Anda di halaman 1dari 11

Soal no 1 : Jelaskan hakikat manusia menurut QS. Al-Mukminun Ayat 12-14, QS.

As-Sajdah
Ayat 7, QS. At-tin Ayat 4, QS. Asy-Syam Ayat 8, QS. Faathir Ayat 11 dan hubungannya
dengan QS. Adz-Dzaariyaat Ayat 56?

Manusia hakikatnya merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
bentuknya, seperti yang tertera didalam Al-Qur'an,  "Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (At-Tin : 4).
Maksud paling sempurna disini adalah Allah menciptakan manusia dengan tubuh yang
berdiri tegak sedangkan hewan-hewan kebanyakan diciptakan dengan merayap. Allah juga
menciptakan manusia yang makan menggunakan tangannya dan diberi keistimewaan berupa
akal. Al-quran menggambarkan tahap-tahap pertumbuhan janin di dalam rahim secara jelas dan
akurat, dan membagikannya kedalam tujuh fase seperti yang tertera dalam QS. Al-Mu'minun
ayat 12-14 : "Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun : 12-
14). Berikut tahapan pembentukan tubuh manusia.
1. Fase Pertama (Tanah)
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku
menciptakan manusia dari tanah." (QS. Shad : 71) Saripati tanah yang dimaksud adalah suatu
zat yang berasal dari bahan makanan (baik tumbuhan maupun hewan) yang bersumber dari
tanah, yang kemudian dicerna menjadi darah, kemudian diproses hingga akhirnya menjadi
sperma.

2. Fase Nutfah (Air Mani)


"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)." (QS Faathir : 11)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia
diciptakan dari “bahan campuran” ini:
ٍ ‫ساَل لَ ٍة ِمنْ َما ٍء َم ِه‬
)8( ‫ين‬ ْ َ‫) ) ثُ َّم َج َع َل ن‬7( ‫ين‬
ُ ْ‫سلَهُ ِمن‬ ٍ ‫ان ِمنْ ِط‬
ِ ‫س‬ َ ‫سنَ ُك َّل ش َْي ٍء َخلَقَهُ َوبَ َدَأ َخ ْل‬
َ ‫ق اِإْل ْن‬ َ ‫الَّ ِذي َأ ْح‬

“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan


manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.”
(Qur’an Surah, As-Sajdah 32: 7-8). Kata Arab ” ‫ساَل لَ ٍة‬
ُ “, yang diterjemahkan sebagai “sari”,
berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti “bagian
dari suatu kesatuan”. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan firman dari Yang
Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang
Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.

Desain pada sperma


Sperma adalah sel yang bertugas membawa informasi genetis laki-laki ke sel telur
dalam tubuh wanita. Bila diamati lebih dekat, sperma terlihat persis seperti sebuah mesin
yang khusus didesain untuk mengangkut muatan ini. Bagian depan sperma tertutup oleh
perisai. Terdapat sebuah lapisan perisai lain di bawah lapisan pertama tersebut, dan di bawah
lapisan kedua ini terdapat kargo muatan yang dibawa oleh sperma tersebut. Dalam muatan ini
terdapat 23 kromosom yang dimiliki oleh lelaki tersebut. Segala informasi mengenai tubuh
manusia, bahkan sampai yang paling detail, tersimpan dalam kromosom ini. Agar seorang
anak manusia terbentuk, 23 kromosom dalam sperma harus bersatu dengan 23 kromosom
dalam sel telur Ibu. Dengan cara demikian, bahan dasar pertama manusia berupa 46
kromosom akan terbentuk. Sistem perisai pada kepala sperma tersebut akan melindungi
muatan berharga ini dari segala marabahaya selama perjalanannya. Tapi, desain pada sperma
tidak terbatas sampai di sini. Terdapat mesin bertenaga sangat kuat di bagian tengah sperma.
Bagian belakang mesin tersebut terhubungkan dengan ekor sperma. Daya yang dihasilkan
mesin ini memutar ekor bagaikan kipas angin dan memungkinkan sperma meluncur dengan
cepat. Karena terdapat mesin di bagian tengah, ia membutuhkan bahan bakar yang
memungkinkannya bekerja. Kebutuhan ini telah diperhitungkan, dan bahan bakar paling
produktif untuk mesin tersebut, yaitu fruktosa, telah tersedia dalam bentuk cairan yang
melingkupi sperma. Dengan cara demikian, bahan bakar untuk mesin tersebut telah tersedia
di sepanjang perjalanan yang akan ia tempuh. Dengan desain yang sempurna ini, sang
sperma bergerak cepat dan langsung mengarah ke sel telur. Ketika ukuran panjang sperma
dan jarak perjalan yang ia tempuh tersebut kita cermati, akan terlihat bahwa sperma layaknya
sebuah mesin berkecepatan tinggi. Pembuatan mesin-mesin ajaib ini dilakukan dengan cara
yang sangat ahli. Di dalam tiap testis, yang merupakan pusat produksi sperma, terdapat
tabung mikroskopis dengan panjang total mencapai 500 meter. Proses produksi di dalam
tabung-tabung mungil ini persis layaknya sistem perakitan menggunakan ban berjalan pada
pabrik modern. Bagian perisai, mesin, dan ekor sperma dipasang satu per satu secara
bergantian. Yang muncul sebagai hasilnya adalah sebuah keajaiban teknik yang luar biasa.

Kita hendaknya berpikir sejenak menghadapi kenyataan ini. Bagaimana sel-sel yang
tidak memiliki kemampuan berpikir ini mengetahui bagaimana mempersiapkan sperma
dalam bentuk yang tepat, padahal mereka sama sekali tidak mengetahui seluk-beluk tubuh
wanita? Bagaimana mereka belajar membuat perisai, mesin dan ekor yang akan dibutuhkan
oleh sperma ketika berada dalam tubuh sang ibu? Dengan kecerdasan apa mereka dapat
merakit komponen-komponen ini dalam urutan yang benar? Bagaimana mereka tahu bahwa
sperma akan membutuhkan fruktosa ? Bagaimana mereka belajar membuat sebuah mesin
yang bergerak dengan bahan bakar fruktosa? Hanya ada satu jawaban atas semua pertanyaan
ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan secara khusus oleh Allah demi
kelestarian umat manusia.

3. Fase 'Alaqah (Segumpal Darah)


Fase 'Alaqah adalah fase pembentukan organ tubuh. Saat itu zigot sudah mempunyai
sifat aluq (bergantung). Fase ini juga merupakan fase persiapan untuk membentuk atau
menggambar organ-organ janin. Disebut 'Alaqah, karena ia bergantung di dinding rahim.
"Dia telah menciptakan manusia dari alaq (segumpal darah)."  (Al-'Alaq: 2). 'Alaqah hidup
dengan menghisap darah ibunya untuk mendapatkan makanannya.  Pada fase ini janin akan
membentuk organ-organ genital baik berjenis laki-laki ataupun perempuan.

4. Fase Mudhgah (Segumpal Daging)


Sebab penamaannya mudhghah ialah karena saat diteropong bentuknya seperti
segumpal daging. Pada fase ini juga terbentuk suatu lempengan daging merah yang disebut
plasenta. Oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui aliran darah ibu kemudian menembus
plasenta. Dari sini, tali pusar yang terhubung ke bayi membawa oksigen dan nutrisi tersebut
untuk bayi.
Fase Mudhgah ini berakhir dengan peniupan ruh yang tejadi pada hari ke-120, atau
bisa sebelum atau sesudahnya, sebagaimana yang dicatat dalam hadis Nabi, "kemudian
menjadi mudhghah seperti itu, lalu Allah mengutus malaikat kepadanya dan meniupkan ruh
kedalamnya."

5. Fase 'Idzam (Tulang)


Salah satu bagian dari ruas mudhghah ini akan berubah menjadi jaringan-jaringan
tulang untuk membentuk tulang punggung dan struktur tulang lainnya. Pada sekitar awal
minggu ketujuh, rupa awal manusia telah tampak.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari hadits Hudzaifah bin Usaid, ia
berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: "Apabila nutfah telah berusia empat
puluh dua malam, maka Allah mengutus malaikat, lalu dibuatkan bentuknya, diciptakan
pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya."

6. Fase Kisa al-'idzam bil-lahm ( Pembungkus Daging)


Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm (daging)
diibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras dengan kemajuan yang dicapai
embriologi yang menyatakan bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa
tidak terdeteksi adanya satu sel daging sebelum terlihat sel tulang.
Fase ini ditandai dengan menebarnya otot-otot di sekitar tulang dan meliputinya. Fase
pembungkusan tulang dengan daging dimulai pada akhir minggu ketujuh dan berlangsung
hingga akhir minggu kedelapan.

7. Fase 'Insya ( Pembentukan Manusia)


Disini kemukjizatan ilmiah dari firman Allah "kemudian kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain." (Al-Mu'minun : 14). Atau maknanya kami menciptakannya dalam
bentuk ciptaan yang berbeda dari makhluk yang lainnya. Pertumbuhan difase ini semakin
cepat dibanding sebelumnya. Janin pun berubah menjadi ciptaan dalam bentuk lain. Bentuk
kepala, tubuh dan organ lainnya mulai seimbang. Organ-organ dan sistem-sistem mulai
berkembang untuk menjalankan fungsinya. Janin mulai disiapkan untuk menerima kehidupan
diluar rahim.
Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya seorang Yahudi, atau seorang Nasrani, atau seorang Majusi. Imam Bukhari dan
Imam Muslim mengetengahkannya melalui riwayat Abu Hurairah, sedangkan di dalam Sahih
Muslim disebutkan melalui riwayat Iyad ibnu Hammad Al-Mujasyi'i, dari Rasulullah Saw.
Disebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
ْ َ‫شيَا ِطينُ ف‬
«‫اجتَالَ ْت ُه ْم عَنْ ِدينِ ِه ْم‬ َّ ‫ ِإنِّي َخلَ ْقتُ ِعبَا ِدي ُحنَفَا َء فَ َجا َء ْت ُه ُم ال‬:‫»يَقُو ُل هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل‬
Allah Swt. Berfirman, “Sesunguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif
(menyimpang dari kebatilan dan cenderung kepada perkara hak). Kemudian datanglah setan-
setan yang menyesatkan mereka dari agamanya.
Firman Allah Swt.:
{‫}فََأ ْل َه َم َها فُ ُجو َرهَا َوتَ ْق َواهَا‬
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (Asy-Syams: 8)

Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (Asy-Syams: 8) Allah telah
menjelaskan kepadanya kebaikan dan keburukan. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Safwan ibnu Isa dan Abu Asim
An-Nabil, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Azrah ibnu Sabit, telah
menceritakan kepadaku Yahya ibnu Aqil, dari Yahya ibnu Ya'mur, dari Abul Aswad Ad-Daili
yang mengatakan bahwa Imran ibnu Husain mengatakan kepadanya, "Bagaimanakah
pendapatmu tentang apa yang dikerjakan oleh manusia sehingga mereka bersusah payah
melakukannya? Apakah hal itu merupakan sesuatu yang telah ditetapkan atas mereka dan telah
digariskan oleh takdir yang terdahulu atas mereka. Ataukah merupakan sesuatu yang bergantung
kepada penerimaan mereka terhadap apa yang disampaikan oleh Nabi Saw. kepada mereka dan
yang telah diperkuat oleh hujjah sebagai alasan terhadap mereka?" Maka Abul Aswad Ad-Daili
menjawab, "Tidak demikian, sebenarnya hal itu merupakan sesuatu yang telah ditetapkan atas
diri mereka oleh takdir Allah.'" Imran ibnu Husain bertanya, "Maka apakah hal itu bukan
termasuk perbuatan aniaya?"
Abul Aswad Ad-Daili mengatakan bahwa ia merasa sangat terkejut terhadap pertanyaan
itu. Maka ia menjawab, "Tiada sesuatu pun melainkan dia adalah makhluk-Nya dan menjadi
milik-Nya, tiada seorang pun yang menanyakan apa yang diperbuat-Nya, sedangkan mereka
akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang telah mereka kerjakan."
Proses terjadinya manusia ada dalam Al-Qur'an Surat Al-Hijr ayat 28-29. Surat tersebut
menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya,
kemudian, ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup. Karena hakikatnya manusia tercipta
dari sesuatu yang berada di bawah, yaitu tanah, maka tidak sepatutnya manusia bersombong ria
atau bahkan merendahkan sesama makhluk hidup. Manusia yang sadar betul bahwa dirinya
adalah mahkluk yang hina dan merupakan tempat salah dan lupa adalah manusia yang dapat
memanusiakan manusia lainnya.
Dalam pandangan islam, manusia itu mahluk yang mulia dan terhormat disisi-nya, yang
diciptakan Allah SWT. dalam bentuk yang amat baik. Karena itu manusia dapat menerima ilmu
yang diturunkan Allah SWT. dimana manusia dapat memanfaatkan ilmu tersebut untuk hal yang
baik atau tidak. Selain itu, manusia juga adalah khalifah, seperti yang disampaikan pada surat Al-
An'am ayat 165 manusia akan tetap bermatabat mulia jikalau mereka sebagai khalifah tetap
hidup dengan ajaran Allah SWT. dalam firman Allah surat Adz-Dzariyat ayat 56 “Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”

Manusia dilebihkan dengan mahluk lainnya supaya manusia berkhidmat kepada-Nya.


Oleh sebab itu manusia diharuskan mengenal siapa yang menciptakan dirinya sebelum mengenal
lainnya. Telah jelas disebutkan tugas manusia adalah untuk beribadah. Namun, apa pentingnya
beribadah bagi manusia? Apa keuntungannya bagi manusia? Begitu pentingkah untuk menjalan
tugas beribadah ini?

Beribadah ada banyak kegiatannya, salah satunya adalah solat. Solat dapat menjauhkan
manusia dari Fakhsya dan Mungkar. Fakhsya berarti suatu keburukan yang berasal dari hati, lalu
Mungkar adalah suatu keburukan yang berasal dari tingkah laku. Maka dengan solat, manusia
seharusnya terhindar dari fakhsya dan mungkar. Ibadah lain yang dapat menjaga manusia adalah
dengan berdzikir, maka manusia terus dijaga untuk selalu berdzikir dan berdoa. Oleh karena itu,
beribadah, seperti solat dan berdzikir adalah baik untuk manusia. Tentunya, Allah lebih tahu
yang terbaik bagi manusia, makhluk yang diciptakan-Nya. Dengan semua kebaikan Allah, maka
sudah sepantasnya manusia mulai menyempurnakan ibadahnya.Salah satu cara menyempurnakan
ibadah adalah dengan mengetahui syarat ibadah yang baik. Syarat ibadah yang baik ada 2 hal
yaitu, Niat karena Allah, dan tidak melanggar syariat Islam.

Soal no 2 : jelaskan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di Bumi berkaitan dengan
diberikannya akal yang mampu melahirkan berbagai ilmu pengetahuan?

Antara anugrah Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia menjadi khalifah atau
wakilnya dibumi. Dengan dipilihnya manusia menjadi khalifah, ia mempunyai kewajiban yang
harus ditegakan diantaranya kewajiban menegakan kebenaran, kebaikan, mewujudkan
perdamaian, menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.
Kewajiban-kewajiban tersebut akan dimintai tanggung jawabnya kelak oleh Allah. Apabila
pengakuan terhadap kenyataan dan hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas
yang diwajibkan keatas dirinya perlu dilaksanakan.
Dikalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh Allah melaksanakan
tanggungjawab tersebut.Ini sudah tentu karena manusia merupakan makhluk yang paling
istimewa. Firman Allah yang artinya : "Sesungguhnya kami telah kemukakan tanggung jawab
mamanah (kami) kepada langit dan bumi serta gunung-gunung (untuk memikulnya), maka
mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakan (karena tidak ada pada
mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang
ada padanya) sanggup memikulnya.(Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah
suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut
dikerjakan." (Al-Ahzab:72)
Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaan-Nya telah menciptakan makhluk-makhluk
yang ditempatkan di alam penciptaan-Nya. Sebagai khalifah tanggung jawab manusia adalah
sangat luas didalam kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan
kepadanya. Pemanfaatan tekhnologi sekarangpun telah banyak membelok dari fungsi aslinya,
yakni dari fungsi aslinya tekhnologi itu dipergunakan untuk memecahkan masalah yang lahir
dalam kehidupan,sebagai sarana atau aktifitas yang denganya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungan,sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang bersifat positif.
Sebagai sarana untuk mempermudah manusia melakukan tugasnya,misalnya:
1. Dengan tekhnologi modern, dari tekhnik mengendalikan aliran air sungai petani
mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Bendungan dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik. Alat rumah tangga elektronik mempermudah ibu-ibu rumah
tangga dalam melaksanakan tugasnya.
2. Dengan tekhnik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti, slide,
film setrip, TV dan lain-lain yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan
tugasnya.

Pengetahuan dan tekhnologi memungkinkan terjadinya perkembangan ketrampilan dan


kecerdasan manusia. Hal ini karena dangan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
memungkinkan:
1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
2. Meningkatnya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakat.

Keoptimalan manusia sebagai khalifah akan tercapai dibumi dengan sempurna apabila
manusia dapat memanfaatkan segala pikiran hebatnya yang dianugrahkan oleh Allah SWT,
dengan menciptakan teknologi yang canggih yang berdasar nilai-nilai keillahian (sifat-sifat Allah
Asmaul Husna) dan keislaman dengan kemampuan seni, mengatur keseimbangan potensi alam
dan lainnya dengan dipimpin oleh seorang khalifah yang robbani yang memerintah berdasar
syariat islam. Apabila hal-hal tersebut tidak tercapai seluruhnya maka tidak tercapai
keoptimalisasian peran kekhalifahan manusia. Walaupun terjadi maka hal tersebut belum dan
tidak maksimal. Jadi pada dasarnya setiap umat manusia mengemban tugas yang maha penting
untuk memerintahkan kekhalifan di bumi

Soal no 3 : Jelaskan 4 hak manusia menurut pandangan Islam?


Dalam Islam terdapat tiga Hak Asasi Manusia. Pertama, hak dasar (daruri), sesuatu yang
dianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan hanya membuat manusia sengsara,
tetapi juga kehilangan eksistensinya, bahkan hilang harkat manusianya. Contoh sederhana hak
ini adalah hak untuk hidup, hak atas keamanan, dan hak untuk memiliki harta benda. Kedua, hak
sekunder, yakni hak-hak yang apabila dipenuhi akan berakibat pada hilangnya hak-hak dasar
sebagai manusia. Misalnya, jika seseorang kehilangan haknya untuk memperoleh sandang
pangan yang layak, maka akan berakibat hilangnya hak hidup. Ketiga, hak tersier, yakni hak
tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan sekunder.
Konsepsi tentang HAM dalam islam dapat dijumpai dalam sumber utama Islam. Al-
Quran dan Hadist, adapun pelaksanaanya atau implementasinya dapat dirujuk pada praktik
kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad SAW, yang dikenal dengan sebutan Sunnah Nabi
Muhammad. Dalam deskripsi ini akan dijelaskan beberapa hak asasi manusia dalam Islam yang
meliputi hak hidup, hak keadilan, kebebasan berfikir dan berpendapat, dan hak bekerja.
A. Hak hidup
Hak Hidup adalah hak asasi paling fundamental bagi setiap manusia, karena
kehidupan merupakan prasyarat untuk mendapatkan hak-hak asasi lainnya. Disamping itu,
kehidupan merupakan sumber eksistensi manusia. Melalui kehidupanlah manusia dapat
mengaktualisasikan diri dan merealisasikan kehidupan dunia untuk mencari amal sholeh.
Islam menjunjung tinggi hak hidup manusia yang tertulis dalam firman Allah surat (al-
Ma’idah:32).
B. Hak Keadilan
Keadilan adalah hak manusia untuk mendapat sesuatu hal yang menjadi haknya dari
orang lain. Kata ”keadilan” dipergunakan dalam banyak konteks adakalanya dipergunakan
untuk menyebut hak, kelakuan yang sama, dan keseimbangan atau kesebandingan. Keadilan
bukan hanya berkaitan dengan bidang hukum semata-mata, tetapi juga berkaitan dengan
bidang ekonomi (keadilan ekonomi), bidang Politik (keadilan politik), dan bidang sosial.
Menurut M. Ghallab dalam bukunya ini lah hakikat Islam, keadilan adalah meletakkan
sesuatu pada tempatnya, sedangkan dalam ilmu akhlaq, keadilan adalah memberikan hak
kepada orang yang berhak. Sementara, menurut Ali bin Abi Thalib, keadilan adalah
menempatkan perkara pada tempatnya. Berikut ini akan dijelaskan ketentuan Al-Quran
mengenai keadilan. Dalam Al-Quran surat Al-Maidah:8
C. Kebebasan Berfikir dan berpendapat
Kebebasan berfikir dan berpendapat merupakan bagian dari kebebasan berekspresi
(freedom of expresstion), yaitu kebebasan manusia untuk mengekspresikan diri dalam
kehidupan masyarakat. Adakalanya, kebebasan berfikir dan berpendapat dinyatakan dalam
satu konsep, yaitu kebebasan berpendapat. Ungkapan kebebasan berpendapat bisa dilakukan
melalui media lisan, tulisan, dan media gerak. Islam menghargai kebebasan berfikir dan
berpendapat, karena hal itu sesuai dengan karakteristik manusia sebagai insan yang bebas
dan merdeka. Dalam ayat Al-Quran ditegaskan tentang dorongan untuk berfikir dalam surat
(Shad:29).
D. Hak Bekerja
Hak lain yang diatur dalam Islam adalah hak manusia untuk melakukan pekerjaan.
Beberapa doktrin dalam Islam yang berkaitan dengan Hak bekerja adalah surat (At-
taubah:105)

Soal no 4: Jelaskan secara ringkas status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologi
dan psikologis?
Dalam Presfektif Sosiologi
Manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia
lainnya. Bahkan pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan
menjadi hal yang dinaifkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Dalam Presfektif Psikologis
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa, jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri
manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berfikir, dan
berkemauan.

Soal no 5: Jelaskan peranan akal bagi manusia menurut Al-Quran


Akal merupakan kekuatan yang paling mulia dalam wujud manusia. Allah Swt dalam
Quran-Nya lebih dari 300 kali mengajak manusia untuk menggunakan, memanfaatkan sumber
daya ini (akal) yang telah Allah berikan (untuk manusia). Tetapi bahkan satu ayat pun Allah Swt
tidak pernah mengajak hamba-hamba-Nya pada ketidakpahaman atau menjalankan sesuatu
secara ikut-ikutan. Tentu saja dengan memperhatikan jangkauan lingkupan pengetahuan
manusia, kebanyakan dari persoalan-persoalan harus merujuk pada ketentuan wahyu dan agama.
Mungkin karena alasan ini (karena mayoritas manusia) al-Quran dalam beberapa persoalan
mengedepankan akal dalam merujuk pada syariat. Allah Swt berfirman: “Dan mereka berkata,
“Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Qs. Al-Mulk 67: 10)
Selain itu akal mempunyai peranan yang sangat penting dalam agam Islam, jika dilihat
terutama dari segi penggunaan akal kepada hukum-hukum dalam Islam, penggunaan akal dalam
ekonomi Islam untuk membangun sutau hal yang lebih baik dari sebelumnya, dan pengunaan
akal untuk membangun suatu pengaplikasian ataupun pengabdian kepada agama dan bangsa
serta dengan akal mampu memecahkan ribuan masalah yang timbul dalam islam, dan bukan
hanya masalah dalam Islam saja, namun masalah-masalah kenegaraan kita pun dapat
diselesaikan dengan adanya akal yang menjadi alat manusia untuk berpikir jauh ke masa
mendatang. Akal mempunyai peranan sangat penting dalam agama, karena tanpa akal agama pun
pasti tidak akan ada. Akal juga merupakan salah satu pemberian Allah SWT. kepada manusia
yang kini menjadi pembeda dengan makhluk-Nya yang lain. Peranan akal dalam Islam yaitu :

1. Mencari kebenaran

2. Menyelesaikan (memberi solusi) masalah-masalah baru yang timbul dalam Islam

3. Menelusuri atau menghasilkan gagasan baru kepada masa depan yang lebih cerah

4. Memberikan dorongan kepada umat Islam untuk kajian klasik dan modern

5. Menunjukan hal baik dan benar bagi manusia

6. Mendatangkan hasil atau memberi new product terhadap Islam tentang berbagai macam
kajian yang berkaitan dengan agama dan ilmu-ilmu alam lainnya

7. Menjadi sumber pemikiran manusia

8. Menjadi suber dari segala gagasan atau ide

9. Menjadi potensi yang membedakan manusia dengan binatang

10. Menjadikan manusia mampu menerima berbagai pengetahuan teoritis

Anda mungkin juga menyukai