Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN SANSEVIERIA

Dosen Pengampuh: Silvana apriliani, SP., M.Si

JIKRAN KASADI

613421005

KELAS A

PROGRAM STUDI

AGROTEKNOLOGI FAKULTAS

PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI

GORONTALO 2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang
dengan kehendaknya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisiologi
Tanaman tentang “PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN SANSEVIERIA”, untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tanaman.

Dalam penulisan laporan praktikum ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.

Atas tersusunnya laporan ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada segenap pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khusunya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Tak ada gading yang retak, tak ada yang sempurna.

Gorontalo, 22 November 2022

Jikran Kasadi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................................5
2.1. Botani Sansevieria.......................................................................................................................5
2.2. Stek Sansevieria..........................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................7
METODOLOGI PRAKTIKUM..........................................................................................................7
3.1. Waktu dan Tempat.....................................................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan............................................................................................................................7
3.3. Pelaksanaan Praktikum.............................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................................8
4.1. Hasil..............................................................................................................................................8
4.2. Pembahasan.................................................................................................................................8
BAB V.....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
5.1. Kesimpulan..................................................................................................................................9
5.2. Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10
LAMPIRAN.........................................................................................................................................11
1.1. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Sansevieria merupakan tanaman yang popular dikenal masyarakat sebagai tanaman


penghias ruangan dan tanaman obat (Sulistiana, 2011). Selain sebagai tanaman hias dan
tanaman obat, Sansevieria dibudidayakan sebagai tanaman penyerap beragam unsur polutan
berbahaya di udara. Menurut hasil kajian NASA bahwa Sansivieria mampu menyerap lebih
dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara (Rosha et al. 2013)

Sebagai besar habitat dan sebaran Sansevieria tumbuh di daerah tropis dan berasal dari
Negara Afrika Timur, Arab, India Timur, Asia Selatan dan Pakistan (Brown, 2013).
Tanaman ini dijuluki teanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air
untuk bertahan idup dan dapat tumbuh pada media yang tingkat kesuburannya rendah, serta
tahan dengan media kering, dan hidup dibanyak kondisi suhu udara (Rosha et al. 2013).

Sansevieria dapat diperbanyak secara vegetative dengan pemisahan anakan, stek daun,
menumbuhkan tunas rimpang, serta dengan kultur jaringan (Dewatisari, 2010). Menurut
Dewi et al. (2016), metode perbanyakan dengan stek memberikan beberapa keuntungan,
yaitu lebih ekonomis, mudah dalam pelaksanaan dan tidak memerlukan keterampilan khusus.

1.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan akar pada tanaman lidah
mertua (Sansevieria sp.)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Sansevieria

Tanaman Sansevieria memiliki penampilan yang beragam dan juga sering disebut
tanaman ular, pedang-pedangan dan lidah mertua (Raharjeng, 2015). Tanaman ini banyak
dibudidayakan karena bentuk, corak dan warna (Dewatisari et al. 2008).

Dalam ilmu taksonomi tumbuhan tanaman sansevieria dapat diklasifikasikan kedalam


keluarga Agavaceae yang umumnya mempunyai daun yang berdaging tebal dan banyak
mengandung air. Sansevieria termasuk kedalam divisi: Spermathophyta, sub divisi:
Angiospermae, kelas: Liliopsida (berkeping satu atau monokotil), subkelas: Lilidae, ordo:
Liliales, genus: Sansevieria, spesies: Sansevieria sp. (Stover, 1983).

Lidah mertua atau Sansevieria yang memiliki banyak kultivar yang dapat dibedakan
dari bentuk, warna, dan motif daun dengan ciri keindahan yang berbeda antara lain
Sansevieria local (Sansevierian trifasciato), Sansevieria hibrida, Sansevieria muatsi, (Golden
wendi) dan Sansevieria daun unik (Twister tsunami) (Pramono, 2008).

Sansevieria memiliki akar serabut berwarna putih kekuningan sampai kemerahan yang
tumbuh dari rimpang (rhizome) yang dapat menghasilkan tunas anakan (Sulistiana, 2011).
Pada dasarnya batang tidak tampak pada tanaman ini sehingga banyak orang mengenal
Sansevieria sebagai tanaman tak berbatang (stemless). Sansevieria juga memiliki batang, baik
batang sejati maupun batang semu. Batang sejati terletak di dalam tanah yang dikenal sebagai
sebutan rimpang dan batang semu yang terletak dipermukaan tanah. Biasanya batang semu
disebut stolon (Tahir dan Sitanggang 2008).

Bentuk daun Sansevieria yang banyak dijumpai sekitar 12 tipe. Diantaranya berbentuk
pipih seperti lidah, sendok, gada, pedang, pisau, bulat seperti pinsil golok atau pemukul bola
baseball (Trubus 2008). Permukaan daun Sansevieria bagian atas dan bawah bertekstur halus,
ada pula yang halus hanya dipermukaan atas serta permukaan atas dan bawah yang kasar
(Rosanti 2017).

Menurut Triharyanto (2007) dalam Raharjeng (2015), Sansevieria dapat tumbuh pada
kondisi media dan udara yang tidak lembab. Sansevieria mudah beradaptasi dan dapat hidup
dengan baik diberbagai tempat, mulai dari dataran rendah, dataran sedang, hingga dataran
tinggi (Henley 1982).
2.2. Stek Sansevieria
Stek daun dilakukan dengan memotong daun Sansevieria secara horizontal. Daun yang
akan di stek harus cukup umur. Paling ideal, dipilih daun terbawah atau daun palin tua.
Tanaman induk bisa di stek lagi selama 2-3 bulan sesudahnya. Kelemahannya, pada jenis
Sansevieria yang memiliki kombinasi warna kuning dan hijau, perbanyakan lewat stek daun
umumnya menghasilkan anakan berwarna hijau. Itu dialami oleh Sansevieria jenis laurentil,
futura, golden hahnil, dan bantel’s.

Hampir 90% Sansevieria yang diperbanyak dengan stek daun akan mengalami mutase,
berupa perubahan corak dan warna. Untuk jenis-jenis itu sebaiknya dipilih metode
perbanyakan lain agar aman, misalnya dengan pisah anakan atau potong pucuk. Akar mulai
munncul 2-3 minggu setelah tanam, sedangkan anakan 1-2 bulan.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum vegetative tanaman mengenai perlakuan stek daun pada Sansevieria sp.
Dimulai pada Rabu, 23 November 2022 sampai 7 Desember 2022, yang bertempat di luar
kampus lebih tepatnya di teras kos Muslimah, desa Moutong.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini cangkul, mistar, gunting, dan alat tulis. Bahan
yang digunakan yaitu potongan bagian dari Sansevieria mulai dari bagian daun, tunas bawah,
polybag/botol aqua besar, tanah, sekam bakar, air kelapa, aqudest.

3.3. Pelaksanaan Praktikum


Media sekam bakar dan tanah dicampur dengan perbandingan 1:1 menggunakan
tangan. Media yang telah siap kemudian dimasukkan kedalam botol aqua yang telah di belah
dua. Bahan untuk stek dibagi menjadi tiga bagian daun. Bahan yang telah siap kemudian
dimasukkan kealam botol aqua, masing-masing botol berisi 1 bahan stek. Bahan stek
disimpan di dalam naungan yang berbahan plastik untuk menjaga kelembaban dan intensitas
cahaya pada tanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Parameter yang diamati berupa jumlah Panjang akar/stek (Gambar 1.) Tabel 1.

Hasil pengamatan sten sanseviera dengan berbagai konsentrasi.

Panjang Akar
Konsentrasi
Botol 1 Botol 2 Botol 3
K0 (Aquades 100%) 0,7 cm 0,4 cm 0,5 cm
K25% 0,8 cm 0,7cm 0,9 cm
K50% 0,9 cm 0,7 cm 1 cm
K75% 1 cm 0,9 c 0,8 cm

4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini ada perbedaan Panjang akar pada tanaman sansevieria karena
perbedaan konsentrasi air kelapa. Pada K0 terlihat Panjang akar sekita 0,4-0,7 cm, dan pada
K75% Panjang akar sekitar 0,8-1 cm. Terlihat perbedaan rata-rata tinggi tanaman pada
tanaman yang diberi ZPT air kelapa dan tidak diberi ZPT. Namun, pada K25% dan K50%
tidak terlalu terlihat perbedaan panjang akarnya.

Pemberian air kelapa pada tanaman bisa mempengaruhi pertumbuhan. Namun,


pertumbuhan akan terlihat setelah tanaman berumur 1-2 bulanan. Karena pada pengamatn
kali ini hanya berkisar hingga 2 minggu saja, jadi perbedaan Panjang akarnya tidak terlau
Nampak.

Air kelapa adalah sumber magnesium, kalsium, dan mineral yang bermanfaat
memberikan dorongan tambahan dalam pertumbuhan tanaman. Air kelapa mengandung
hormon sitokinin yang dapat memicu tanaman untuk membelah sel-selnya menjadi tunas dan
akar sehingga menghasilkan pertumbuhan yang lebih lebat.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Persentase stek tumbuh berakar yang paling baik ditunjukkan oleh bahan stek dengan
konsentrasi 50% pada botol 3 dan 75% pada botol 1 dengan Panjang akar 1cm.

Pengaruh lingkungan menentukan pertumbuhan stek tanaman sansevieria dan tanaman


sansevieria mampu tumbuh dengan kondisi lingkungan kurang mendukung.

5.2. Saran
Pada praktikum uji viabilitas benih disarankan agar membaca materi terlebih dahulu
sebelum praktikum di mulai, agar kita bisa menjalankan praktikum dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Dewitasari W F. 2009. Uji anatomi, metabolit sekunder, dan molekuler Sansevieria


Trifasciata. [Tesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Henley R W. 1982 Sansevieria in Florida-past and present. State Hort 9: 295-298

Pramono S. 2008. Pesona Sansevieria. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Raharjeng A R. 2015. Pengaruh faktor abiotik terhadap hubungan kekerabatan tanaman


Sansevieria trifasciata L. Jurnal Biota 1: 33-41.

Rosanti D. 2017. Keanekaragaman morfologi dan sansevieria (lidah mertua) yang tersebar
di Kota Palembang. Sainmatika 14: 65-72

Stover, H. 1983. The Sansevieria Book. California; Endengered Species Press.

Sulistiana S. 2011. Respon pertumbuhan daun stek lidah mertua (Sansevieria parva) pada
pemberian zat pengatur tumbuh sintetik (Rootone-f) dan asal bahan stek. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Tahir M I, dan Sitanggang M. 2008. 165 Sansevieria Ekslusif. Jakarta: PT Agromedia


Pustaka.

Trubus, 2008. Sansevieria, 200 Jenis Spektakuler. Jakarta: Niaga Swadaya.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai