besar
karena kekeliruan tersebut bila tidak segera diperbaiki akan terus
berlanjut
pada tahap-tahap selanjutnya.
Pertanggung jawaban penyidik kepolisian dalam kasus salah tangkap terhadap tersangka
secara individu atau non individu dengan memberikan jalan untuk korban mengajukan
praperadilan ke pengadilan agar diketahui dimanakah letak kekeliruan salah tangkap.
Pertanggungjawaban penyidikan secara kode etik berupa penurunan pangkat jabatan, bahkan
pemecatan apabila melakukan tindakan berat yang bertentangan dengan kode etik kepolisian
Indonesia. Namun, pertanggungjawaban penyidikan polri apabila terjadi salah tangkap atau error
in persona dalam melakukan tugas kepolisian tidaklah dapat dipidanakan atau dituntut sesuai
penyalahgunaan wewenang kepolisian. Penyidik juga tidak berkewajiban untuk menyatakan
penyesalan atau meminta maaf secara tertutup atau secara terbuka.
Berdasarkan amanat Undang-undang tersebut, Polri seharusnya
mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat dalam rangka
pengabdian diri. Akan tetapi, terjadinya kasus salah tangkap menunjukkan
ketidakcermatan Polri dalam menjalankan tugasnya.