Anda di halaman 1dari 4

Proses Pembuahan Atau Fertilisasi

Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah
matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum
terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum
yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari
vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma
dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel
sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi
pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.

Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
berikut:

1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.


2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh
dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan
menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan
ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan
dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah
ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan,
dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan
jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-
organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini
sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap
dilahirkan.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang
telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-
sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina
dalam proses yang disebut menstruasi (haid).

Mukjizat Alquran: Inilah Proses Penciptaan di Alam Rahim


Sabtu, 25 Pebruari 2012, 09:37 WIB
youtube

Janin dalam rahim

Berita Terkait

Khansa' binti Khadzdzam: Saksi Islam Muliakan Kaum Hawa

Ummu Habibah : Keteguhan Iman Sang Ummu Mukminin (Bag 2-habis)

Ummu Habibah : Keteguhan Iman Sang Ummu Mukminin (Bag 1)

Berbuat Baik Kepada Arwah Orangtua

Kesultanan Kilwa: Kerajaan Islam Terbesar di Afrika Timur (bag 3-habis)

REPUBLIKA.CO.ID, Jauh sebelum sains modern menemukan proses pembentukan embrio


manusia, pada ke-7 M Alquran telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. Prof
Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto pun telah
membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu.

"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta yang terkandung
dalam Alquran dan sunah," papar Moore yang terkagum-kagum dengan kandungan Alquran
yang secara akurat menjelaskan perkembangan embrio manusia.

Alquran secara gamblang telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. Alquran telah
berbicara tentang pertumbuhan janin di dalam perut ibu fase demi fase, padahal janin dan
pertumbuhannya tidaklah terlihat dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan hanya
dengan duga dan kira.
Sains modern baru mengetahui proses penciptaan di alam rahim setelah ditemukannya alat–alat
pemeriksaan modern. "Saya sungguh sangat membahagiakan bisa membantu mengklarifikasi
pernyataan Alquran tentang perkembangan manusia. Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu
pastilah turun kepada Muhammad dari Tuhan," papar Moore, ilmuwan terkemuka dalam bidang
anatomi dan embriologi.

Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-Mu'minun ayat 12-
14. ''Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang
belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain
...."

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan adanya enam fase terbentuknya janin dalam rahim. Tahap
pertama penciptaan janin disebut Sulalah dimulai dari saripati mani. Allah menjelaskan bahwa
manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari
seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang
dimaksud dengan “ Sulalah”

Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu
sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki
yang mencapai jutaan sperma. Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk
menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak
menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.

Tahap kedua disebut Alaqoh. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh
).” ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang
menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ).

Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau
keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar
keduanya.

Tahap ketiga, Mudghah (Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan
''Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” Tahap keempat ditandai dengan
muncul dan tumbuhnya tulang. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”

Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul
sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini hanya baru diketahui
oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.

Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan dagin...'' Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh
kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Tahap keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain..'' Menurut Dr Ahmad Hamid Ahmad, bersama dengan
berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter”

Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk bengkok
menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu
yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada
pekan kedelapan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan
penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `alaqah
selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian
Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan
kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan
ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah).

Begitulah, proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga akhirnya melahirkan
diusia kehamilan sembilan bulan. Sungguh Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Anda mungkin juga menyukai