Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG, DASAR-DASAR AGRONOMI

Dosen pengampu: Gusti Marlina, SP.,MP

DISUSUN OLEH:

RASTI JULIA SARI

220101003

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Ta’ala. yang telah memberikan rahmadNya
dan karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga tugas yang diiberikan dapat
diselesaikan. Penulis berharap laporan ini dapat menambah mengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Pada kesempatan ini tidak lupa juga ucapan terimakasih kepada dosen serta teman-teman
seperjuangan yang telah memberi semangat serta masukan dalam pembuatan laporan ini. Harapan
penulis, informasi dan penyampaian laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada
kesalahan dalam penyampaikan kata dan informasi penulis berharap dengan adanya kritik serta
saran dapat membuat proposal ini jadi lebih baik lagi.

Taluk Kuantan, Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PEENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1

1.2 Manfaat...................................................................................................................................2

1.3 Tujuan.....................................................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................................4

2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................4

BAB III METOLOGI PENELITIAN...........................................................................................5

3.1 Bahan Dan Metologi...............................................................................................................5

3.2 Alat..........................................................................................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................6

4.1 Hasil Dan Pembahasan............................................................................................................6

BAB V PENUTUP........................................................................................................................6

Kesimpulan...................................................................................................................................6

Daftar Pustaka...............................................................................................................................7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan
manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat besar yang cukup memadai
sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain sebagai makanan pokok, jagung juga
merupakan bahan baku makanan ternak. Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus
meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan
semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia (Antonim,2012).

Jagung merupakan salah satu tanaman palawija yang paling utama di Indonesia,
komoditas ini adalah bahan pangan alternatitif yang paling baik selain beras, karena jagung juga
sumber karbohidtrat selain beras. Seiring dengan peningkatan pendapatan dan pertambahan jumlah
penduduk meningkatkan permintaan jagung meningkat, sementara itu produktivitas yang dicapai
petani masih sangat rendah (Gunawan,2009).

Di Indonesia perkembangan tanaman jagung manis masih terbatas pada petani-petani


bermodal kuat yang mampu menerapkan teknik budidaya secara intensif. Keterbatasan ini
disebabkan oleh harga benih yang relatif mahal, kebutuhan dan pemeliharaan yang
intensif,ketahanan terhadap hama dan penyakit yang masih rendah dan kebutuhan pupuk yang
cukup tinggi. Selain itu juga karena kurangnya informasi dan pengetahuan petani tentang budidaya
jagung manis serta masih sulitnya pemasaran (Budiman,2013).

Peningkatan produksi tanaman jagung manis harus diupayahkan dengan cara-cara yang
lebih baik lagi, seperti menggunakan pupuk organik, seperti sisa tanaman atau hewan. Setiap bahan
organik memiliki kandungan atau komposisi hara yang berbeda-beda (Abdurahman,2005).
Pemberian pupuk organik dapat tepat dapat memperbaiki kualitas tanah, tersedianya air yang
optimal sehingga dapat memperlancar serapan hara tanaman serta merangsang pertumbuhan akar.
Pemberian pupuk organik yang berlebihan mengakibatkan tanah menjadi asam, sebaliknya jika
diberikan terlalu sedikit pengaruhnya pada tanaman tidak akan nyata, oleh karena itu diperlukan
pemberian pupuk organik dalam jumlah jumlah yang tepat agar diperolehhasil yang optimal
(Syarief,1986).

1.2 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini agar dapat menambah wawasan dalam menanam dan mengetahui
jarak tanam jagung manis dan juga dapat mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang
berkualitas.
Manfaat dari tanaman jagung adalah bahan-bahan yang terkandung dalam jagung memiliki
kemampuan untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Kandungan serat yang tinggi berperan
dalam mencegah penyakit yang menyerang perncernaan seperti sembelit serta wasir. Antioksidan
aktif pada jagung juga berperan sebagai agen anti kanker. Limbah kulit jagung juga bermanfaat
sebagai bahan pakan ternak oleh masyarakat, sedangkan batang jagung digunakan sebagai bahan
kayu bakar.

1.3 Tujuan

1. Adapun tujuan penelitian ini adalah:


2. Mengetahui pengaruh peraturan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
jagung manis.
3. Mengetahui pengaruh interaksi jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
manis.
4. Mengetahui pengaruh interaksi jarak tanam dan waktu penyiangan terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung manis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 • Pengertian tanaman jagung

Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji


tunggal (monokotil). Jagung merupakan tanaman rumput kuat, sedikit berumpun dengan batang
kasar dan tingginya sekitar 0,6-3 m. Tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan musiman dengan
umur 3 bulan (Nuridayanti,2011). Kedudukan taksonomi jagung adalah sebagai berikut, yaitu:
Kingdom: Plantea, Divisi: Spermatophyta, Subsidivisi: Agiospermae, kelas: Monocotyledone,
Ordo: Graminae, Famili: Graminaceae, Graminaceae, Gunus: Zea mays L. (Paeru dan Dewi,2017).

•Klasifikasi dan Morfologi tanaman jagung (Zea mays L)

Tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika tumbu-tumbuhan menurut warisno


(2017) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Class : Monocotyledonae

Ordo : Graminaceae

Family : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies: zea mays L

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahapan pertumbuhan vegetative dan paruh kedua
anak tahap pertumbuhan generative. Susunan morfologi tanaman jagung terdiri dari
akar,batang,daun,bunga dan buah ( Wawan dan Wahab,2007}. Adapun Bagian-bagian tubuh jagung
tersebut diuraikan sebagai berikut:
a.Biji

Biji jagung tunggal berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung atau cekung dan
dasar runcing. Bijinya terdiri atas tiga bagian, yaitu pericarp, endosperma dan emrio. Pericarp atau
kulit merupakan bagian atau lapisan paling luar sebagai lapisan pembungkus. Endosparma
merupakan bagian atau lapisan kedua sebagai cadangan makanan biji (Paeru dan Dewi,2017).

b.Akar

Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam, yaitu akar seminal, akar adventif, dan
akar kait atau penyanggah. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan emrio.
Akar adventif adalah akar yang semulah berkembang dari buku di ujung masakotil. Akar kait atau
penyanggah adalah akar akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah (Subekti dkk.,2008).

c. Batang

Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan terdiri atas
beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varieties dan tempat penerimaan,
umumnya berkisar 60-250 cm ( Paeru dan Dewi,2017).

d. Daun

Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal panjang,lebar, teba, sudut dan warna
pigmetasi Lebar helai daun dikategorikan mulai dari sangat sempit ( 5 cm), sempit (5,1-7 cm),
sedang (7,1-9 cm), lebar ( 9,1-11 cm), hingga sangat lebar (11 cm) (Subekti dkk., 2008).

e. Rambut jagung

Rambut jagung (silk) adalah kepala putik dan tangkai kepala putik buah berupa benang halus
dan agak mengkilat dengan panjang 10-15 cm. Panjang rambut jagung tergantung pada panjang
tongkol dan kelobot pada buah tanaman jagung.

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman jagung

2.2.1.Iklim

Tanaman jagung dapat tumbuh baik pada daerah yang beriklim subtrotik atau tropis.
2.2.2. Tanah

Tanaman jagung dapat tumbuh pada dataran rendah dan dataran tinggi. Secara umum tanaman
ini mampu beradaptasi dengan iklim Indonesia. Lahan tanam yang baik untuk budidaya jagung
adalah lahan kering yang berpengairan cukup, seperti lahan terasering, lahan tadah hujan, lahan
gambut yang telah di perbaiki, atau lahan basah bekas tanaman padi. Agar tanaman jagung tumbuh
dan berproduksi dengan baik, tanaman jagung harus di tanam di lahan yang terkena sinar matahari
penuh.

Pada tanaman jagung keasamaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah
pH antara 5,6-7,5. Tanah lahan yang pH nya terlalu rendah atau asam bisa dinaikan dengan
menaburkan kapur/ dolomit. Agar lebih efisien, pengaplikasian dilakukan bersamaan dengan
pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan kemudian di cangkul dan setelah itu disiram agar
kapur tercampur merata ke seluruh bagian tanah.

2.3 Budidaya Tanaman Jagung

1.) Penyediaan Benih

Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi atau berkualitas, baik bermutu fisik
maupun fisiologinya. Dalam penelitian ini benih yang digunakan adalah benih yang ber merk Panah
Merah Varietas BONANZA F1. Benih yang awalnya biji kami lakukan penyemaian dengan media
tisu dan wadah nya menggunakan toples. Benih yang disemai akan mulai berkecamba pada usia 2-3
hari setelah penyemaian

2.) Pengolahan tanah

Pengolahan tanah yang di terapkan pada proses ini adalah pengolahan lahan minimum.
Pengolahan minimum ini yaitu dengan menggunakan cangkul. Dengan ketinggian bedengan 10 cm.
Tanah yang kemudian di gemburkan dengan kedalaman nya sekitar 15-20 cm.

3.) Penanaman

Penanaman dilakkukan dengan cara teknik di tugal atau tegal denga jarak 35 cm dan dengan
kedalaman 5-10 cm, teknik tegal ini bertujuan untuk membentuk lubang dan kemudian hasil
semaian jagung yang berumur 1 minggu di tanam kan ke dalam lubang tersebut.
4.) Penyiraman

Penyiraman dilakukan pada saat setelah benih ditanam. Penyiraman dilakukan pada sere hari
biasanya di lakukan 2-3 kali dalam seminggu. Penyiraman ini bertujuan agar benih yang ditanam
cepat tumbuh dan berkembang.

5.) Penyiangan

Penyiangan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Penyiangan ini bertujuan agar gulma tidak
mengganggu tanaman dan mengganggu pertumbuhan jagung.

6.) Pembumbunan

Penimbunan atau pembubunan ini dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk


memperkuat posisi batang agar tanaman tidak mudah tumbang dan menutupi akar yang muncul di
atas permukaan tanah akibat aeresi. Pembubunan ini dilakukan saat tanaman berusia 6 minggu,
bersamaan dengan waktu pemupukan.
BAB III

MOTOLOGI PENELITIAN

3.1 Bahan dan Metode

1.) Bahan

A. Benih Jagung

Benih adalah bahan tanaman yang berwujud biji. Suatu biji belum tentu benih. Benih
memiliki atau membawa sifat genetatif tumbuhan induknya, dan akan tampil optimal jika tumbuh
dan berproduksi pada lingkungan optimal dengan mutuh benihyang tinggi. Benih jagung yang
kami pakai atau tanam untuk penelitian ini adalah benih jagung dengan merk panah merah varietas
bonaza f1.

B. Macam-Macam Pupuk yang Digunakan

•Urea

Pupuk urea ini merupakan pupuk anorganik yang termasuk kedalam pupuk awal budidaya
tanaman jagung. Pupuk urea adalah pupuk yang mengandug nitrogen sebanyak 45-46%.

•KCL

Pupuk KCL merupakan pupuk anorganik yang dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis,
memacu pertumbuhan tanaman pada pada fase vegetatif, memperbaiki kualitas hasil berupa bunga
dan buah. Unsur hara yang terdapat pada pupuk KCL yaitu unsur hara K yang merupakan unsur
hara makro.

•TSP

Pupuk TSP adalah pupuk anorganik yang mengandung P dan Ca. Kandungan fosfat dalam
pupuk ini berguna untuk pembentukan biji, mempercepat pematangan pada buah dan membuat
tanaman tahan terhadap kekeringan.
C. Pupuk Organik (kompos)

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, ayam dan juga bebek. Pupuk
kandang dapat menghasilkan hormon sitokinin dan giberinin yang dapat merangsang pertumbuhan
tanaman.

D. Kapur Pertanian (Dolomit)

Dolomit digunakan dengan bahan baku fosfor gipsum amonia (NH3) dan karbon dioksida
(CO2). Pupuk dolomit memiliki beberapa manfaat bagi tanaman jagung, pupuk ini dapat membantu
tanah di sekitar tanaman jagung agar memiliki tingkat keasaman atau pH tanah yang cocok dan
sesuai untuk kebutuhan perkebunan pada tanaman jagung, pupuk ini juga membantu memenuhi
kebutuhan unsur hara berupa kalsium (Ca) dan juga magnesium (Mg).

E. Tempat Dan Waktu

Penelitian ini dilakukan dilahan EDUPARK Universitas Islam Kuantan Singingi. Penanaman
dilakukan pada bulan Februari 2023.

2.) Metode

Langkah pertama pengukuran lahan atau survei pada lahan yang akan di jadikan tempat
penelitian. Setelah dilakukan pengukuran kemudian dibagi dapat panjang bedengan 7 M dan lebar 1
m perorang. Awalnya gulma dibersihkan dari tanaman-tanaman liar seperti alang-alang dan rumput
teki kemudian siangi gulma sampai ke akar-akarnya.

Setelah itu kita lakukan proses pencangkulan, pencangkulan dilakukan dengan


memindahkan tanah bagian bawah sedalam 10-15 cm ke atas. Fungsinya untuk menyeimbangkan
ketersediaan unsur hara antara bagian bawah ke bagian atas. Selain itu pencangkulan juga
berertujuan untuk membuat tanah lebih gembur. Penggemburan bedengan dilakukan secara
bersamaan dengan membuat parit diantara bedengan tersebut yang berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya air di samping bedengan agar akar jagung dan bedengan tidak tergenang air pada saat
musim hujan. Untuk mencegah atau membasmi hama pada bedengan taburkan merata pada
bedengan infeksi farudan 3G.
Selanjutnya pemupukan dasar, yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan unsur hara
dilahan tanaman. Pupuk yang digunakan adalah dolomit atau kotoran sapi,kambing dan ayam.
Pupuk yang diberikan harus harus kering,tidak berbau, dan tekstur remah dan gembur. Jika pupuk
yang digunakan belum matang akan membuat kondisi lahan menjadi panas dan bisa mengakibatkan
kematian pada beniih jagung.

Benih yang akan disemai di rendam semalaman terlebih dahulu sebelum proses penyemaian
dilakukan, proses ini dilakukan agar benih lebih cepat berkecambah, setelah derendam kemudian
benih di letakkan di toples dengan media tisu, dan benih kemudian disusun diatasnya. Pastikan
benih tetap selalu lembab. Setelah usianya menjapai 2-3 hari benih akan mulai berkecambah.

Setelah itu bibit yang sudah berusia 10 hari akan dipindahkan kebedengan atau ke lahan.
Setelah dipindahkan jangun akan di beri lagi pupuk di sekitar tunas jagung. Pupuk yang diberikan
adalah pupuk KCL,TSP, dan UREA. Setelah pemupukan kemuda di rawat selama siap panen.
Tanaman jagung yang saya tanam ada 25 batang.

3.2 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, tajak, parang, gembor,toples atau wadah penyemaian,tali
rapiah, timbangan dan rol meteran.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

A. Tabel perbandingan tanaman jagung

No KETERANGAN HASIL JURNAL LAIN HASIL PENELITIAN


1 Jumlah baris biji jagung keliling 15-17 baris 16 baris
2 Jumlah biji satu tongkol 200-500 biji 557 biji
3 Berat biji satu tongkol 100-200 cm 100 gram
4 Lebar daun 9,1-11 cm 9 cm
5 Tinggi batang 60-200 cm 215 cm
6 Panjang rambut daun 10-25 cm 10 cm
7 Panjang akar 25 cm 23 cm

Jumlah biji jagung ke samping dan sekeliling tidak sama dengan jumlah biji dari atas ke
bawah dikarenakan dari ukuran biji yang berbeda dan pengisian biji yang tidak serempak, yaitu
dari pangkal keujung.

Tongkol pada tanaman jagung adalah bagian dari tempat atau organ betina tempat bulir
duduk menempel secara morfoogi, tongkol jagung adalah tangkai utama malai termodifikasi .
Tongkol jagung di tutup oleh daun kelobot yang biasanya terdiri dari 380-436 pertongkolnya. Bila
ada yang berisi 300 kebawah mungkin tongkol jagungnya kecil atau pun tongkolnya tidak berisi
secara merata.

Berat biji pada satu tongkol pada tanaman jagung hasil penelitian berkisar antara 100-150
gram. Jika pada ratanya tanaman jagung mepunyai berat 242 gram, maka jagung hasil dari
praktikum ini tidak berbuah seperti jagung pada umumnya. Maka bisa dikatakan jagung hasil
penelitian ini tumbuhnya tidak merata.

Lebar daun jagung pada umumnya terdiri atas 9,1-11 cm. Pada hasil penelitian ini lebar daun
jagung adalah 9 cm.

Tinggi batang jagung pada umumnya terdiri atas 60-200 cm pada satu batang tanaaman
jagung. Tanaman jagung memiliki bentuk batang tak bercabang. Ia cenderung silindris dan terdiri
atas beberapa ruas serta buku ruas. Di buku ruas ini terdapat tunas dan kemudian akan tumbuh
menjadi tongkol. Bagian tunas yang berada dipaling ataslah yang berkembang menjadi tongkol dan
menghasilkan biji-biji jagung.
Rambut pada jagung merupakan benang-benang ramping,lemas,dan agak mengkilat, dengan
panjangnya sekitar 10-15 cmpada setiap saatu tongkol jagung. Rambut jangung mengandung
protein,vitamin,karbohidrat,garam-garam kaalsium dan kaandungan lainnya.

Panjang akar yang memiliki oleh jagung biasanya 25 cm. Akar pada tanaman jagung ini
merupakan rumput kuat. Akar jagung aadalah akar seraabut yang tumbuh menyebar kesamping dan
kebawah tanah. Akar serabutan ini memiiki tiga system perakaran yaitu akar seminal,akar
advenntif, akkan penyanggah atau kait.
BAB V

PENUTUP

 Kesimpulan

Dari hasil laporan penelitian tanaman jagung ini dapat disimpulkan bahwa hasil produksi
tanaman jagung ini tidak tumbuh dengan optimal, karena masih ada beberapa dari tanaman jagung
yang bijinya kosong atau tumbuh tidak merata. Dari ukuran atau tinggi batang jagung juga belum
maksimal dari hasil yang seharusnya.

 Saran

Dari hasil penelitian jagung yang dilakukan, sebaiknya pemberian pupuk harus lebih
dipelajari dan dipahami lagi dari anjuran pemakaiannya, anjuran pemakaian untuk pupuk supaya
hasil tanaman tumbuh dengan kualitas yang diinginkan. Serta semua aspek ilmu tentang menanam
dan membudidayakan jagung dapat diitingkatkan dan harus dipelajari lebih dalam lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Saragih, D., Hamim, H., & Nurmauli, N. (2013). Pengaruh dosis dan waktu aplikasi pupuk urea
dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays, L.) Pioneer 27. Jurnal
Agrotek Tropika, 1(1).

Kresnatita, S., Koesriharti, K., & Santoso, M. (2012). Pengaruh rabuk organik terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. The Indonesian Green Technology Journal,
1(3), 8-17.

Probowati, R. A., Guritno, B., & Suminarti, T. (2014). Pengaruh tanaman penutup tanah dan jarak
tanam pada gulma dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) (Doctoral dissertation,
Brawijaya University).

Ramadhani, R. H., Roviq, M., & Maghfoer, M. D. (2016). Pengaruh sumber pupuk nitrogen dan
waktu pemberian urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Sturt.
var. saccharata) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

Anda mungkin juga menyukai