Anda di halaman 1dari 16

BOTANI KELAPA (Cocos nucifera L.

LAPORAN

OLEH :
NURUL WIDYA SARI
170301274
PEMULIAAN TANAMAN 2017

PRAKTIKUM PERKEBUNAN B : KARET DAN KELAPA


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Botani Kelapa

(Cocos nucifera L.)” yang merupakan salah syarat untuk memenuhi komponen

penilaian di laboratorium Perkebunan B: Karet dan Kelapa, Program Studi

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada salah satu

dosen penanggung jawab praktikum yaitu Ir. Jonis Ginting, MS yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan
laporan
ini.
Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Medan, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan Praktikum....................................................................................... 4

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Praktikum .................................................................... 5
Alat dan Bahan........................................................................................... 5
Prosedur Praktikum .................................................................................... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil .......................................................................................................... 6
Pembahasan ............................................................................................... 8

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia tanaman kelapa mempunyai arti yang sangat penting baik

dilihat dari aspek ekonomi maupun aspek social budaya. Kelapa merupakan tanaman

yang sangat bermanfaat bagi manusia, semua bagian tubuhnya memiliki kegunaan

tertentu. Batangnya dapat dipakai sebagai sumber material bangunan seperti tiang,

konstruksi jembatan, furniture dll. Sedang daun mudanya untuk janur yang banyak

dipakai dalam dekorasi pernikahan, upacara adat, pembungkus makanan tradisional

sedang tulang daunnya untuk sapu lidi (Purseglove, 1981).

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman yang memiliki

nilai guna yang tinggi dalam kehidupan masyarakat. Kelapa tergolong

dalam marga Cocos dari suku palem-paleman

atau Arecaceae. Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari

pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, dan kini menyebar luas di seluruh pantai

Dunia. Dewasa ini Negara-negara produsen kelapa yang utama terdapat di Asia,

Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Barat dan Timur serta Hindia Barat. Luas

areal keseluruhan ditaksir sekitar 9 juta hektar, dengan produksi tahunan sekitar

33,7 juta buah. Asia dan Oceania menghasilkan 90% dari produksi kelapa dunia

(Ningrum, 2017).

Taksonomi tanaman kelapa diklasifikasikan kedalam Kingdom

(Plantae), Subkingdom (Tracheobionta), Super Divisi (Spermatophyta), Kelas

(Liliopsida), Sub Kelas (Arecidae), Ordo (Palmales), Famili (Palmae), Genus

(Cocos) dan dengan nama Spesies (Cocos nucifera L). Tanaman kelapa

juga mempunyai banyak nama, diantaranya coconut (Inggeris), kelaya, nyiur,

kerambi (Melayu), dua (Vietnam), maohrao (Thailand), niyog, lobi, inniug,

ongot, gira (Filipina), ye zi (Cina), yashi no mi, coconattsu (Jepang),

cocosnoot atau klaper (Belanda), cocosnoot (Jerman), cocotier


(Perancis) dan nyiur (Indonesia) (Rukmana dan

Yudirachman, 2016).
Akar kelapa merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000-4000

helai tergantung pada kesuburan tanah, iklim dan kesehatan tanaman. Bagian

dasar dari batang kelapa bentuknya membesar, kemudian dibagian dalam tanah

menciut lagi sehingga merupakan kerucut terbalik. Bagian ini disebut bole atau

root bulb. Dari bulb ini keluar akar primer yang berbentuk bulat dan

memanjang. Akar primer ini sebagian tumbuh mendatar dekat permukaan

tanah, kadang-kadang mencapai panjang 10-15 meter dan bagian lainnya

tumbuh ke dalam tanah sampai 3-5 meter, tetapi tidak mampu menembus

lapisan yang keras. Akar bermula-mula berwarna putih kemudian merah coklat

bila sudah tua. Akar primer berukuran tebal rata-rata 1 cm.

Dari akar primer keluar akar sekunder dan selanjutnya muncul lagi

akar tersier yang fungsinya benar-benar untuk menghisap unsur hara dan air.

Pada akar primer daerah absorpsi terjadi pada bagian yang muda dan terletak

beberapa cm sebelum tudung akar. Bagian ini berwarna muda panjangnya rata-

rata 5 cm dan merupakan bagian akar berdinding lunak seperti gelembung-

gelembung (Mardiatmoko dan Ariyanti, 2018).

Batang kelapa berwarna kelabu, licin dan tinggi batang mencapai 20

meter hingga dengan garis tengah 20 cm hingga 30 cm, tergantung varietas,

iklim, tanah, dan jarak tanam. Kelapa termasuk tanaman monokotil sehingga

tidak terjadi pertumbuhan sekunder pada bagian batangnya. Luka-luka yang

terjadi pada batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak membentuk

kalus. Pada batang kelapa terdapat bekas melekatnya daun yang disebut ruas.

Jarak antara dua ruas tidak sama tergantung pada kecepatan tumbuhnya. Rata-

rata dalam satu tahun terbentuk 12 lembar daun. Umur tanaman dapat diketahui

dengan menghitung bekas-bekas pelepah pada batang.


Batang kelapa tidak banyak mengandung zat-zat cadangan

sebagaimana terdapat pada jenis-jenis palma lainnya, seperi sagu. Ujung batang

bagian tanaman kelapa banyak mengandung zat gula yang rasanya manis.

Bagian ini disebut “umbut” yang merupakan titik tumbuh. Bagian ini

susunannya masih lunak (Suhardiyono, 2012).

Daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah daun (rachis). Pada

pelepah terdapat helai daun atau leaflets yang di tengahnya berlidi (midrib).

Panjang helai daun berbeda-beda, tergantung pada posisinya. Helai daun yang

terdapat di tengah sumbu daun berukuran lebih panjang dibanding yang tumbuh

di pangkal atau ujung sumbu daun. Pada biji yang baru tumbuh, mula-mula

terbentuk 4-6 helai daun tersusun satu membalut yang lain sehingga merupakan

selubung dan runcing sebelah ujungnya (Mardiatmoko dan Ariyanti, 2018).

Tanaman kelapa mulai berbunga berbeda-beda tergantung jenisnya. Pada

kelapa Genjah kira-kira setelah 3-4 tahun. Kelapa Dalam 4-8 tahun dan kelapa

Hibrida berkisar 4 tahun. Dari ketiak daun tumbuh manggar (mayang) yang

masih tertutup seludang (spadix). Mayang adalah tangkai bunga yang

bercabang-cabang,dimana tumbuh banyak bunga yang berwarna putih

kekuningan. Kelapa adalah tanaman berumah satu. Pada pangkal cabang tumbuh

bunga betina, kemudian menyusul bunga jantan pada bagian atasnya. Bunga betina

maupun bunga jantan melekat pada cabang. Bunga-bunga tersebut tidak bertangkai

(duduk) (Darwis, 2007).

Pertumbuhan tanaman kelapa dibagi kedalam tiga fase : Fase 1,

berlangsung selama 4-6 bulan. Pada fase ini bagian tempurung dan sabut hanya

membesar dan masih lunak. Lubang embrio juga ikut membesar dan berisi

penuh air. Fase 2, berlangsung selama 2-3 bulan. Pada fase ini tempurung

berangsur-angsur menebal tetapi belum keras betul. Fase 3, pada fase ini putih

lembaga atau endosperm sedang dalam penyusunan, yang dimulai dari pangkal
buah berangsur-angsur menuju ke ujung. Pada bagian pangkal mulai tampak

bentuknya lembaga, warna tempurung berubah dari putih menjadi coklat

kehitaman dan bertambah keras (Suhardiman, 2001).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Agar mahasiswa mengetahui morfologi dan anatomi akar, batang, daun bunga,

buah, dan biji.

2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Kompleks Perumahan Staf PPKS Marihat

Pematangsiantar, Sumatera Utara pada hari Minggu, 25 Oktober 2020 jam

10.00 WIB - selesai dengan ketinggian tempat ± 32 mdpl.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul berfungsi untuk

mengorek tanah agar akar kelapa dapat diamati, kamera untuk

mendokumentasikan kelapa, parang berfungsi untuk membelah buah kelapa, dan

alat tulis berfungsi untuk mencatat hasil pengamatan.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daun, akar, batang,

dan buah kelapa yang berfungsi sebagai bahan yang ingin diamati, dan panduan

praktikum untuk memandu langkah-langkah praktikum.

Metode Kerja

1. Dipilih pohon kelapa yang akan menjadi objek praktikum.

2. Diamati morfologi dari bagian-bagian kelapa tersebut berupa akar,

batang, daun, bunga, dan buah.

3. Didokumentasikan pohon kelapa tersebut beserta bagian-bagiannya

yang menghasilkan foto yang diperlukan untuk membuat laporan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Bagian – Bagian Keterangan

1. Pohon Kelapa 1. Daun (folium)


2. Bunga
1
3. Buah
4. Batang
5. Akar
2

2. Akar 1. Leher Akar


2. Akar Primer
3. Akar Sekunder
4. Rambut Akar
1

2
3
4

3. Batang Kelapa 1. Buku – buku


batang (nodus)
2. Ruas batang
(internodus)
3. Kulit batang

2
3
4. Daun Kelapa 1. Pangkal daun
(basal)
2. Pelepah daun
1 3. Ujung daun

5. Bunga Kelapa 1. Seludang (spadix)


2. Bunga jantan
3. Bunga betina
4. Mayang

1
2
3

6. Buah Kelapa 1. Daging buah


(Endosprem)
2. Endocarp
1 3. Mesocarp
2 4. Epicarp
3 5. Tangkai buah

Pembahasan
Akar kelapa merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000 –

4000 helai yang terdiri dari akar primer, akar sekunder dan akar tersier yang

tumbuh secara vertikal dan horizontal. Hal ini sesuai dengan literatur

Mardiatmoko dan Ariyanti (2018) yang menyatakan bahwa akar kelapa

merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000-4000 helai tergantung

pada kesuburan tanah, iklim dan kesehatan tanaman. Bagian dasar dari batang

kelapa bentuknya membesar, kemudian dibagian dalam tanah menciut lagi

sehingga merupakan kerucut terbalik. Bagian ini disebut bole atau root bulb.

Batang kelapa pada umumnya mengarah lurus ke atas dan tidak

bercabang, kecuali pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan lain-lain,

pertumbuhan tanaman akan melengkung menyesuaikan arah sinar matahari. Hal

ini sesuai dengan literatur Suhardiyono (2012) yang menyatakan bahwa batang

kelapa berwarna kelabu, licin dan tinggi batang mencapai 20 meter hingga

dengan garis tengah 20 cm hingga 30 cm, tergantung varietas, iklim, tanah, dan

jarak tanam. Kelapa termasuk tanaman monokotil sehingga tidak terjadi

pertumbuhan sekunder pada bagian batangnya.

Daun kelapa mempunyai struktur morfologi berbentuk menyerupai bulu

burung ataupun ayam dan daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah

daun (rachis) dan daun kelapa tersusun melingkar membentuk spiral. Pada

pelepah terdapat helai daun atau leaflets yang di tengahnya berlidi (midrib).

Hal ini sesuai dengan literatur Mardiatmoko dan Ariyanti (2018) yang

menyatakan bahwa daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah daun

(rachis). Pada pelepah terdapat helai daun atau leaflets yang di tengahnya

berlidi (midrib). Panjang helai daun berbeda-beda, tergantung pada posisinya.

Buah kelapa memiliki bentuk bulat lonjong dan tersusun atas kulit luar

(Epicarp) merupakan bagian terluar dari buah kelapa, bersifat keras, licin, tipis
sekitar 0,14 mm dan berwarna kuning, hijau atau jingga. Sabut (Husk) : Bagian

ini berserabut dan terdiri atas jaringan dengan sel serat yang keras serta diantara

dua sel terdapat jaringan lunak. Tebal sabut ± 3 – 5 cm. Tempurung (Shell) :

Merupakan lapisan yang keras, karena banyak mengandung silikat (SiO 2 ). Hal

ini sesuai dengan literatur Suhardiman (2011) yang menyatakan bahwa Pada

bagian pangkal mulai tampak bentuknya lembaga, warna tempurung berubah dari

putih menjadi coklat kehitaman dan bertambah keras

Bunga kelapa terdapat pada pangkal cabang tumbuh bunga betina,

kemudian menyusul bunga jantan pada bagian atasnya. Bunga betina maupun

bunga jantan melekat pada cabang. Bunga-bunga tersebut tidak bertangkai

(duduk). Hal ini sesuai dengan literatur Darwis (2007) yang menyatakan bahwa

kelapa adalah tanaman berumah satu. Pada pangkal cabang tumbuh bunga betina,

kemudian menyusul bunga jantan pada bagian atasnya.


KESIMPULAN

1. Akar kelapa merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000 – 4000

helai yang terdiri dari akar primer, akar sekunder dan akar tersier yang

tumbuh secara vertikal dan horizontal.

2. Batang kelapa pada umumnya mengarah lurus ke atas dan tidak bercabang.

3. Daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah daun (rachis).

4. Buah kelapa memiliki bentuk bulat lonjong dan tersusun atas kulit luar

(Epicarp), Sabut (Husk) dan Tempurung (Shell)

5. Bunga kelapa terdapat pada pangkal cabang tumbuh bunga betina,

kemudian menyusul bunga jantan pada bagian atasnya.


DAFTAR PUSTAKA

Darwis, S.N. 2007. Tanaman Kelapa dan Lingkungan Pertumbuhannya.


Balai
Penelitian Kelapa Manado.

Mardiatmoko G. dan Ariyanti M, 2018. Produksi Tanaman Kelapa (Cocos


nucifera L.). Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.

Ningrum, M.S. 2019. Pemanfaatan Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera)


Oleh Etnis Masyarakat Di Desa Kelambir Dan Desa Kubah Sentang
Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Fakultas Biologi
Universitas Medan Area Medan.

Ningrum, S. 2017. Etnobotani Kelapa (Cocos Nucifera) Pada Masyarakat


Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

Purseglove, J. W. 1981. Tropical Crops: Monocotyledons. Longmann Group


Limited. U.K.,607 pp

Rukmana, R, H. dan Yudirachman, H, H. 2016, Untung berlipat dari budidaya


kelapa, Andi, Yogyakarta.

Suhardiman, P. 2001. Bertanam Kelapa Hibrida. Penerbit Swadaya, Jakata.

Suhardiyono. 2012. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai