Anda di halaman 1dari 4

Keladi Keris Black

Keladi jenis ini adalah tanaman khas hutan waykambas lampung, dimana
sekarang sudah tidak boleh keluar dari habitat aslinya...kami menyediakan
dalam bentuk anakan dan abg.....hasil semai sendiri....

(Gambar)

Keladi Levi' s
Keladi jenis ini selintas mirip kuping gajah tetapi orang menyebutnya keladi
levi' s daunya panjang dan cantik....tersedia anakan dan yang dewasa harga
variatif
(Gambar)
Permintaan Penawaran

Anthurium " Lidah gajah"


anthurium seperti kuping gajah namun bentuknya memanjang....indah diliat.....

Kecantikan tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daunnya. Ada yang totol-
totol mirip army look, berminyak, atau seperti jaring laba-laba. Warna merah
menjadi incaran banyak orang dibanding warna hijau.

Berbeda dengan keladi tikus yang bisa dijadikan obat kanker, keladi hias
(Caladium) tidak dikonsumsi. tanaman ini lebih cocok jadi hiasan. Sekarang,
keladi hias sedang banyak digemari.

\Kenapa keladi hias digandrungi banyak orang? Bentuk daunnya yang bagus, tak
hanya berwarna hijau tapi ada juga yang merah, membuat keladi hias menjadi orang jatuh cinta.
Jenisnya pun sangat banyak. Di Tanire's Flora, misalnya, ada sekitar 80 jenis keladi hias. Sebut
saja, Red Star (Caladium bicolor), Barret, Little Syifa, atau Kantong Semar (Xantrosoma
atrovirens monstrosum).

Menurut Ino Tomasouw pemilik Tanire's Flora, masing-masing punya


kelebihan. Tanaman Kantong Semar, misalnya, terletak di ujung daun yang
membentuk kantong dengan ekor sebesar jarum. Kadang daunnya menggulung
atau keriput yang justru menambah keunikan, jelas Ino.

Keladi hias termasuk tanaman yang mudah ditanam dan senang cahaya. Cukup
disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun.
Dengan media yang basah, keladi pun akan tumbuh cantik, lebar, dan warnanya
keluar, tutur ibu empat anak ini.

Pemilihan media agak beragam. Kebanyakan memakai sekam atau cocopeat. Bahkan, di daerah
Ciapus, Jawa Barat, keladi hias banyak ditanam di atas media daun bambu.
Musuh keladi hias hanya dua, yaitu belalang dan ulat. Jika masih dalam skala kecil, hama cukup
dimatikan dengan tangan. Dalam skala besar bisa menggunakan insektisida. Penggunaan
insektisida harus ekstra hati-hati agar tak merusak daunnya.

Cara perkembangbiakan dengan dua cara, vegetatif (umbi) dan generatif (biji). Dengan umbi
lebih cepat, sedangkan dengan biji memakan waktu lebih lama, tambah Ino.

CEGAH MASA DORMAN


1. Jangan gunakan tanah sebagai media untuk menanam keladi, karena
akarnya akan sulit menembus.

2. Masa dorman (tidur panjang) menjadi kelemahan keladi hias.Untuk


mencegahnya media tanaman harus basah.

3. Ada sebagian orang yang merendam bagian dasar pot tanaman. Menurut
Ino, air tergenang yang ditimbulkannya sedikit menimbulkan rasa was-was,
karena bisa dijadikan tempat bertelur nyamuk penyebab demam berdarah.
Umbinya juga jadi basah dan tidak cepat beranak. Karena itu, Ino
menghindari cara ini.

4. Jika keladi hias berbunga sebaiknya langsung dipetik saja. Energi untuk menghidupkan bunga
lebih besar dibanding membuat satu tangkai daun.

Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan,


Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut
beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium,
seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar.
Asal tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru
dunia.

Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol
hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi
tidak pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai
tanaman hias pekarangan.

Jenis

Terdapat tujuh jenis Caladium, semuanya dari hutan Brazil hingga Amerika Tengah.
Pada musim kering biasanya dorman (kehilangan daun) dan tumbuh kembali bila
ketersediaan air mencukupi.

* Caladium bicolor
* Caladium humboldtii
* Caladium lindenii
* Caladium paradoxum
* Caladium schomburgkii
* Caladium ternatum

Kegunaan dan bahaya

Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi.

Walaupun demikian, penggunaannya sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan


ini sudah ditangkarkan dan dimuliakan sejak akhir abad ke-18 di Eropa. Terutama C.
bicolor telah mengalami banyak perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni.
Terdapat pula kultivar yang katai. Paling tidak terdapat 120 kultivar C. bicolor.
Terdapat pula persilangan antarspesies dengan C. burgkii untuk mendapatkan helai
daun yang bergelombang.

Keladi dapat memunculkan anakan dan dari sini dapat dikembangkan tumbuhan
baru. Ia juga dapat tumbuh dari kormus yang terdapat di tanah.

Anda mungkin juga menyukai