Anda di halaman 1dari 8

MUHAMMADIYAH

SEBAGAI GERAKAN ISLAM

Penyusun :
1. M. Isna Herdan Sasatya
2. Hasbi Assidqi
3. Yufrian Faris Achmad
4. Hasan Al Bana
A.Latar Belakang

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi islam yang besar di Indonesia.

Nama organisasi Muhammadiyah diambil dari nama Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 H ( 18 November 1912 ) di

Kampung Kauman Yogyakarta oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Pada tanggal 20

Desember 1912 organisasi ini mengajukan pengesahannya dengan mengirimkan

Statuten Muhammadiyah ( Anggaran Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun

1912 ). Yang pada akhirnya disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada 22

Agustus 1914.Fakor yang menjadi latar belakang berdirinya organisasi Islam

Muhammadiyah adalah ketika KH Ahmad Dahlan menyadari banyaknya

masyarakat Indonesia yang menganut Islam dengan berbagai macam pengaruh

mistik yang merupakan dampak dari adaptasi masyarakat antara beberapa tradisi

yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Serta karena adanya

pengaruh Negara penjajah yang datang ke Indonesia lalu mulai menyebarkan

paham moderenisasi Eropa mulai dari paham Individualisme, liberalisme,

rasionalisme hingga sekulerisme.Maka, tujuan Muhammadiyah dilakukan untuk

mengarahkan masyarakat Islam agar lebih memahami prinsip Islam yang sebenar-

benarnya agar masyarakan Islam bisa menjalankan dengan baik tanpa adanya

pengaruh tradisi atau budaya lain yang bertentangan.


B.Ciri-Ciri Gerakan Islam

Untuk menggerakan roda organisasi Muhammadiyah dilingkungan sekolah, perlu

diketahui dan dipahami ciri-ciri gerakan Muhammadiyah. Hal tersebut

dilaksanakan dengan prosedur dengan mengedepankan sikap, komitmen dan

loyalitas serta sportivitas yang tinggi.

Persyarikatan Muhammadiyah memiliki ciri-ciri yang melekat dalam aktivitas

gerakannya, yaitu sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma'ruf nahi

munkar, gerakan tajdid, dan gerakan nasonal.

1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam

Dewasa ini, kata yang lebih dikenal untuk gerakan Islam pembaruan adalah

modernisasi. 

Modernisasi dilakukan agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat2 dan

keadaan baru yang ditimbuklan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

modern.
Gerakan pembaruan Islam adalah upaya untuk menyesuaikan paham agama Islam

dan perkembangan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

modern.

Gerakan pemabaruan Islam bukan mengubah, mengurangi atau menambah isi teks

al-Qur'an maupun hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya

sehingga dapat sesuai dgn kebutuhan dan tuntutan zaman.

Dalam mengamalkan ajaran islam, Muhammadiyah bekerja pada hampir semua

bidang kehidupan manusia. Diantara bidang tersrbut adalah akidah, akhlak,

ibadah, dan mu'amalat duniawiyat.

2. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar maruf nahi munkar

Ciri ini disandang Muhammadiyah karena organisasi yang didirikan K.H Ahmad

Dahlan hendak menjadi bagian dari umat terbaik yang senantiasa menyeru kepada

yang ma'ruf, dan mencegah dari munkar, dan beriman kepada Allah. Upaya itu

berdasarkan firman Allah QS. Ali-Imran : 110

ِ ‫?ر َوتُْؤ ِمنُ??ونَ بِاهَّلل ِ ۗ َولَ??وْ آ َمنَ َأ ْه? ُل ْال ِكتَ??ا‬


‫ب‬ ِ ?‫ُوف َوتَ ْنهَ??وْ نَ ع َِن ْال ُم ْن َك‬ ْ ?ِ‫اس تَْأ ُمرُونَ ب‬
ِ ‫?ال َم ْعر‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخ ْي َر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬

َ‫لَ َكانَ َخ ْيرًا لَهُ ْم ۚ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُونَ َوَأ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفَا ِسقُون‬
Artinya: "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari

yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,

tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun

kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik".

Berangkat dari firman Allah tersebut manusia harus melaksanakan dakwah amar

ma'ruf nahi munkar. Dalam menghadapi kemunkaran tidak boleh berdiam diri,

melainkan harus memiliki kepekaan sosial terhadap berbagai kemunkaran yang

sedang, akan dan telah menimpa orang lain. Tentang dakwah amar ma'ruf nahi

munkar juga terdapat dalam QS. Ali-imran : 104.

Dakwa amar ma'ruf nahi munkar yang dilaksanakan Muhammadiyah diarahkan

pada dua bidang, yaitu perorangan dan masyarakat.

Pertama, bidang perorangan dibagi menjadi dua. 

1. Bagi orang yang telah masuk Islam, sifat dakwahnya adalah tajdid yakni

memurnikan ajaran Islam sebagaimana diajarkan dalam al-Qur'an dan Hadits.

Pemurnian ini meliputi: a. Pemurnian tauhid, bersih dari tahayul, bidah, khurafat,

dan syirik b. Pemurnian Ibadah, membersihkan amaliyah ibadah dari bid'ah dan

taklid. c. Pemurnian akhlak, berakhlak dengan tuntunan Nabi Muhammad saw. 


2. Bagi orang yang belum memeluk Islam, maka sifat dakwahnya adl seruan dan

ajakan yang disertai dengan berbagai alasan dan penjelasan yang penuh dengan

kebijaksanaan.

Kedua, Bidang Masyarakat. Sifat dakwah Muhammadiyah merupakan bimbingan,

perbaikan dan peringatan pada masyarakat.

3. Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid

Tajdid bermakna pembaruan. Kata tajdid bentuk kata dari jadda-yajiddu-jiddan/

jiddatan artinya ternama, yang besar, nasib baik, dan baru.

Pemahaman mengenai tajdid dibedakan menjadi dua. Yaitu tajdid dalam arti

pemurnian dan tajdid dalam arti pembaruan. Dalam arti pemurnian disebut

purifikasi, sedangkan dalam arti pembaruan disebut reformasi. 

4. Muhammadiyah sebagai gerakan Nasional

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara Muhammadiyah berdiri di

barisan depan dalam melakukan reformasi kehidupan nasional di berbagai bidang

kehidupan agar Indonesia tidak ketinggalan dari negar-negara tetangga, dan lebih
maju tumbuh dan berkembang menjadi negara dan bangsa yang adil, makmur,

bermartabat, dan berdaulat.

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia banyak

melaksanakan kegiatan, seperti peningkatan kesehatan dengan mendirikan rumah

sakit. Peningkatan pendidikan dengan membangun lembaga pendidikan, dan

dalam bidang lainnya, seperti lembaga sosial.

C.Kesimpulan

Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar

dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan Hadist. Sedangkan maksud dan

tujuannya ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah

merupakan organisasi kemasyarakatan yang terlahir dari hasil pergejolakan

pemikiran pendirinya. Sebagai sebuah organisasi yang hakekatnya merupakan

Gerakan, Muhammadiyah memiliki tujuan, disamping usaha kerjasama dan

sekelompok orang yang disebut anggota Persyarikatan, yang bekerja

melaksanakan usaha tersebut untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.


Sejak berdirinya pada 1912, Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang

bergerak di bidang dakwah. Haidar Nashier menyebutkan Muhammadiyah tidak

berjuang di lapangan politik serta tidak memiliki hubungan apa pun dengan

kekuatan politik mana pun di negeri ini. Bersama berjalannya waktu

Muhammadiyah terus membentengi dirinya dengan apa yang disebut ”khittah”

(garis perjuangan) yang telah mendarah daging dalam persyarikatan ini. Meskipun

demikian Muhammadiyah menyadari dalam perjalanannya tidak lepas dari

pengaruh dan tarikan politik. Kondisi politik tertentu memang selalu memberikan

tekanan bahkan paksaan tertentu kepada Muhammadiyah untuk melahirkan

”ikhtiar” atau ”tajdid politik”. Fakta sejarah telah memperlihatkan bahwa

organisasi ke masyarakatan dimasuki oleh politik, kendati antara satu organisasi

Islam dengan lainnya memiliki keberagaman pola dalam memainkan peran

politiknya. Dunia politik telah memberikan tekanan atau paksaan tertentu untuk

mengambil peran politik. Baik untuk mencegah kedaruratan seperti himbauan

untuk tidak memilih partai politik tertentu yang merugikan umat Islam maupun

pertimbangan untuk kemaslahatan umat, bangsa dan Muhammadiyah sendiri

seperti dalam sejumlah kasus tuntutan politik itu selalu ada. Namun secara umum

Muhammadiyah tetap berada dalam garis utama sebagai gerakan dakwah dan

tajdid dilapangan ke masyarakatan

Anda mungkin juga menyukai