Anda di halaman 1dari 14

SYARI’AH ISLAM

1.Pengertian Syariah Islam


2.Ruang Lingkup Syariah
3.Kedudukan atau Posisi Syariah
Dalam Islam
4.Pengertian Moral
5.Ruang Lingkup Moral
6.Posisi Moral Dalam Islam
 Syariah secara etimologi adalah jalan, maksudnya adalah jalan yang ditempuh oleh
manusia. Sedangkan secara maknawi adalah sebuah jalan hidup yang ditentukan Allah
SWT. Sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan, agar memperoleh kebahagian di
dunia dan kebahagian di akhirat.
ُ‫} َو َمنْ يَ ْع َم ْل ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة ش ًّّرا يَ َره‬7{ ُ‫فَ َمنْ يَ ْع َم ْل ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا يَ َره‬
artinya: maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebarat zarrah, niscaya dia akan melihat
balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejelekan sebarat zarrah, nisacaya akan melihat
balasannya.
Syariah merupakan panduan yang diberikan Allah dalam membimbing manusia, yang
berdasarkan sumber utama hukum Islam yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah serta sumber
kedua yaitu akal manusia dalam ijtihad para ulama dan para sarjana Islam. Agama Islam
itu sebagai ‘whole way of life’ keseluruhan jalan hidup merupakan panduan bagi maslim
untuk mengikutinya. Sebagaimana firman-Nya surat An-Nisa’ ayat 59:

‫ول ِإن ُكن ُت ْم‬


ِ ‫س‬ُ ‫الر‬ ِ ‫ش ْى ٍء َف ُردُّوهُ ِإ َلى‬
َّ ‫هللا َو‬ َ ‫سول َ َوُأ ْولِى ْاَأل ْم ِر مِن ُك ْم َفِإن َت َن‬
َ ‫از ْع ُت ْم فِي‬ َّ ‫هللا َوَأطِ ي ُعوا‬
ُ ‫الر‬ َ ‫َياَأ ُّي َها ا َّلذِينَ َءا َم ُنوا َأطِ ي ُعوا‬
}59{ ً‫سنُ َتْأ ِويال‬ َ ‫ُتْؤ ِم ُنونَ ِباهللِ َوا ْل َي ْو ِم ْاَألخ ِِر َذلِ َك َخ ْي ُُر َوَأ ْح‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul (Nya), Ulil amri diantara
kamu.kemudian jika kamu berlainanan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnah-Nya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.

‘whole way of life’


(keseluruhan jalan hidup)
Syari’ah dalam kontek kajian hukum Islam lebih menggambarkan
kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari proses tasyri’.
Maka dalam membahas syariah diawali dgn membahas tasyri. Tasyri’
adalah menciptakan dan menerapkan hukum syari’ah. Dalam hukum
Islam tasyri’ sering didefinisikan sebagai penerapan norma-norma hukum
untuk menata kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan
Tuhan maupun dengan umat manusia lainnya.

Ulama membagi tasyri’ itu menjadi 2 bentuk: pertama, tasyri’ samawi,


kedua Tasyri’ wadl’i.
Tasyri’ samawi adalah penerapan hukum yang dilakukan langsung oleh
Allah dan Rasulnya dalam al-Qur’an dan sunnah. Ketentuan-ketentuan
tersebut bersifat abadi dan tidak berubah. Sedangkan Tasyri’ wadl’i
adalah penerapan hukum yang dilakukan para mujtahid. Ketentuan-
ketentuan hukum hasil kajian mereka ini tidak memiliki sifat mutlak,
tetapi bisa berubah-rubah karena merupakan hasil kajian nalar ulama
yang tidak lepas dari salah.

Syariah
Kata syariah menurut pengertian Hukum Islam berarti hukum-hukum dan tata
aturan yang disampaikan Allah agar ditaati oleh hamba-hamba-Nya.
ada pula diartikan sebagai suatu norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia serta hubungan
manusia dengan alam lainnya. Hukum dalam Islam ada 5:
1. Fardhu atau wajib, yaitu ketentuan yang harus dilakukan oleh seoarang
muslim. Sebuah perintah jika dilakukan akan mendapat reward {pahala} dan
bila tidak dilaksanakan akan mendapatkan panishment (hukuman).
2. Sunnah, yaitu ketentuan (tindakan) yang dianjurkan (recommended but not
required). Yang jika dilaksanakan akan mendapatkan reward (pahala) tapi
apabila tidak dilaksanakana tidak akan mendapatkan panishment (hukuman).
3. Jaiz atau Mubah, yaitu sesuatu yang diperbolehkan, tidak diperintahkan dan
tidak dilarang.
4. Makruh, yaitu tindakan yang tidak dianjurkan dan dalam pelaksanaannya tidak
dihukum atau tidak dilarang atau dengan kata lain sebaiknya ditinggalkan.
5. Haram, kebalikan dari fardhu atau wajib, yaitu ketentuan atau tindakan yang
dilarang jika dikerjakan akan mendapat panishment (hukuman).

Syariah Islam
Ruang Lingkup Syari’ah
Syariat Islam pada dasarnya terbagi menjadi 2:
1. Ibadah & Muamalah
Ibadah yaitu tata cara aturan Ilahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara
hamba dengan Tuhan-Nya, dengan tata cara yang sudah diatur dalam al-Qur’an dan
Hadis (Sunnah). Lingkup ibadah dalam Islam meliputi:
1) Rukun Islam, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, Zakat, Puasa dan
menunaikan Haji (Jika Mampu).
2) Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rukun Islam. Hal ini terbagi 2 bagian:
Pertama: ibadah badaniyah atau bersifat fisik, seperti bersesuci, meliputi wudh,
mandi, tayamun, cara menghilangkan najis, peraturan air, adzan, iqamah, doa,
pengurusan mayat dan lain-lainnya.
َ ‫ين َويُ ِح ُّب ا ْل ُمتَطَ ِّه ِر‬
‫ين‬ َ ِ‫ِإنَّ هللاَ يُ ِح ُّب التَّ َّواب‬
Kedua: ibadah maliyah atau bersifat kebendaan atau materi, seperti: kurban, akikah,
sedekah, wakaf, fidiah, hibaha, dan lain-lainnya.
adapun perbedaan antara ibadah umum dan ibadah khusus terletak pada
perbedaan, sebagaimana yang dinyatakan dalam kaidah, bahwa:
“Dalam ibadah umum, semua ibadah diperbolehkan kecuali yang dilarang. Sedangkan
dalam ibadah khusus, semua dilarang kecuali yang di perintahkan dan dicontohkan”
2. Muamalah
yaitu tata atuaran ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan benda.
Muamalah terdiri atas 2 bagian:
a) Hukum perdata, meliputi
1) Hukum niaga
2) Munakahah = hukum nikah
3) Waratsah= hukum waris dan sebagainya

b) Hukum publik, meliputi


1) Jinayah = hukum pinada
2) Khilafah = hukum kenegaraan
3) jihad = hukum perang dan damai, dan lain sebagainya.

Muamalah
Ciri khas syariat Islam
1. Komprehensif (mencangkup luas dan lengkap)
2. Wasathiyah (Moderat),Seimbang
3. Harakah (Dinamis), bergerak dan berkembang
4. Universial, syariat Islam diturunkan Allah Rahmatan Lil Alamin
kebahagian di dunia dan akhirat
5. Fleksibel, terbukti dengan adanya rukhshah,ijtihad, istihsan dan
sebagainya
6. Tidak memberatkan (Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai kemampuannya, Al-Baqarah: 286).
7. Graduasi (Beransur-ansur).
Fungsi Syariah
Syariah Islam diturunkan Allah kepada manusia sebagai pedoman yang
memberikan bimbingan dan pengarah kepada manusia agar mereka
melaksanakan tugasnya dengan benar sesuai kehendak Allah. Oleh karena itulah
syariah berfungsi sebagai berikut:
1. Menunjukkan dan mengarahkan pada pencapaian tujuan manusia sebagai
Hamba Allah. Syariah menupakan aturan-aturan yang berisi perintah untuk
ditaati dan dilaksanakan, serta aturan tentang larangan untuk dijauhi dan
dihindari.
‫ُون‬ َ ‫اخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َو ْاِإل‬
ِ ‫نس ِإالَّلِيَ ْعبُد‬ َ ‫َو َم‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.(Surah: ad-Dzariyat ayat 56)
2. Menunjukkan dan mengarahkan manusia pada pencapaian tujuan sebagai
khalifah Allah.
ِّ ‫س بِا ْل َح‬
‫ق‬ ِ ‫اح ُكم بَ ْي َن النَّا‬ ِ ‫يَا َداو ُد ِإنَّا َج َع ْلنَاكَ َخلِيفَةً فِي ْاَأل ْر‬
ْ َ‫ض ف‬
Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil. (surah shaad ayat:
26)
3. Membawa manusia pada kebahagian yang hakiki di dunia dan akhirat.
Pengertian Moral
 secara etimologi moral berasal dari bahasa latin, mores,
bentuk jamak dari more, artinya adat atau kebiasaan. Secara
terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan seorang
yang dalam hal sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau
perbuatan secara layak dapat dikatakan benar atau salah,
baik atau buruk.
Dengan demikian, moral dapat diartikan dengan
“menyangkut baik buruknya manusia sebagai manusia”.
Moral juga sering disebut dengan; susila, budi pekerti,
akhlak, etika. Walaupun secara pengertiannya berbeda-beda
namun secara fungsinya sama yaitu sebagai pengarah atau
petunjuk agar seseorang mengetahui mana perbuatan baik
dan buruk. Dengan itu manusia diharapkan senantiasa
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik agar tercipta
sebuah masyarakat dengan warganya yang baik dan sopan.
Ruang Lingkup Moral
Ruang lingkup moral adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang
berlaku di masyarakat. Islam sangat menghargai budaya di masyarakat,
bahwan Islam sempat menjadikan budaya sebagai sumber hukum, selama
budaya itu tidak menyimpang:
ٌ‫اَ ْل َعا َد ةُ ُم َح َّك َمة‬

Artinya: adat itu bisa menjadi sumber hukum. Kalaupun ada adat lokal
yang menyimpang Islam mengajarkan kepada umatnya untuk merubahnya
tidak sekaligus, melaikan secara bertahap. Sebagaimana Allah berfirman:
َ ‫سنَ ِة َو َجا ِد ْل ُه ْم بِالَّتِ ْي ِه َي َأ ْح‬
‫س ُن ِإ َّن َربَّ َك‬ َ ‫سبِ ْي ِل َربِّ َك بِا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِعظَ ِة ا ْل َح‬
َ ‫ع ِإلَى‬ُ ‫اُ ْد‬
‫سبِ ْيلِ ِه َو ُه َو َأ ْعلَ ُم بِا ْل ُم ْهتَ ِد ْي َن‬
َ ْ‫ض َّل َعن‬ َ ْ‫ُه َو َأ ْعلَ ُم بِ َمن‬
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.
Ruang Lingkup Akhlak
Ruang Lingkup Akhlak ada 3:
1. Akhlak terhadap Allah
 Iman, Ihsan, Takwa, Ikhlas, Tawakkal, Syukur dan Sabar.
‫ضالَالً بَ ِعي ًدا‬
َ ‫ض َّل‬ ْ ُ‫ُون َذلِ َك لِ َمن يَشَآ ُء َو َمن ي‬
َ ‫ش ِركْ بِاهللِ فَقَ ْد‬ ْ ُ‫ِإنَّ هللاَ الَيَ ْغفِ ُر َأن ي‬
َ ‫ش َر َك بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َماد‬
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-
jauhnya.(QS. An-Nisa’ ayat: 116).
2. Akhlak terhadap sesama manusia
 Silaturrahim, Persaudaraan, persamaan, Adil, Baik sangka, Rendah
Hati, Tepat janji, Lapang dada, Dapat di percaya, perwira, Hemat,
Dermawan.
sebaik-sebaiknya manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi
orang lain (HR. Ahmad, Shahihul Jami, no 3289).
3. Akhlak terhadap lingkungan
 Menjaga dan memelihara karena kita sebagai khalifah di bumi.
Diantara Induk dr Akhlak Terpuji
1. Qana’ah berarti cukup
Qanaah artinya merasa cukup dgn apa yang dimiliki dan menjauh dari sikap tidak
puas dan kurang. Komponen qanaah meliputi 5 hal, yaitu: pertama menerima dgn
apa yang ada, kedua memohon kepada Allah suatu tambahan rejeki yg layak dan
diiringi dengan ikhtiar, ketiga menerima dgn sabar semua ketentuan Allah. Ke
empat bertawakkal kepada Allah, ke lima tidak tertarik dengan segala tipu daya
duniawi.
2. Sabar
adalah menahan diri dari suatu penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yg
tidak diingini maupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yg disanyangi. Dalam
islam tingkat kesabaran ada 3, sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam
mematuhi perintah Allah, sabar dalam menahan diri dari maksiat
3. Istiqamah
adalah berpengang teguh pada pendirian, baik dalam kebenan atau kebaikan.
Sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnyq yang berkata; Tuhan kami adalah Allah
SWT, kemudian mereka meneguhkan pendiriannya, maka malaikan akan turun
kepada mereka dgn mengatakan: janganlah kalian takut dan merasa sedih dan
gembirakanlah mereka dengan surga yg telah dijanjikan kepada mereka.
4. Zuhud
Suatu pola hidup yang menghindari dan meninggalkan keduniawian karena
ibadah kpd Allah dgn cara menghindari kemewahan dunia, serta lebih mencintai
kehidupan akhirat. Zuhud itu mempunyai tingkatan: pertama yaitu
meninggalkan sesuatu yang bersifat duniawi karena mempunyai keyakinan
bahwa kehidupan dunia tidak ada nilainya dibandingkan dgn kehidupan akhirat.
Kedua, yaitu meninggalkan kesenangan dunia karena memandang rendah dan
hina terhadap seseorang yang rakus akan harta dan kekayaan dunia. Ketiga,
yaitu meninggalkan kesenangan dunia, akan tetapi sebenarnya ada keinginan di
hatinya untuk mendapatkan kesenangan itu.
5. Tasamuh
Memiliki arti toleransi, tenggang rasa atau saling menghargai. Tasamuh
adalah suatu sikap yang senang tiasa saling menghargai antara sesama manusia.
Sikap saling menghargai antar sesama manusia ini diwujudkan dgn tidak
membedakan warna kulit, suku, ras, agama dan jabatan atau status sosial

Induk dr Akhlak Terpuji


Kesimpulannya
1. Syariah adalah sebuah jalan hidup manusia yang
ditentukan Allah SWT. Sebagai panduan dalam
menjalankan kehidupan di dunia untuk menuju kehidupan
di akhirat
2. Moral, susila, budi pekerti, akhlak, etika semua fungsinya sama
yaitu sebagai pengarah atau petunjuk agar seseorang
mengetahui mana perbuatan baik dan buruk. Dengan itu
manusia diharapkan senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan
yang baik agar tercipta sebuah masyarakat dengan warganya
yang baik dan sopan.
3. Syariah dan moral adalah merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan untuk menciptakan kebagian di dunia dan
akhirat.

Anda mungkin juga menyukai