Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“TANAMAN SIRSAK”
(Annona muricata Linn)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Hama Dan Penyakit Tumbuhan
Dosen Pengampu : Dr. Dian Yustisia, SP.,MP

OLEH :

HAFIZ MUAMMAR
(200113016)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini sebagai
perbaikan tugas mata kuliah Hama dan Penyakit Tumbuhan dengan judul
Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn).
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sinjai, 05 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Sirsak (Annona muricata Linn).................................................................................3
B. Budidaya Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn)..................................................5
C. Lahan Tanaman Sirsak..............................................................................................8
D. Hama dan Penyakit Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn)................................10
E. Panen dan Pasca Panen Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn).........................12
F. Kandungan dan Manfaat Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn).......................13
BAB III..........................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................19
A. Kesimpulan.............................................................................................................19
B. Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sirsak merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia.
Tanaman sirsak tumbuh di perkebunan bahkan di pekarangan rumah.
Masyarakat memanfaatkan buah sisrak sebagai buah yang langsung bisa
dimakan atau bahan pembuatan sirup buah. Akan tetapi masyarakat tidak
mengetahui selain buahnya, daun sisrak juga bermanfaat sebagai pestisida
nabati karena banyak terdapat senyawa kimia pada daun sirsak tersebut.
Buah sirsak dimakan segar apabila daging (exocarp) sudah lunak,
warnanya putih dan lembut serta memiliki banyak biji yang berwarna hitam
(Doijode 2001). Selain itu, sirsak dapat dijadikan bahan olahan untuk dodol,
sirup dan produk kecantikan. Pada awalnya, sirsak merupakan tanaman liar
dan setelah dikembangkan lebih banyak sebagai tanaman pekarangan. Buah
sirsak terdiri atas 67% daging buah yang bisa dimakan, 20% kulit, 8,5% biji,
dan selebihnya berupa bagian tengah buah (Verheij dan Coronel 1997).
Sirsak merupakan buah yang prospektif dikembangkan karena
manfaatnya yang multiguna, selain menjadi olahan produk kecantikan juga
bahan mentah farmakologi. Pengembangan sirsak tidak terlepas dari
ketersediaan benih dalam jumlah yang banyak dan waktu yang tepat. Tanaman
sirsak dapat diperbanyak melalui biji dan dapat tumbuh baik pada tanah liat
berpasir. Benih sirsak akan kehilangan viabilitasnya setelah 210 hari simpan
pada suhu kamar atau 300 C (Doijode, 2001).
Perkecambahan benih sirsak terhitung lambat hal ini karena benih
tersebut mempunyai kulit biji yang keras sehingga sulit ditembus air.
Perkecambahan yang lambat merupakan kendala dalam budidaya sirsak,
disebabkan biji sirsak mengalami masa dormansi. Menurut Simanjuntak
(2013) benih sirsak merupakan benih dorman yang baru akan mulai
berkecambah sekitar empat minggu setelah penyemaian.
Menurut Ilyas (2012) dormansi didefinisikan sebagai status benih tidak
berkecambah walaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk

1
perkecambahan. Beberapa mekanisme dormansi terjadi pada benih baik fisik
maupun fisiologi, termasuk dormansi primer dan sekunder. Dormansi dapat
disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan
fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua hal tersebut (Hartmann and
Kester, 1983 dalam Purba, 2000). Penyebab dormansi pada benih sirsak
diduga karena kulit benih yang impermeabel terhadap air dan oksigen
sehingga menghambat aktivitas perkecambahan benih. Kulit benih yang
impermeabel secara langsung berpengaruh terhadap dormansi, karena dapat
mereduksi kandungan oksigen dalam benih sehingga dalam keadaan anaerobik
terjadi sintesa zat penghambat tumbuh( Simanjuntak ,2013)
Selain menanam dari biji, penanaman sisak juga dapat dilakukan
melalui proses pencangkokan. Bahkan memiliki banyak kelebihan jika
dibandingkan dengan penanaman yang dimulai dari biji.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah tanaman sirsak
2. Budidaya tanaman sirsak
3. Lahan tanaman sirsak
4. Hama dan penyakit tanaman sirsak
5. Panen dan pasca panen tanaman sirsak
6. Kandungan dan Manfaat Tanaman Sirsak
7. Hasil olahan tanaman sirsak
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas mata kuliah Hama dan Penyakit Tumbuhan. Selain itu makalah ini juga
bertujuan agar pembaca dapat mengetahui sejarah, proses tanam, kandungan
dan manfaat dari buah sirsak (Annona muricata Linn).

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sirsak (Annona muricata Linn)
1. Sejarah
Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.)
adalah tumbuhan berbunga yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka
sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris,
nangkèlan, nangka ènglan (Madura), srikaya jawa (Bali), boh lôna (Aceh),
durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), durian belanda
(Malaysia), serta jambu landa (di Lampung), "Nangko Belando" (Palembang).

Penyebutan "Belanda" dan variasinya menunjukkan bahwa sirsak (dari


bahasa Belanda: zuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19,
meskipun bukan berasal dari Eropa. Tanaman ini ditanam secara komersial
untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang
tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair.

Pohon sirsak memiliki model troll, dengan ketinggian 8-10 meter. Di


Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dari
permukaan laut. Buah sirsak tergolong ke dalam tanaman tahunan. Daun
sirsak memiliki warna hijau tua dan hikau muda, dengan panjang 6-18 cm
dengan lebar 3-7 cm. Selain itu, daun sirsak memiliki tekstur daun yang kasar
dan berbentuk bulat telur dengan lancip pendek pada bagian ujungnya serta
mengkilap pada bagian atasnya. Daun sirsak memiliki bau yang sangat
menyengat dengan tangkai daun yang berukuran pendek, hanya 3-10 mm.

Buah sirsak bukan buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga
20–30 cm dengan berat mencapai 2,5 kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya
adalah kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang saling
berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna

3
putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering digunakan untuk
bahan baku jus minuman serta es krim. Buah sirsak mengandung banyak
karbohidrat, terutama fruktosa. Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C,
vitamin B1 dan vitamin B2 yang cukup banyak.

Bijinya beracun, dan dapat digunakan sebagai insektisida alami,


sebagaimana biji srikaya. Manfaatnya dapat membunuh parasit,
membersihkan pencernaan, meredakan saluran pernapasan, menghilangkan
stres, kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian
Dr. Jerry McLaughlin dari Purdue University dan Prof. Dr. Soelkasono
Sastrodihardjo dari Departemen Biologi ITB, daun sirsak sangat ampuh
digunakan untuk mengobati penyakit kanker.

2. Klasifikasi

Menurut Warisno dan Dahana (2012), klasifikasi tanaman sirsak


adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonceace
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceace
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata linn

3. Morfologi tanaman sirsak


Sirsak merupakan pohon yang tinggi dapat mencapai sekitar 3-8 meter.
Daun memanjang, bentuk lanset atau bulat telur terbalik, ujung meruncing
pendek, seperti kulit, panjang 6-18 cm, tepi rata. Bunga berdiri sendiri
berhadapan dengan daun dan baunya tidak enak. Daun kelopak kecil, daun
mahkota berdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning, panjang 3,5 - 5
cm, 3 yang terdalam bulat telur, kuning muda. Daun kelopak dan daun

4
mahkota yang terluar pada kuncup tersusun seperti katup, daun mahkota
terdalam secara genting. Dasar bunga cekung sekali. Benang sari banyak
penghubung ruas sari di atas ruang sari melebar, menutup ruangnya, dan putih.
Bakal buah banyak, bakal biji 1. Tangkai putik langsing, berambut kepala
silindris. Buah majemuk tidak beraturan, bentuk telur miring atau bengkok,
15-35 kali, diameter 10-15 cm. Biji hitam dan daging buah putih.

Sirsak(Annona muricataL.) adalah tumbuhan berguna yang berasaldari


Karibia, Amerika Tengah, danAmerika Selatan khususnya di Amazon, juga
ditemukan di Polinesia. Masyarakat adat dari hutan Amazon menyebutnya
sebagai pohon keajaiban. Penduduk setempat telah menggunakan kulit kayu,
daun akar, buah, biji, dan bunga sirsak selama ribuantahun untuk mengobati
segala penyakit, mulai dari artritis ke masalah hati.

Sebagai contoh, buah dan biji-bijian digunakan untuk kesehatan usus


dan membasmi parasit. Kaum wanita memakan akar untuk meningkatkan
laktasi; teh yang terbuat dari akar dan kulit dapat sebagai obat penenang atau
tonik saraf,seperti di Polinesia yang digunakan untuk meningkatkan suasana
hati dan mengurangi depresi. Selain itu dapat mempertahankan kadar glukosa.

B. Budidaya Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn)


Ada beberapa cara untuk membudidayakan buah sirsak, yaitu:
1. Syarat Tumbuh Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel
tumbuhnya di antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim
tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada
ketinggian sampai 1000 m dpl. dan meluas sampai ke 25° LS pada lahan
yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh
turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat
membunuh pohon sirsak. Musim kering dapat mendorong luruhnya daun
dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang d an pembungaan dalam
batas-batas tertentu. Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca demikian,
asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode

5
pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk Annona spp. lainnya, balk
kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah, dapat merusak
pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk
memberikan naungan agar transpirasi dapat dikurangi (juga karena pohon
sirsak dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk
tanaman ini, tetapi drainasenya harus balk, sebab pohon sirsak tidak
tahan terhadap genangan air.
2. Pedoman Budidaya Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat
diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan
dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai,
seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia
dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih.
Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan
benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama
dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4
tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di
persemaian.Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu
dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan.Pemotongan separuh
daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk
memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu
dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan
4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak
dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang
lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya
membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
3. Pemeliharaan Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas
dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari
perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran
terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan
terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan,
dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan

6
tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang dan atau NPK dalam dosis
kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan
pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan
pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak
biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa
kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya
berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang
akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang
tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya
penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah
hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk
penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan
hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.
4. Hama dan penyakit selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan
yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya
pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan
penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap.Produksi buah sirsak
dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit
sehingga menjadi busuk atau keriput, selanjutnya penyakit ini juga
mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah.Di Hindia Barat
ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan
buah dalam kondisi lingkungan yang lembab.Jika terjadi musim kemarau
barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan
pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembaban yang
tinggi.Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon
sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh
pohonnya juga.Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim
kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang,
dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan
berikutnya.Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu
bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut

7
dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu
menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari
kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah.Annonaepestis bengalella
adalah hama yang paling sering ditemui dalam pembudidayaan buah
sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina.
Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio
agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan
yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai
mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
5. Panen dan pasca panen buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar
tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling
berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah
menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu
awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di
pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke
tanah.Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat
dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali
masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama.
Buah harus dipetik secara selektif, dipotong gagangnya dengan pisau
yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang
bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.

C. Lahan Tanaman Sirsak


Lahan sebagai tempat tumbuh tanaman sirsak harus dapat mendukung
persyaratan yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh dan memberikan
hasil yang maksimal. Sebelum memutuskan untuk menanam sirsak harus
dilakukan studi kelayakan untuk menentukan kecocokan lahan yang akan
ditanami dengan syarat tumbuh tanaman sirsak dan jenis sirsak yang akan
ditanam. Apabila lahan yang akan ditanami kurang sesuai maka untuk
memperoleh hasil yang optimal perlu input produksi yang tinggi.

8
1. Persiapan lahan tanaman sirsak
a. Pengolahan tanah
Lahan yang akan ditanami terlebih dahulu diolah dengan
pengemburan. Apabila lahan datar ditraktor 2 kali, kemudian dibersihkan
dari rum put dan sisa-sisa tanaman. Apabila lahan m iring dan sudah
berteras maka tinggal digemburkan dan dibersihkan.
b. Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam disiapkan 2-4 minggu sebelum tanam dengan ukuran
50x50x50 cm dan setiap lubang diberi pupuk kandang/kompos yang telah
masak sebanyak 10-15 kg kemudian dicampur dengan tanah.
c. Penanaman
Benih yang telah cukup umur ditanam dalam lubang. Benih yang
telah siap tanam, umur 2-3 bulan ditanam dengan jarak 4x4 m, 4x5 m, atau
5x5 m, tergantung dari kondisi dan kemiringan lahannya. Penanaman
sebaiknya dilakukan diawal musim hujan. Polybag disobek, benih sirsak
berikut media semai ditanam di tengah-tengah lubang tanam, tanah dekat
pangkal batang dipadatkan kemudian disiram hingga cukup basah.
2. Pemeliharaan tanaman
a. Penyulaman
Bertujuan untuk mencukupkan tanaman persatuan luas yang mati
beberapa saat setelah tanam, atau pertumbuhannya kurang sempurna,
dilakukan hanya sampai 6 minggu setelah tanam,
b. Pengairan
Penyiraman dilakukan minimal 2 hari sekali bila tidak ada hujan, sampai
keadaan tanah di sekitar tanaman menjadi lembab.
c. Pemupukan
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi didasari pengalaman petani dan
perkiraan pada tanaman buah lain adalah sebagai berikut: pemberian pupuk
pertama berupa NPK dengan dosis 1000 g dengan cara dicampurkan pada
media tanam. Kemudian pada umur 4 dan 8 bulan etelah tanam dengan
dosis yang sama dan diberikan dengan cara dibuat larikan kecil sekeliling

9
batang berjarak ± 30 cm, kemudian pupuk t/&4j'titi disebarkan secara
merata selanjutnya ditutup tanah dan disiram dengan air.
d. Pemangkasan
Tanaman sirsak biasanya memiliki bentuk pohon yang baik, akan
tetapi pada beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin untuk
membatasi pohon hanya sebatas batang tunggal, yaitu dengan cara
memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air, cabang-
cabang yang tidak beraturan harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan
tanaman sirsak merupakan faktor pembatas dalam berbuahnya.
e. Sanitasi kebun
Lahan pertanaman sirsak diupayakan selalu bersih terutama bidang
olah, pada saat pelaksanaan kegiatan ini sebaiknya diikuiti dengan
penggemburan tanahnya.
D. Hama dan Penyakit Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn)
Tanaman Sirsak yang sehari hari  tidak asing lagi disekitar lingkungan
hidup masyarakat Indonesia  dikenal juga dengan nama nangka belanda, atau
durian belanda, termasuk family annonaceae adalah tumbuhan yang berasal
dari karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan dan kini tersebar luas
diman-mana, bahkan di sebagian daerah sudah menjadi tumbuhan invasive.
Di Indonesia tanaman tersebtu  tersebar dari Sabang sampai Mauroke   
dikenal dengan bermacam-macam nama, penyebutan belanda dan variasinya
menunjukan bahwa tanaman sirsak didatangkan oleh pemerintah colonial
hindia Belanda ke Nusantara pada abad ke 19, meskipun tanaman ini bukan
berasal dari Eropa.
Tanaman Sirsak merupakan tanaman yang banyak manfaatnya dan
mudah untuk dibudidayakan dan buah sirsak sangat digemari oleh masyarakat
baik dimakan secara segar atau berupa olahan. Pada saat sekarang Tanaman
sirsak sudah ditanam secara komersial untuk diamabil daging buahnya. Buah
sirsak sebenarnya adalah kumpulan buah dngan biji tunggal yang saling
berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Dagingnya berwarna putih dan
bijinya berwarna hitam, buah sirsak dapat dimakan segar atau digunakan
sebagai bahan baku jus.

10
Buah sirsak banyak mengandung vitamin C, B1, B2, dan buah ini
sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat mengatasi
sembelit serta mengobati penyakit liver. Namun demikian manfaat buah
sirsak bagi kesehatan manusia belum didukung oleh data hasil penelitian
farmakologi atau kedokteran sehingga masih dianggap obat tradisional.
Jenis hama yang menyerang tanaman sirsak cukup banyak dan apabila
tidak dikendalikan terhadap srangan hama maka kualitas dan kuantitas buah
sirsak akan menurun, dengan demikian nilai jualnya juga akan menurun yang
dampaknya akan merugikan petani tanaman sirsak. Jenis hama yang
menyerang tanaman sirsak yaitu :
1. Hama kutu putih/ lalat putih sirsak
Menyerang daun terutama buah, baik buah yang masih muda
maupun yang sudah dewasa.Pengendalian dapat dilakukan
menggunakan insektisida, atau secara kimia dilakukan dengan
menyemprotkan bagian tanaman yang terserang seperti daun, buah
menggunakan air sabun yang dicampur dengan minyak nim.
2. Kepik Lembut Kopi ( coffe mealy bug )
Hama lembut kopi menyerang tanaman sirsak tersebar di Asia
juga termasu Indonesia, Afrika dan Amerika Selatan  dan Oceania, hama
ini menyerang daun apabila serangannya dengan populasi tinggi
akibatnya daun yang terserang akan mengakibatkan daun berubah
bentuk menjadi mengeriput atau menjadi melekuk, dengan adanya
serangan ini  mengakibatkan pertumbuhan jamur jelaga hitam yang
dikenal sebagai sooty mold.
Pengendalian terhadap serangan Kepik lembut kopi pada
tanaman sirsak   dapat dilakukan dengan menggunakan secara kimia
atau insektisida dengan cara menyemprotkan insektisida sesuai dengan
dosis pada tanaman sirsak yaitu pada bagian yang terserang hama
tersebut, dan dapat juga apabila serangan terhadap daun dan buah
pengendaliannya dapat menggunakan air sabun yang dicampur dengan
minyak nim.

11
3. Jenis Hama Lain yang menyerang sirsak
Selain hama  kutu putih dan kepik lembut kopi yang menyerang
tanaman sirsak, terdapat juga hama lain yang menyerang tanaman
tersebut diantaranya ;  penggerek buah, serta  ada jenis hama lainnya
yang merupakan hama utama  pada tanaman sirsak yaitu kepik  lembut 
hibiscus merah muda , dll.

E. Panen dan Pasca Panen Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn)


1. Panen
1) Buah yang tua dipetik dengan tangan
2) Tempatkan buah pada wadah, jangan menjatuhkan buah ketanah
3) Bilas buah dengan air bersih atau rendam 10 - 15 menit
4) Simpan pada tempat yang teduh
5) Biarkan air yang menempel pada buah menetes sendiri
6) Peram/tempatkan buah pada tempat yang lembab
7) 3-5 hari kemudian buah sudah masak
2. Pasca panen
Penanganan dan perlakuan pasca panen yang tepat selain dapat
meminimalisir kehilangan hasil komoditas buah setelah dipanen juga dapat
mempertahankan mutu buah. Beberapa penanganan pasca panen yang
umum dilakukan adalah pencucian, perbaikan bentuk kulit (curing),
sortasi, penghilangan warna hijau (degreening), pengemasan, dan
pendinginan.

a. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan tujuan menghilangkan kontaminasi
kotoran baik secara fisik, kimia, ataupun biologi. Pencucian tidak
dilakukan pada buah yang teksturnya lunak dan mudah rusak.
Pencucian dilakukan dengan menggunakan air atau juga dengan
menggunakan air yang telah dicampur dengan klorin untuk
menghilangkan mikroba. Setelah pencucian, komoditas dikeringkan
dengan cara meniriskannya ditempat terbuka atau dengan mengalirkan
udara panas.
b. Sortasi

12
Sortasi adalah memisahkan komoditas berdasar mutu/kualitasnya.
Pemisahan berdasarkan ukuran, tingkat kematangan, kerusakan, warna,
dan lain sebagainya. Sortasi juga didasarkan pada tujuan
pemasarannya.
c. Pelilinan
Pelilinan dilakukan dengan tujuan menghambat respirasi dan
transpirasi untuk menjaga kesegaran buah. Selain menjaga kesegaran
buah, pelilinan dilakukan untuk memperbaiki warna produk
hortikultura. Ketebalan lilin harus disesuaikan agar tidak terlalu tebal
untuk menghindari kebusukan.
d. Pengemasan dan Pengepakan
Pengemasan dan pengepakan dilakukan pada buah/sayuran yang
akan disimpa atau dikirim. Pengemasan dilakukan untuk
mempertahankan mutu buah dan sayur serta menghindari kerusakan
buah/sayur akibat gesekan.

F. Kandungan dan Manfaat Tanaman Sirsak (Annona muricata Linn)


1. Kandungan buah sirsak
Sirsak tergolong buah yang rendah kalori, namun kaya akan nutrisi
seperti serat dan vitamin C. Ia mengandung sejumlah antioksidan seperti
niacin, riboflavin, serta folat dan juga zat besi. Dalam setiap 100 gram (g)
sirsak mentah mengandung:
Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah
Energi 65,00 kal Besi 0,60 mg
Protein 1,00 gr Vitamin A 1,00 RE
Lemak 0,30 gr Vitamin B1 0,07 mg
Karbohidrat 16,30 gr Vitamin B2 0,04 mg
Kalsium 14,00 mg Vitamin C 20,00 mg
Fosfor 27,00 mg Niacin 0,70 mg
Serat 2,00 gr

13
2. Manfaat buah sirsak
a. Kaya Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa penting yang dapat membantu
menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan
sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat
berperan dalam mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk
penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Sebuah penelitian menyatakan
bahwa ekstrak sirsak memiliki sifat antioksidan yang efektif
melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
b. Menurunkan Risiko Kanker
Beberapa penelitian menemukan bahwa sirsak berpotensi
membantu menghilangkan sel kanker. Hal ini dibuktikan pada suatu
penelitian tabung reaksi untuk mengobati sel kanker payudara dengan
menggunakan ekstrak sirsak. Menariknya, ia mampu mengurangi
ukuran tumor, menghentikan pertumbuhan dan pembentukan sel
kanker, dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
c. Anti-inflamasi
Peradangan adalah respon normal imun tubuh terhadap infeksi,
namun apabila terjadi peradangan kronis dapat menyebabkan
penyakit. Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa sirsak
dapat mengurangi pembengkakan dan membantu melawan
peradangan. Meskipun begitu, beberapa peneliti berpendapat bahwa
manfaat buah sirsak sebagai antiradang perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut terhadap manusia. 

d. Anti Bakteri
Manfaat sirsak lainnya adalah sebagai antibakteri yang cukup
kuat untuk memberikan perlindungan tubuh dari serangan bakteri yang
merugikan. Sifat antibakteri ini tidak hanya terkandung dalam buahnya
saja, akan tetapi juga pada daunnya. Sebuah penelitian menunjukkan

14
bahwa sirsak secara efektif dapat membunuh berbagai jenis bakteri,
termasuk yang menyebabkan radang gusi, kerusakan gigi, dan infeksi
jamur.
e. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Buah sirsak memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang
berperan penting dalam membasmi radikal bebas di dalam tubuh.
Dengan begitu, dapat mengurangi risiko terkena berbagai jenis
penyakit. Selain itu, kandungan nutrisi tersebut juga diketahui dapat
menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat untuk melawan penyakit
infeksi.
f. Menyehatkan Pencernaan
Sesuai daftar kandungan gizi diatas yang menunjukkan bahwa
buah sirsak memiliki kandungan serat dan air yang tinggi, yang mana
dapat menjaga kesehatan sistem pencernaan. Rutin mengonsumsi
buah-buahan, termasuk buah sirsak juga baik untuk mengatasi dan
mencegah sembelit.
g. Menstabilkan Tekanan Darah
Jika kamu memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau hipertensi,
cobalah mengonsumsi buah sirsak secara teratur untuk mengatasi hal
tersebut. Diketahui buah sirsak mengandung 626 mg potasium dalam
secangkir sirsak dan 47 mg zat besi. Memenuhi kebutuhan potasium
dapat menurunkan kadar garam yang tinggi di dalam tubuh.
h. Mengontrol Kadar Gula Darah
Manfaat buah sirsak untuk kesehatan berikutnya adalah dapat
menjadi sumber gula yang ramah dan aman bagi penderita diabetes.
Berdasarkan sebuah jurnal dari National Library of Medicine, sirsak
memiliki sifat. Manfaat buah sirsak selanjutnya adalah, dapat menjadi
sumber gula yang ramah dan aman bagi penderita diabetes. Penelitian
lain menunjukkan bahwa kelompok yang diberi sirsak memiliki
konsentrasi gula darah yang lebih rendah dibanding yang lainnya.
i. Meredakan Stres

15
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Rutgers University
Libraries, sifat anti-inflamasi yang dimiliki sirsak dapat menenangkan
seseorang yang sedang sulit tidur. Selain itu, sirsak juga dapat
membantu menghilangkan stres sehingga terhindar dari gangguan dan
kerusakan metabolisme tubuh. Efek menenangkannya juga dapat
membantu mengatasi insomnia.
j. Menjaga Kesehatan Kulit
Ternyata, sirsak tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh,
melainkan juga untuk kesehatan kulit. Manfaat sirsak bagi kulit yakni
dapat mengurangi garis-garis kerutan serta mengurangi tanda-tanda
penuaan dini pada kulit. Manfaat ini juga didukung berkat adanya
antioksidan yang mampu meremajakan kulit dan melindungi kulit dari
infeksi bakteri.
k. Menjaga Kesehatan Ginjal dan Hati
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sirsak yang
mengandung asetogenin bisa membunuh sel-sel ganas dari 12 jenis
kanker, salah satuanya adalah kanker hati.
Asetogenin juga dapat menjaga kesehatan ginjal dan hati,
sehingga fungsi kerjanya tetap optimal. Buah sirsak cocok dikonsumsi
oleh orang tua atau orang penderita penyakit ginjal dan hati.
l. Mengatasi Asam Urat
Manfaat sirsak juga dapat mengobati asam urat yang bersumber
dari daunnya. Kamu bisa dapatkan manfaatnya dengan cara meminum
rebusan daun sirsak. Caranya dengan merebus 10 lembar daun sirsak
dengan 3 gelas air mineral. Kemudian rebus dan minum dalam
keadaan hangat atau dingin. Ramuan herbal ini bisa kamu minum
setiap pagi untuk memaksimalkan khasiatnya.
m. Mengatasi Kutu
Siapa sangka jika daun sirsak juga bisa berguna sebagai obat anti
kutu rambut? Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan daun
sirsak yang sudah dilumatkan untuk keramas. Usapkan hingga merata

16
pada seluruh bagian rambut dan kulit kepala. Setelah itu, bungkus
kepala dengan handuk hangat dan diamkan selama 30 menit.
G. Hasil Olahan Tanaman Sirsak
Bentuk olahan sirsak bermacam-macam seperti anggur sirsak, sirup
sirsak, dodol, jelly, wajik, juice, kembang gula, dan asinan sirsak yang
mempunyai nilai tambah ekonomi yang cukup baik. Bahkan dapat dijadikan
sebagai makanan oleh-oleh dan makanan khas. Sementara pengolahan buah
sirsak menjadi bentuk makanan olahan umumya masih terbatas pada industri
skala rumah tangga, dan usaha demikian belum banyak dijadikan usaha bisnis
oleh masyarakat luas pada umumnya. Keuntungannya selain membuka
peluang usaha yang menyerap tenaga kerja juga menjadi usaha bisnis yang
menjanjikan bagi perekonomian. Adapun beberapa cara pengolahan buah
sirsak antara lain :

a. Contoh cara pengolahan dodol sirsak


Tahap pertama siapkan bahan baku buah sirsak dan tambahkan
panili,       santan, gula pasir, dan pewarna untuk menambah daya tarik.
Rasanya cukup manis, dan banyak disukai masyarakat sebagai konsumsi.
Di masyarakat bentuk hasil olahan ini cocok dipakai untuk oleh-oleh, dan
banyak dijual di daerah pariwisata, supermarkat, dan lain-lain. Dodol ini
berbeda dengan dodol dari bahan lain, karena rasanya yang khas buah
sirsak.
b. Bentuk olahan lain sirup sirsak.
  Rasanya khas sirsak, dan banyak dijual di toko-toko dan warung
dalam bentuk sirup botolan. Rasanya tidak ubahnya seperti sirup biasa
yakni manis, hanya aroma dan baunya khas sirsak. Cara pembuatannya
mudah dan murah sebab hanya memerlukan bahan komposisi seperti buah
sirsak yang masak gula pasir dan air bersih.
c. Anggur sirsak.

Urutan proses pembuatannya adalah pembuatan starter


pengukusan, pemerasan, pencampuran dan pasteurisasi satu, fermentasi,
pasteurisasi dua, penjernihan, dan pemeraman. Starter diperlukan untuk
fermentasi, dan di buat dengan memperbanyak sel khamir yang
ditumbuhkan dalam media starter. Cara pembuatan starter adalah satu ons
kultur murni diinokulasikan dalam 10 ml sari buah steril pada suhu 25-30
derajat C selama 24 jam. Hasilnya bisa untuk menginokulasikan 200 mm
sari buah.

17
d. Sari buah

Buah yang biasa digunakan untuk sari buah dipilih dari buah yang
mempunyai kandungan air tinggi, warna menarik dan aromanya kuat.
Umumnya konsumen menyukai sari buah yang tidak kental atau terlalu
encer, yakni kemurnian sekitar 25-30 %. Artinya satu bagian sari buah
murni ditambahkan tiga bagian air. Kombinasi asam dan gula yang tepat
membuat sari buah terasa segar. Kadar gula ( padatan terlarut total = PTT )
yang disukai = 15-17 %. Artinya satu liter larutan sari buah diperlukan
150-170 gram gula. Untuk sirup, kadar gula dibuat 50-65 %. Untuk
kemasan sari buah yang disukai konsumen dengan PH 3,5-4. apabila
kemasaman belum mencapai nilai tersebut, perlu ditambahkan asam sitrat.
Pengemasannya yakni kemasan yang digunakan adalah cup plastik, botol,
atau, kaleng yang steril. Pengemasan sari buah dilakukan dalam keadaan
panas, kemudian dipasteurisasikan pada suhu 70-80 derajat C selama 15-
30 menit.  

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk
diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh diberbagai tempat,
paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Ternyata buah ini juga
memiliki banyak maanfaat yang sangat baik untuk kesehatan kita. Namun
sayangnya masih sedikit kalangan yang membudidayakan buah tersebut.
Padahal cara pembudidayaannya tidaklah sulit, hanya membutuhkan
ketekunan dan kesabaran. Jika kita menelusuri lebih dalam nutrisi yang
terkandung dalam buah ini, maka kita dapat mengetahui banyaknya manfaat
pada buah ini. Selain itu, buah ini juga memiliki potensi yang cukup besar
untuk diolah menjadi makanan alternatif yang memiliki nilai jual yang tinggi.
B. Saran
Dengan lebih mengetahui banyaknya manfaat yang terdapat dalam
kandungan buah ini sudah selayaknya kita dapat mengolahnya menjadi
makanan bernutrisi yang dapat bernilai ekonomis tinggi. Sebagai civitas
akademika kita juga dapat melakukan penelitian agar buah ini juga bisa
dijadikan salah satu produk pertanian unggulan dalam negeri untuk bisa
bersaing dalam perdagangan global saat ini.

19
DAFTAR PUSTAKA
Ary Mustofa Ahmad, Susenohaji,Dego Yusa Ali, Mohammad Erfan Arief, Alia
Fibrianingtyas, 2018, “Pengabdian Pada Masyarakat Melalui Desiminasi
Hasil - Hasil Penelitian Terapan”, Lampung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.

Cindy Krisania Juli Haryono, 2021, “Sirsak: Kaya Vitamin dan Antioksidan”.
Tokopedia Website
Hasan Aroni, SKM, MPH, 2013, “Manfaat dan Aneka Olahan Buah Sirsak”,
Jakarta: Bumi Aksara, poltekkes website
Ir. Sudjijo, 2008, “Petunjuk Teknis Budidaya Sirsak”, Jl. Raya Solok-A ripan, Km
8. PO Box 5, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Redaksi Agrozine, 2022, “Cara Budidaya Tanaman Sirsak Agar Cepat Berbuah”,
Jakarta Selatan, Agrozine websie

Riska Herliafifah, 2021, “Manfaat Buah Sirsak, Si Kecut yang Menyegarkan”, Jl


Jenderal Sudirman Kav. 25, Hello Sehat website

Sandi Laxmana, 2020, “Budidaya Sirsak”, Academia Edu website.

20

Anda mungkin juga menyukai