Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKARYA

TANAMAN HIAS “KELADI WAYANG”

DISUSUN OLEH:

NAMA : 1. ESTER STEFANI PARDEDE


2. PISI PRISKILA
KELAS : XI IPA 2

SMAN 1 BENGKULU UTARA

 KATA PENGANTAR 
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran


Prakarya dan Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang
Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah Kewirausahaan Budidaya
Tanaman Hias ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Argamakmur, November 2021


DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR
2. DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN KEGIATAN
C. KEGUNAAN KEGIATAN
D. KAJIAN TEORI

BAB II. ISI UTAMA LAPORAN

A. RENCANA KEGIATAN
B. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
C. LAPORAN KEUANGAN

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan tanaman hias kini telah menjadi trend masyarakat modern yang tinggal
di perkotaan. Tanaman hias tidak hanya digunakan sebagai dekorasi ruangan dan
lingkungan sekitar, melainkan juga dimanfaatkan sebagai simbol untuk menyatakan
perasaan suka maupun duka. Selain itu hobi bertanam tanaman hias tak jarang
menjadi inspirasi bagi seseorang untuk memulai sebuah bisnis. Terbukti, banyak
bisnis tanaman hias dimulai karena pemiliknya memang memiliki hobi di bidang ini.
Bahkan tidak jarang dari para hobimonik tanaman hias bersedia mengeluarkan uang
bermilai jutaan rupiah dan tidak mau tanggung akhirnya koleksi tanaman favorit pun
dijadikan lahan bisnis. Ada banyak jenis tanaman hias yang bisa dijadikan produk
unggulan. Unggul karena tahan banting, harga stabil, dan peluang pasar yang besar
baik untuk lokal maupun ekpsor (Mirna, 2009).
Permintaan akan tanaman hias kian meningkat pesat yang berdampak
terhadap peningkatan kegiatan produksi di sentra produksi. Kegiatan produksi
tersebut perlu terus didorong agar memberi kontribusi lebih besar terhadap
perekonomian nasional. Saat ini Aglaonema menjadi salah satu tanaman yang
populer. Setelah pengenalan hibrida-hibrida baru hasil persilangan secara komersial.
Hibrida tersebut memiliki daun dengan corak warna yang beragam. Tidak
mengherankan bila tanaman ini harganya mencapai jutaan rupiah per tanaman yang
sebagian telah dikoleksi oleh para pencinta tanaman hias. Hibrida baru akan terus
muncul seiring dengan meningkatnya intensitas kegiatan pemuliaan di dalam negeri.
Keladi wayang termasuk jenis tanaman hias dedaunan dari genus Caladium.
Bentuknya yang unik membuat tanaman ini dikenal dengan nama keladi batik.
Dengan motif atau corak yang seperti pola batik, daun pada tumbuhan ini terlihat
begitu eksotis. Warna yang dimiliki daun ini adalah warna pink dan hijau dengan
bentuk seperti hati. Dipadukan dengan batang yang berwarna kecoklatan, keladi
wayang memiliki daya tarik tersendiri. Tanaman ini akan leboh cantik bila
dikombinasikan dengan pot warna polos. Hal itu bertujuan untuk agar tanaman
terlihat lebih mencolok. Keladi wayang bisa di daerah dataran rendah dan dataran
tinggi.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan budidaya tanaman hias adalah untuk membuka lapangan
kerja yang luas, memperoleh penghasilan sendiri, mengembangkan potensi
tanaman hias dan makanan lain, agar para konsumen lebih mengenal tanaman hias
dan tanaman pangan dari berbagai daerah, agar mampu melakukan bisnis dengan
baik, menjadi sumber penghasilan, dan melakukan kegiatan tanaman hias.

Selain itu, budidaya juga bertujuan untuk mempromosikan ekspansi dan juga
peluang bisnis serta pekerjaan yang tepat, meningkatkan perlindungan tanaman,
menjaga kedaulatan dan keamanan pangan, serta menyediakan kebutuhan bahan
baku.

C. Kegunaan Kegiatan
1. Dapat memperindah lingkungan
2. Dapat menggemburkan tanah
3. Membantu penghijauan
4. Mencengah terjadinya erosi
5. Menjaga kualitas udara
6. Menjadi salah satu peluang usaha
7. Menggembangkan jenis tanaman hias

D. Kajian Teori
Nama keladi diambil dari nama ilmiahnya yang disebut dengan caladium.
Caladium termasuk ke dalam famili Araceae atau suku talas-talasan. Meski sudah
populer di kalangan masyarakat Indonesia, nyatanya tanaman ini bukan berasal dari
Indonesia. Nenek moyang dari tanaman ini diketahui berasal dari hutan Amazon
serta kawasan Amerika Selatan seperti Brazil, Argentina, Peru, Kolombia, dan
Venezuela yang beriklim tropis.

Klasifikasi Tanaman Keladi (Caladium)


Dalam klasifikasi atau sistematika tumbuhan, tanaman keladi masuk dalam suku
talas-talasan karena bentuk daun, tangkai, dan bunganya. Tanaman ini juga
berkerabat dekat dengan philodendron, aglaonema, alocasia, dan anthurium.
Secara lengkap kedudukan caladium dalam klasifikasi tanaman adalah sebagai
berikut.
Kerajaan: Plantae Ordo: Alismatales
Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida
Genus: Caladium
Morfologi Tanaman Keladi (Caladium)
Tanaman keladi memiliki ciri utama dengan daun yang melebar berbentuk anak
panah atau kuping gajah. Selain itu, daya tarik dari tanaman ini terletak pada corak
dan keindahan warna daunnya. Pada mulanya, ragam bentuk dan corak warna daun
ini tidak semasif sekarang. Sejak pertama kali dikenal, tanaman keladi hanya
memiliki dua warna sehingga disebut dengan caladium bicolor. Melalui persilangan
selama ratusan tahun, barulah caladium dengan ragam coraknya muncul.
Berikut ini beberapa morfologi yang bisa kita pelajari dari tanaman hias keladi.
1. Bentuk daun
Bentuk daun tanaman keladi sangat beragam, tetapi secara umum dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu:
-Daun hati
Berbentuk mirip simbol hati dengan tangkai besar yang berujung di bagian tengah
daun. Artinya, daun ini berbentuk daun ramping dengan ujung menyempit. Telinga
daun melebar dan membelah sampai ke tangkai. Untuk bagian tepinya, biasanya
ada yang bergelombang bergantung dari jenis caladiumnya.
-Daun Bulat
Daun jenis ini bentuknya mirip dengan daun hati, tetapi lembaran daunnya lebih
membulat sesuai dengan namanya.
-Daun Panjang
Bentuk daunnya ramping dengan ujung lancip. Telinga daunnya membelah di bagian
tengah sampai ke tangkai daun. Bagian tepi daun ini umumnya bergelombang.
-Daun Bambu
Bentuk daun jenis ini mirip dengan daun bambu, sempit memanjang dengan ujung
runcing. Kemudian, telinga daun umumnya pendek.
-Daun Ganda
Daun ganda memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan caladium lainnya. Untuk
jenis ini, terdapat dua buah daun kembar yang bentuknya melengkung mirip
mangkuk untuk satu tangkai daunnya. Ukuran daun bagian bawah biasanya lebih
kecil dibandingkan dengan ukuran daun di atasnya.
2. Warna Daun
Tanaman keladi memiliki warna dasar merah, kuning, hijau, putih, emas, kuning,
atau ungu. Masing-masing warna tersebut terbagi lagi menjadi beberapa variasi
yang berbeda-beda. Misalnya, merah tua, merah terang, merah pudar, atau merah
pucat. Terkadang, ditemukan pula dua warna atau lebih dalam satu daun caladium.
Warna daun caladium yang masih muda juga berbeda dengan daun dewasanya.
Misalnya, Caladium Ace of Hearth yang berwarna merah di bagian tengahnya. Saat
masih kecil, caladium tersebut masih berwarna hijau polos yang bertahan sekitar
satu minggu. Kemudian digantikan oleh warna merah perlahan muncul pada urat
daun dan bagian tengah daun yang disertai bintik putih. Jumlah bintik putih pada
daun ini juga dapat dijadikan sebagai patokan umur dari keladi. Semakin banyak
bintiknya maka semakin tua umurnya.
3. Corak Daun
Corak daun tanaman hias keladi berupa titik, bulat, garis, atau berbentuk tidak
beraturan dengan ukuran dan jumlah yang bervariasi. Corak inilah yang biasanya
menjadi daya tarik dari caladium.
Perkembangbiakan Tanaman Keladi (Caladium)
Mengutip dari buku Biologi Kelompok Pertanian yang ditulis oleh Deden
Abdurahman, perkembangbiakan tanaman caladium termasuk dalam
perkembangbiakan vegetatif (aseksual). Artinya, perkembangbiakan ini hanya
melibatkan satu induk saja dengan individu baru yang berasal dari bagian tubuhnya
sendiri. Tidak melalui pencampuran sifat dari induk lain. Untuk caladium, tanaman ini
berkembangbiak secara alami tanpa dibantu oleh tangan manusia. Sehingga
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat sama seperti induknya. Tepatnya
melalui umbi batang seperti halnya tanaman kentang. Perkembangbiakan dengan
umbi batang maksudnya adalah batang dari tanaman yang tumbuh di bawah tanah.
Batang tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
sehingga bentuknya membesar.

II. ISI UTAMA LAPORAN


A. Rencana Kegiatan
Kegiatan berbudiaya tanaman hias keladi wayang dilakukan secara baik dan
benar. Kegiatan ini untuk melatih kreaivitas siswa untuk melestarikan tanaman hias
agar tidak punah di kemajuan era jaman sekarang. Tujuan kegiatan berbudidaya
tanaman hias ini adalah dapat menjadi peluang usaha. Tindakan merawat tanaman
harus disiplin selain harus disiram tanaman juga membutukan sinar matahari untuk
hidup.

B. Proses pelaksanaan kegiatan


1. Siapkan bibit keladi wayang dan alat alat media tanam seperti pot/polibek,
sekop, tanah yang subur, pupuk,dll

2. masukkan setengah tanah dan masukkan juga bibit tanaman keladi wayang

3. padatkan tanah sampai akar tanaman tertutupi

4. setelah tanaman berada di pot/polibek siram sedikit demi sedikit air

5. perawatan berikutnya bisa berupa pemupukan & tanaman dibuat dibawah sinar
matahari

C. Laporan Keuangan
No Alat & bahan Harga
1. Bibit keladi wayang 20.000
2. Pot sedang 7.000
3. Sekop 15.000
4. Tanah & pupuk 30.000
Total pengeluaran : 72.000

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah berbudidaya tanaman hias sangat
banyak keuntungannya antara lain kita bisa merawat tanaman dan tidak
membiarkan tanaman tersebut langka/punah, kita juga bisa menjadikan peluang
bisnis menjual tanaman tanaman hias yang banyak dimininati masyarakat kini di era
covid-19 dan mengurangi dampak kemiskinan. Tanaman hias juga dijual tidak
dengan harga yang murah. Tanaman hias bisa dijual berkisar 100.000 ribu rupiah
sampai dengan jutaan rupiah tergantung tanaman yang kita jual.

B. Saran
Sarannya adalah kita bisa menjadikan ini sebagai usaha kita untuk
melanjutkan perekonomian dimasa pandemi ini.

Daftar pustaka

Anita, 2010. budidaya tanaman hias. Surakarta.


Lola Lolita, 2021. Cara merawat keladi wayang. m.brilio.net.
Harbani rahma indina, 2021. Tanaman keladi. Detikedu
Kurniawan andre, 2020. Kegunaan tanaman hias. Jakarta barat: m.merdeka.com
Anonim, 2020. Budidaya. accurate

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai