Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

ILMU DAKWAH
“DAKWAH WALI SONGO”
Dosen Pengampu : Dr. Sabdo, M.Sos.I

Disusun Oleh:
Alfa Salam 22420007
ASAL USUL WALISONGO
Kata walisongo berasal dari kata wali dan songo, kata wali berasal dari bahasa arab dan merupakan singkatan dari waliyullah yang diartikan “orang yang mencintai dan dicintai Allah” sedangkan kata songo berasal dari
bahasa Jawa yang diartikan sembilan. Walisongo adalah sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah.
Walisongo menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa yang terbagi dari Surabaya-Gresik-Lamongan Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Keberhasilan Islamisasi Jawa
merupakan hasil perjuangan dan kerja keras Walisongo.
Para Wali ini menyebarkan agama Islam dengan menggunakan pendekatan budaya dengan cara akuluturasi seni budaya lokal yang dikemas dengan Islam seperti wayang, tembang jawa, gamelan, upacara-upacara adat yang digabungkan dengan Islam dan dengan kepiawaan para Wali menggunakan unsur-unsur lama (Hindu-Buddha)
sebagai media dakwah mereka dan sedikit demi sedikit memasukan nilai-nilai ajaran agama islam kedalam unsur tersebut sehingga membentuk keserasiaan. 
Ke sembilan wali itu ialah:
1.
Syekh Maulana Malik Ibrahim
2.
Sunan Ampel
3.
Sunan Giri
4.
Sunan Bonang
5.
Sunan Kalijaga

6. Sunan Kudus
7. Sunan Drajat
8. Sunan Muria
9. Sunan Gunung Jati
AJARAN-AJARAN WALISONGO
01 SYEKH MAULANA MALIK IBRAHIM 02 SUNAN AMPEL

Ajaran yang beliau gunakan dalam Sunan Ampel memfasilitasi masyarakat


menyebarkan ajaran islam adalah yang belajar agama Islam dan
dengan melayani kebutuhan berkonsultasi dengan mendirikan sebuah
masyarakatnya setiap harinya. Dalam pondok. Ajaran dari beliau yang sangat terkenal
menyebarkan ajaran agama islam adalah falsafah “Moh Limo”. Maksut dari
beliau tidak langsung falsafal moh limo adalah menolak lima hal yang
mengajarkannya apa itu islam akan dilarang dalam Islam. Yaitu : 1) Main (Berjudi).
tetapi, melalui jalur pemenuhan 2) Minum (Minum-minuman keras). 3) Madad
kebutuhan dasar manusia. (Menghisap ganja, candu, dan lain sebagainya).
4) Maling (Mencuri, korupsi). 5) Madon
(Berzina)
03 SUNAN GIRI
Beliau adalah pendiri Pesantren Giri  di sebuah perbukitan di desa Sidomukti, dan beliau
berdakwah disana sampai akhir hayat dan dimakamkan disana. unan Giri menggunakan cara
dakwah yang ramah kepada masyarakat, salah satunya dengan menggunakan seni tradisional
Jawa. Salah satu cara dakwah Sunan Giri yang menarik adalah dengan membuat lagu-lagu
permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-ganti, Lir-ilir, dan Cublak Suweng.

04 SUNAN BONANG
Sunan Bonang mendirikan sebuah pondok pesantren di kota Tuban. Di Kota Tuban Sunan
Bonang menggencarkan dakwah melalui musik gamelan. Karakteristik masyarakat Tuban
yang menyukai hiburan terutama musik, membuat beliau melakukan pendekatanterhadap
masyarakat melalui alat musik buatannya tersebut.
05 SUNAN KALIJAGA 06 SUNAN KUDUS
Dari sang guru yaitu Sunan Bonang, Sunan Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan
Kali Jaga mendapat ide dalam berdakwah, Kudus menggunakan metode yang hampir
yaitu dengan memanfaatkan wayang dan sama dengan metode Sunan Kalijaga yakni
gamelan. Dimana ketika ada pertunjukkan melalui pendekatan terhadap kebudayaan
wayang maupun yag menggunakan daerah setempat. Beliau menyisipkan nilai-
gamelan, didalamnyadisisipkan tentang nilai agama Islam ditengah kebudayaan
ajaran Islam. Ajaran agama islam yang Hindu Bunda yang telah mengakar di
beliau dakwahkan ini bisa diterimadan masyarakat. Ajaran yang dibawa oleh sunan
sangat membumi karena Sunan Kali Jaga kudus juga dalam menyebarkan agama islam
merupakan orang Jawa asli. juga yaitu dengan menggunakan cara
menyampaikan secara lisan atau dakwah bil
lisan.
07 SUNAN DRAJAT 08 SUNAN MURIA
Untuk menunjang dakwah Raden Qosim yang Dalam dakwahnya menyebarkan ajaran
muridnya semakin banyak, Sunan Drajat Islam, Sunan Muria mengadaptasi metode
mendirikan sebuah pondok pesantren di yang digunakan oleh Ayahnya Sunan
daerah Daleman, Paciran Lamongan. Di sana Kalijaga. Beliau menyampaikan ajaran
Sunan Drajat melangsungkan dakwahnya melalui pendekatan kebudayaan dan kesenian
melalui Suluk yang pernah di pelajarinya Jawa. Sunan Muria lebih banyak berdakwah
ketika berguru pada Sunan Muria. Suluk yang kepada para masyarakat atau rakyat biasa.
sering beliau sampaikan kepada murid- Karenamenurut beliau rakyat jelata ini
muridnya ialah “Suluk Petuah”. Dalam Suluk merupakan kelompok yang paling banyak
yang diajarkan Sunan Drajat terdapat beberapa dan mereka jugamudah dalam menerima
pesan yang ditanamkan dalam diri manusia ajaran Islam yang beliau ajarkan. Sehingga
untu menolong sesama manusia. beliau juga bisa lebihakrab bersama
masyarakat umum.
09 SUNAN GUNUNG JATI
Setelah dewasa, Syarif Hidayatullah memilih berdakwah ke tanah Jawa
daripada menetap ditanah Arab. Beliau kemudian menemui Raden
Walangsungsang yang sudah bergelar Pangeran Cakrabuana. Setelah
pamannya itu wafat, beliau menggantikan kedudukan dan
kemudian berhasil meningkatkan status Cirebon menjadi
sebuah kesultanan. Beliau kemudian terkenal dengan dengan gelar Sunan
Gunung Jati.
Ajaran yang dibawa oleh sunan gunung jati dalam menyebarkan agama
islam yaitu beliau selalu mengikuti musyawarah dengan wali yang lainnya
dan membantu dalam pembangunan masjid demak agar lebih mudah
dalam menyampaikan ajaran agama islam di masyarakat.
METODE DAKWAH WALISONGO

01 02 03 04
Metode Metode Al- Metode al- Metode tadarruj
pembentukan dan mau’idha al- hikmah atau tarbiyatul
penanaman kader, hasanah ummah
serta penyebaran
juru dakwah ke
berbagai daerah
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai