Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

TAFSIR TARBAWI II
PENCIPTAAN MANUSIA

Di ajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester


Pada Program SI PAI / Tarbiyah Pada Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI ) Laa Roiba

Di Susun Oleh :
Nama : R. Esther Ellissah
Semester : VII (tujuh)
Jurusan : S1.PAI / Tarbiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) LAA


ROIBA
BOGOR 1431 H / 2010 M
PENCIPTAAN MANUSIA

A. Metode Mau’dui
Didalam Al-Qur’an menyebutkan banyak topik yang mengundang manusia
untuk beriman. Terkadang langit, terkadang hewan, dan terkadang tanaman
ditunjukkan Allah sebagai bukti bagi manusia. Dalam banyak ayat, orang-orang
diseru untuk memusatkan perhatian mereka pada proses terciptanya diri mereka
sendiri. Manusi sering di ingatkan bagaimana mereka sampai ke Bumi, tahap-
tahap apa saja yang telah dilalui, dan apa bahan dasar penciptaan mereka
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan
dalam banyak ayat, diantaranya yaitu dalam Q.S.Al-Waqi’ah, 56: 57-59, yang
berbunyi :
        
     
Artinya : “Kami Telah menciptakan kamu, Maka Mengapa kamu tidak membenarkan?”
(QS.56: 57). Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu
pancarkan” (QS.56:58). Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang
menciptakannya?” (QS.56:59).

B. Metode Tahlili
Dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minuun, 23: 12-16, yang berbunyi :
         
        
      
        
         
    
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah” (QS. 23:12). “Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)” (QS. 23:13). “Kemudian air
mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik” (QS.23:14). “Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati” (QS.23:15). “Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat” (QS.23:16).
Allah Ta’ala berfirman seraya memberitahukan mengenai permulaan
penciptaan manusia da’ari saripati (berasal) dari tanah, yaitu Adan as. Allah
Ta’ala telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam
yang diberi bentuk.
Imam Ahamd meriwayatkan dari Abu Musa, dari Nabi Saw, beliau
berrsabda yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam ari satu genggaman-Nya dari
seluruh permukaan bumi. Kemudian anak-anak Adam sesuai dengan kadar warna
tanah. Di anatara mereka ada yang merah, putih, hitam, dan perpaduan anatara
warna-warni tersebut, ada yang lembut dan ada yang kasar (keras), ada yang
jahat dan ada juga yang baik, atau di antara keduanya.
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits tersebut hasan shahih.
Di jelaskan bahwa, “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani.”
Dhamir (kata ganti) di sini kembali kepada jenis manusia, sebagaimana yang
difirmankan Allah Ta’ala dalam ayat yang lain yaitu: “Dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang jijik (air mani).”(QS.As-Sajdah: 7-8). Maksudnya, lemah dan
berpindah dari satu keadaan menuju keadaan yang lain dan dari satu sifat ke sifat
yang lain. Oleh karena itu, di sini Allah berfirman: “Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah.” Artinya, kemudian Kami jadikan nuthfah, yaitu air
yang memancar yang keluar dari tulang rusuk yang berada di tulang punggung
laki-laki dan tulang dada wanita, yang berada di antara tulang selangka dan pusar,
sehingga menjadi seumpal darah merak yang memanjang.
Kemudian Allah menjelaskan “Lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging,” yaitu segumpal daging yang tidak mempunyai bentuk tertentu
dan tidak bergaris-garis. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang,” maksudnya, Allah berikan bentuk yang memiliki kepala, dua tangan,
dua kaki, dengan tulang-tulangnya, urat dan otot-ototnya.
“Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” Maksudnya,
Kami jadikan daging yang menutupi, mengokohkan dan menguatkan. “Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.” Yakni, kemudian Kami
tiupkan ruh ke dalamnya, sehingga Dia pun bergerak dan menjadi makhluk lain
yang mempunyai pendengaran, penglihatan, pengetahuan, gerakan, dan
goncangan.
“Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”. Yakni, ketika Dia
menyebutkan kekuasaan dan kelembutan-Nya dalam penciptaan nuthfah ini dari
satu keadaaan menjadi keadaan yang lain (proses), dari satu bentuk ke bentuk
yang lainnya, sehingga menjadi satu bentuk, yaitu manusia yang mepunyai ciptaan
yang normal lagi sempurna.
Firman-Nya: “Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati.” Yakni, setelah penciptaan yang pertama dari ketiadaan, kalian
kelak akan menemui kematian. “Kemudian, sesungguhnya kamu semua akan di
bangkitkn (dari kuburmu) di hari kiamat.” Yakni, penciptaan yang terakhir.
“Kemudian Allah menciptakan sekali lagi.:(QS.Al-Ankabut:20). Yakni, pada hari
kebangkitan, dan bangkitnya ruh-ruh menuju jasad masing-masing. Lalu semua
makhluk dihisab dari setiap pelaku perbuataannya akan di beri balasan sesuai
denga perbuatannya. Jika baik, maka dia akan mendapatkan kebaikan, dan jika
buruk, maka dia akan mendapatkan balasan keburukan pula.
Dari ayat 14, Allah menerangkan tentang proses penciptaan manusia dari
mulai ai mani menjadi segumpal darah, lalu di jadikannya segumpal daging,
kemudian di jadikannya tulang belulang, lalu tulang belulang itu Allah bungkus
dengan daging, maka terbentuklah makhluk yang berbentuk lain.

1) Setetes Mani
Sperma melakukan perjalanan lima menit dalam tubuh si ibu untuk sampai
pada sel telur hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur.
Sel telur yang berukuran setengan butir garam, hanya akan membolehkan mesuk
satu sperma. Artinya, bahan dasar manusia bukan mani secara keseluruhan,
melainkan sebagian kecil darinya. Hal ini di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
Qiyamah, 75: 36-37 :
          
 
Artinya : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban)? (QS. 75:36). “Bukankah dia dahulu setetes mani
yang ditumpahkan (ke dalam rahim). (QS. 75:37)

2) Campuran dalam Mani.


Ilmu pengetahuan modern sudah menemukan bahwa cairan yang disebut
mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini ternyata merupakan campuran
dari berbagai cairan berlaianan. Cairan mani merupakan campuran dair zat-zat
yang di kelurkan dari testikel, vesikel, kelenjar prostat, dan kelenjar-kelenjar yang
berhhubungan dengan saluran urin. Analisis mendetail tentang cairan ini
menunjukkan kandungan terdiri atas banyak zat terpisah. Cairan-cairan ini
mempunyai fungsi berbeda, misalnya mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan
menyediakan zat lendir untuk memudahkan pergerakan sperma.
Allah swt berfirman QS. Al-Insan,:76 : 2, yang berbunyi:
       
  
Artinya : ”Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.”

3) Segumpal daging yang melekat pada rahim.


Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari
bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang di kenal sebagai “Zigot” dalam
ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga
akhirnya menjadi “segumpal daging”.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu
saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi
dengan serabutnya. Melalui hubungan ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat
penting dari tubuh ibu bagi pertumbuhannya.
Di sini, pada tahap ini, satu keajaiban penting dari Al-Qur’an terungkap.
Ketika merujuk pada zigotyang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah
menggunakan kata ‘alaq dalam Al-Qur’an :
          
   
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.” (QS.96:1).
“Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah” (QS.96:2). “Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah” (QS.96:3).

4) Otot yang Membungkus Tulang.


Aspek penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-
Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan
adalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, tulang-tulang terbentuk lebih dulu,
kemudian terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
Allah Swt berfirman :
      
      
        
Artinya: “Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian
kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minuun, 23:14)

B. Metode Muqarrin
Ketika kita membaca ayat yang berhubungan dengan penciptaan manusia
dan makhluk hidup, kita menyaksikaan bukti adanya keajaiban. Salah satu
keajaiban tersebut adalah penciptaan makhluk hidup dari air, selain itu dalam Al-
Qur’an Allah mengungkapkan keajaiban dalam penciptaan manusia. Manusia
pertama di ciptakan Allah dengan membentuk tanah liat dan meniupkan roh ke
dalamnya.

1) Penciptaan Manusia dari Air


           
          
           
Artinya: “Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu.” (QS. An-Nuur, 24:45)
       
          
 
Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiyaa, 21:30)
         
   
Artinya: “Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu
(punya) keturunan dan mushaharah (hubungan kekeluargaan yang berasal
dari perkawinan seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya) dan adalah
Tuhanmu Maha Kuasa”. (QS. Al-Furqaan, 25:54)
Kalimat ‘Air’ adalah komponen utama makhluk hidup. Persentase air
dalam bobot makhluk hidup berkisar 50 %-90 %. Lebih lanjut, dijelaskan dalam
buku-buku biologi, 80 % dari sitoplasma (bahan dasar sel) hewan adalah air

2) Penciptaan Manusia dari Tanah Liat


          
        
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah". (QS. Shaad, 38:71) “Maka apabila
Telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku;
Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (QS. Shaad,
38:72)
          
  
Artinya: “Maka tanyakanlah kepada mesyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh
kejadiannya ataukah apa yang Telah kami ciptakan itu?" Sesungguhnya kami
Telah menciptakan mereka dari tanah liat. (QS. Ash-Shaaffaat, 37:11)
Analisis terhadap tubuh manusia saat ini menunjukan adanya unsur-unsur
yang juga terdapat di tanah. Jaringan tubuh makhluk hidup mengandung 95 %
karbon, hidrogen, nitrogen, fosfor, belerang, dan lain-lain dengan jumlah unsur
keseluruhan 26 unsur. Dalam ayat lain Al- Qur’an menjelaskan:
       
Artinya: “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. (QS.Al-Mu’minuun, 23:12)
Kata sulaalah dalam bahasa arab ayat ini yang di terjemahkan sebagai
‘saripati’ berarti ‘cuplikan yanng mewakili’ atau ‘hasil saringan’. Sebagaimana
kita saksikan, pengetahuan yang diungkapkan dalam Al-Qur’an 1.400 tahun lalu
membenarkan apa yang ditemukan ilmmu pengetahuan modern tntang adanya
kesamaan unsur pembentuk manusia dan unsur dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai