As-Sajdah
Ayat 7, QS. At-tin Ayat 4, QS. Asy-Syam Ayat 8, QS. Faathir Ayat 11 dan hubungannya
dengan QS. Adz-Dzaariyaat Ayat 56?
Manusia hakikatnya merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
bentuknya, seperti yang tertera didalam Al-Qur'an, "Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (At-Tin : 4).
Maksud paling sempurna disini adalah Allah menciptakan manusia dengan tubuh yang
berdiri tegak sedangkan hewan-hewan kebanyakan diciptakan dengan merayap. Allah juga
menciptakan manusia yang makan menggunakan tangannya dan diberi keistimewaan berupa
akal. Al-quran menggambarkan tahap-tahap pertumbuhan janin di dalam rahim secara jelas dan
akurat, dan membagikannya kedalam tujuh fase seperti yang tertera dalam QS. Al-Mu'minun
ayat 12-14 : "Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun : 12-
14). Berikut tahapan pembentukan tubuh manusia.
1. Fase Pertama (Tanah)
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku
menciptakan manusia dari tanah." (QS. Shad : 71) Saripati tanah yang dimaksud adalah suatu
zat yang berasal dari bahan makanan (baik tumbuhan maupun hewan) yang bersumber dari
tanah, yang kemudian dicerna menjadi darah, kemudian diproses hingga akhirnya menjadi
sperma.
Kita hendaknya berpikir sejenak menghadapi kenyataan ini. Bagaimana sel-sel yang
tidak memiliki kemampuan berpikir ini mengetahui bagaimana mempersiapkan sperma
dalam bentuk yang tepat, padahal mereka sama sekali tidak mengetahui seluk-beluk tubuh
wanita? Bagaimana mereka belajar membuat perisai, mesin dan ekor yang akan dibutuhkan
oleh sperma ketika berada dalam tubuh sang ibu? Dengan kecerdasan apa mereka dapat
merakit komponen-komponen ini dalam urutan yang benar? Bagaimana mereka tahu bahwa
sperma akan membutuhkan fruktosa ? Bagaimana mereka belajar membuat sebuah mesin
yang bergerak dengan bahan bakar fruktosa? Hanya ada satu jawaban atas semua pertanyaan
ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan secara khusus oleh Allah demi
kelestarian umat manusia.
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (Asy-Syams: 8) Allah telah
menjelaskan kepadanya kebaikan dan keburukan. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Safwan ibnu Isa dan Abu Asim
An-Nabil, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Azrah ibnu Sabit, telah
menceritakan kepadaku Yahya ibnu Aqil, dari Yahya ibnu Ya'mur, dari Abul Aswad Ad-Daili
yang mengatakan bahwa Imran ibnu Husain mengatakan kepadanya, "Bagaimanakah
pendapatmu tentang apa yang dikerjakan oleh manusia sehingga mereka bersusah payah
melakukannya? Apakah hal itu merupakan sesuatu yang telah ditetapkan atas mereka dan telah
digariskan oleh takdir yang terdahulu atas mereka. Ataukah merupakan sesuatu yang bergantung
kepada penerimaan mereka terhadap apa yang disampaikan oleh Nabi Saw. kepada mereka dan
yang telah diperkuat oleh hujjah sebagai alasan terhadap mereka?" Maka Abul Aswad Ad-Daili
menjawab, "Tidak demikian, sebenarnya hal itu merupakan sesuatu yang telah ditetapkan atas
diri mereka oleh takdir Allah.'" Imran ibnu Husain bertanya, "Maka apakah hal itu bukan
termasuk perbuatan aniaya?"
Abul Aswad Ad-Daili mengatakan bahwa ia merasa sangat terkejut terhadap pertanyaan
itu. Maka ia menjawab, "Tiada sesuatu pun melainkan dia adalah makhluk-Nya dan menjadi
milik-Nya, tiada seorang pun yang menanyakan apa yang diperbuat-Nya, sedangkan mereka
akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang telah mereka kerjakan."
Proses terjadinya manusia ada dalam Al-Qur'an Surat Al-Hijr ayat 28-29. Surat tersebut
menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya,
kemudian, ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup. Karena hakikatnya manusia tercipta
dari sesuatu yang berada di bawah, yaitu tanah, maka tidak sepatutnya manusia bersombong ria
atau bahkan merendahkan sesama makhluk hidup. Manusia yang sadar betul bahwa dirinya
adalah mahkluk yang hina dan merupakan tempat salah dan lupa adalah manusia yang dapat
memanusiakan manusia lainnya.
Dalam pandangan islam, manusia itu mahluk yang mulia dan terhormat disisi-nya, yang
diciptakan Allah SWT. dalam bentuk yang amat baik. Karena itu manusia dapat menerima ilmu
yang diturunkan Allah SWT. dimana manusia dapat memanfaatkan ilmu tersebut untuk hal yang
baik atau tidak. Selain itu, manusia juga adalah khalifah, seperti yang disampaikan pada surat Al-
An'am ayat 165 manusia akan tetap bermatabat mulia jikalau mereka sebagai khalifah tetap
hidup dengan ajaran Allah SWT. dalam firman Allah surat Adz-Dzariyat ayat 56 “Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Beribadah ada banyak kegiatannya, salah satunya adalah solat. Solat dapat menjauhkan
manusia dari Fakhsya dan Mungkar. Fakhsya berarti suatu keburukan yang berasal dari hati, lalu
Mungkar adalah suatu keburukan yang berasal dari tingkah laku. Maka dengan solat, manusia
seharusnya terhindar dari fakhsya dan mungkar. Ibadah lain yang dapat menjaga manusia adalah
dengan berdzikir, maka manusia terus dijaga untuk selalu berdzikir dan berdoa. Oleh karena itu,
beribadah, seperti solat dan berdzikir adalah baik untuk manusia. Tentunya, Allah lebih tahu
yang terbaik bagi manusia, makhluk yang diciptakan-Nya. Dengan semua kebaikan Allah, maka
sudah sepantasnya manusia mulai menyempurnakan ibadahnya.Salah satu cara menyempurnakan
ibadah adalah dengan mengetahui syarat ibadah yang baik. Syarat ibadah yang baik ada 2 hal
yaitu, Niat karena Allah, dan tidak melanggar syariat Islam.
Soal no 2 : jelaskan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di Bumi berkaitan dengan
diberikannya akal yang mampu melahirkan berbagai ilmu pengetahuan?
Antara anugrah Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia menjadi khalifah atau
wakilnya dibumi. Dengan dipilihnya manusia menjadi khalifah, ia mempunyai kewajiban yang
harus ditegakan diantaranya kewajiban menegakan kebenaran, kebaikan, mewujudkan
perdamaian, menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.
Kewajiban-kewajiban tersebut akan dimintai tanggung jawabnya kelak oleh Allah. Apabila
pengakuan terhadap kenyataan dan hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas
yang diwajibkan keatas dirinya perlu dilaksanakan.
Dikalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh Allah melaksanakan
tanggungjawab tersebut.Ini sudah tentu karena manusia merupakan makhluk yang paling
istimewa. Firman Allah yang artinya : "Sesungguhnya kami telah kemukakan tanggung jawab
mamanah (kami) kepada langit dan bumi serta gunung-gunung (untuk memikulnya), maka
mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakan (karena tidak ada pada
mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang
ada padanya) sanggup memikulnya.(Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah
suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut
dikerjakan." (Al-Ahzab:72)
Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaan-Nya telah menciptakan makhluk-makhluk
yang ditempatkan di alam penciptaan-Nya. Sebagai khalifah tanggung jawab manusia adalah
sangat luas didalam kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan
kepadanya. Pemanfaatan tekhnologi sekarangpun telah banyak membelok dari fungsi aslinya,
yakni dari fungsi aslinya tekhnologi itu dipergunakan untuk memecahkan masalah yang lahir
dalam kehidupan,sebagai sarana atau aktifitas yang denganya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungan,sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang bersifat positif.
Sebagai sarana untuk mempermudah manusia melakukan tugasnya,misalnya:
1. Dengan tekhnologi modern, dari tekhnik mengendalikan aliran air sungai petani
mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Bendungan dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik. Alat rumah tangga elektronik mempermudah ibu-ibu rumah
tangga dalam melaksanakan tugasnya.
2. Dengan tekhnik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti, slide,
film setrip, TV dan lain-lain yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan
tugasnya.
Keoptimalan manusia sebagai khalifah akan tercapai dibumi dengan sempurna apabila
manusia dapat memanfaatkan segala pikiran hebatnya yang dianugrahkan oleh Allah SWT,
dengan menciptakan teknologi yang canggih yang berdasar nilai-nilai keillahian (sifat-sifat Allah
Asmaul Husna) dan keislaman dengan kemampuan seni, mengatur keseimbangan potensi alam
dan lainnya dengan dipimpin oleh seorang khalifah yang robbani yang memerintah berdasar
syariat islam. Apabila hal-hal tersebut tidak tercapai seluruhnya maka tidak tercapai
keoptimalisasian peran kekhalifahan manusia. Walaupun terjadi maka hal tersebut belum dan
tidak maksimal. Jadi pada dasarnya setiap umat manusia mengemban tugas yang maha penting
untuk memerintahkan kekhalifan di bumi
Soal no 4: Jelaskan secara ringkas status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologi
dan psikologis?
Dalam Presfektif Sosiologi
Manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia
lainnya. Bahkan pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan
menjadi hal yang dinaifkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Dalam Presfektif Psikologis
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa, jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri
manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berfikir, dan
berkemauan.
1. Mencari kebenaran
3. Menelusuri atau menghasilkan gagasan baru kepada masa depan yang lebih cerah
4. Memberikan dorongan kepada umat Islam untuk kajian klasik dan modern
6. Mendatangkan hasil atau memberi new product terhadap Islam tentang berbagai macam
kajian yang berkaitan dengan agama dan ilmu-ilmu alam lainnya