TAFSIR TARBAWI II
PENCIPTAAN MANUSIA
Di Susun Oleh :
Nama : R. Esther Ellissah
Semester : VII (tujuh)
Jurusan : S1.PAI / Tarbiyah
A. Metode Mau’dui
Didalam Al-Qur’an menyebutkan banyak topik yang mengundang manusia
untuk beriman. Terkadang langit, terkadang hewan, dan terkadang tanaman
ditunjukkan Allah sebagai bukti bagi manusia. Dalam banyak ayat, orang-orang
diseru untuk memusatkan perhatian mereka pada proses terciptanya diri mereka
sendiri. Manusi sering di ingatkan bagaimana mereka sampai ke Bumi, tahap-
tahap apa saja yang telah dilalui, dan apa bahan dasar penciptaan mereka
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan
dalam banyak ayat, diantaranya yaitu dalam Q.S.Al-Waqi’ah, 56: 57-59, yang
berbunyi :
Artinya : “Kami Telah menciptakan kamu, Maka Mengapa kamu tidak membenarkan?”
(QS.56: 57). Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu
pancarkan” (QS.56:58). Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang
menciptakannya?” (QS.56:59).
B. Metode Tahlili
Dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minuun, 23: 12-16, yang berbunyi :
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah” (QS. 23:12). “Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)” (QS. 23:13). “Kemudian air
mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik” (QS.23:14). “Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati” (QS.23:15). “Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat” (QS.23:16).
Allah Ta’ala berfirman seraya memberitahukan mengenai permulaan
penciptaan manusia da’ari saripati (berasal) dari tanah, yaitu Adan as. Allah
Ta’ala telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam
yang diberi bentuk.
Imam Ahamd meriwayatkan dari Abu Musa, dari Nabi Saw, beliau
berrsabda yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam ari satu genggaman-Nya dari
seluruh permukaan bumi. Kemudian anak-anak Adam sesuai dengan kadar warna
tanah. Di anatara mereka ada yang merah, putih, hitam, dan perpaduan anatara
warna-warni tersebut, ada yang lembut dan ada yang kasar (keras), ada yang
jahat dan ada juga yang baik, atau di antara keduanya.
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits tersebut hasan shahih.
Di jelaskan bahwa, “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani.”
Dhamir (kata ganti) di sini kembali kepada jenis manusia, sebagaimana yang
difirmankan Allah Ta’ala dalam ayat yang lain yaitu: “Dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang jijik (air mani).”(QS.As-Sajdah: 7-8). Maksudnya, lemah dan
berpindah dari satu keadaan menuju keadaan yang lain dan dari satu sifat ke sifat
yang lain. Oleh karena itu, di sini Allah berfirman: “Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah.” Artinya, kemudian Kami jadikan nuthfah, yaitu air
yang memancar yang keluar dari tulang rusuk yang berada di tulang punggung
laki-laki dan tulang dada wanita, yang berada di antara tulang selangka dan pusar,
sehingga menjadi seumpal darah merak yang memanjang.
Kemudian Allah menjelaskan “Lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging,” yaitu segumpal daging yang tidak mempunyai bentuk tertentu
dan tidak bergaris-garis. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang,” maksudnya, Allah berikan bentuk yang memiliki kepala, dua tangan,
dua kaki, dengan tulang-tulangnya, urat dan otot-ototnya.
“Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” Maksudnya,
Kami jadikan daging yang menutupi, mengokohkan dan menguatkan. “Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.” Yakni, kemudian Kami
tiupkan ruh ke dalamnya, sehingga Dia pun bergerak dan menjadi makhluk lain
yang mempunyai pendengaran, penglihatan, pengetahuan, gerakan, dan
goncangan.
“Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”. Yakni, ketika Dia
menyebutkan kekuasaan dan kelembutan-Nya dalam penciptaan nuthfah ini dari
satu keadaaan menjadi keadaan yang lain (proses), dari satu bentuk ke bentuk
yang lainnya, sehingga menjadi satu bentuk, yaitu manusia yang mepunyai ciptaan
yang normal lagi sempurna.
Firman-Nya: “Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati.” Yakni, setelah penciptaan yang pertama dari ketiadaan, kalian
kelak akan menemui kematian. “Kemudian, sesungguhnya kamu semua akan di
bangkitkn (dari kuburmu) di hari kiamat.” Yakni, penciptaan yang terakhir.
“Kemudian Allah menciptakan sekali lagi.:(QS.Al-Ankabut:20). Yakni, pada hari
kebangkitan, dan bangkitnya ruh-ruh menuju jasad masing-masing. Lalu semua
makhluk dihisab dari setiap pelaku perbuataannya akan di beri balasan sesuai
denga perbuatannya. Jika baik, maka dia akan mendapatkan kebaikan, dan jika
buruk, maka dia akan mendapatkan balasan keburukan pula.
Dari ayat 14, Allah menerangkan tentang proses penciptaan manusia dari
mulai ai mani menjadi segumpal darah, lalu di jadikannya segumpal daging,
kemudian di jadikannya tulang belulang, lalu tulang belulang itu Allah bungkus
dengan daging, maka terbentuklah makhluk yang berbentuk lain.
1) Setetes Mani
Sperma melakukan perjalanan lima menit dalam tubuh si ibu untuk sampai
pada sel telur hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur.
Sel telur yang berukuran setengan butir garam, hanya akan membolehkan mesuk
satu sperma. Artinya, bahan dasar manusia bukan mani secara keseluruhan,
melainkan sebagian kecil darinya. Hal ini di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
Qiyamah, 75: 36-37 :
Artinya : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban)? (QS. 75:36). “Bukankah dia dahulu setetes mani
yang ditumpahkan (ke dalam rahim). (QS. 75:37)
B. Metode Muqarrin
Ketika kita membaca ayat yang berhubungan dengan penciptaan manusia
dan makhluk hidup, kita menyaksikaan bukti adanya keajaiban. Salah satu
keajaiban tersebut adalah penciptaan makhluk hidup dari air, selain itu dalam Al-
Qur’an Allah mengungkapkan keajaiban dalam penciptaan manusia. Manusia
pertama di ciptakan Allah dengan membentuk tanah liat dan meniupkan roh ke
dalamnya.