Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN NANAS

OLEH:
1. AHMAD BUKHORI HASIBUAN (170310054)
2. KHAIRUN NISA (170310030)
3. MUALINA SUMIATI (170310117)
4. MUHAMMAD YUNUS TAMBUN (170310114)

AET- 4

KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH


SWT. Atas limpahan nikmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah TBT Hortikultura.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
walaupun makalah ini telah dibuat maksimal, namun mungkin masih terdapat
beberapa hal yang perlu disempurnakan. Penulis menerima kritik saran serta
petunjuk dari semua pihak bagi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis
berharap makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Aceh Utara, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
2.1. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Nanas ........................ 3
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Nanas………………………….. 6
2.3. Teknik Budidaya Tanaman Nanas………………………... 7
2.4. Jenis Jenis Tanaman Nanas ………………………………. 9
2.5. Kandungan Gizi dan Manfaat Tanaman Nanas…………... 11
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan………………………………………………. 13
3.2. Saran……………………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 14

ii
iii
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama


ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh
(Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut pineapple dan orang-orang Spanyol
menyebutnya pina. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di
domestikasi disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol
membawa nanas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia
pada abad ke-15 (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman
pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah
nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.
Sentra penanaman nanas di dunia berpusat di negara-negara Brazil,
Hawaii, Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading, Mexico dan Puerte Rico. Di Asia
tanaman nanas ditanam di negara-negara Thailand, Filipina, Malaysia dan
Indonesia terdapat di daerah Sumatera utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan
dan Jawa Barat. Pada masa mendatang amat memungkinkan propinsi lain
memprioritaskan pengembangan nanas dalam skala yang lebih luas dari tahun-
tahun sebelumnya. Luas panen nanas di Indonesia + 165.690 hektar atau 25,24%
dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000 hektar). Beberapa tahun
terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan pertama dari 13 jenis buah-
buahan komersial yang dibudidayakan di Indonesia.

Nanas memiliki banyak kultivar, yang bervariasi dalam ukuran tanaman,


buah, warna dan rasa daging buah, serta ada atau tidaknya duri pada daun.
Menurut Nakasone dan Paull (Sari, 2002) berdasarkan karakteristik daun dan
buah, nanas dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu: (1) Spanish (daun
panjang kecil, berduri halus, buah bulat dengan mata datar), (2) Queen (daun
pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), (3) Abacaxi (daun panjang
berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida), (4) Cayenne (daun halus tidak
berduri, buah besar) dan (5) Maipure (buah silinder, warna daging buah putih atau
kuning tua, rasa lebih manis daripada Cayenne).

1
2

Kultivar nanas yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah Cayenne dan
Queen. Kultivar Cayenne dikenal dengan nama lokal nanas subang dan nanas
minyak (bogor), sedangkan kultivar Queen dikenal dengan nama lokal seperti
nanas bogor, palembang, pemalang, dan blitar (Meinarti, 2011). Perbedaan fisik
tanaman nanas dapat disebabkan oleh perbedaan genotip, lingkungan atau
interaksi keduanya (Hadiati et al., 2003).

1.2. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman nanas
2. Mengetahui syarat tumbuh tanaman nanas
3. Mengetahui teknik budidaya tanaman nanas
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Nanas

Nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan tanaman buah yang berasal


dari Amerika tropis yaitu Brazil, Argentina dan Peru. Tanaman nenas telah
tersebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di sekitar daerah khatulistiwa yaitu
antara 25 ºLU dan 25 ºLS. Di Indonesia tanaman nenas sangat terkenal dan
banyak dibudidayakan di tegalan dari dataran rendah sampai ke dataran
tinggi.Daerah penghasil nenas di Indonesia yang terkenal adalah Subang, Bogor,
Riau, Palembang dan Blitar (Rahmat dan Fitri, 2007).

Tanaman nanas dalam sistematika diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Family : Bromoliaceae

Genus : Ananas

Species : Ananas comosus L. Merr. (Collins, 1968).

Nanas merupakan tanaman herba yang dapat hidup dalam berbagai musim.
Tanaman ini digolongkan dalam kelas monokotil yang bersifat tahunanyang
mempunyai rangkaian bunga yang terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas
dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang- cabang
vegetafif, pada cabang bagian tanaman nanas yang dapat dimanfaatkan untuk
perbanyakan yaitu mahkota, sucker dan slips. Menurut D’eckenbrugge dan Leal
2003 cit Tambunan 2012 melaporkan bahwa bibit nanas yang berasal dari sucker
memiliki umur panen 18-20 bulan, mahkota (crown) 22-24 bulan, dan slip 20
bulan. (Ardisela, 2010) menambahkan bahwa bibit dari crown hasilnya atau
umurnya lebih lama, tapi pertumbuhannya merata, tanaman dari slip tanaman
berdaun banyak tapi kematangan tidak merata, dari sucker tanaman berdaun
banyak dan kematangan tidak merata, tapi sukar sekali dalam penanamannya.

3
4

Adapun morfologi dari tanaman nenas, antara lain:

1. Akar

Nanas memiliki akar serabut dengan sebaran ke arah vertikal dan horizontal.
Perakaran dangkal dan terbatas walaupun ditanam pada media yang paling baik.
Kedalaman akar nanas tidak akan lebih dari 50 cm. Berdasarkan pertumbuhannya,
akar nanas dibedakan menjadi akar primer dan sekunder. Akar primer hanya dapat
ditemukan pada kecambah biji, dan setelah itu digantikan oleh akar adventif yang
muncul dari pangkal batang dan berjumlah banyak. Pada pertumbuhan
selanjutnya, akar-akar tersebut akan bercabang membentuk akar sekunder untuk
memperluas bidang penyerapan dan membentuk sistem perakaran yang kuat
(Samson 1980 cit Irfandi 2005).

2. Batang

Batang tanaman nanas dapat dilihat apabila daun-daun dihilangkan. Hal ini
disebabkan batang nenas sangat pendek yaitu 20-25 cm dengan diameter bawah 2
sampai 3,5 cm, sedangkan diameter bagian tengah 5,5 sampai 6,5 cm dan
mengecil pada bagian puncak. 2.0-3.5 cm. Batang tanaman nanas beruas-ruas
dengan panjang masing-masing ruas bervariasi antara 1 sampai 10 cm. Batang
berfungsi sebagai tempat melekat akar, daun, bunga, tunas, dan buah, sehingga
secara visual batang tersebut tidak nampak karena di sekelilingnya tertutup oleh
daun. Tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang (Collins 1968 cit
Oktaviani 2009).

3. Daun

Daun berbentuk memanjang dan sempit, panjang daun dapat mencapai 130-
150 cm, dengan daun tua lebih pendek dari daun muda yang ada diatasnya.
Pertumbuhan daun nenas biasanya satu dalam seminggu. Pada mulanya
pertumbuhannya lambat, kemudian cepat. Pada fase vegetatif pertumbuhan
panjang daun terus meningkat sampai panjang maksimum sejalan dengan
bertambahnya umur tanaman. Tanaman nanas yang mempunyai pertumbuhan dan
5

perkembangan normal akan mempunyai daun sempurna lebih dari 35 helai pada
sekitar umur 12 bulan setelah tanam (Samson1980 cit Irfandi 2005).

Berdasarkan bentuk dan umur, daun nanas dibedakan menjadi daun C yaitu
daun yang paling tua, daun D biasanya paling panjang dan daun E yaitu daun
yang masih muda. Panjang daun dapat mencapai 1.6 m dan lebar 7 cm. Jumlah
daun tiap batang tanaman sangat bervariasi antara 40 - 80 helai yang tata letaknya
seperti spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah
kanan dan kiri. Daun nanas berbentuk pedang, agak kaku, berserat, beralur dan
tidak mempunyai tulang daun utama. Daunnya ada yang tumbuh duri tajam dan
ada yang tidak berduri. Ada juga yang durinya hanya terdapat di ujung daun
(Collins 1968 cit Surtiningsih 2008).

4. Bunga

Bunga tanaman nanas bersifat majemuk terdiri dari 50-200 kuntum bunga
tunggal atau lebih. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai buah kemudian
berkembang menjadi buah mejemuk. Bunga nanas bersifat hermaprodit
mempunyai tiga kelopak, tiga mahkota, enam benang sari dan sebuah putik
dengan kepala putik bercabang tiga. Penyerbukan tanaman nanas bersifat self
incompatible atau cross pollinated dengan perantara burung dan lebah. Bunga
akan membuka setiap hari dan jumlahnya sekitar antara 5–10 kuntum,
pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas dan memakan
waktu antara 10 – 20 hari. Waktu dari tanam sampai berbentuk bunga sekitar 6–16
bulan (Ashari 1995 cit Atikaduri 2003).

Polen nanas tidak berfungsi jika terjadi penyerbukan sendiri. Sifat self
incompatible pada nanas dapat terjadi karena adanya lokus tunggal S dengan
multiple alel, sehingga tanaman nanas akan steril apabila menyerbuk sendiri,
tetapi biji akan terbentuk jika terjadi penyerbukan silang Biji yang terbentuk
setelah penyerbukan silang berwarna coklat, panjang 5 mm, lebar 1-2 mm,
mengandung endospekeras dan embrio kecil. Tanaman nanas tidak bersifat
musiman, tetapi dapat berbunga setiap saat (Collins 1968 cit Rosmaina 2007).
6

5. Buah

Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100
sampai 200 bunga, berbentuk silinder, dengan panjang buah sekitar 20.5 cm
dengan diameter 14.5 cm dan beratnya sekitar 2.2 kg (Collins 1960 cit Rosmaina
2007). Kulit buah keras dan kasar, saat menjelang panen, warna hijau buah mulai
memudar. Riana 2012, menyatakan bahwa diameter dan berat buah nanas semakin
bertambah sejalan dengan pertambahan umurnya, sebaliknya untuk tekstur buah
nanas, semakin tua umur buah maka teksturnya akan semakin lunak.

Buah dapat dipanen sekitar 5 - 6 bulan setelah berbunga, dibagian atas


terdapat mahkota yang dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman. buah nanas
berbentuk silinder dihiasi oleh suatu roset daun-daun yang pendek, tersusun spiral,
yang disebut mahkota. Ujung buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi
ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown
(mahkota ganda). Selain tunas mahkota juga terbentuk tunas batang (slips) yaitu
tunas yang tumbuh pada batang dibawah buah dan tunas ketiak daun (suckers)
yang kedua-duanya dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan (Sari, 2002).

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Nanas

Nanas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Nanas sering ditemukan di
daerah tropis, terutama di tanah latosol coklat kemerahan atau merah. Tanaman
ini memiliki sistem perakaran yang dangkal, sehingga memerlukan tanah yang
memiliki sistem drainase dan aerase yang baik, seperti tanah berpasir dan banyak
mengandung bahan organik. pH yang optimum untuk pertumbuhan nanas adalah
4.5 sampai 6.5. Nanas secara alami merupakan tanaman yang tahan terhadap
kekeringan karena nanas termasuk jenis tanaman CAM, yaitu tanaman yang
membuka stomata pada malam hari untuk menyerap CO2 dan menutup stomata
pada siang hari. Hal ini akan mengurangi lajunya transpirasi (Samson 1980 cit
Oktaviani 2009).
7

Nanas memerlukan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan. Kondisi


berawan pada musim hujan menyebabkan pertumbuhannya terhambat, buah
menjadi kecil, kualitas buah menurun dan kadar gula menjadi berkurang.
Sebaliknya bila sinar matahari terlalu banyak maka tanaman akan terbakar dan
buah cepat masak. Intensitas rata-rata cahaya matahari pertahunnya yang baik
untuk pertumbuhan nanas berkisar 33 sampai 71%. Nanas tumbuh dan
berproduksi pada kisaran curah hujan yang cukup luas yaitu dari 600 sampai
diatas 3500 mm/tahun dengan curah hujan optimum untuk pertumbuhan yaitu
1000 -1500 mm/tahun (Rahmat dan Fitri, 2007).

Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya
nanas. Pada suhu yang tinggi ukuran tanaman dan daun lebih besar, dan lebih
lentur, teksturnya halus dan warnanya gelap, ukuran buah lebih besar dan
kandungan asamnya lebih rendah. Pada suhu yang rendah dan daerah dataran
tinggi tanaman nanas mempunyai ukuran yang lebih pendek, daunnya sempit
dengan tekstur yang cukup keras, ukuran buah kecil (kurang dari 1.8 kg), warna
daging buah kuning pucat, kandungan asam cukup tinggi (± 1 %), kandungan gula
rendah, tangkai buah lebih panjang daripada ukuran tanaman, mata buah lebih
menonjol. Pada suhu yang sedang tanaman lebih besar dan datar, daging buah
lebih kuning, kandungan gula lebih tinggi, kandungan asam lebih rendah daripada
buah dataran tinggi. Suhu yang optimim untuk pertumbuhan akar yaitu 29 ºC.
pertumbuhan daun 32 ºC dan untuk pemasakan buah yaitu 25 ºC (Samson 1980 cit
Irfandi 2005).

2.3. Teknik Budidaya Tanaman Nanas

Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat (2013), cara budidaya
tanaman nanas adalah sebagai berikut :

1. Pembibitan

Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara


vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah
dan stek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan
8

persemaian. Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-
tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, pertumbuhan relatif seragam.

2. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk an-organik seperti Urea,


TSP/SP-36 dan KCI maupun pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos.
Dosis pupuk untuk tanaman nanas adalah Urea 225 kg ha-1 tahun-1, SP-36 125
kg ha-1 tahun-1, KCl 300 kg ha-1 tahun-1, pupuk kandang 20 kg ha-1 tahun-1.
Pemupukan dengan pupuk anorganik (Urea, SP-36 dan KCI) dilakukan 2 kali
dalam setahun. Sedangkan pupuk organik (kandang/ kompos) diberikan satu kali
dalam setahun pada awal musim penghujan.

b. Penyiangan

Penyiangan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Sebelum dilakukan


penyiangan, daun-daun harus diikat sehingga penyiangan tidak terganggu oleh
daun-daun yang berduri.

c. Penjarangan anakan

Penjarangan anakan diperlukan untuk dapat menghasilkan buah berukuran


besar secara teratur selama beberapa kali panen. Penjarangan anakan dari tunas
akar sebaiknya dilakukan secara teratur setelah 3-4 musim panen.

d. Pengendalian organisme pengganggu

Pengendalian sebelum tanam, bibit dicelup dalam suspensi fungisida


sanitasi kebun dari tanaman yang sakit dan sisa tanaman yang sakit dan sisa
tanaman sebelumnya harus bersih.

e. Pengairan dan penutupan tanah

Pengairan harus diatur sedemikian rupa sehingga air tidak menggenang.


Pengairan diperlukan pada waktu penumpukan sekitar rumpun tanaman nanas
dapat diberi penutup tambahan (mulsa) seperti jerami, daun-daun dan sebagainya.
9

f. Penggunaan ZPT

Tanaman nanas dapat dipaksa untuk berbunga pada setiap saat, yakni
dengan memberikan zat kimia yang berfungsi sebagai hormon pembungaan. Zat
kimia yang sering digunakan adalah kalsium karbit dan ethrel. Selain itu juga
digunakan hormon akar seperti IAA, IBA dan NAA.

3. Panen

Pada umumnya nanas dapat di panen setelah berumur 12-15 bulan


tergantung bibit yang digunakan. Buah nanas yang siap di panen dapat diketahui
dari mahkota jadi lebih terbuka, tangkai buah menjadi keriput, mata duri lebih
mendatar dan besar serta bertulang lebih bulat, warna buah mulai menguning serta
timbul aroma nanas yang harum.

2.4. Jenis-Jenis Tanaman Nanas

a. Cayenne :

Gambar 1. Buah Nanas Jenis Cayenne

(Sumber : healthbenefitstimes, 2010).

Daun halus, ada yang berduri dan ada yang tidak berduri, ukuran buah
besar,silindris, mata buah agak datar, berwarna hijau kekuning-kuningan, dan
rasanya agak masam.
10

b. Queen :

Gambar 2. Buah Nanas Jenis Queen

(Sumber : healthbenefitstimes, 2010.)

Daun pendek dan berduri tajam, buah berbentuk lonjong mirip kerucut
sampai silindris, mata buah menonjol, berwarna kuning kemerah-merahan dan
rasanya manis.

c. Spanyol

Gambar 3. Buah Nanas Jenis Spanyol

(Sumber : Foodsukleha, 2012)


11

Daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata
datar.

d. Abacaxi :

Gambar 4. Buah Nanas Jenis Abacaxi

(Sumber : Comofas, 2011)

Daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida. Buah
berukuran sedang, berbentuk silindris sampai kerucut bertangkai panjang, kulit
buah berwarna hijau kekuningan dan ada yang merah, daging buah berwarna
putih. Rasanya agak asam.

Varietas nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayyene


dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di Kepulauan India Barat, Puerto
Riko, Meksiko dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia
(Santoso, H. B, 2010).

2.5 Kandungan Gizi Buah Nanas

Ini merupakan kandungan gizi dalam 100 gram buah nanas adalah sebagai
berikut:

1. Kalori (kal) 50,00


2. Protein ( g ) 0,40
12

3. Lemak ( g ) 0,20
4. Karbohidrat (g) 16,00
5. Kalsium (mg) 19,00
6. Fosfor (mg) 9,00
7. Serat (g) 0,40
8. Besi (g) 0,20
9. Vitamin A (IU) 20,00
10. Vitamin B1 (mg) 0,08
11. Vitamin B2 (mg) 0,04
12. Vitamin C (mg) 20,00
13. Niacin (g) 0,20 (Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI ta 1998).

Manfaat tanaman nanas

Tanaman nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) telah lama dikenal oleh
masyarakat dan hampir semua bagian dari tanaman nanas ini dapat dimanfaatkan
untuk keperluan masyarakat. Buahnya yang memiliki rasa yang manis, selain
dapat dikonsumsi dapat juga digunakan untuk sembelit, radang tenggorokan,
menurunkan berat badan, beri-beri, keseleo, terlambat haid dan cacingan.
13

3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Nanas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Nanas sering ditemukan di
daerah tropis, terutama di tanah latosol coklat kemerahan atau merah. Tanaman
ini memiliki sistem perakaran yang dangkal, sehingga memerlukan tanah yang
memiliki sistem drainase dan aerase yang baik, seperti tanah berpasir dan
banyak mengandung bahan organik.
2. Pada suhu yang rendah dan daerah dataran tinggi tanaman nanas mempunyai
ukuran yang lebih pendek, daunnya sempit dengan tekstur yang cukup keras,
ukuran buah kecil (kurang dari 1.8 kg), warna daging buah kuning pucat,
kandungan asam cukup tinggi (± 1 %), kandungan gula rendah, tangkai buah
lebih panjang daripada ukuran tanaman, mata buah lebih menonjol.
3. Teknik budidaya tanaman nanas adalah pembibitan, pemeliharaan (seperti
pemupukan, penyiangan, penjarangan anakan, pengendalian OPT, pengairan,
penggunaan ZPT), dan panen.
4. Jenis – jenis tanaman nanas adalah Cayenne, Queen, Spanyol, Abacaxi.
5. Buah nanas yang memiliki rasa yang manis, selain dapat dikonsumsi dapat
juga digunakan untuk sembelit, radang tenggorokan, menurunkan berat badan,
beri-beri, keseleo, terlambat haid dan cacingan.
3.2 Saran

Dalam budidaya tanaman nanas dapat memperhatikan lahan yang ingin di


tanami, dapat melihat jenis tanah maupun iklim di lingkungan lahan itu sendiri.
Selain itu, sebelum melakukan penanaman hendaknya mencari referensi mengenai
jenis nanas yang ingin di tanam.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiati, S., S. Purnomo, Y. Meldia, I. Sukmayadi dan Kartono. 2003.


Karakterisasi dan Evaluasi Beberapa Aksesi Nenas. Jurnal Hortikultura,
13(3).

Irfandi. 2005. Karakterisasi Morfologi Lima Populasi Nanas (Ananas comosus


L.Merr). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Samsons, J. A. 1992. Tropical Fruits. John Willey & Sons, Inc. New York.

Sari, R. N. 2002. Analisis Keragaman Morfologis dan Kualitas Buah Nenas


(Ananas comosus (L.)Merr) Queen di Empat Desa Kabupaten Bogor.
Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Surtiningsih, P. 2008. Keragaman Genetik Nenas (Ananas comosus (L.) Merr.)


Berdasarkan Penanda Morfologi Dan Amplified Fragment Length
Polymorphism (AFLP). Tesis. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

14

Anda mungkin juga menyukai