Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CIRI GERAKAN MUHAMMADIYAH

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Historis Muhammadiyah)

Dosen Pengampu : Drs. Junaidi Songidan, M.Sos.I

Disusun oleh :

Bagus Darmawan (22420018)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji syukur selalu saya haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada saya,
sehingga saya bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah
Kemuhammadiyahan
Saya selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah yang telah memberikan arahan dan memberikan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung
kelancaran tugas kami.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Historis
Muhammadiyah. Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya tidak menutup diri dari para pembaca akan saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah di masa yang akan datang.
Dan saya berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Metro, 07 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam...........................................3
2.2 Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islam.............................4
2.3 Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid..........................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan
tajdid yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dalam gerakannya,
Muhammadiyah mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Untuk maksud dan tujuan tersebut Muhammadiyah melaksanakan dakwah amar
ma'ruf nahi munkar melalui segenap usaha. untuk memajukan kehidupan umat
Islam dan bangsa Indonesia, yang memberi makna bagi kehidupan umat manusia
pada umumnya. dan menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.
Dari sejak semula Muhammadiyah menempatkan diri sebagai salah satu
organisasi yang berkhitmat menyebarluaskan ajaran Islam sebagaimana yang
tercantum dalam Al-Qu`ran dan As-Sunah. Lewat gerakan dakwah,
Muhammadiyah membersihkan berbagai amalan umat yang terang-terangan
menyimpang dari prinsip-prinsip ajaran Islam. Muhammadiyah sebagai suatu
mata rantai dari gerakan tajdid dan tarjid yang diawali oleh ulama besar Ibnu
Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaan nafas, ruh, dan semangat, yaitu
memerangi secara total terhadap berbagai penyimpangan ajaran Islam seperti
syirik, khufarat, bid’ah, dan taqlid. Semua itu merupakan benalu beracun yang
dapat merusak aqidah dan ibadah seseorang. Lebih lanjut pada makalah ini kami
akan menyampaikan Ciri-ciri Gerakan Muhammadiyah. Oleh karena itu, makalah
ini akan dibahas mengenai “Ciri Gerakan Muhammadiyah”

1
1.2 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan islam?
 Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah islam?
 Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid?

1.3 Tujuan Makalah


 Untuk mengetahui apa itu Muhammadiyah sebagai gerakan islam
 Untuk mengettahui apa itu Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah islam
 Untuk mengetahui apa itu Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam


Perserikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH. A. Dahlan sebagai hasil
konkret dari telaah dan pendalaman beliau terhadap Al- Qur`anul Karim.
Faktor inilah yang sebenarnya menjadi faktor paling utama mendorong
berdirinya Muhammadiyah. Sementara faktor-faktor lainnya dapat dikatakan
sebagai faktor penunjang semata.
Dengan ketelitiannya yang sangat memadai setiap mengkaji ayat-ayat Al-
Qur`an, khususnya ketika menelaah surah Ali Imran ayat 104, maka akhirnya
melahirkan amalan konkret yaitu lahirnya Perserikatan Muhammadiyah.
Kajian serupa ini terus dikembangkan terhadap ayat-ayat lainnya. Hasil kajian
ayat-ayat tersebut, yang oleh KHR. Hadjid dinamakan:”ajaran KH. A.
Dahlan”, didalamnya tergambar secara jelas sekali ruh, jiwa, nafas, semangat
Muhammadiyah dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.
Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah, jelaslah bahwa
sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami,
dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Qur`an. Dan apa yang
digerakan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata- mata
untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan yang real
dan konkrit. Segala yang dilakukan Muhammadiyah baik dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumah tanggaan,
perekonomian dan sebagainya tidak dapat dilepaskan dari ajaran-ajaran Islam.
Tegasnya gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan
wajah Islam dalam wujud yang real, konkrit, yang dapat dihayati, dirasakan
dan dinikmati oleh umat sebagai “rahmatan lil’alamin”[1]

3
2.2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islam
Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan
Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul
sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dari jati diri
Muhammadiyah. Hal ini diakui oleh beberapa pihak yang menyatakan bahwa
Muhammadiyah terlihat sebagai pergerakan dakwah yang menekankan
pengajaran serta pendalaman nilai-nilai Islam. Telah dijelaskan sebelumnya
bahwa faktor utama yang mendorong berdirinya Persyarikatan
Muhammadiyah berasal dari pendalaman K.H. Ahmad Dahlan terhadap
ayat-ayat Al-Qur’an Al- karim, terutama surat Al-Imran ayat 104.

‫ ْأ ُمر ُْو َن‬33333‫ر َو َي‬33333ْ


ِ ‫َو ْل َت ُكنْ ِّم ْن ُك ْم اُم ٌَّة ي َّْدع ُْو َن ِا َلى ْال َخي‬
ٰۤ ُ
ِ ‫و َن َع ِن ْال ُم ْن َك‬3333
‫ر ۗ َواول ِٕى َك ُه ُم‬3333 ْ ‫ف َو َي ْن َه‬ ْ ‫ِب‬
ِ ‫ال َمعْ ر ُْو‬3333
‫ْال ُم ْفلِح ُْو َن‬
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung". (QS. Ali Imran: 104)

Berdasarkan pada ayat inilah Muhammadiyah meletakkan khittah/strategi


dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru,mengajak) Islam amar makruf
nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan atau kancah
perjuangannya.
Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa
Indonesia dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar
dapat menyatuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga
pendidikan dari sejak kanak-kanak hingga perguruna tinggi, membangun
sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan, dan sebagainya. Seluruh
amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu
manifestasi untuk perwujudan Islamiah, semua amal usaha diadakan
dengan niat dan tujuan yang tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan

4
wahana (kendaraan) dakwah Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Al-
Qur’an dan As-Sunnah Shahihah.

2.3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid


Ciri ketiga yang melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah
sebagai Gerakan tajdid. Tajdid yang dimaksud dalam gerakan
Muhammadiyah adalah memperbarui cara berpikir sesuai dengan
perkembangan dan perubahan zaman. Bukan pembaruan ajaran Islam, tetapi
cara berpikir umat Islam yang perlu diperbarui. Sasaran gerakan tajdid adalah
manusia. Perubahan zaman jangan sampai merusak dasar-dasar ajaran Islam.
Demikian juga tidak membuat umat Islam ketinggalan zaman. Sehingga tidak
leluasa menjalankan amal ibadah. Bahkan zaman yang terus berkembang
hendaknya memberi kesempatan kepada umat Islam yang teguh pada jabatan
agamanya, bertambah mendapatkan peluang baru mengamalkan seluruh
ajaran agamanya.
Tajdid juga berarti membersihkan ajaran Islam dari campur aduknya
dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Mengembalikan ajaran Islam kepada
sumbernya yang asli yaitu Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah As-Shahihah
Al-Maqbullah). Membersihkan dari penyakit TBC (Takhayul, Bid’ah dan
Churafat). Penyakit ini sangat berbahaya bagi perkembangan ajaran Islam
yang murni dan merusak aqidah Islam. Sebagai contoh dalam realita
keumatan kita seperti meramal, perdukunan, sesaji, kenduri, dan ritual atau
tata cara ibadah yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis. Oleh sebab itu
Muhammadiyah selalu berorientasi kepada pembaharuan dalam segala bidang
sesuai dengan kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip Islam.
Allah berfirman:

‫اِنَّ هّٰللا َ اَل ُي َغ ِّي ُر َما ِب َق ْو ٍم َح ٰ ّتى ُي َغ ِّير ُْوا َما ِبا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم‬ 
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-
Ra’d/13:11].

5
Model – Model Tajdid Dalam Muhammadiyah
a. Kongkrit dan produktif, yaitu melalui amal usaha yang didirikan,
hasilnya kongkrit dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh umat Islam,
bangsa Indonesia dan umat manusia di seluruh dunia. Suburnya amal saleh
di lingkungan aktivis Muhammadiyah ditujukan kepada komunitas
Muhammadiyah, bangsa dan kepada seluruh umat manusia di dunia dalam
rangka rahmatan lil alamin.
b. Tajdid Muhammadiyah bersifat terbuka. Maksud dari keterbukaan
tersebut, Muhammadiyah mampu mengantisipasi perubahan dan kemajuan
di sekitar kita. Dari sekian amal usahanya, rumah sakitnya misalnya, dapat
dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapapun. Sekolah sampai kampusnya
boleh dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapa saja. Kalau Muhammadiyah
mendirikan lembaga ekonomi dan usaha atau jasa, maka yang menjadi
nasabah, partner dan komsumennya pun bisa siapa saja yang
membutuhkan.
c. Tajdid Muhammadiyah sangat fungsional dan selaras dengan cita-
cita Muhammadiyah untuk menjadikan Islam itu, sebagai agama yang
berkemajuan, juga Islam yang berkebajikan yang senantiasa hadir sebagai
pemecah masalah-masalah (problem solve), temasuk masalah
kesehatan,pendidikan, dan masalah sosial ekonomi.
Dengan demikian, Tajdid dalam bidang muamalah yaitu berbasis pada
upaya dinamisasi, elaborasi, berbasis perubahan menuju capaian prestasi
yang berkualitas. Suatu saat nanti apa yang diusahakan Muhammadiyah
hendaknya tampil menjadi pusat-pusat keunggulan, seperti sekolah, rumah
sakit, perguruan tinggi, lembaga-lembaga ekonomi. Sedangkan tajdid dalam
bidang akidah dan ibadah mahdah bukan dalam makna dinamisasi, tetapi
yang tajdid yang berwajah tajrid, yaitu purifikasi atau pemurnian ajaran
Islam. Artinya untuk masalah akidah dan ibadah mahdhah, hanya
mencukupkan diri dari apa yang dapat dirujuk pada al-Qur’an dan hadis atau
apa yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. Dengan cara itu, manusia
memiliki kesempatan untuk melakukan pengayaan makna dan pendalaman
hakikat dari fungsi agama Islam itu sendiri di tengah kehidupan. Arah kita
menjadi jelas, orientasi kehidupan individu dan masyarakat juga menjadi
jelas, basis nilainya menjadi jelas, meskipun kita hidup di tengah zaman
yang rumit, terus berubah dan berhadapan dengan keanekaragaman gejala

6
kehidupan. Spirit rahmatan lil alamin juga menjadi tidak mengawang- awang.
Fungsi tajdid di bidang ini, adalah untuk membuat aktif dan hidup keimanan
kita dalam perilaku, dan tajdid Muhammadiyah tidak untuk membekukan
keimanan kita dalam perangkat formalisme istilah atau konsep belaka,
sehingga keimanan kita akan memiliki fungsi sosial yang kaya. Dalam
konteks inilah, kita dapat memahami kenapa begitu banyak ayat al-Qur’an
yang selalu menggandengkan antara iman dan amal saleh. Iman adalah
pilihan teologis dan amal shaleh adalah ekpresi teologis yang selaras
dengan iman. Iman tanpa amal saleh akan kehilangan pijak sosialnya, dan
amal tanpa iman kehilangan arah dan tujuannya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan:
1. Perserikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH. A. Dahlan, sebagai
gerakan Islam berdasarkan hasil konkret telaah dan pendalaman beliau
terhadap Al-Qur`anul Karim. surah Ali Imran ayat 104.
2. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah (menyeru,mengajak) Islam amar
makruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan atau kancah
perjuangannya. Muhammadiyah berkiprah ditengah- tengah masyarakat
bangsa Indonesia dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar
dapat menyatuh hajat orang banyak.
3. Tajdid dan tajrid yang dilakukan Muhammadiyah sangatlah berarti untuk
memurnikan serta meluruskan akidah umat Islam yang menyimpang dari
ajaran sebenarnya yakni Al-Qur‘an dan Sunnah Nabi yang sahih.

3.2. Saran
Hendaknya pembaruan selalu terjadi dan terus berkembang di dalam
semua bidang, tidak hanya terbatas pada bidang sosial. Semuanya yang
dilakukan harus dijalankan dengan tindakan nyata. Insya Allah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhammadiyah.or,id, 2022, Ciri Gerakan Muhammadiyah,


https://muhammadiyah.or.id/ciri-gerakan/ , 07 November 2022 (19:54)

Judin, 2021, Ciri-ciri Gerakan Muhammadiyah,


https://www.judin.my.id/2021/01/ciri-ciri-gerakam-
muhammadiyah.html#:~:text=Persyarikatan%20Muhammadiyah%20memiliki
%20ciri%2Dciri,gerakan%20tajdid%2C%20dan%20gerakan
%20nasonal.&text=Dewasa%20ini%2C%20kata%20yang%20lebih,gerakan
%20Islam%20pembaruan%20adalah%20modernisasi. , 07 November 2022
(19:57)

Anda mungkin juga menyukai