Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan kita karunia serta nikmatnya hingga pada saat ini kita masih bisa melaksanakan
proses belajar di sekolah ini. Shalawat beriringan salam, mari kita sampaikan ke Rasul Allah
SAW yang telah membawa tangan umatnya dari alam kegelapan hingga menuju alam yang
terang dengan iman dan taqwa.
Apabila nantinya dalam penyusunan makalah kami ini ada kekurangan dan ketidak
sempurnaan saya terlebih dahulu memohon maaf.

September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalh .............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Manusia Purba ................................................................................................ 5
2.2 Jenis-jenis Manusia Purba ................................................................................................ 6
2.3 Langkah - langkah……………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 4


3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5
3.2 Saran ................................................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penemuan - penemuan fosil di dunia banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok di
huni manusia kala itu. Penemuan –penemuan fosil sangat bergua bagi perkembangan
ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu,.
Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang
ini. Indonesia banyak menyumbang fosil manusia –manusia purba. Oleh karena itu
dalam makalah ini akan dijelaskan perkembangan manusia purba dari mulai bagaimana
menemukannya,cirri-ciri dari manusia purba dan tempat ditemukanya,sampai evolusi
manusia mulai dari pertama kali muncul hingga menjadi manusia sekarang ini.
Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia
mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan
begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil- fosil yang ditemukan.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai fosil- fosil
manusia purba yang ditemuakan di Indonesia. Penemuan –penemuan terbaru juga
termasuk di dalamnya. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan fosil
terbaru yang ditemukan seperti Homo Moernman. Dijelaskan pula tempat penemuan
dan bentuk penemuannya agar isi makalah ini dapat dipercaya kebenaranya.

1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana jenis dan ciri manusia purba pada zaman dahulu?
2. Bagaimana persebaran manusia purba pada zaman dahulu?
3. Bagaimana langkah - langkah pembuatan infografis manusia purba?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manusia Purba


Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba.
Tanah air kita sudah dihuni manusia sejak jutaan tahun yang lalu. Fosil-fosil manusia
purba banyak ditemukan di Indonesia yaitu sejak jutaan tahun yang lalu terutama di
Pulau Jawa. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena
adanya fosil dan artefak. Fosil adalah sisa-sisa organisme (manusia, hewan, dan
tumbuhan) yang telah membatu yang tertimbun di dalam tanah dalam waktu yang sangat
lama. Sedangkan artefak adalah peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil
budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logam.
2.2 Jenis-Jenis Manusia Purba
Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan artinya besar,
Anthropus artinya manusia, Paleo berarti tua, Javanicus artinya dari Jawa. Jadi
bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba
bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah
Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda
bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan
lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah,
serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan
telah berumur 1-2 Juta tahun.
Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus :
 Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
 Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
 Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
 Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
 Makanannya berupa daging dan tumbuh-tumbuhan.
2. Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia
purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti
manusia kera yang berjalan tegak. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen
lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala, tetapi makanannya
belum dimasak. Terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di
Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus
mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur
lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai
umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.
1) Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891
di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Mereka
hidup sekitar
satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus
berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat.
Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia
modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
(Pithecanthropus erectus)
2) Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan Pithecanthropus
robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada
tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Temuan tersebut berupa fosil anak-
anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5
sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis berbadan
tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang
pipi yang kuat.
3) Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von
Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun
1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering.
Ciri-ciri Pithecanthropus :
 Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
 Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
 Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
 Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
 Hidung lebar dan tidak berdagu.
 Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
 Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.

2.3 Langkah - Langkah Pembuatan Infografis Manusia Purba


BAB III
PENUTUP

3.1 Keimpulan
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba.
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman
ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya
fosil dan artefak. Jenis-jenis manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu zaman
palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman neolitikum, zaman megalitikum, zaman
logam dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman perunggu dan zaman besi. Ada beberapa
jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus
yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia
kera yang berjalan tegak.
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang
sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang.
Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara. Jenis kaum Homo
Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:
1. Homo Soloensis
2. Homo Wajakensis
Hasil kebudayaan Homo sapiens adalah perkakas yang terbuat dari batu dan
zaman manusia mempergunakan perkakas dari batu disebut Zaman Batu. Zaman batu
terbagi dua tahap, yaitu: Zaman Batu Tua (paleolithikum) dan Zaman Batu Baru
(Neolithikum).
3.2 Saran
Diharapkan agar masyarakat dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa
menambah pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan manusia purba pada zaman
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai