Dalampenjelasannya yang lain Muhammad ImarahmengungkapkannTauhid Islam
padadasarnyamempunyaikeandunganfalsafah yang
istimewakarenaiamenghubungkanantaramanusiadengan Sang
Penciptadanjugadenganmahluklainnya. Manusiadiciptakan Allah SWT,
danmerekaadalahwakil-Nya yang ditugaskanuntukmembangunalamsesuaidengantujuan –
tujuansyari’at. Namuntauhidternyatatelahterpinggirkandalamperadaban Barat
dandigantikandenganwatakmaterialis, yang
dalamdarahnyatetapmengalirkonseppemberhalaanYunaniKlasik . Perbedaanfalsafah yang
mendasarinilah yang
menjadikanperbedaanbesardalamfondasidanstrukturbangunanilmupengetahuan Barat dan
Islam.

Potensi yang Dimiliki Manusia

Dari sisi fisik, manusia adalah makhluk yang paling baik arsitekturnya, penampilannya, atau
performance-nya. Dengan posisi berdiri,manusia berjalan indah sekali. Bayangkan jika
manusia harus berjalan dengan merangkak apalagi menjalar, pasti tidak indah danlincah.
Manusia pun memiliki otak yang lebih besar daripada hewansehingga lebih memiliki peluang
untuk menyimpan memori lebihbanyak.

Adapun dari sisi rohani, manusia memiliki potensi yang baik danpotensi yang buruk, yakni
sebagai berikut.

1. Asy-syahawat: kemauan (willingness). Syahwat bukanhanya nafsu berahi atau nafsu


seks, melainkan meliputisegala kemauan, baik kemauan kepada lawan jenis,
anakmaupun harta dan tahta (QS Äli 'Imrân [3]: 14). Kemauaninilah yang mendorong
manusia untuk berkreasi melahirkanbanyak produk, baik produk materiil maupun
nonmaterialsehingga dunia menjadi ramai. Seandainya manusia tidakmemiliki
syahwat seperti malaikat, maka dunia pasti sepi; tidak ada kendaraan, rumah yang
bagus, beragam busana, juga tidak akan ada persaingan.
2. Adz-dzauq: perasaan, emosi (feeling) sehingga manusia bisamerasa gembira, sedih,
suka, benci, dan lain-lain. Perasasaanbenci harus ada dalam hati kita, tetapi benci
kepada hal-hal yang sepatutnya dibenci, misalnya benci kemaksiatan.Seandainya
tidak ada dzauq, pasti tidak ada dunia hiburan,permainan-permainan, dan tidak akan
ada tawa dantangis.
3. Al-fikr: pemikiran (thinking), sehingga manusia dapatmelahirkan sains dan teknologi.
Istilah logis, rasional, danbernalar adalah istilah-istilah yang berhubungan
denganberpikir (al-fikr). Akan tetapi, tidak semua yang rasional itubenar, juga
sebaliknya, sesuatu yang benar kadang-kadangsulit dipahami rasio.
4. Al-agl. Akal adalah "nurun fi al-qalbi yufarriqu bain al-haqwa al-bathil". Akal adalah
cahaya di dalam hati yang dapatmemisahkan antara yang benar dan yang salah.
Karenacahaya (nur, nurani), maka kata akal kadang disebut akalnurani. Perlu
dibedakan antara berpikir dan berakal. Berpikiradalah proses mencari jawaban.
Jawabannya benar atausalah, itu soal lain. Setiap orang pasti berpikir, termasuk
paraperampok sebelum beraksi. Adapun berakal adalah berpikirmencari jawaban,
serta memilah hak dan batil. Semua orangbisa berpikir, tetapi tidak semua orang bisa
menggunakanakalnya. Para cendekiawan yang tidak menggunakan akalnuraninya
dikatakan "afala ta'qilun" (apakah kamu tidakmenggunakan akal?).
5. Fitrah. Kata fitrah berasal dari fathara yang artinya,ciptaan, suci, dan seimbang.
Fitrah adalah menghadap padakebenaran dan kesiapan untuk menggunakan
pikirannya.Jadi, meskipun manusia memiliki potensi buruk, ia lebihcenderung pada
kebaikan. "Setiap anak dilahirkan dalamkeadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang
menjadikandia Yahudi, Nasrani atau Majusi" (HR Imam Muslim dariAbu Hurairah).
6. Hanif: ialah lurus kepada Allah (QS Al-Rûm [30]: 30). Jikatidak terpengaruh oleh
setan yang menggodanya, manusiapasti akan terus lurus menuju Allah, ridha Allah,
dan surga.
7. Zaluman jahula (QS Al-Ahzâb [33]: 72). Zaluman ialahpotensi untuk menzalimi diri
sendiri. Walaupun ia sudahmengetahui bahwa sesuatu itu buruk bagi dirinya, tetapitoh
ia kerjakan juga. Jahula, yakni suka bertindak bodoh. Misalnya, seseorang
mengetahui bahwa menikah itu baiksedangkan berzina itu tercelaanehnya banyak
orang yang memilih berzinadaripadamenikah.
8. Halu'a (QS Al-Ma'ârij [70]: 19-22). Halu'a ialah berkeluhkesah
(jazu'a)lagikikir(manu'a). Apa pun yang terjadi pada dirinya, diresponsdengan keluh
kesah. Jangankan ketika mendapat musibah,ketika diberi nikmat pun tetapberkeluh
kesah. Contohnya,seorang mahasiswa mendapatnilai AB (3,5) dalam
matakuliahPendidikan Agama Islam. la berkeluh kesah karenakhawatir nilai indeks
prestasikumulatifnya tidak mencapai3,6 (tidak cumlaude). Apayang ia lakukan?
Mungkin iaakan mengejar nilai yang lebihbaik dalam mata kuliah yanglain.Itu baik.
9. 'Ajula (QS Al-Isrâ [17]: 11), yakni bersifat tergesa-gesa. Ingin cepat jadi, ingin
cepatmelihat bukti, dan ingin cepatdikabulkan doanya,tidaksabar. Di dalam hadis
dariAbu Hurairah riwayat ImamMuslimperihal 'ajula diilustrasikan tentang
seseorangyang berkata, "Aku sudahberdoa berkali-kali", tetapi rupanya tidak diijabah
lalu diapun berputus asa, dan tidak lagi berdoa., 21

Kita wajib mengembangkan potensi yang baik dan harus menekan potensi yang
buruk. Lebih baik lagi, apabila potensi buruk diubah menjadi baik.

Eksistensi dan Martabat Manusia

Pada uraian di bawah ini, penulis akan menjelaskan secara ringkastentang kedudukan,
peranan, visi, misi, dan tujuan hidup manusiadalam kerangka mencapai derajat manusia yang
BERMARTABAT. Mudah-mudahan uraian ini bisa meresume uraian sebelumnya.

a. Definisi manusia. Di dalam Al-Quran disebut basyar, bani Adam, insan, dan an-nas,
yakni salah satu spesies makhlukhidup yang diciptakan oleh Allah dari tanah sebagai
makhlukbiologis, sosial, dan spiritual, atau makhluk yang memilikitubuh, nafsu, dan
akal.
b. Kedudukan manusia. Kedudukan manusia adalah sebagai‘abid atau hamba Allah,
sedangkan Allah adalah al-Ma'bud (Tuhan yang disembah). Semua manusia
tanpaterkecuali berkedudukan sebagai hamba, bukan sebagaituan, sedangkan yang
berkedudukan sebagai tuan hanyalahAllah Swt.. Sebagai hamba Allah, manusia harus
selalu siapmelayani Allah, siap beribadah kepada Allah, dan tidakberibadah kepada
selain Allah.
c. Peran manusia. Peran manusia sebagai khalifah fil ardlh,yakni penguasa dalam
mengelola bumi. Sebagai khalifah,manusia adalah wakil Allah di muka bumi.
Bayangkan, jika didada Anda tertulis nama Anda dan tulisan "WAKIL ALLAH",
maka Anda tidak akan bertindak sembarangan, tetapi Andaakan memilih tindakan
yang paling terhormat. Manusia benar-benar makhluk BERMARTABAT. Sebagai
wakil Allah,maka manusia waiib melaksanakan tugas sesual denganpetunjuk Allah.

Amanah ini sebenarnya telah ditawarkan oleh Allahkepada langit, bumi, dan
gunung-gunung, tetapi merekasemua menolaknya. Kemudian, amanah ini diambil
olehmanusia (QS Al-Ahzâb [33]: 72). Sebagai khalifah, keberadaan seseorang harus
dirasakan manfaatnya bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia ialah orang
yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Semakin banyak memberikan
manfaat, semakin tinggi nilai kemanusiaannya. Semakin tidak memberikan manfaat,
semakin jatuhlah eksistensinya, persis sampah. Walaupun profesor doktor gelarnya,
atau jenderal pangkatnya, menteri atau bahkan presiden jabatannya, tetapi jika hanya
membuat rakyatmenderita, ia adalah manusia sampah... sampah.. sampah.
Na'udzubillâhi min dzalik.

Ciriutamabahwaseseorangsebagaikhalifahialahapakahseseorang itu bermanfaat


bagi orang lain? Jika bermanfaatitulah khalifah. Jika tidak ada manfaatnya, itulah
sampah. Bahkan, mungkin lebih dari sampah karena sampah masihbisa diolah
menjadi pupuk, tetapi kalau menjadi manusiaperusak itu lebih buruk daripada
sampah. Oleh karena itu, kita harus berusaha menjadi orang yang bisa bermanfaatbagi
orang lain, bukan hanya menjadi orang yang hanyamementingkan diri dan keluarga
sendiri. Apabila seseorangpanjang umurnya dan baik amalnya, itu lebih baik.
Hadisriwayat Tirmidzi dari Abu Sofwan Abdullah ibn Basyar al-Aslamy: Rasulullah
bersabda, "Sebaik-baiknya orang adalahorang yang panjang umurnya dan baik
amalnya."

d. Visi manusia. Visi adalah gambaran besar tentang cita-cita masa depan yang harus
diraih. Semua Muslim harusmemiliki visi "fi dunya hasanah wa fil akhirati
hasanah”.Ukurannya adalah sejauh mana dia berusaha menegakkannilai-nilai Al-
Quran di muka bumi.Capaian di dunia berupagelar akademik, jabatan, dan harta
hanyalah batu loncatan, bukan tujuan akhir.Sungguh sangat rugi jika capaian
yangbersifat duniawi itu tidak berubah menjadi pahala. Dalam hal ini perlu disadari
bahwa dunia ini bagi orang kafir adalah masa panen, sedangkan dunia bagi orang
muslim adalah masa menanam. Dunia bagi orang kafir adalah surgayang serba boleh,
sedangkan bagi Muslim, dunia ini bagaipenjara, banyak hal yang dilarang. Selain itu,
perlu jugadimengerti bahwa kebahagiaan dunia adalah "tathmainnulqulub”, yakni
ketenangan hati. Jika hati merdeka dan tenangkarena beriman kepada Allah, itulah
sukses dunia.
e. Misi manusia. Misi manusia adalah untuk beribadahkepada Allah Swt., "Dan Kami
tidak menciptakan jin danmanusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".(QS
Al-Dzâriyât [51]: 56). Beribadah artinya melakukanaktivitas lahir batin yang sesuai
dengan kehendak Allah,baik ibadah ritual maupun ibadah muamalah.
Ibadahmuamalah ini adalah mengelola bumi dan segala isinya,baik sumber daya
insani maupun sumber daya alam untukkesejahteraan umat manusia. Indikator
khalifah adalah bisamenghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.Jika
manusia tidak mampu mengelola bumi untuk kebaikan,malah ia berbuat fasad
(kerusakan) baik di darat, laut,maupun di udara, dapat dikatakan manusia itu telah
gagalmelaksanakan misinya. Kelak ia akan berhadapan dengan"meja hijau" di
pengadilan akhirat. Tak ada satupun yangbisa menolongnya.
f. Tujuan hidup manusia. Tujuan hidup manusia adalahmardhatillah atau mencapai
ridha Allah. Apabila seseorangbergelarprofesordoktor, berpangkatjenderal,
berkedudukantinggi dan dihormati orang banyak, rumah mewah, mobilmahal,
deposito melimpah, bahkan masuk ke dalam deretanorang-orang hebat dengan
sejumlah bintang jasa, tetapi jikapada akhir kematiannya tidak diridhai Allah Swt.,
pasti rugi,celaka, dan penuh penyesalan. Semua harta kekayaan danhasil usahanya
sia-sia dan takkan dapat menolongnya.
g. Strategi Hidup, ialah menjadikan seluruh aktivitas hidup,dari mulai bangun tidur
sampai tidur lagi sebagai ibadah.Kita harus menjadikan bangun tidur, mandi,
berpakaian,makan dan minum, kuliah, bekerja, olahraga, hiburan,berorganisasi serta
kegiatan lainnya sebagai ibadah danberpahala. Sungguh amat rugi jika aktivitas kita
tidakdijadikan sebagai ibadah.
h. Target hidup. Target hidup mukmin adalah menjadi insan TAKWA, yakni kumulatif
antara iman, islam dan ihsan. Iman adalah akidah yang kukuh dan lurus, Islam adalah
taat melaksanakan syariah ibadah, sedangkan ihsan adalahberakhlak mulia, baik
dalam hablumminallah, hablum-minannas, maupun hablumminal 'alam. Takwa
berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayatan, yang artinya hidup hati-hati. Orang taqwa
adalah orang yang senantiasa berhati-hati dalam segala hal, baik dalam melakukan
ibadah mahdhahmaupun muamalah. Aktivitas yang termasuk ibadahmuamalah adalah
kegiatan politik (siyasah), ekonomi (iqtishadiyah), kebudayaan (tsaqafah), pidana
(hudud wa al-qishash), serta pertahanan (adh-dhifa'). Jika semua itudilakukan dengan
hati-hati, disebutlah manusia taqwa. Orang yang bertaqwa bukanlah orang yang tidak
pernahberbuat salah, tetapi jika dia berbuat salah pun bukan karenakecerobohan,
melainkan setelah berhati-hati. Setelah itu, ialangsung bertobat, tidak
menangguhkannya.
i. Buku panduan manusia. Supaya manusia bisa mencapai visi, mampu melaksanakan
misi, serta sanggup mencapai tujuan dan target perjuangan, perlu memiliki SOP
(StandardOperational Procedure) atau manhaj yang tiada lain adalah Al-Quran dan
Sunnah Rasulullah Saw... "Katakan, jika kamumencintai Allah, maka ikutilah aku
(Nabi). Nabi bersabda,"Aku tinggalkan dua pusaka padamu, jika kamu berpegang
teguh pada keduanya, sampai kapan pun kamu tidak akan tersesat, yakni kitab Allah,
Al-Quran, serta SunnahRasulullah Saw.". Menanggalkan SOP pasti akan
banyakmenuai kesulitan. Neraca amalnya di akhirat kelak pasti kacau dan tak dapat
dipertanggungjawabkan, meskipunselama di dunia, ia mendapat puluhan bintang jasa
dansederet penghargaan, namun tetap saja ia masuk nerakayang panasnya tiada
terkira. Na'udzubillâhi min dzalik.
j. Objek yang dicari manusia, ialah untuk mencapai kebahagiaan akhirat dengan tidak
melupakan kehidupan dunia. Jika orang kafir mencari dunia dengan
melupakanakhirat, sementara mukmin adalah mencari akhirat dengantidak melupakan
dunia.
k. Ujung kehidupan, adalah bertemu dengan Allah Swt. Itulah kebahagiaan yang
mahaabsolut, suatu pertemuan yang sangat didambakan olehsetiap mukmin.
I. Musuh manusia. Musuhmanusia adalah setan, baiksetan jin maupunsetanmanusia.
Setan akan selalumerintangi manusiauntukmencapai derajat takwa. Permusuhan
antara manusiadengan setan telah diketahui daripanggung sejarah pementasan kisah
Adam, Hawa, setan lblis, dan buahkhuldi. Seharusnya, semua itutidak dilupakan,
tetapi harusterus diingat dan dijadikanpelajaran berharga.

Perlu dicatat dan terus diingat bahwamanusiayang berperansebagai khalifah, yang


melaksanakantugas-tugas kekhalifahan, yang karyadan jasanya bermanfaat bagi
orangbanyak, yang hidupnya senantiasaberdasarkan tauhid Allah dan nilai-nilai Qurani, maka
manusia ituadalah manusia yang BERMARTABAT. Sebaliknya, manusia yang memilikiakal,
mata, telinga, dan hati yang tidakdigunakan untuk kebaikan, maka iaadalah manusia yang
lebih rendahmartabatnya daripada hewan ("ka al-an'am bal hum adhal" yang artinyabagaikan
hewan bahkan lebih sesat).

2. TUGAS DAN PERAN MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH DAN


KHALIFAH ALLAH
a. Manusia sebagai hamba ALLAH SWT

Kedudukan manusia adalah sebagai ‘abid atau hamba Allah, sedangkan Allah adalah
al-ma’bud (Tuhan yang disembah). Semua manusia tanpa terkecuali berkedudukan sebagai
hamba, bukan sebagai tuan, sedangkan yang berkedudukan sebagai tuan hanyalah Allah
SWT. Sebagai hamba Allah manusi harus selalu siap melayani Allah, siap beribadah kepada
Allah, dan tidak beribadah kepada selain Allah.
QS. AZ-ZARIYAT AYAT 56

ِ ‫ﺲ إِ ﱠﻻ ِﻟﯿَ ْﻌﺒُﺪ‬
‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َﻣﺎ َﺧ َﻠ ْﻘﺖُ ْاﻟ ِﺠ ﱠﻦ َو‬
َ ‫اﻹ ْﻧ‬

Artinya : “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku”

Sebagai hamba Allah, tanggungjawab manusia adalah amat luas di dalam


kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya. Tanggung
jawab manusia secara umum digambarkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadis berikut. Dari
Ibnu Umar r.a., “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Semua orang dari engkau
sekalian adalah pengembala dan dipertanggungjawabkan terhadap apa yang digembalanya.
Seorang laki – laki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan ditanya tentang
pengembalaannya. Seorang istri adalah pengembala di rumah suaminya dan akan ditanya
tentang pengembalaannya. Seorang khadam juga pengembala dalam harta tuannya dan akan
ditanya tentang pengembalaannya. Maka, semua orang dari kamu sekalian adalah
pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya’(Muttafaq ‘alaih).

Allah menciptakan manusia ada tujuan – tujuannya yang tertentu. Manusia dicipta
untuk dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia akan ditanya atas setiap usaha
dan amal yang dilakukan selama ia hidup di dunia. Apabila pengakuan terhadap kenyataan
dan hakekat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan ke atas
dirinya perlu dilaksanakan.

b. Manusia sebagai khalifah ALLAH SWT

Dalam ayat 30 surah al-Baqarah ,disampaikan informasi bahwa sebelum Allah Swt.
menciptakan manusia pertama yakni Adam as. hal tersebut sudah disampaikan kepada para
malaikat. Diilustrasikan dalam ayat tersebut, terjadi dialog antara Allah Swt. dengan
malaikat. Allah Swt. menyampaikan kepada para malaikat bahwa Allah Swt. hendak
menjadikan khalifah di muka bumi yaitu manusia. Apakah yang dimaksud khalifah itu?
Khalifah berarti pengganti, yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang.
Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang menggantikan Allah Swt. dalam
menegakkan hukum-hukum-Nya di muka bumi. Allah Swt. menunjuk manusia
sebagaikhalifah merupakan penghormatan kepadanya karena kelebihannya dibandingkan
makhluk selain manusia, tidak terkecuali malaikat. Dengan menunjuk manusia sebagai
khalifah, Allah Swt. juga bermaksud mengujinya sejauh mana manusia bisa melaksanakan
amanah sebagai khalifah Allah Swt. di muka bumi.
Ketika Allah Swt. menyampaikan rencana tersebut, malaikat menyampaikan ”Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?” Bila dikaji dengan baik, pernyataan malaikat tersebut bukan
pertanda keberatan atas rencana Allah Swt. tersebut. Perlu diingat bahwa malaikat adalah
makhluk yang sangat taat dan patuh terhadap Allah Swt., tidak mungkin malaikat menentang
dan mendurhakaiNya, termasuk terhadap rencana menjadikan khalifah di muka bumi ini.
Namun demikian, pertanyaan malaikat tersebut dapat diasumsikan beberapa hal. Pertama,
bisa jadi hal itu berdasarkan pengalaman mereka sebelum terciptanya manusia dimana ada
makhluk yang berlaku merusak dan menumpahkan darah. Kedua, atau bisa juga malaikat
menduga bahwa karena yang akan ditugaskan menjadi khalifah bukan malaikat, maka
tentunya makhluk ini berbeda dengan mereka yang senan- tiasa bertasbih dan memuji Allah
Swt. Ketiga, bisajugakarena dari penamaan Allah Swt. terhadap makhluk yang akan
diciptakan dengan sebutan khalifah. Kata khalifah ini mengisyaratkan pelerai perselisihan
dan penegak hukum, sehingga dengan demikian pasti ada diantara mereka yang berbuat
kerusakan, perselisihan dan pertumpahan darah. Wallahu a’lam. Tetapi, apapun latar
belakang pertanyaan malaikat tersebut, yang pasti malaikat hanya bertanya kepada Allah Swt.
bukan menunjukkan keberatan terhadap rencana Allah Swt.

Kemudian dalam ayat tersebut, diketahui bahwa pertanyaan malaikat itu dijawab
singkat oleh Allah Swt.: ”Sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui apa yang kamu tidak
ketahui”. Jawaban Allah Swt. tersebut juga diperkuat bahwa manusia memang layak ditugasi
sebagai khalifah di muka bumi karena kelebihan manusia jika dibandingkan makhluk lain
termasuk malaikat. Kelebihan yang sangat nyata adalah kelengkapan unsur penciptaan
manusia, yaitu jasad fisik, ruh termasuk di dalamnya nafsu, dan yang terpenting kelebihan
akal pikiran yang dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia.

QS. AL-AN’AM AYAT 165

ِ ‫ت ِﻟ َﯿ ْﺒﻠُ َﻮ ُﻛ ْﻢ ﻓِﻲ َﻣﺎ آﺗ َﺎ ُﻛ ْﻢ ِإ ﱠن َرﺑﱠﻚَ َﺳ ِﺮﯾ ُﻊ ْاﻟ ِﻌﻘَﺎ‬


ُ‫ب َو ِإﻧﱠﮫ‬ ٍ ‫ﻀ ُﻜ ْﻢ ﻓَ ْﻮقَ َﺑ ْﻌ‬
ٍ ‫ﺾ دَ َر َﺟﺎ‬ ِ ‫ﻒ ْاﻷ َ ْر‬
َ ‫ض َو َرﻓَ َﻊ َﺑ ْﻌ‬ َ ِ‫َوھ َُﻮ اﻟﱠﺬِي َﺟ َﻌﻠَ ُﻜ ْﻢ ﺧ ََﻼﺋ‬
ٌ ُ‫َﻟﻐَﻔ‬
ٌ◌‫ﻮر َر ِﺣﯿﻢ‬

Artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah – khalifah di bumi dan
Dia mengangkat (derajat) sebagaian kamu diatas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia)
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat membeeri hukuman,
dan sungguh Dia Maha Pengampun Maha Penyayang.
Peran manusia sebagai khalifah fil ardhl, yakni penguasa dalam mengelola bumi.
Khalifah adalah pengganti. Ulama’ ada yang mengartikan bahwa khalifah ialah yang
menggantikan Allah SWT dalam menegakkan hukum-hukum Nya dimuka bumi. Sebagia
khalifah, manusia adalah wakil Allah di muka bumi. Allah SWT menunjuk manusia sebaga
khalifah karena kelebihannya dibandingkan makhluk selain manusia, tida terkecuali malaikat.
Dengan menunjuk manusia sebagai khalifah Allah SWT juga bermaksud mengujinya sejauh
mana manusia bisa melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah SWT dimuka bumi.
Sebagai wakil Allah maka manusia wajib melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk Allah.
Sebagai khalifah, keberadaan seseorang harus dirasakan manfaatnya bagi orang lain, karena
sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Seperti
contohnya saling tolong menolong mrnyambung tali silaturahmi dan bersikap adil. Semakin
banyak memberikan manfaat semakin tinggi nilai kemanusiaannya. Semakin tidak
memberikan manfaat, semakin jatuhlah eksistensinya. Oleh karena itu, kita harus berusaha
menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain, bakan hanya menjadi orang yang
mementingkan dirinya sendiri. Hadis riwayat Tirmidzi dari Abu Sofyan Abdullah ibn Basyar
al Aslamy: Rasulullah bersabda,” Sebaik-baiknya orang adalah orang yang panjang umur
dan baik amalnya.”

TUJUAN DICIPTAKANNYA MANUSIA

Allah menegaskan dalam QS.AZ-ZARIYAT ayat 56 bahwa tujuan diciptakannya jin dan
manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah,
mengabdi, menghamba, tunduk, taat dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya.
Tujuan ibadah ini adalah untuk mencari ridho Allah SWT sesuai QS. Al-Baqarah ayat 207
bahwa:

“Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan
Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba – hamba-Nya.”

Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah SWT yang telah menciptakan
manusia dengan sebaik-baik bentuk dan dengan kemurahan-Nya Allah SWT memberikan
fasilitas hidup.

3. KARAKTER POSITIF DALAM PENGEMBANGAN DIRI SESUAI


PROSEFESINYA
A. Pengertian Etika bisinis islami
Jika ditelusuri secara historis, etika adalah cabang filsafat yang mencari
hakikat nilai-nilai baik dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan dan tindakan
seseorang, yang dilakukan dengan penuh kesadaran berdasarkan pertimbangan
pemikirannya. Persoalan etika adalah persoalan yang berhubungan dengan eksistensi
manusia, dalam segala aspeknya, baik individu maupun masyarakat, baik dalam
hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama manusia dengan dirinya, maupun dengan
alam dissekitarnya, baik dalam kaitannya dengan eksistensi manusia di bidang sosial,
ekonomi, politik, budaya maupun agama. (Musa Asy’ari, 2001:92)
Dalam bahasan ini, secara khusus kajian etika akan diintegrasikan dengan eksistensi
manusia dibidang ekonomi dalam perspektif agama, yaitu etika bisnis islam. Dimana
secara harfiah, etika bisnis islam mengandung istilah dan pengertiannya masing-
masing, yaitu : kata ‘etika’, ‘bisnis’, dan ‘islam’ itu sendiri.
Kata etika (Ethos) berasal dari bahasa Yunani yang berarti adat,
watak/kesusilaan, yang dalam bentuk jamak nya (taetha). Dalam pengertian ini etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup pda diri seseorang maupun pada suatu masyarakat
atau kelompok masyrakat.
Kata Bisnis dalam bahasa Indonesia diserap dari kata Business dari bahasa
inggris yang berarti kesibukan. Kesibukan secara khusus berhubungan dengan
orientasi profit/keuntungan. Menurut Buchari Alma, (2007:5), pengertian bisnis
ditujukan pada sebuah kegiatan berorientasi profit yang memproduksi barang dan atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis juga dapat diartikan sebagai suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyrakat.
Sedangakn bisnis dalam arti luas adalah istilah yang menggambarkan semua aktivitas
dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis
merupakan suatu organisasi yang meyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan. (Griffin & Ebert)
Kata islam merupakan sifat bagi orang-orang yang melakukan ajaran islam dengan
baik dan benar sesuai dengan ajaran-ajarannya. Jadi, kata islam memberikan arti
sebagai perbuatan refleksi atas perwujudan dari nilai-nilai ajaran islam itu sendiri.
Jadi pengertian Etika bisnis islam merupakan suatu proses dan upaya untuk
mengetahui hal-hal yang benar dan salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang
benar berkenan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang
berkepentingan dengan tuntutan perusahan.
Setelahmengetahuimaknaataupengertiansatu-persatudari kata “Etika”, “Bisnis”, dan
“Islami” ataujugadikenalsebagai “Syariat”,
makadapatdigabungkanmaknaketiganyaadalahbahwa “ETIKA BISNIS ISLAMI”
merupakansuatu proses danupayauntukmengetahuihal-hal yang benardan yang salah yang
selanjutnyatentumelakukanhal yang benarberkenaandenganproduk,
pelayananperusahaandenganpihak yang berkepentingandengantuntutanperusahaan.

Mempelajarikualitas moral kebijaksanaanorganisasi,


konsepumumdanstandaruntukperilaku moral dalambisnis,
berperilakupenuhtanggungjawabdanbermoral.Artinya,
etikabisnisislamimerupakansuatukebiasaanataubudaya moral yang
berkaitandengankegiatanbisnissuatuperusahaan.

Dalammembicarakanetikabisnisislamiadalahmenyangkut “Business Firm” danatau


“Business Person”, yang mempunyaiarti yang bervariasi.Berbisnisberartisuatuusaha yang
menguntungkan.jadietikabisnisislamiadalahstuditentangseseorangatauorganisasimelakukanus
ahaataukontakbisnis yang salingmenguntungkansesuaidengannilai-nilaiajaranislam.

Menurut Vincent Barry dalambukunya “Moral Issue in Business”, menyatakanbahwa


Business ethics is the study of what constutes good and bad human conduct, including related
action and values, in a business context.
(Etikabisnisadalahilmutentangbaikburuknyaterhadapsuatumanusia, termasuktindakan-
tindakanrelasidannilai-nilaidalamkontakbisnis.

Karakteristikstandar moral bisnis, lanjutnya, harus : 1) tingkahlaku yang


diperhatikandarikonsekuensiseriusuntukkesejahteraanmanusia, 2) memperhatikanvaliditas
yang cukuptinggidaribantuanataukeadilan. Etikauntukberbisnissecarabaikdan fair
denganmenegakkanhokum dankeadilansecarakonsistendankonsekuensetiapadaprinsip-
prinsipkebenaran, keadabandanmartabat.

a. Karenabisnistidakhanyabertujuanuntuk profit
melainkanperlumempertimbangkannilai-nilaimanusiawi,
apabilatidakakanmengorbankanhidupbanyak orang, sehinggamasyarakat pun
berkepentingan agar bisnisdilaksanakansecaraetis;
b. Bisnisdilakukandiantaramanusia yang satudenganmanusia yang lainnya,
sehinggamembutuhkanetikasebagaipedomandanorientasibagipengambilankeputusan,
kegiatan, dantindaktandukmanusiadalamberhubungan (bisnis) satudenganlainnya.
c. Bisnissaatinidilakukandalampersaingan yang sangatketat,
makadalampersainganbisnistersebut, orang yang
bersaingdengantetapmemperhatikannorma-normaetispadaiklim yang semakin
professional justruakanmenang.

Dengandemikiandapatdikatakanbahwapengertianetikabisnisislamitersebutselanjutnya
dijadikansebagaikerangkapraktis yang
secarafungsionalakanmembentuksuatukesadaranberagamadalammelakukansetiapkegiataneko
nomi (religiousness economy practical guidance).

B. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS ISLAMI

Untukmembangunkulturbisnis yang sehat, idealnyadimulaidariperumusanetika yang


akandigunakansebagainormaperilakusebelumaturan (hokum) perilakudibuatdandilaksanakan,
atauaturan (norma) etikatersebutdiwujudkandalambentukaturan hokum. Sebagai control
terhadapindividupelakudalambisnisyaitumelaluipenerapankebiasaanataubudaya moral
ataspemahamandanpengahayatannilai-nilaidalamprinsip moral
sebagaiintikekuatansuatuperusahaandenganmengutamakankejujuran, bertanggungjawab,
disiplin, berperilakutanpadiskriminasi.

Etikabisnishanya bias berperandalamsuatukomunitas moral,


tidakmerupakankomitmen individual saja, tetapitercantumdalamsuatukerangka social.
Ertikabisnismenjaminbergulirnyakegiatanbisnisdalamjangkapanjang,
tidakterfokuspadakeuntunganjangkapendeksaja.Etikabisnisakanmeningkatkankepuasanpegaw
aiyang merupakan stakeholders yang pentinguntukdiperhatikan.

Etikabisnismembawapelakubisnisuntukmasukdalambisnisinternasional.Karenanya,
harus :

1. Pengelolaanbisnissecara professional;
2. Berdasarkankeahliandanketerampilankhusus;
3. Mempunyaikomitmen moral yang tinggi;
4. Menjalankanusahanyaberdasarkanprofesi/keahlian.

Karenaitu, etikabisnissecaraumummenurutSuarnyAmran, harusberdasarkanprinsip-


prinsipsebagaiberikut :

1. PrinsipOtonomi;
yaitukemapuanuntukmengambilkeputusandanbertindakberdasarkankeselarasantentang
apa yang baikuntukdilakukandanbertanggungjawabsecara moral ataskeputusan yang
diambil.
2. PrinsipKejujuran;
dalamhalinikejujuranadalahmerupakankuncikeberhasilansuatubisnis,
kejujurandalampelaksanaan control terhadapkonsumen, dalamhubungankerja,
dansebagainya.
3. PrinsipKeadilan; bahwasetiap orang
dalamberbisnisdiperlakukansesuaidenganhaknyamasing-masingdantidakada yang
bolehdirugikan.
4. PrinsipSalingmenguntungkan; jugadalambisnis yang kompetitif.
5. PrinsipIntegritas Moral; inimerupakandasardalamberbisnis,
harusmenjaganamabaikperusahaantetapdipercayadanmerupakanperusahaanterbaik.\

Demikian pula dalamislam, etikabisnisislamiharusberdasarkanpada al-Qur’an dan al-Hadits,


sehinggadapatdiukurdenganaspekdasarnya yang meliputi :

1. Barometer KetaqwaanSeseorang. Allah SWT berfirman (QS. Al-Baqarah, 2:188)


Ayatiniberadapersissetalahayat-ayat yang berkaitandenganibadahRamadhan (QS.
2:183, 184, 185, 186, dan 187), dimana output dariRamadhanituadalah
TAQWA.Sehinggaayatinimenunjukkanbahwasalahsatucirimendasar orang yang
taqwaadalahsenantiasabermuamalahdenganMua’malahIslami (ber-
bisnissecaraIslami).
2. MendatangkanKeberkahan. Allah SWT berfirman (QS. Al-A’raf, 7:96)
Harta yang diperolehdengancara yang halal
danbaikakanmendatangkankeberkahanpadahartatersebut,
sehinggapemanfaatanhartadapatlebihmaksimalbagidirinyamaupunbagi orang lain.
Sebaliknya, harta yang diperolehdengancara yang tidak halal atautidakbaik,
meskipunberjumlahbanyaknamuntidakmendatangkanmanfaatbahkansenantiasamenim
bulkankegelisahandanselalumerasakurang.
3. MendapatkanderajatSeperti Para Nabi, Shiddiqin&Syuhada.
Rasulullah SAW bersabda.
Islam meberikanpenghargaan yang besarterhadappebisnis yang shaleh,
karenabaiksecaramakromaupunmikropebisnis yang
shalehakanmemberikankontribusipositifterhadapperekonomiansuatu Negara, yang
secaralangsungatautidakakanmembawakemasalahanbagiumat Islam.
4. BerbisnisMerupakanSaranaIbadahKepada Allah SWT. Banyakayat yang
menggambarkanbahwaaktivitasbisnismerupakansaranaibadah, bahkanperintahdari
Allah SWT. Diantaranyaadalah (QS. At-Taubah, 9:105):

Dari empatprinsipetikadasarBisnisIslami,
makapertanyaanselanjutnyaadalahbagaimanaAkhlaqBisnisIslamiitudilaksanakan?Apalangkah
-langkahkonkritBisnisIslamiitu? Ada enamlangkahawaldalammemulaietikabisnisIslamiyaitu :

1. NiatIkhlas ,mengharapRidha Allah SWT.


2. Profesional.
3. Jujur&Amanah.
4. MnegedepankanEtikaSebagaiSeorang Muslim.
5. TidakMelanggarPrinsipSyariah.
6. UkhuwahIslamiyah.

Masing-masingdarienamlangkahmemulaibisnisitudapatdijelaskansebagaiberikut :

1. NiatIkhlasMengharapRidha Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :


2. Profesional. Rasulullah SAW bersabda :
3. Jujur&Amanah. Rasulullah SAW bersabda :
4. MengedepankanEtikaSeorang Muslim. Rasulullah SAW bersabda :
5. TidakMelanggarPrinsipSyariah. Rasulullah SAW bersabda :
UkhuwahIslamiyah. Rasulullah SAW bersabda :
Prinsip-prinsip etika bisnis Islam sebagai berikut :
1. Jujur dalam takaran dan timbangan. Allah berfirman dalam Q.S. al-Mutaffifin 1-
3 yang artinya “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu)
orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi. “
2. Menjual barang yang halal. Dalam salah satu hadist Nabi SAW., menyatakan
bahwa Allah mengharamkan suatu barang maka haram pula harganya
(diperjualbelikan).
3. Menjual barang yang bermutu baik. Dalam berbagai hadist Rasulullah Saw
melarang menjual buah-buahan hingga jelas baiknya.
4. Jangan menyembunyikan kecacatan suatu barang. Salah satu sumber hilangnya
keberkahan jual beli, yaitu jika seseorang menjual barang cacat yang
kecacatannya disembunyikan. Menurut riwayat Bukhari, Ibnu Umar
memberitakan bahwa seseorang lelaki menceritakan kepada Rasulullah SAW
bahwa ia tertipu dalam jual beli. Sabda Rasul : “ Apabila engkau berjual beli,
katakanlah, ‘tidak ada tipuan’ “.
5. Jangan main sumpah. Ada kebiasaan pedagang untuk meyakinkan pembelinya
dengan jalan main sumpah agar dagangannya laris. Dalam hal in Rasulullah SAW
memperingatkan, “Sumpah itu melariskan dagangan, tetapi menghapuskan
keberkahan”. (H.R. Bukhari)
6. Longgar dan bermurah hati. Sabda Rasulullah SAW ., “Allah mengasihi orang
yang bermurah hati pada waktu menjual, pada waktu membeli, dan pada waktu
menagih utang.” (H.R. Bukhari)
7. Jangan menyaingi kawan. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah Kamu menjual
dengan menyaingi dagangan saudaranya.”
8. Mencatat utang-piutang. Dalam dunia bisnis lazim terjadi pinjam meminjam.
Dalam hubungan ini Al- Quran mengajarkan pencatatan piutang. Gunanya adalah
untuk mengingatkan salah satu pihak yang mungkin pada suatu waktu lupa atau
khilaf. ( Q.S Al-Baqarah,2:282)
9. Larangan riba , sebagimana dalam surah Al-Baqarah Ayat 276 yang artinya “
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (Q.S Al-
Baqarah,2:276)
10. Anjuran berzakat, yakni menghitung dan mengeluarkan zaakat barang dagangan
setiap tahun sebanyak 2,5% sebagai salah satu cara untuk membersihkan harta
dari hasil usaha.
11. Kesatuan (Unity) adalah kesatuan sebagai mana terefleksikan dalam konsep
tauhid yang memadukan keseluruhan aspek kehidupan baik dibidang ekonomi,
politik, sosial, menjadi keseluruhan yang homogen serta memntingkan konsep
konsistensi dan keteraturan yang meyeluruh.
12. Keseimbangan (Equilibrium). Dalam aktivitas di dunia kerja dan bisnis islam
mengharuskan untuk berbuat adil, tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai.
13. Kehendak bebas (Free Will). Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai
etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kolektif. Tidak adanya
batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan
bekerja dengan segala potensi yang dimiilki nya.
14. Tanggung Jawab (Responsibility). Kebebasan tanpa batas adlah suatu hal yang
mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menutut adanya pertanggung
jawban dan akuntabilitas untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan,
manusia perlu mempertanggung jawbakan tindakannya.
15. Kebenaran:kebajikan dan kejujuran dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan
sebagai niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses
mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun daalm proses upaya
meraih atau menetapkan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai