Dewi Safriliyanti - Laporan Hasil Budidaya Tanaman Keladi Hias
Dewi Safriliyanti - Laporan Hasil Budidaya Tanaman Keladi Hias
Disusun Oleh :
Dewi Safriliyanti (11)
X MIPA F
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas rahmatnya kita
masih diberi kesehatan sehingga kita dapat menyelesaikan penulisan proposal
tentang “ Hasil Budidaya Tanaman Hias.”
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada guru pembimbing yaitu Ibu. Siti Holilah, M.Si karena telah membimbing
murid dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Dan orang tua penulis yang
telah memotivasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan - wawasan ke depannya.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam
proses pembuatan makalah. Penulis berharap ada kritik dan saran sebagai
bagian revisi makalah Pkwu ini.
Daftar Isi
Cover.............................................................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................
1.4 Manfaat...................................................................................................................
1.5 Hipotesis..................................................................................................................
1.6 Fungsi Tanaman Hias...............................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................
4.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebagai tanaman hias, daya tarik Caladium terletak pada bentuk, dan warna daunnya.
Bunga dari Caladium berbentuk bulat memanjang dan tertutup oleh seludang
umumnya hanya dimanfaatkan untuk perkembangbiakan, bukan untuk keindahannya.
Bentuk dan keindahan warnanya membuat tanaman ini sangat cocok digunakan
sebagai tanaman indoor penghias ruangan (Yuliarti, 2008).
Tanaman hias daun dipilih karena penampilan aneka ragam daunnya. Mulai
dari yang berwarna tunggal merah, hijau, kuning, orange, perak, dan warna
kombinasi. Daya tarik lainnya adalah penampilan bentuk tajuknya, batang, daun, dan
teksturnya. Di samping daya tariknya karena keindahannya, tanaman hias daun
disukai orang karena persyaratan tumbuh dan perawatannya mudah dan tahan lama
dibandingkan dengan tanaman hias bunga (Sudarmono, 1997). Keindahan tanaman
hias daun dapat timbul karena bentuk dasar tanaman, tekstur, warna, atau karakteristik
yang khas lainnya (Prihmantoro, 1997).
Mutasi dapat juga disebut perubahan genetik pada tingkat genom, kromosom
dan DNA atau gen sehingga menyebabkan terjadinya keragaman genetik. Dari
sejumlah mutasi yang dihasilkan terdapat peluang untuk mendapatkan genotipe yang
lebih baik daripada plasma nutfah (Herison et al., 2008). Upaya pemuliaan genetik
tanaman Caladium lebih menguntungkan dilakukan dengan pemuliaan mutasi.
Dwimahyani (2006), menyatakan bahwa pemuliaaan mutasi pada tanaman yang
diperbanyak secara vegetatif lebih efektif karena dapat mengubah satu atau beberapa
karakter tanpa mengubah karakteristik kultivar asalnya.
1.8 Manfaat
- Setelah mengetahui alat dan bahan tanam tanaman keladi, penulis dapat mencoba
untuk menyiapkan alat dan bahan untuk menanam keladi secara sederhana.
- Setelah mengetahui cara penanaman, tempat bartumbuh, dan minat masyarakat
terhadap tanaman keladi, diharapkan agar masayarakat dapat membudidayakan tanaman
keladi sebagai tanaman hias.
1.5 Hipotesis
Pengaruh dan lama penyinaran UV berpengaruh terhadap perubahan fenotip
daun, pertumbuhan serta kadar klorofil Caladium bicolor.
1.5 Fungsi Tanaman Hias
- Menambah keindahan serta nilai estetika suatu lingkungan rumah, ruangan dan taman.
- Memupuk hobi
- Serta peluang bisnis
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Pikir
2.1.1 Definisi
Penggunaan istilah keladi sebenarnya telah meluas, baik di Indonesia maupun Malaysia.
Dalam sistematika, keladi keladi termasuk dalam genus caladium. Secara umum keladi
memiliki daun seperti mata tombak atau berbentuk seperti hati. Daun keladi tipis dan setiap
daun ditopang oleh tangkai daun kecil lunak. Keladi tidak memiliki batang sehingga tangkai
daunnya terhubung langsung dengan umbiyang terbenam dalam media tanam. Keladi
merupakan tanaman hias yang derumbi dan banyak digunakan sebagai penghias rumah
maupun ruangan, baik ruangan kantor maupun ruangan kelas di sekolah. Banyak variasi
yang dimiliki oleh tanaman famili aracaeae. Ragam dari tanaman keladi ini dapat dilihat dari
variasi warna, corak, bentuk daun dan tangkainya. Keladi hias banyak variasi warnanya dan
mudah merawatnya. Kerabat keladi cukup banyak. Karena mirip, banyak orang yang salah
menyebut namanya .
2.1.2 Media Tanam
Umumnya, keladi dipelihara dilingkungan yang terkena sinar matahari penuh. Namun,
beberapa jenis keladi justru memerlukan lokasi yang teduh agar daunnya tidak terbakar.
Media tanam yang disenangi keladi adalah media tanam yang basah tetapi poros. Oleh
karena itu, media tanaman yang terbaik berasal dari campuran media organik dan pasir
kasar dengan perbandingan 2 : 1. Campuran sekam padi juga bisa digunakan. Bila
menggunakan sekam padi, perbandingan antara humus/andam, pasir kasar, dan sekam padi
yang digunakan adalah 1 : 1 : 1. Untuk mencegah umbi agar tidak membusuk, pastikan
kondisi media tidak becek. Umbi ditanam dengan kedalaman sekitar 2 inci, penanaman
dapat dilakukan pada pot atau pada tanah di pekarangan rumah. Daun yang ditanam tidak
dalam pot akan berukuran relatif lebih besar dibandingkan bila ditanam di pot.
2.1.3 Perkembangbiakan
Pengembangbiakan keladi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara vegetatif
dan generatif.
2.1.4.2 Penyiraman
Tanaman keladi tidak menyukai media tanam yang becek atau kering. Untuk
menghindari media tanam yang becek, gunakan media yang bersifat poros sehingga air
mudah ditiriskan. Sementara itu untuk menghindari terjadinya kekeringan, penyiraman
perlu dilakukan begitu melihat media mulai mengering. Pada musim kemarau, penyiraman
paling tidak dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Mengingat kondisi
tangkai keladi yang lemah, hindari penyiraman tanaman keladi dengan aliran air yang
kencang karena dapat mematahkan tangkai daun.
2.1.4.3 Pemupukan
Pemupukan cukup dilakukan dua bulan sekali. Saat ini juga tersedia pupuk berbentuk
butiran kecil yang tergolong sebagai pupuk lambat larut. Pupuk semacam ini dapat bertahan
lama sehingga penggunaannya dapat dilakukan 3-4 bulan sekali. Alternatif lain yaitu dengan
menggunakan pupuk cair yang terbuat dari bahan-bahan alami. Pupuk seperti ini juga
banyak tersedia pada toko-toko pertanian
2.1.4.4 Repotting
Agar diperoleh gambaran dalam melakukan repotting, berikut tips yang dapat
dilakukan.
Balik pot dan tahan permukaan media tanam dengan tangan agar tidak rontok.
Letakkan keladi dan media tanam dengan hati-hati kedalam pot yang lebih besar.
Tambahkan media tanam ke dalam pot baru.
Setelah pergantian pot selesai dilakukan, sebaiknya tanaman diletakkan di tempat
yang teduh selama 5-7 hari untuk menghindari stres pada tanaman.
2.1.4.5 Penanaman Langsung pada Tanah
Bila ingin mendapatkan tanaman keladi dengan ukuran daun yang besar, ada baiknya
penanaman keladi dilakukan di pekarangan tanpa menggunakan pot. Dengan cara seperti
ini, akan diperoleh batang yang berukuran besar dalam waktu yang relatif singkat.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-
talasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk
menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk
Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang
membesar. Asal tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke
berbagai penjuru dunia.
Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol
hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi
tidak pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai
tanaman hias pekarangan.
4.2 Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap identifikasi keladi hias, penulis menyadari
bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, namun setidaknya penelitian ini
dapat menjadi bahan tambahan pengetahuan mengenai tanaman keladi hias dan
juga wadah bagi linguistik lainnya untuk menambah lagi wawasan ilmu pengetahuan
tentang tanaman keladi hias ini. Penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapakan saran dan kritikan
untuk sempurnanya hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33005587/
LAPORAN_HASIL_KEGIATAN_PRAKTIKUM_BUDI_DAYA_TANAMAN_HIAS_SAMBANG
_SARAH
http://irrulakbaru.blogspot.com/2012/10/karya-tulis-ilmiah_16.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Keladi#:~:text=Keladi%20merupakan%20sekelompok
%20tumbuhan%20dari,jarang%20membentuk%20umbi%20yang%20membesar.
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-menanam-bunga-keladi/
https://jabar.suara.com/read/2020/10/16/193000/ketahui-5-fakta-tanaman-hias-
keladi-salah-satunya-mengandung-racun