Anda di halaman 1dari 24

BERMUHAMMADIYAH

SECARA STRUKTURAL
DAN FUNGSIONAL
MUHAMMADIYAH
• GERAKAN ISLAM
• DAKWAH AMAR MAKRUF
• NAHI MUNKAR DAN TAJDID
• BERAZASKAN ISLAM
• BERDASARKAN ALQURAN DAN ASSUNNAH
• BERTUJUAN UNTUK
• MENEGAKKAN
• DAN MENJUNJUNG TINGGI
• AGAMA ISLAM
• DAN MEWUJUDKAN
• MASYARAKAT ISLAM
• YANG SEBENAR-BENARNYA
CIRI PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

GERAKAN
ISLAM

GERAKAN ISLAM
GERAKAN DAKWAH AMAR
TAJDID MAKRUF NAHI
MUNKAR
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN ISLAM

1. PEMURNIAN
AQIDAH

5. 2. BERDASAR
BERORIENTASI ALQURAN DAN
MASA DEPAN ASSUNNAH
5 FONDASI
ISLAM
BERKEMAJUAN

3. AMAL
4. TERBUKA
SHALIH :
DI TENGAH
SOLUTIF DAN
PLURALISASI
FUNGSIONAL
AJARAN ISLAM
MENURUT KEYAKINAN MUHAMMADIYAH
MENURUT KEYAKINAN MUHAMMADIYAH

AQIDAH

MUAMALAT AJARAN
IBADAH
DUNIAWIYAT
ISLAM

AKHLAQ
STRUKTUR ORGANISASI
• ORGANISASI MUHAMMADIYAH • Majelis Hukum Dan Hak Asasi
Manusia
• Jaringan Kelembagaan Muhamma • Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
diyah – Lembaga
: • Lembaga Pengembangan Cabang dan
– Pimpinan Pusat Ranting
– Pimpinaan Wilayah • Lembaga Pembina dan Pengawasan
Keuangan
– Pimpinaan Daerah
• Lembaga Penelitian dan
– Pimpinan Cabang Pengembangan
– Pimpinan Ranting • Lembaga Penanganan Bencana
– Jama'ah Muhammadiyah • Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqqoh
• Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
• Pembantu Pimpinan Persyarikatan • Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
– Majelis • Lembaga Hubungan dan Kerjasama
• Majelis Tarjih dan Tajdid International
• Majelis Tabligh
• Majelis Pendidikan Tinggi
• Organisasi Otonom
• Majelis Pendidikan Dasar dan – Aisyiyah
Menengah – Pemuda Muhammadiyah
• Majelis Pendidikan Kader – Nasyiyatul Aisyiyah
• Majelis Pelayanan Sosial – Ikatan Pelajar Muhammadiyah
• Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
• Majelis Pemberdayaan Masyarakat
– Hizbul Wathan
• Majelis Pembina Kesehatan Umum
• Majelis Pustaka dan Informasi – Tapak Suci
• Majelis Lingkungan Hidup
BERMUHAMMADIYAH SECARA FUNGSIONAL DI AUM

BERAMAL
DAN
BERJUANG MEMPERB
ADIL DAN
ANYAK
KOREKTIF
KAWAN

MEMBANTU LAPANG
PEMERINTAH DADA

SIFAT
MUHAMMADIYAH

BERSIFAT
KERJASAMA KEAGAMAAN DAN
KEAGAMAAN DAN
KEMASYARAKATAN
KEMASYARAKATAN

AKTIF
TAAT
AMAR HUKUM
MAKRUF
NAHI
MUNKAR
TUJUH FALSAFAH AJARAN KHA . DAHLAN

• (1) KITA, MANUSIA INI, HIDUP DI DUNIA


HANYA SEKALI UNTUK BERTARUH: SESUDAH
MATI, AKAN MENDAPAT KEBAHAGIAANKAH
ATAU KESENGSARAAN?; 
• (2) KEBANYAKAN DIANTARA MANUSIA
BERWATAK ANGKUH DAN TAKABBUR, MEREKA
MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI-SENDIRI; 
TUJUH FALSAFAH AJARAN KHA . DAHLAN
• (3) MANUSIA ITU KALAU MENGERJAKAN PEKERJAAN APAPUN,
SEKALI, DUA KALI, BERULANG-ULANG, MAKA KEMUDIAN JADI
BIASA. KALAU SUDAH MENJADI KESENANGAN YANG DICINTAI,
MAKA KEBIASAAN YANG DICINTAIITU SUKAR UNTUK DIUBAH.
SUDAHMENJADI TABIAT, BAHWA KEBANYAKAN MANUSIA
MEMBELA ADAT KEBIASAAN YANG TELAH DITERIMA, BAIK ITU
DARI SUDUT KEYAKINAN ATAU I’TIKAD, PERASAAN KEHENDAK
MAUPUN AMAL PERBUATAN. KALAU ADA YANG AKAN
MERUBAH, MEREKA AKAN SANGGUP MEMBELA DENGAN
MENGORBANKAN JIWA RAGA. DEMIKIAN ITU KARENA
ANGGAPANNYA BAHWA APA YANG DIMILIKI ADALAH BENAR; 
TUJUH FALSAFAH AJARAN KHA . DAHLAN
• (4) MANUSIA PERLU DIGOLONGKAN MENJADI SATU DALAM
KEBENARAN, HARUS BERSAMA-SAMA MENGGUNAKAN AKAL
FIKIRANNYA UNTUK MEMIKIRKAN,BAGAIMANA SEBENARNYA
HAKEKAT DAN TUJUAN MANUSIA HIDUP DI DUNIA. APAKAH
PERLUNYA? HIDUP DI DUNIA HARUS MENGERJAKAN APA?
DANMENCARI APA? DAN APA YANG DITUJU?. MANUSIA HARUS
MEMPERGUNAKAN PIKIRANNYA UNTUK MENGOREKSI SOAL I’TIKAD
DAN KEPERCAYAANNYA, TUJUAN HIDUP DAN TINGKAH LAKUNYA,
MENCARI KEBENARAN SEJATI. KARENA KALAU HIDUP DI DUNIA
HANYA SEKALI INI SAMPAI SESAT,AKIBATNYA AKAN CELAKA DAN
SENGSARA SELAMA-LAMANYA.”ADAKAH ENGKAU MENYANGKA
BAHWASANYA KEBANYAKAN MANUSIA SUKA MENDENGARKAN ATAU
MEMIKIR-MIKIR MENCARI ILMU YANG BENAR.” AL-FURQAN : 44;
TUJUH FALSAFAH AJARAN KHA . DAHLAN
• (5) SETELAH MANUSIA MENDENGARKAN PELAJARAN-
PELAJARAN FATWA YANG BERMACAM-MACAM, MEMBACA
BEBERAPA TUMPUK BUKU…SEKARANG, KEBIASAAN MANUSIA
TIDAK BERANI MEMEGANG TEGUH PENDIRIAN DAN
PERBUATAN YANG BENAR KARENA KHAWATIR KALAU
MENETAPI KEBENARAN, AKAN TERPISAH DARI APA-APA YANG
SUDAH MENJADI KESENANGANNYA, KHAWATIR AKAN
TERPISAH DENGAN TEMAN-TEMANNYA. PENDEK KATA,
BANYAK KEKHAWATIRAN ITU YANG AKHIRNYA TIDAK BERANI
MENGERJAKAN BARANG YANG BENAR, KEMUDIAN HIDUPNYA
SEPERTI MAKHLUQ YANG TAK BERAKAL, HIDUP ASAL HIDUP,
TIDAK MENEMPATI KEBENARAN; 
TUJUH FALSAFAH AJARAN KHA . DAHLAN

• (6) KEBANYAKAN PEMIMPIN-PEMIMPIN


RAKYAT, BELUM BERANI MENGORBANKAN
HARTA BENDA DAN JIWANYA UNTUK
BERUSAHA TERGOLONGNYA UMAT MANUSIA
DALAM KEBENARAN. MALAH PEMIMPIN-
PEMIMPIN ITU BIASANYA HANYA
MEMPERMAINKAN, MEMPERALAT MANUSIA
YANG BODOH-BODOH DAN LEMAH; 
TUJUH FALSAFAH AJARAN KHA . DAHLAN

• (7) PELAJARAN TERBAGI ATAS DUA BAGAIAN:


BELAJAR ILMU, PENGETAHUAN ATAU TEORI
DAN BELAJAR AMAL, MENGERJAKAN ATAU
MEMPRAKTEKKAN. SEMUA PELAJARAN
HARUS DENGAN CARA SEDIKIT DEMI SEDIKIT,
SETINGKAT DEMI SETINGKAT…DEMIKIAN JUGA
DALAM BELAJAR AMAL, HARUS BERTINGKAT.
KALAU SETINGKAT SAJA BELUM DAPAT
MENGERJAKAN, TIDAK PERLU DITAMBAH.
17 KELOMPOK AYAT AL-QURAN YANG MENJADI
POKOK WEJANGAN KHA.DAHLAN
• (1) Membersihkan diri sendiri, Al-Jâtsiyah ayat 23 ; 
• (2) Menggempur hawa nafsu mencintai harta benda, al-Fajr ayat 17-23 ; 
• (3) Orang yang mendustakan agama, al-Mâ ’ ûn ayat 1-7 ; 
• (4) Apakah artinya agama itu, al-Rûm ayat 30 ; 
• (5) Islam dan sosialisme, al-Tawbah ayat 34-35 ; 
• (6) Surat al-‘Ashr ayat 1-3 ; 
• (7) Iman/kepercayaan, al-‘Ankabût ayat 1-3 ; 
• (8) Amal sholeh, al-Kahf ayat 110 dan al-Zumar ayat 2 [2]; 
• (9) Wa tawâshaw bil h aqq, Yûnus ayat 108, al-Kahf ayat 29, Mu h ammad ayat 3, al-An ’ âm ayat 116, al-Furqân
ayat 44, al-Anbiyâ ’ ayat 24,Yûnus ayat 32, al-Shaff ayat 9, al-Baqarah ayat 147, al-Anfâl ayat 8, al-Isrâ ’ ayat 81 dan
al-Mu ’ minûn ayat 70 ; 
• (10) Wa tawâshaw bish-shabri ; 
• (11) Jihad, Âli ‘Imrân ayat 142 ; 
• (12) Wa anâ minal muslimîn, al-An ’ âm ayat 162-163 ; 
• (13) Al-Birru, Âli ‘Imrân ayat 92 ; 
• (14) Surat al-Qâri’ah ayat 6-11 ; 
• (15) Surat al-Shaff ayat2-3 ; 
• (16) Menjaga diri, al-Ta h rîm ayat 6 ; dan terakhir 
• (17) Apakah belum waktunya, surat al- H adîd ayat 16 .
(1) MEMBERSIHKAN DIRI SENDIRI
(QS.AL JATSIYAH :23)
    •
    
   
   
      
 
• 23. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah
membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS.43 :23)

• [1384] Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa Dia tidak menerima
petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
(2) MENGGEMPUR HAWA NAFSU MENCINTAI HARTA
BENDA, (QS.AL-FAJR AYAT 17-23)
        •

    

    

      

      

    

    

    


• 17. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim[1576],
• 18. dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang miskin,
• 19. dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),
• 20. dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
• 21. jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut,
• 22. dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris.
• 23. dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu
baginya.

• [1576] Yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.
(3) ORANG YANG MENDUSTAKAN AGAMA,
(QS.AL-MÂ ’ ÛN: 1-7)
     •

     

     

     

     

  


• 1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
• 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
• 3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
• 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
• 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
• 6. orang-orang yang berbuat riya[1603],
• 7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].

• [1603] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran
di masyarakat.
• [1604] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
(4) APAKAH ARTINYA AGAMA ITU,
(QS.AL-RÛM AYAT 30 )
     •
    
      
  
   
 
• 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],

• [1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama
tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu
hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
(5)ISLAM DAN SOSIALISME,
(QS.AL-TAWBAH:34-35)
       •

   

      

    

     

      

    

     

    


• 34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
• 35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan)
kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
(6) SURAT AL-‘ASHR AYAT: 1-3

   •


  
  
 

 
 
(7) IMAN/KEPERCAYAAN,
QS.AL-‘ANKABÛT AYAT :1-3

   •


  
  
   
 
   
 
(8) AMAL SHOLEH, (QS.AL-KAHF AYAT :110 DAN QS. AL-
ZUMAR AYAT :2 )
    •

  


  
    
  
   
  

• 110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa

Anda mungkin juga menyukai