Anda di halaman 1dari 12

AL-QUR’AN SURAT AL-MAIDAH AYAT 90-91 DAN AYAT 32

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Pembelajaran PAI di SMP

Dosen pengampu:
Dr. Afif Syaiful Mahmudin, M.Pd.I

Disusun oleh Kelompok 5/PAI E :

1. Gilang Hardiansyah Priamono (201210156)


2. Habib Mujahidin Maksum (201210158)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO

2022/2023
A. Pendahuluan
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, mememahami, mengimani, bertakwa, berakhalak
mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Quran
dan al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan
pengalaman.Pendidikan agama Islam bertujuan untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta menjadi anggota masyarakat yang dapat
memahami dan menguasai tentang agama.Sedangkan pendidikan keagamaan
adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau
menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya.
Pendidikan Islam merupakan salah satu upaya rencana dalam menyiapkan
manusia untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mempercayai ajaran agama
Islam dengan dibarengi tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan
antarumat beragama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa
Pendidikan agama islam di SMP yaitu, salah satu mata pelajaran yang
berlandaskan ajaran islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk mengembangkan
potensi anak didik secara maksimal, agar kelak menjadi pribadi yang memiliki
nilai-nilai islami. Dasar pendidikan agama islam identik dengan ajaran islam itu
sendiri, agar usaha-usaha yang dilakukan mempunyai sumber keteguhan maka
harus memiliki dasar yang kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya ruang lingkup PAI di SMP meliputi tiga aspek yaitu keimanan, Al Qur'an
atau hadist, Fiqh atau Ibadah, Tarikh dan akhlak. Kelima aspek ini dikembangkan
dalam materi pelajaran yang beragam sesuai dengan kebutuhan lembaga yang
bersangkutan.
B. Materi Studi PAI di SMP
1. Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 90-91

َ ‫ش ْي‬
‫ط ِن‬ َّ ‫ع َم ِل ٱل‬ ٌ ‫اب َوٱ ْْل َ ْزلَ ُم ِر ْج‬
َ ‫س ِم ْن‬ ُ ‫ص‬َ ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا ِإنَّ َما ٱ ْلخ َْم ُر َوٱ ْل َم ْيس ُِر َوٱ ْْلَن‬
َ‫فَٱجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras,
berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan)
itu agar kamu beruntung." (Q.S Al-Ma'idah:90).

ُ ‫ض ۤا َء ِفى ْالخ َْم ِر َو ْال َم ْيس ِِر َو َي‬


َ ‫صدَّ ُك ْم‬
‫ع ْن‬ َ ‫شيْط ُن ا َ ْن ي ُّْو ِق َع َب ْينَ ُك ُم ْال َعدَ َاوة َ َو ْال َب ْغ‬
َّ ‫اِنَّ َما ي ُِر ْيدُ ال‬
َ‫صلوةِ فَ َه ْل ا َ ْنت ُ ْم ُّم ْنت َ ُه ْون‬
َّ ‫ع ِن ال‬ ِ ‫ِذ ْك ِر ه‬
َ ‫ّٰللا َو‬
Artinya: ‘’Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi
kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau
berhenti?." (Q.S Al-Ma'idah:91).

2. Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 32

‫ض‬ ِ ‫سا ٍد فِى ْاْلَ ْر‬ ً ‫على بَنِ َْٰٓي اِس َْر ۤا ِء ْي َل اَنَّهٗ َم ْن قَت َ َل نَ ْف‬
َ َ‫س ۢا ِب َغي ِْر نَ ْف ٍس ا َ ْو ف‬ َ ‫ِم ْن اَجْ ِل ذ ِل َك ۛ َكت َ ْبنَا‬
ُ ‫اس َج ِم ْي ًعا َۗولَقَدْ َج ۤا َءتْ ُه ْم ُر‬
‫سلُنَا‬ َ َّ‫اس َج ِم ْي ًع ۗا َو َم ْن اَحْ يَاهَا فَ َكاَنَّ َما َٰٓ اَحْ يَا الن‬ َ َّ‫فَ َكاَنَّ َما قَت َ َل الن‬
َ‫ض لَ ُمس ِْرفُ ْون‬
ِ ‫اْل ْر‬ ِ ‫ِب ْال َب ِين‬
َ ْ ‫ت ث ُ َّم ا َِّن َك ِثي ًْرا ِم ْن ُه ْم َب ْعدَ ذ ِل َك ِفى‬
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa
barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain,
atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya
Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-
keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu
melampaui batas di bumi”.(Q.S Al-Maidah:32)

3. Hadits terkait dengan surat Al-Maidah ayat 90-91 dan ayat 32

‫َص َرهَا‬ ِ ‫اص َرهَا َو ُم ْعت‬ ِ ‫ع‬ َ ‫ يَا ُم َح َّمدُ إِ َّن هللاَ لَ َعنَ ْالخ َْم َر َو‬:‫س ََل ُم فَقَا َل‬ َ ‫أَت َانِ ْي ِجب ِْر ْي ُل‬
َّ ‫علَ ْي ِه ال‬
َ ‫املَ َها َو ْال َمحْ َم ْولَةَ ِإلَ ْي ِه َو‬
‫سا ِق َي َها َو ُم ْست َ ِق َي َها‬ ِ ‫َار َب َها َوآ ِك َل ث َ َم ِن َها َو َح‬
ِ ‫ع َها َوش‬ َ ‫َو َبا ِئ َع َها َو ُم ْبت َا‬
)ُ‫(ر َواهُ أَحْ َمد‬
َ
Maknanya: “Aku didatangi oleh Jibril dan ia berkata: Wahai Muhammad,
sesungguhnya Allah melaknat khamar, melaknat orang yang membuatnya, orang
yang meminta dibuatkan, penjualnya, pembelinya, peminumnya, pengguna hasil
penjualannya, pembawanya, orang yang dibawakan kepadanya, penghidangnya
dan orang yang dihidangkan kepadanya.” (HR Ahmad).

Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Setiap yang


memabukkan adalah khamar, dan setiap yang memabukkan adalah haram.”
Membangkitkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dalam khamar dan
judi, dan mengahalangi kamu mengingat Allah dan shalat.

4. Memahami Hukum Bacaan Qalqalah

Menurut bahasa, Qalqalah artinya memantulkan atau membalik, sedangkan


secara istilah yaitu bunyi huruf yang memantul apabila sukun atau disukunkan.
Adapun huruf Qalqalah terdiri atas : ‫ د‬, ‫ ج‬, ‫ ب‬, ‫ ط‬, ‫ ق‬, Qalqalah terbagi atas dua
macam, yaitu Qalqalah Sugra dan Qalqalah Qubra. Berikut penjelasan keduanya:

a. Qalqalah Sugra Menurut bahasa, Sugra artinya kecil, sedangkan menurut istilah
Qalqalah Sugra yaitu bunyi huruf qalqalah yang memang bersukun asli atau
terletak di tengah kata, huruf Qalqalah harus langsung dipantulkan. Contoh dari
qolqolah sugra, sebagai berikut pada surah Al-Maidah:
َ ‫ ا ْل َهد‬karena ‫ د‬berharkat sukun di tengah-tengah
1) Ayat ke 2 pada ‫ْي‬
kata/kalimat
2) Ayat ke 2 pada َ‫ يَ ْبتَغُ ْون‬karena ‫ ب‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
3) Ayat ke 2 pada ‫ َوالت َّ ْق ٰوى‬karena ‫ ق‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
4) Ayat ke 2 pada ‫ َوا ْلعُد َْوان‬karena ‫ د‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
5) Ayat ke 5 pada ‫ قَبْلكُ ْم‬karena ‫ ب‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
6) Ayat ke 5 pada ‫ فَقَ ْد‬karena ‫ د‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
7) Ayat ke 6 pada ‫ ليَ ْجعَ َل‬karena ‫ ج‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
8) Ayat ke 8 pada ‫ َو ََل يَ ْجر َم َّنكُ ْم‬karena ‫ ج‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
9) Ayat ke 9 pada ‫ َّوا َ ْجر‬karena ‫ ج‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
10) Ayat ke 11 pada ‫ يَّ ْبسُطُ ْْٓوا‬karena ‫ ب‬berharkat sukun di tengah-tengah
kata/kalimat
b. Qalqalah Kubra

Menurut bahasa, Kubra artinya besar, sedangkan menurut istilah Qalqalah


Kubra yaitu bunyi. Huruf Qalqalah yang sukunya karena diwaqafkan
(diberhentikan), huruf Qalqalah tidak langsung dipantulkan, tetapi ada jeda
(berhenti sebentar) baru dipantulkan. Contoh bacaannya sebagai berikut:

1) Ayat ke 1 pada ْ‫ با ْلعُقُ ْو ِۗد اُحلَّت‬karena ‫ د‬berharkat sukun di akhir ayat atau
karena wakaf
2) Ayat ke 1 pada ‫ َما يُر ْي ُد‬karena ‫ د‬berharkat sukun di akhir ayat atau karena
wakaf
3) Ayat ke 2 pada ‫ ا ْلعقَاب‬karena ‫ ب‬berharkat sukun di akhir ayat atau karena
wakaf
4) Ayat ke 3 pada ‫س ِۗق ا َ ْليَ ْو َم‬
ْ ‫ ف‬karena ‫ ق‬berharkat sukun di akhir ayat atau
karena wakaf
َ ‫ ا ْلح‬karena ‫ ب‬berharkat sukun di akhir ayat atau
5) Ayat ke 4 pada ‫ساب‬
karena wakaf
ْ ‫ با ْلق‬karena ‫ ط‬berharkat sukun di akhir ayat atau
6) Ayat ke 8 pada ‫سط َو ََل‬
karena wakaf
َ ِۗ َ‫ َخل‬karena ‫ ق‬berharkat sukun di akhir ayat atau
7) Ayat ke 18 pada ‫ق يَ ْغف ُر‬
karena wakaf
8) Ayat ke 42 pada َّ‫س ِۗط ان‬
ْ ‫ با ْلق‬karena ‫ ط‬berharkat sukun di akhir ayat atau
karena wakaf
9) Ayat ke 48 pada ‫ منَ ا ْلح َِۗق لكُل‬karena ‫ ق‬berharkat sukun di akhir ayat atau
karena wakaf
10) Ayat ke 73 pada ‫ َّواحد َِۗوا ْن‬karena ‫ د‬berharkat sukun di akhir ayat atau
karena wakaf
5. Kandungan Surat Al-Maidah ayat 90-91 dan ayat 32

Wahai anak yang salih, ketahuilah bahwa segala bentuk minuman yang
Memabukkan termasuk khamr. Meminum khamr adalah perbuatan keji Dan
perbuatan setan. Setan bermaksud menanamkan permusuhan dan Kebencian di
antara sesama manusia. Di samping itu, meminum khamr Akan menghalangi-
halangi mengingat Allah Swt. Hal ini dikarenakan orang Yang meminum khamr
akan hilang kesadarannya. Allah menjanjikan Keberuntungan bagi orang-orang
yang menjauhi minuman keras. Wahai generasi muda penerus bangsa, jangan
kalian biarkan diri kalian Terjerumus dalam minuman keras. Jauhilah minuman
haram tersebut, Ingatlah masa depan kalian masih sangat panjang. Jadilah
pemuda yang Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Jauhilah segala bentuk
perjudian karena hal ini akan membuat kalian Melupakan tugas utama belajar
kalian. Sebagaimana orang-orang dewasa Yang telah terjerumus perjudian
melupakan tugas utama mereka terhadap Keluarganya. Orang yang sibuk di
meja judi biasanya menyengsarakan dan Menelantarkan anak-anak dan
keluarga mereka Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa tindakan
kekerasan yang Bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun
dalam ayat Ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditujukan kepada Bani
Israil, Tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh manusia di
Dunia.Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di Mata
Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membunuh Seseorang
adalah seperti membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala Memelihara
kehidupan seseorang seperti pahala memelihara kehidupan Semua
manusia.Wahai anak yang saleh, ketahuilah bahwa orang yang mati karena
Dibunuh seseorang, kelak di akhirat tangan kanannya memegang kepalanya
Sendiri dengan urat leher mengeluarkan darah. Sedangkan tangan kirinya
Menyeret orang yang membunuhnya untuk dihadapkan kepada Allah Swt.
Orang yang dibunuh ini kemudian berkata, “Wahai Tuhanku, orang inilah Yang
telah membunuhku”, lalu Allah Swt berfirman kepada pembunuh itu,
“Celakalah engkau!” lalu pembunuh itu diseret ke neraka. Sungguh kita
Berlindung kepada Allah Swt agar dijauhkan dari perbuatan keji ini.Nabi SAW
melarang keras umatnya mengkonsumsi khamr (minuman keras), narkoba, dan
sejenisnya.Karena bias mengalami gangguan mental. Di samping itu Orang
yang sudah ketagihan akan melakukan apa saja agar keingnan itu bisa
didapatkannya. Sungguh kita berlindung kepada Allah agar terhindar dari
minuman keras dan narkoba.1

C. Analisis Aspek-Aspek Moderasi


1. Al-Maidah ayat 90-91
Pada surat Al-Maidah ayat 90-91 memberikan sebuah penjelasan
tentang larangan meminum khamr, berjudi, mempersembahkan qurban untuk
patung, dan mengudi nasib. Adapun kasus yang mempunyai sangkut pautnya
dengan ayat tersebut adalah sebagai berikut:
a) Seorang warga Aceh bernama Rusli Main yang dihukum dengan 13 kali
pencambukan, karena sudah terbukti pada persidangan sebagai penjual atau
orang yang memperdagangkan khamr. Seperti halnya qanun yang berlaku di
wilayah Aceh, yakni tindakan yang melanggar hukum syari’at Islam harus
dihukum sesuai dengan hukum Islam pula.2
b) Kasus promosi Hollywings yang mencantumkan nama baginda Nabi
Muhammad sebagai bentuk periklanan khamr mereka. Alhasil dari perbuatan
kurang terpuji tersebut banyak kedai Hollywings ditutup dan disanksikan
sebagai tindakan penistaan agama.3
c) Kasus seorang selebgram yang mengiklakan sebuah judi online diakun
instagramnya. Pada tanggal 13 Juli 2022 kemarin dilakukan penangkapan
terhadap Abdi Setiawan Rusli di Bandar Lampung oleh Polda Lampung,
karena selebgram tersebut mempromosikan judi online dikanal pribadinya.4
d) Kasus trading abal-abal atau judi berkedok jual beli saham yang terjadi pada
Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Dari beberapa kasus diatas dapat kita ketahui dan mengerti mengenai
hukum khamr, judi, berqurban selain pada Allah, dan mengudi nasib adalah

1
Muhammad Ahsan dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, (Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), 201-210.
2
“Kasus Khamr, Warga Aceh Jaya Dicambuk”, dikutip dari
https://www.indojayanews.com/hukum/kasus-khamar-warga-aceh-jaya-dicambuk-/ diakses 3 September 2022
3
Ayu Almas,” Viral Promo Miras 'Muhammad', Warganet Singgung Kasus Arswendo di Zaman Orba:
Jelas Lecehkan Nabi!”, dikutip dari https://wartaekonomi.co.id/read424410/viral-promo-miras-muhammad-
warganet-singgung-kasus-arswendo-di-zaman-orba-jelas-lecehkan-nabi diakses 3 September 2022
4
Ferry Noviandi, “2 Selebgram Terkenal Ditangkap Polisi dalam Kasus Judi Online”, dikutip dari
https://www.suara.com/entertainment/2022/07/26/163129/2-selebgram-terkenal-ditangkap-polisi-dalam-kasus-
judi-online diakses 3 September 2022
hal yang dilarang dalam agama Islam dan memberikan sebuah mafsadat bagi
pelaku pengedar maupun pengonsumsi.

Jika kita terfokus pada kasus khamr, maka akan muncul beberapa
pendapat yang berbeda dari ulama Irak dan Hijaz. Pada ulama Hijaz, seperti
Imam Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Ahmad menyebutkan bahwa, kadar
sedikit maupun banyaknya suatu khamr akan tetap dihukumi haram. Hal ini
sesuai dengan hadits Imam Muslim, yakni sebagai berikut:

ُ ‫ع َم َر أ َ َّن َر‬
.‫ َو ُك ُّل ُم ْس ِك ٍر َح َرا ٌم‬،‫ ُك ُّل ُم ْس ِك ٍر خ َْم ٌر‬: ‫سو َل هللا صلى هللا عليه وسلم قَا َل‬ ُ ‫ع ِن اب ِْن‬
َ
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda,
“Setiap yang muskir (memabukkan) adalah khamar, dan setiap yang muskir
adalah haram.” (HR. Muslim)5
Namun, pada ulama Irak memiliki pendapat yang berbeda dalam hal
takaran banyak sedikitnya minuman yang dapat disebut khamr.
Imam Ibnu Abidin, salah satu ulama Hanafiyah, dalam karyanya
Hasyiyah Ibnu Abidin mengutip keterangan Imam Abu Hanifah bahwa segala
olahan nabidz boleh diminum selama tidak digunakan untuk maksiat, serta
digunakan sekadar istimrarut tha’am – melancarkan makanan. Namun jika
meminumnya sampai mabuk, maka tegukan terakhir itulah yang haram, dan
peminumnya menjadi ghairu ‘aqil (tidak berakal) – yang implikasinya banyak
sekali dalam urusan fiqih. Seseorang yang tahu persis bahwa tiga gelas anggur
akan membuatnya mabuk, maka dua gelas anggur yang pertama itu halal, lalu
gelas ketiganya itu haram baginya. Demikian catatan Imam Ibnu Abidin.
Ulama Irak berdalil dengan beberapa atsar yang meriwayatkan bahwa
sahabat Nabi pernah meminum nabidz kurma yang berbau menyengat, tapi tidak
sampai mabuk. Abdullah bin Abbas pernah menyebutkan bahwa saat ditanya
tentang hukum nabidz, beliau membolehkan minum satu, dua, atau tiga gelas
nabidz jika tidak khawatir mabuk. Riwayat kebolehan nabidz dan bahkan para
sahabat sendiri ada yang meminum nabidz – namun tidak mabuk –

Muhammad Iqbal Syauqi, “Beda Pendapat Ulama tentang Kadar Khamar dan Minuman Memabukkan
5

Lainnya” dikutip dari https://islam.nu.or.id/fiqih-perbandingan/beda-pendapat-ulama-tentang-kadar-khamar-


dan-minuman-memabukkan-lainnya-fRaqR diakses 3 September 2022
menunjukkan bahwa Imam Abu Hanifah berkesimpulan bahwa nabidz secara
substansi tidak haram, namun ketika memabukkan ia jadi haram.6
Dengan adanya perbedaan ini dapat kita ambil pelajaran, bahwa pada
dasarnya penggunaan khamr diharamkan, namun ada beberapa minuman
fermentasi yang diperbolehkan apabila meminumnya tidak sampai membuat
seseorang mabuk.
Berbeda kasus dengan alkohol yang digunakan untuk kepentingan
medis, seperti untuk bius atau obat mati rasa yang dioleskan. Hal ini
diperbolehkan, sebab pada penggunaannya tidak untuk diminum atau
dikonsumsi.
2. Al-Maidah ayat 32
Pada ayat ini memberikan penjelasan tentang larangan menghilangkan
nyawa seseorang. Adapun beberapa kasus yang memiliki keterkaitan dengan
ayat ini adalah sebagai berikut:
a) Kasus kopi sianida yang menimpa Wayan Mirna Salihin dengan tersangka
Jessica Kumala Wongso. Pada kasus ini berawal dari kekesalan Jessica yang
dinasehati oleh Mirna mengenai saran untuk mengakhiri hubungan dengan
pacarnya yang kasar dan pemakai narkoba. Karena kekesalan yang tidak
segera diredam dengan hal-hal positif, akhirnya Jessica pun membunuh
temannya sendiri dengan cara memberikan racun sianida.7
b) Kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline) di Bali. Berawal
dari diadopsinya Engeline oleh Margareta yang berakhir pada
dihilangkannya nyawa seorang anak kecil yang malang dengan sadisnya.
Penganiayaan ini berakhir pada divonisnya Margareta dihukum seumur
hidup penjara dan pembantunya 10 tahun dipenjara.8

Pada dasarnya semua agama di dunia memberikan pelarangan


membunuh, sebab tujuan agama adalah sebuah itikad perdamaian untuk seluruh
manusia, kasih sayang, kepedulian, dan rasa sosial yang tinggi.

6
Ibid,.
7
Hestiana Dharmastuti, "Kopi Sianida, Kematian Mirna dan Vonis Jessica Wongso", dikutip dari
https://news.detik.com/berita/d-3382029/kopi-sianida-kematian-mirna-dan-vonis-jessica-wongso diakses 3
September 2022.
8
Hasan Kurniawan, “Rentetan Kasus Pembunuhan Angeline hingga Vonis Pengadilan”, dikutip dari
https://daerah.sindonews.com/berita/1089180/174/rentetan-kasus-pembunuhan-angeline-hingga-vonis-
pengadilan?showpage=all diakses 3 September 2022.
.Dalam al-Qur’an dikatakan, “Barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya” (QS: Al-Maidah: 32).Ayat ini adalah salah satu contoh
kecaman Islam atas setiap pembunuhan yang dilakukan dengan semena-mena.

Dalam kondisi terntentu, pembunuhan tetap diperbolehkan dengan


beberapa syarat dan aturan. Ada dua kondisi yang dibolehkan untuk
menghilangkan nyawa manusia: membunuh ketika perperangan dan membunuh
ketika menghukum. Membunuh dalam kedua kondisi ini diperbolehkan selama
tidak berlebih-lebihan.

Perperangan yang dimaksud di sini ialah perperangan yang terjadi dalam


rangka mempertahankan agama, negara, dan harga diri. Perang bisa dilakukan
ketika keberadan satu komunitas diancam oleh komunitas lain dan tidak
menemukan cara lain untuk mengatasinya kecuali dengan berperang. Selama
masih bisa diselesaikan dengan cara lain, maka perang tidak boleh dilakukan.
Oleh sebab itu, jika merujuk kepada sejarah Islam, perang adalah solusi terakhir
dan biasanya terjadi ketika umat Islam sudah diserang dan dikhianati terlebih
dahulu oleh musuh. Namun, perlu diketahui bahwa perang ini sudah disepakati
oleh kedua belah pihak.

Akan lebih baik, jika kita memiliki sebuah permasalahan yang tidak
terelakkan dan memiliki niatan untuk mengakhiri nyawa seseorang atau
menghabisinya, maka lebih baik meminta konsultasi terkait permasalahan
tersebut pada pihak yang dapat memberikan jalan keluar tanpa harus terjadi
konflik yang semakin panjang dan berbelit-belit. Menghadap pada yang Maha
Memberi Kehidupan dan memberikan dorongan spiritual bagi seseorang yang
sedang dalam permasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, Muhammad dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, (Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014)
“Kasus Khamr, Warga Aceh Jaya Dicambuk”, dikutip dari
https://www.indojayanews.com/hukum/kasus-khamar-warga-aceh-jaya-dicambuk-/
diakses 3 September 2022
Almas, Ayu, ” Viral Promo Miras 'Muhammad', Warganet Singgung Kasus Arswendo di
Zaman Orba: Jelas Lecehkan Nabi!”, dikutip dari
https://wartaekonomi.co.id/read424410/viral-promo-miras-muhammad-warganet-
singgung-kasus-arswendo-di-zaman-orba-jelas-lecehkan-nabi diakses 3 September 2022
Noviandi, Ferry, “2 Selebgram Terkenal Ditangkap Polisi dalam Kasus Judi Online”, dikutip
dari https://www.suara.com/entertainment/2022/07/26/163129/2-selebgram-terkenal-
ditangkap-polisi-dalam-kasus-judi-online diakses 3 September 2022
Kurniawan, Hasan, “Rentetan Kasus Pembunuhan Angeline hingga Vonis Pengadilan”, dikutip
dari https://daerah.sindonews.com/berita/1089180/174/rentetan-kasus-pembunuhan-
angeline-hingga-vonis-pengadilan?showpage=all diakses 3 September 2022.
Dharmastuti, Hestiana, "Kopi Sianida, Kematian Mirna dan Vonis Jessica Wongso", dikutip
dari https://news.detik.com/berita/d-3382029/kopi-sianida-kematian-mirna-dan-vonis-
jessica-wongso diakses 3 September 2022.
Syauqi, Muhammad Iqbal, “Beda Pendapat Ulama tentang Kadar Khamar dan Minuman
Memabukkan Lainnya” dikutip dari https://islam.nu.or.id/fiqih-perbandingan/beda-
pendapat-ulama-tentang-kadar-khamar-dan-minuman-memabukkan-lainnya-fRaqR
diakses 3 September 2022.
RUJUKAN PRIMER

Anda mungkin juga menyukai