Anda di halaman 1dari 17

SYARIAH

Disusun Oleh:
Azha Fifine Andrastya (18144100003)
Meita Hasna Hamidah (18144100007)
Muhamad Devi Setya Ramadan (18144100008)
Didha Kurnia Alamsyah (18144100011)
Anedya Ayu Anggraini (18144100017)
 
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Syariah

Syariah menurut bahasa berarti jalan, sedangkan


menurut istilah adalah sistem norma yang
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam.
Syariah merupakan aspek norma atau
hukumdalam ajaran Islam yang keberadaannya
tidak lepas dari aqidah Islam. Oleh karena itu, isi
syariah meliputi aturan – aturan sebagai
implementasi dari kandungan Al – Qur’an dan
Sunnah.
Syariat Islam mengatur perbuatan seorang muslim,
didalamnya terdapat hukum – hukum yang terdiri atas :
a. Wajib, yaitu perbuatan yang apabila dilakukan
mendapatkan pahala, apabila ditinggalkan akan
mendapat dosa.
b. Sunnah, yaitu perbuatan yang apabila dilaksanakan
diberi pahala, apabila ditinggalkan tidak berdosa.
c. Mubah, yaitu perbuatan yang boleh dikerjakan atau
ditinggalkan karena tidak diberi pahala dan tidak
berdosa.
d. Makruh, yaitu perbuatan apabila ditinggalkan akan
mendapat pahala, dan apabila dilakukan tidak berdosa.
e. Haram, yaitu perbuatan yang apabila dikerjakan
berdosa, apabila ditinggalkan mendapat pahala.
B. Fungsi dan Kegunaan Syariah

Syariah adalah hukum yang mengatur kehidupan


manusia di dunia dalam rangka mencapai
kebahagiaanya didunia dan akhirat. Syariah
mencangkup semua aspek kehidupan manusia baik
sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat, dalam hubungan dengan diri – sendiri,
dengan manusia lain, dengan alam lingkungan,
maupun dengan Tuhan. Mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan yang disebut dengan kaidah
ubudiyah atau ibadah khusus. Hubungan manusia
dengan manusia atau alam lainnya yang disebut
mu’amalah atau disebut juga ibadah umum.
Fungsi syari’ah adalah sebagai jalan atau jembatan
untuk semua manusia dalam berpijak dan
berpedoman. Selain itu ia menjadi media berpola
hidup di dunia agar sampai ke kampung tujuan
terakhir (akhirat) dan tidak sesat.
Manusia dalam hidupnya terkait dengan fungsi
syari’ah pada garis besarnya ada dua macam yaitu:
a. Manusia sebagai hamba di mana harus
menghambakan dirinya di hadapan Khaliq(Allah
SWT).
b. Manusia sebagai khalifah di muka bumi
(mengurus dan mengatur tatanan hidup dan
kehidupan).
Dan tentu jika hidup berpola pada syari’ah tersebut, akan melahirkan kesadaran berperilaku
sesuai dengan dua fungsi tersebut di atas di mana sebagai hamba mempunyai tugas
beribadah, sesuai dengan firmanNya :
َ ِ ‫ت ْٱل ِج َّن َوٱإْل‬
ِ ‫نس إِاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬
‫ون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬ 

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah Ku”. QS Adz-
Dzariyaat : 56.
Selain itu, manusia juga sebagai khalifah di muka bumi, maka ia memiliki tugas untuk
melaksanakan amanat Allah sesuai dengan firman-Nya :
‫ض َو ْٱل ِجبَا ِل فَأَبَ ْينَ أَن يَحْ ِم ْلنَهَا َوأَ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَاٱإْل ِ ن ٰ َس ُن ۖ إِنَّ ۥهُ َكانَ ظَلُو ًۭما َجهُواًۭل‬
ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬ ِ ‫إِنَّا ع ََرضْ نَا ٱأْل َ َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
“Sesungguhnya telah kami amanatkan kepada langit, bumi, gunung-gunung namun mereka enggan
untuk memikulnya, maka manusia menyanggupi untuk memikulnya amanat tersebut tetapi mereka
berbuat aniaya dan berbuat bodoh”. QS. Al-Ahzab : 33.
Oleh sebab itu maka supaya manusia menjalankan fungsi sebagai khalifah di muka bumi
maka Allah telah menurunkan syari’ah Islam yang berguna untuk mengantarkan manusia
guna mendapat ridho-Nya supaya mendapatkan kebahagiaan yang hakiki sesuai dengan
ayat Al-Qur’an tersebut di atas. Adapun ringkasnya fungsi tersebut di atas adalah untuk
membuat kehidupan yang ma’rufat (kebaikan) serta mewujudkan keadilan sesuai dengan
firmanNya :
َ ‫َآئ ِذى ْٱلقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰى َع ِن ْٱلفَحْ َشآ ِء َو ْٱل ُمن َك ِر َو ْٱلبَ ْغ ِى ۚ يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر‬ ْ
‫ُون‬ ِ ‫إِ َّن ٱهَّلل َ يَأ ُم ُر بِ ْٱل َع ْد ِل َوٱإْل ِ حْ ٰ َس ِن َوإِيت‬
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. QS. An-Nahl : 90.
 
C. Hubungan Syariah Dan Fiqih

Fikih dan syariah sangat berhubungan erat karena syariah


adalah hal yang menjadi sumber atau landasan fikih,
sedangkan fikih merupakan pemahaman terhadap syariah.
Meskipun syariah dan fikih sangat berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan tetapi keduanya berbeda. Syariah diartikan
sebagai ketentuan yang lebih luas dari pada fikih, dan fikih
hanyalahpembahasan yang bersumber pada syariah.
Secara umum syariah adalah hukum Islam yang bersumber
dari al-Quran dan Sunnah yang belum dicampuri daya nalar
(ijtihad), sedangkan fikih adalah hukum Islam yang
bersumber dari pemahaman terhadap syariah atau
pemahaman terhadap nash, baik al-Quran maupun Sunnah.
Perbedaan antara syariah dan fikih sebagai berikut:
a. Syariah berasal dari Allah dan Rasul-Nya, sedang fikih
berasal dari pemikiran manusia.
b. Syariah terdapat dalam al-Quran dan kitab-kitab hadis,
sedang fikih terdapat dalam kitab-kitab fikih.
c. Syariah bersifat fundamental dan mempunyai cakupan
yang lebih luas, karena oleh sebagian ahli dimasukkan juga
aqidah dan akhlak, sedang fikih bersifat instrumental dan
cakupannya terbatas pada hukum yang mengatur
perbuatan manusia.
d. Syariah mempunyai kebenaran yang mutlak (absolut) dan
berlaku abadi, sedang fikih mempunyai kebenaran yang
relatif dan bersifat dinamis.
e. Syariah hanya satu, sedang fikih lebih dari satu, seperti
terlihat dalam mazhab-mazhab fikih.
f. Syariah menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fikih
menunjukkan keragaman dalam Islam.
 
D. Jenis Ibadah dan Penjelasannya

1. Ibadah Qolbiyyah atau Bathiniyyah


Yaitu segala bentuk ibadah yang merupakan
pekerjaan hati, seperti:
a. Iman
Yaitu dalam pengertian pembenaran hati akan
adanya Allah SWT, Rububiyyah dan Uluhiyyah-Nya
termasuk membenarkan apa yang dituntut oleh
Allah SWT untuk diimani seperti: beriman kepada
Malaikat, kitab suci, para Nabi, Hari Akhir dan
masalah Qodho dan Qodarseperti yang dijelaskan
oleh Allah SWT dalam Surat An Nissa Ayat 136 ;
b. Cinta
Yaitumencintai Allah SWT dan mencintaisiapa dan
apa yang dicintai oleh Allah SWT darihamba-Nya
baikberupakeyakinan, ucapan dan perbuatan. Allah
SWT berfirman:
Artinya: “Dan diantaramanusiaada orang yang
menyembahsekutuselain Allah,
merekamencintainyasebagaimanamerekamencintai Allah.
Adapun orang-orang yang berimansangatcintakepada
Allah” (QS: Al Baqoroh: 165)
c. Rasa Takut
Allah Berfirman:
Artinya: “Janganlah Kalian takut kepada manusia tapi takutlah
kepada Ku”. (QS: Al Maidah :44)
Allah Berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang
takutkepadaTuhanmereka yang Ghaibbagimerekaampunan dan
pahala yang besar”. (QS: Al Mulk : 12).
d. Berharap dan Berkeinginan
Berharap (Roja’) adalahsikapberharap dan bercita-
citauntukmeraihkebaikan yang mungkinterjadidariDzat
yang memiliki dan berkuasauntukmewujudkancita-cita
dan harapannya, sedangkanBerkeinginan (Roghbah)
adalahsikapmenyukai dan
menyenangikebaikandisertaikemauan yang
kuatuntukmendapatkannyadariDzat yang memiliki dan
e. Sadar kembali kepada Allah
Allah  berfirman:
Artinya: “Dan kembalilah kalian kepadaTuhan kalian
dan berserahdirilahkepada-Nya”.(QS: Az Zumar: 54).
f. Tawakal
Allah Berfirman:
Artinya: “Dan Hanya kepada Allah lah kalian
bertawakal jika kalian beriman”.(QS: Al Maidah : 23).
Allah Berfirman:
Artinya: “ Danbarangsiapabertawakalkepada Allah,
Cukuplah Allah baginya”.(QS: At Tholaq: 3)
 
E. Ibadah Khusus

1. Thoharoh dan Hikmahnya


Thoharoh atau bersuci merupakan syarat dalam
melaksanakan ibadah lainnya, seperti sholat, thawaf dsb.
Bersuci terdiri atas bersuci dari najis dan hadas.
Hikmah Thoharoh :
a. Membiasakan hidup bersih yang menjadi syarat hidup
sehat.
b. Wudhu yang di dalamnya terkandung kewajiban
membasuh anggota wudhu mengisyaratkan kewajiban
untuk mensucikan diri setiap saat dari dosa.
c. Tayamum menggunakan tanah mengisyaratkan manusia
untuk rendah hati, tidak sombong atau takabur.
2. Shalat dan Hikmahnya
Sholat adalah ucapan – ucapan dan gerakan –
gerakan yang dimulai dari takbiratul ikhrom dan
diakhiri dengan salam dengan syarat – syarat
tertentu.
Macam – macam sholat sunnah :
a. Shalat sunanh yang mengiringi sholat fardu

b. Sholat sunah malam hari

c. Sholat sunnah yang dilakukan pada hari – hari


tertentu
d. Sholat yang hanya dilakukan pada bulan ramadhan
saja
e. Sholat sunnah yang dilakukan pada peristiwa –
peristiwan tertentu saja
3. Puasa dan Hikmah
Puasa adalah menahan makan dam minum serta segala
yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Hikmah puasa adalah melahirakan sikap – sikap positif yang ditampakkan
dalam kehidupan sehari – hari, seperti kepedulian kepada fakir miskin.
4. Zakat dan Hikmahnya
Zakat adalah memberikan harta apabila teralah mencapai nisab dan haul
kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu.
 Orang-orang yang berhak menerima zakat:
 Fakir
 Miskin
 Amiln
 Muallaf
 Hamba sahaya
 Gharim
 Fi sabilillah
 Ibnu sabil
     Hikmah zakat adalah akan memeratakan pendapatan dan pemilikan
harta dikalangan umat islam.
5. Haji dan Hikmahnya
Haji adalah adalah ibadah ritual, mengunjungi baitullah
pada bulan zul hijjah dengan syarat – syarat tertentu.
Hikmah Ibadah Haji
Setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji
mengharapkan dirinya menjadi haji yang mabrur, karena
pahalanya sangat besar. Hal ini terungkap dalam tanya
jawab antara rosul dengan sahabat dari hadis yang di
riwayatkan oleh buchari dan muslim yang di terima dari
Abu Hurairah bahwa seseorang sahabat bertanya pada
rosululah : “Amal apakah yang paling utama?”.
Rosululah menjawab : “Iman kepada Allah dan Rasul-
Nya”. Sahabat itu bertanya lagi : “Kemudian apa?”. Rasul
menjawab : ”Jihad di jalan Allah”. Sahabat bertanya lagi :
“kemudian apa?”. Rasul menjawab :  “ Haji mabrur”.
 
F. Muamalah

Muamalah adalah hubungan antara manusia,


hubungan sosial atau habllum minannas dalam
syariat isalam hubungan antar manusia tidak
dirinci jenisnya tetapi diserahkan kepada
manusia mengenai bentuknya.
hukum hukum syariat terutama kaitan dengan
aturan pernikahan, pewarisan, ekonomi, pidana
dan sebagianya yang menyangkut tata hukum
dalam hubungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai