DI SUSUN OLEH :
XI MIPA 4
Kelas : XI MIPA 4
Absen : 20
Alamat : TERBAN RT 03 RW 07
No HP : 089519788633
Email : sarikartika13468@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
IDE GAGASAN
Tanaman Aglaonema atau dikenal dengan “Sri rejeki” merupakan tanaman hias daun yang
sangat digemari oleh banyak orang terutama para pecinta tanaman hias. Keunikan dari tanaman
Aglonema terletak pada daunnya yang memiliki bentuk, warna dan corak yang indah dan beraneka
ragam. Selain dari keindahan yang menawan, tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi
karena memiliki nilai jual yang mahal dipasaran.
Di dunia, tanaman Aglaonema memiliki hampir 8000 jenis, baik itu spesies maupun hasil
persilangan. Banyaknya jenis Aglaonema baru dari hasil persilangan para Botanis menyebabkan
pecinta Aglaonema maupun petani masih sulit untuk mengidentifikasi beberapa jenis Aglaonema.
Dalam mengenali jenis tanaman Aglaonema ini harus memiliki pengetahuan tentang ciri setiap jenis
tanaman Aglaonema yang merujuk pada literatur-literatur terkait jenis tanaman Aglaonema. Namun,
bagi orang yang tidak mengetahui persis ciri dari jenis tanaman aglonema ini akan menemukan
kesulitan untuk membedakan jenisnya dan bisa menyebabkan terjadinya kesalahan dikarenakan
terdapat kemiripan dari bentuk, warna dan tekstur daunnya, sehingga dibutuhkan suatu alat bantu
untuk mengenali jenis Aglaonema secara otomatis berdasarkan citra daunnya.
a. Akar
Tanaman sri rejeki adalah tanaman yang memiliki biji tunggal dan memiliki perakaran yang serabut.
Fungsi utama akar adalah untuk menyerap air dan mencari zat nutrisi yang ada didalam tanah. Akar
tanaman ini berwarna putih dan berair.
b. Batang
Batang tanaman sri rejeki memiliki batang yang pendek, berdiameter 1-3 cm atau lebih. Batang
berwarna putih, hijau dan berwarna kemerahan, selain itu batang berbuku-buku, berair dan tidak
berkayu.
c. Daun
Daun tanaman sri rejeki berbentuk oval tidak beraturan, bagian pangkal ujung lancip dengan tekstur
kaku, berwarna hijau, kemerahan, bercak/corak putih adapun warna lainnya tergantung dengan
spesiesnya. Selain itu, daun memiliki tangkai panjang dibandingkang dengan permukaan daun.
d. Bunga
Bunga tanaman sri rejeki tidak indah dan menarik dibandingkan dengan tanaman lainnya, bunga ini
memiliki serbuk sari terletak dibagian atas dan putik dibagian dekat pangkal. Bunga tanaman ini
terbungkus oleh seludang berwarna hijau pucat. Pada umumnya bunga tanaman ini adalah bungan
uniseksual, yaitu bunga betina dan jantan terdapat didalam satu bunga.
e. Buah
Buah yang dihasilkan oleh tanaman ini berbentuk lonjong, hampir menyerupai buah melinjo,
berwarna hijau. Kemudian akan berubah menjadi putih, kuning dan berwarna merah. Buah yang
dihasilkan tanaman ini terdapat di pangkal bunga berbentuk tonjolan kecil.
Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan
intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang
yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem
dan floem yang tersusun secara acak.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman
yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh
berbeda dari spesies alami.
Tanaman hias aglaonema ini memang memiliki sosok yang sangat memikat. Apalagi pada
corak warna yang ada di bagian daun tanaman aglaonema ini. Bentuknya yang sederhana tetapi
terkesan sangat mewah ini, memang merupakan ciri-ciri yang menonjol pada tanaman hias
aglaonema ini.Selain itu, jenis tanaman hias aglaonema ini ternyata memiliki berbagai macam
jenisnya. Semua dari macam-macam jenis tanaman tersebut memiliki sosok yang sangat memikat.
Jika ingin mengetahui jenis apa sajakah itu, kita bisa melihatnya di bawah ini :
Aglaonema widuri
Aglaonema tiara
Aglaonema legeacy
Aglaonema lady
Aglaonema alexander
Semua jenis tanaman aglaonema tersebut memiliki sosok yang sangat unik dan pastinya
sosok unik tersebut tidak di miliki oleh semua jenis tanaman hias lainnya. Semua dari jenis tanaman
aglaonema tersebut tentunya memiliki corak warna yang berbeda-beda.
Tanaman aglaonema merupakan tanaman hias yang mudah dipelihara dan memiliki banyak
manfaat. Karakteristik tanaman ini memang yang tidak suka dengan paparan matahari langsung dan
menyukai lingkungan lembab. Hal ini perlu diperhatikan untuk pemeliharaan tanaman itu sendiri,
agar dapat merasakan manfaat tanaman ini yang banyak dikenal oleh masyarakat indonesia. Berikut
ini beberapa diantaranya :
Tanaman Aglaonema Sebagai Hiasan
Tanaman aglaonema merupakan tanaman hias yang memiliki tampilan dan corak menarik
serta memiliki tingkat toleransi terhadap sinar matahari yang rendah, namun tanaman aglaonema
tahan terhadap suhu ruangan biasa maupun ber-AC. Sehingga tanaman ini cocok untuk dijadikan
sebagai penghias design interior suatu ruangan yang mampu menyegarkan dan memikat mata.
Tanaman Aglaonema Untuk Mempercantik Taman
Setiap orang ingin agar rumahnya menyajikan suasana asri, segar, indah dan sejuk sehingga
akhirnya membuat taman di halaman mereka. Aksen alami juga harus digunakan dalam
menggunakan pembatas bagian bagian dari taman itu sendiri. Penggunaan tanaman aglonema yang
memiliki sifat dapat ditanam sendiri maupun berumpun, membuat tanaman ini cocok dijadikan
pembatas atau penghias taman.
Aplikasikan tanaman aglaonema di antara batu-batu penghias taman atau pembatas taman
agar taman tidak terkesan kaku dan terlihat lebih segar. Aglaonema juga dapat ditanam di bawah
pohon palem-paleman untuk memberi suasana lebih berwarna pada pokok bawah tanaman palem
yang besar.
Aglaonema Untuk Bisnis
Keindahan tanaman aglaonema membuat hampir setiap orang akan terpikat oleh corak dan
warnanya. Tingginya minat para pecinta tanaman hias dalam mencari dan mengoleksi tanaman
aglaonema ini, serta pemeliharaan dan pengembangbiakan tanaman yang cenderung mudah dapat
dijadikan oleh peluang bisnis. Orang-orang yang melihat sebagai peluang, dapat melakukan usaha
bisnis jual beli dan pembudidayaan tanaman aglaonema.
Pembudidayaan tanaman ini melewati proses pengembangbiakan atau memperbanyak jumlah
tanaman saja. Bisa juga dengan mencoba proses persilangan berbagai jenis aglaonema lainnya. Jika
berhasil akan muncul jenis tanaman aglaonema baru yang beredar di pasaran.
Aglaonema Untuk Mengikuti Kontes Tanaman
Bagi para pecinta tanaman hias yang sudah memiliki kemampuan kita dalam mengurus
bahkan menyilangkan tanaman aglaonema dengan hasil yang unik, dapat mencoba
mengikutsertakan tanaman tersebut dalam kontes tanaman hias. Tanaman yang bagus, tentunya
akan mampu bersaing menjadi nominasi, sehingga akan membuat harga jualnya lebih tinggi.
BAB III
RENCANA BUDIDAYA
Tidak banyak Syarat tumbuh Untuk tanaman Hias aglaonema. Faktor lingkungan yang
penting yaitu pencahayaan dan temperatur Tanaman hias Aglaonema tersebut. Cahaya dibutuhkan
tanaman aglaonema untuk proses fotosintetis, yaitu merubah gas asam arang (CO2) dan air (H2O)
menjadi gula atau karbohidrat.
Pencahayaan
Sesuai dengan sifat aslinya, aglaonema memerlukan tempat teduh atau ada naungan.
Aglaonema masih dapat hidup walaupun ditempatkan di ruangan yang agak gelap (kurang dari 150
cahaya lilin). Namu, pencahayaan yang baik ialah 1.000 sampai 25.000 cahaya lilin atau dinaungi
parenet 70-90% agar pertumbuhan optimal.Sesuai dengan sifat aslinya yang menyukai tempat
teduh, tanaman ini sangat cocok ditempatkan di ruangan dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab
itu, tanaman ini pouler sebagai tanaman Bila cahaya terlalu intensif atau terang, daun aglaonema
menjadi agak putih atau pucat dan bisa terjadi titik-titik gosong atau terbakar. Pencahayaan yang
berlebihan dapat diketahui dengan melihat sudut antara daun dan batang tanaman yang lebih kecil
dari 45 derejat (agak tegak). Adapun posisi yang normal antara 45-90 derejat.
Temperatur dan kelembapan
Temperatur yang optimal untuk aglaonema antara 24-29 derejat C pada siang hari dan 18-21
derejat C pada malam hari. Adapun kelembapan optimal sekitar 50%. Dengan temperatur dan
kelembapan tersebut, agleonema cocok ditanam di dataran rendah.
Perkembangan aglaonema, terutama hibrida, dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari negara-
negara yang menghasilkan dan dari tanaman itu sendiri, terutama dari harganya.
Perkembangan aglaonema di beberapa negara
Sejak Cina pertama kali membudidayakannya, belum ada perkembangan mengenai
aglaonema sampai sekitar tahun 1960. Nat Deleon dari USA melakukan persilangan
antara Aglaonema curtisii dan Aglaonema treubi. Aglaonema hibrida yang dihasilkan diberi nama
Aglaonema Silver Queen.Sejak itu, aglaonema di Amerika tidak banyak mengalami perkembangan,
hingga pada tahun 1974 diperkenalkan Aglaonema Abidjan dan Manila, kemudian sekitar tahun
1980 diperkenalkan Aglaonema B.J Freeman. Perkembangan yang lebih pada sekitar tahun 1990
dengan diperkenalkannya sekitar 15-20 kultivar baru. Silangan-silangan baru ini umumnya berasal
dari University of Florida.
Menjelang tahun 80-an, Sithiporn Donavanik dari Thailand sukses menghasilkan aglaonema
dengan daun yang berwarna-warni dari silangan A. rotundum x A. marantifolium-tricolor. Hasil
silangan tersebut diberi nama ‘Sithiporn’. Twyford Plant Laboratories Inc. of Sebring Florida sedang
mengembangbiakan tanaman ini dalam skala komersial dengan menggunakan teknologi kultur
jaringan (cloning/tissue culture) dengan nama dagang Aglaonema Red Gold.Pada tahun 2000-an, di
Thailand dibentuk suatu klub yang memproduksi aglaonema. Klub yang hingga saat ini
beranggotakan sekitar 60 anggota ini telah menghasilkan banyak sekali jenis-jenis aglaonema baru
dengan corak dan warna yang sangat menawan, walaupun dari segi daya tahan tanaman belum
teruji. Miss Ausa merupakan salah satu anggota yang berhasil nebghasilkan aglaonema dengan daun
berwarna merah, kuning, dan merah muda.
Di Indonesia, Gregori G. Hambali sekitar tahun 1980 secara bertahap mengembangkan
aglaonema yang berwarna-warni. Ada dua hasil silangannya yang sangat terkenal, baik di Indonesia
maupun di mancanegara. Kedua hibrida tersebut diberi nama Pride of Sumatera dan Donna Carmen.
Aglaonema ini dapat dikatakan aglaonema yang pertama berwarna merah. Selain itu ada satu lagi
hasil silangan lainnya masih banyak, tetapi kebanyakan tidak diberi nama.Selain Gregori G. Hambali,
Sukasdi dari Bogor juga menghasilkan aglaonema hibrida, salah satu hasil silangannya diberi nama
Sannera. Nursery Anggun Ayu juga turut meramaikan dalam menghasilkan aglaonema hibrida pada
tahun 1985-an. Namun, sayang sekali sebagian besar aglaonema hibrida tidak diberi nama sehingga
hanya dikenal dengan nama aglaonema hibrida.Perkembangan aglaonema di Filipina tidak sepeti di
Tahailand. Namun ada beberapa beeder dan kolektor aglaonema yang cukup terkenal, seoerti
Vangie Go, Adelia Angeles, dan Dr. Romer Gurierrez.
Penanaman tanaman hias aglaonema melalui stek dapat dilakukan dengan menanam pucuk
indukan aglaonema. Pilihlah indukan yang memiliki batang kokoh dan memiliki setidaknya 5 daun
tersisa setelah diambil pucuknya untuk menjaga indukan tetap hidup setelah dipotong
pucuknya.Potong pucuk indukan yang terpilih, setidaknya hingga 6 sampai 7 ruas daun. Tanam
pucuk aglaonema pada media tanam dan letakkan di tempat yang cukup teduh.Kelemahan dari
teknik budidaya aglaonema dengan stek pucuk ini adalah induk yang diambil pucuknya nantinya
akan tumbuh bercabang.
2. Cangkok
Teknik budidaya aglaonema melalui cangkok gampang gapang susah, karena jika berhasil
anda akan mendapatkan tanaman baru dengan cepat namun jika gagal, indukan yang dicangkok
akan mengalami kebusukan batang.Teknik budidaya aglaonema melalui cangkok diawali dengan
pemilihan indukan. Tanaman yang siap dijadikan indukan adalah tanaman yang memiliki batang yang
kokoh dan telah berwarna cokelat atau cokelat keabuabuan, daun batang dengan warna ini biasanya
telah gugur atau jika belum daun akan gugur dengan mudah ketika tersenggol.Jika telah menemukan
batang yag pas, kelupas sedikit batang pohon hingga nampak bagian dalamnya yang putih dan
liat.Lapisi bagian ini dengan campuran tanah sekam, pasir malang, humus anda, dan pakis dengan
rasio 1:5:2:2 dan bungkus menggunakan plastik.Setelah terbungkus rapat, berilah lubang lubang
kecil pada plastik untuk sirkulasi udara sekaligus sebagai lubang pengakaran. Semprotlah plastik
pembungkus ini 2 kali dalam sehari dan tanaman aglaonema baru akan siap dalam 3 hingga 4
minggu.
3. Pemisahan anakan
Teknik budidaya aglaonema dengan pemisahan anakan dapat dilakukan dengan memotong
akar sambung antara induk dengan anakan. Anakan yang dapat dipisahkan adalah anakan yang telah
memiliki daun yang mekar (sudah tak menggulung).Namun sebelum memustuskan untuk
memotong akar sambung, pastikan indukan memiliki akar yang kuat. Akar yang kuat ditandai
dengan warnanya yang putih dan gemuk.Untuk mempercepat proses penunasan kembali setelah
dilakukan pemisahan anakan, potong pucuk indukan hingga tersisa 1 daun saja. Cara ini akan sangat
berguna untuk merangsang aglaonema membentuk tunas baru.Agar kondisi tanaman indukan tetep
terjaga, oleskan cairan antiseptik khusus tanaman pada bagian yang telah dipotong lalu padatkan
daerah sekitar akar tanaman induk.
BAB IV
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha
dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk,
kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri
seperti harga jual, kualitas, dan kemasannya. Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang
keberhasilan pemasaran produk. Salah satu strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk produk
makanan awetan dari bahan hewan adalah 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat),
dan promotion (promosi).
a. Product (Produk)
Pengembangan produk budidaya tanaman hias yang telah diperkenalkan adalah untuk
menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya
simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadi produk
tanaman hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen.
b. Price (Harga)
Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya, yaitu:
Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk bisa dilakukan sebagai berikut:
Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen.
Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen.
Lokasi yang mempunyai nilai tambah ada area bermain anak dan keluarga, suasana belanja
dan bertamasya, konsep “one stop shopping”.
d. Promotion (Promosi)
Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan
produk. Bisa melalui media social, blog atau website. Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang
banyak dilakukan berbagai instansi atau organisasi di lingkungan sekitar.
Bentuk pemasaran bisa langsung atau tidak langsung, disesuaikan kebutuhan dan kondisi.
Pemasaran langsung menurut Direct Marketing Association adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat
diukur pada suatu lokasi pemasaran langsung biasanya menggunakan saluran langsung ke konsumen
konsumen (consumer direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada
pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.
Pemasaran langsung untuk produk budidaya tanaman hias dapat menggunakan berbagai
saluran untuk menjangkau calon pembeli dan pelanggan. Saluran itu seperti berikut:
Budidaya tanaman hias tentu memerlukan media yang tepat untuk sarana promosi
produknya. Media promosi yang bisa digunakan untuk pemasaran produk khas daerah ini di antara
lain adalah sebagai berikut.
a. Pertemuan Rutin
Pertemuan rutin pada area paling kecil, misal RT atau RW atau kompleks perumahan bisa
dijadikan media promosi tanaman hias yang efektif. Jadi, bisa dilakukan izin promosi pada
pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan, dan lainnya.
Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran atau bazar, baik oleh instansi atau departemen
tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini bisa digunakan untuk media promosi
tanaman hias yang baik. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat
terjangkau oleh skala usaha kecil dan menengah (UMKM).
c. Media Sosial
Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, di mana berbagai kalangan sudah
sangat familiar dengan Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan
untuk media promosi yang efektif dan efisien.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman hias sebagai salah satu produk pertanian merupakan salah satu tanaman rumahan
yang mampu menambah keindahan, juga mampu menambah pendapatan jika dikelola dengan baik
dan benar. Tanaman hias sekarang ini sudah banyak varietas-varietas baru yang bermunculan, akan
semakin menarik para peminat tanaman hias yang laku terjual sebagai hiasan di sekitar halaman
rumah.
Salah satu jenis tanaman hias yang dikenal luas di masyarakat adalah aglonema. Teknik
perbanyakan tanaman aglonema bisa secara vegetatif dengan cara stek batang, cangkok, dan
pemisahan anak. Perkembangbiakan generatif melalui biji. Perawatan tanaman aglonema mencakup
penyiraman, pengendalian hama penyakitM penyiangan, serta pemupukan.
5.2 Saran
Kita perlu mengetahui lebih banyak macam – macam tanaman hias dan manfaatnya . dan
dapat memperindah halaman rumah kita .Perlu adanya sosialisai kepada masyarakat luar mengenai
hasil-hasil yang tepat kegunaannya.Para petani dan juga masyarakat hendaknya dapat menjaga dan
membudidayakan jenis TAMANAN HIAS BUNGA di Indonesia tetap terjaga .
LAMPIRAN
A. Anggaran
3. Polybag : 500/pcs
5. Tanah :10.000/karung
D. Lampiran Lain
Daftar Pustaka :
http://ucrus.blogspot.com/2017/04/makalah-tanaman-hias-anglonema-dan.html
http://digilib.uinsgd.ac.id/15442/4/4_bab1.pdf