Anda di halaman 1dari 9

Nama: Stevanny Nichelsea

Kelas: X IPS
No. Absen: 24

BAB I
; Cara Berpikir Sejarah.

A. Pengertian Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab = 'pohon', merujuk pada silsilah terutama silsilah raja atau
dinasti pada masa lalu. Bisa dibilang, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
berbagai peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia pada masa lalu.

B. Cara berpikir sejarah secara Kronologis,


Diakronik, dan Sinkronik
Berikut adalah tiga pengertian dasar dari cara berpikir dalam mempelajari sejarah,

a. KRONOLOGIS
- Berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss 'waktu' dan logos'uraian' atau 'ilmu'.
- Ilmu tentang waktu yang membantu menyusun peristiwa sejarah sesuai urutannya.
- Agar terhindar dari anakronisme (Anakronisme adalah kerancuan waktu antara satu
peristiwa sejarah yang satu dan peristiwa sejarah yang lain).

b. DIAKRONIK
- Berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia 'melintas', atau 'melampaui' dan chronoss'
waktu'.
- Diakronik adalah sesuatu yang dapat melintas, melalui, atau melampaui dalam
batasan waktu.
- Mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati peristiwa sejarah.
- Dalam pembatasan waktu, sejarah mengenal periodisasi, yakni pengklasifikasian
peristiwa- peristiwa sejarah dalam tahap-tahap pembabakan waktu.
c. SINKRONIK
- Berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn dengan' dan chronoss' waktu'.
- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu
yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
- Mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu
tertentu secara mendalam.
- Kajian yang lebih menitikberatkan pada penelitian gejala-gejala yang meluas dari
sebuah peristiwa, tetapi dengan waktu yang terbatas.

C. Konsep Perubahan dan Keberlanjutan dalam


Sejarah
1. PERUBAHAN
Kejadian atau peristiwa yang membuat perbedaan. Berlangsung secara zig-zag.

2. KEBERLANJUTAN
Suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Berlangsung secara garis lurus.
BAB II
; Awal Kehidupan Manusia Indonesia.

A. Perkembangan Bumi dan Munculnya Makhluk


Hidup
Menurut Charles Darwin, semua makhluk hidup berasal dari makhluk bersel satu. Manusia
adalah hasil paling maju dari mekanisme teori evolusi. Adanya manusia modern (Homo sapiens)
seperti sekarang berkembang dari jenis primata, antropoidea, kemudian hominidae (bangsa
kera dan simpanse). Teori ini juga menggolongkan manusia ke dalam bangsa (ordo) primat,
yaitu kelompok mamalia yang termasuk prosimia, monyet, dan kera.

1. Tenaga Endogen
Indonesia dibentuk oleh tiga Lempeng besar dunia, yakni Lempeng Indo-Australia,
Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan
Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan pegunungan Bukit Barisan di
Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali, dan Lombok,
serta Palung Jawa (Sunda).

2. Tenaga Eksogen
Adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, tenaga eksogen berasal dari tiga (1)
atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin; air, yaitu berupa aliran air, siraman hujan,
hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya; organisme, yaitu berupa Jasad
renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

3. Perubahan Iklim
Pada kala Pleistosen, bagian barat Kepulauan Indonesia terhubung dengan daratan
Asia Tenggara, sedangkan bagian timur seperti Pulau Papua dan sekitarnya pernah
terhubung dengan daratan Australia. Daratan di wilayah barat yang menghubungkan
Indonesia dengan daratan Asia Tenggara kemudian disebut Paparan Sunda (Sunda
Shelf), sedangkan di wilayah timur daratan yang menghubungkan Pulau Papua dan
pulau-pulau sekitarnya dengan Australia disebut Paparan Sahul (Sahul Shelf).

4. Tenaga Eksogen
Keadaan alam yang belum stabil tampak dari adanya letusan gunung api. Lempeng
tektonik berupa massa batuan yang sangat besar sehingga energinya besar pula.
Lempeng-lempeng yang terus bergerak ini pada suatu saat akan mengalami gesekan
atau benturan yang cukup keras.
B. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Homo sapiens (manusia modern) diperkirakan telah muncul sejak 400.000–100.000 tahun
lalu di Afrika. Dari Afrika, Homo sapiens menyebar ke Eropa dan Asia, termasuk Indonesia.

Teori - teori penyebaran Homo-sapiens di Nusantara:

1. Teori Out Of Africa


Teori ini memandang Homo sapiens berasal dari satu tempat di Afrika sekitar 100.000–70.000
tahun lalu. Salah satu kelompok migrasi Homo sapiens tersebut sampai ke Indonesia kemudian
berlanjut ke Australia.

2. Teori Out Of Taiwan


Padi yang dibudidayakan oleh para petani di daerah Taiwan (penutur bahasa Austranesia),
menyebar ke Nusantara (kebudayaan bercocok tanam).

3. Teori Out Of Yunnan


Manusia dari Yunnan diyakini bermigrasi menyusuri Sungai Mekong , menyebar hingga ke
Nusantara.

Ada tiga gelombang migrasi manusia dari Yunnan ke Indonesia:

1. Negrito
Mendiami sebagian besar daerah Papua dan pedalaman Riau (suku Siak atau Sakai)

2. Proto-Melayu
Suku Dayak, Toraja, Batak, dan Papua.

3. Deutero-Melayu
Suku Jawa, Melayu, Bugis, dan Minang.
C. Manusia Purba di Indonesia
Manusia purba tertua di dunia muncul pertama kali di Afrika dari jenis Australopithecus
afarensis yang hidup sekitar 4 juta tahun lalu. Homo erectus mengalami perkembangan
menjadi Homo sapiens sekitar 300.000–200.000 tahun lalu.

1. Meganthropus paleojavanicus
Fosil Meganthropus paleojavanicus ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald antara
tahun 1936–1941 di Sangiran, Jawa Tengah.Meganthropus paleojavanicus berarti
‘manusia raksasa dari Jawa’.Ciri-cirinya tulang pipi tebal, otot kunyah kuat, tonjolan kening
mencolok, tonjolan belakang tajam, tidak memiliki dagu, perawakan tegap, dan memakan
tumbuhan.

2. Pithecanthropus erectus
Fosil Pithecanthopus erectus pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1891–
1892 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.Pithecanthropus erectus berarti manusia-kera yang
mampu berdiri tegak dan lurus. Ciri-cirinya volume otaknya sekitar 900 cc, tengkoraknya
pendek, tetapi memanjang ke belakang, tulang kening sangat menonjol, tinggi badan
berkisar antara 165–180 cm dan telah berjalan tegak.
3. Homo
Fosil tengkorak manusia Wajak ditemukan pertama kali oleh B.D. van Rietschoten di
Campurdarat, Jawa Timur, tahun 1889. Berikut ciri-ciri manusia Wajak.
Tinggi badan sekitar 170 cm. Volume otak sekitar 1.550 cc– 1.650 cc. Bermuka lebar dan
berhidung lebar namun rata. Rahang bawah dan gigi berukuran besar.
D. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
1. Masa Berburu (PALEOLITIKUM)
Berlangsung ±600.000 tahun lalu. Hidup nomaden dan berkelompok dengan jumlah
10−15 orang. Benda hasil kebudayaannya berupa alat batu yang masih kasar.

2. Masa Mengumpulkan Makanan (MESOLITIKUM)


Berlangsung kira-kira 10.000−2.500 tahun lalu.Menghasilkan sampah dapur
(kjokkenmoddinger).Dikenal dengan peradaban abris sous roche dan semisedenter.

3. Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena tidak
dapat dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia. Peninggalan dari
zaman Megalitikum diantaranya, Menhir, Punden Berundak, Sarkofargus, Dolmen,
Waruga, Arca batu.

4. Zaman Neolitikum
Berlangsung sekitar 1500 SM.Mengenal sistem barter. Benda hasil kebudayaan berupa
alat batu sudah mulai dihaluskan pada kedua sisi.Menetap di desa-desa kecil dalam
komunitas petani.Bangsa Melayu Proto-Melayu.
BAB III
; Indonesia Zaman Hindu-Buddha:
Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

A. Sejarah Agama Hindu


Diawali dengan kedatangan bangsa Arya melalui Celah Kaiber (Khyber Pass) pada 2000–1500
SM yang membuat suku bangsa Dravida (penduduk asli daerah tersebut) terdesak.
Pertemuan kebudayaan antara kebudayaan bangsa Dravida dan bangsa Arya telah melahirkan
sinkretisme kebudayaan dalam bentuk agama Hindu.

Perkembangan agama Hindu di India terbagi menjadi empat zaman, yaitu:


1. Zaman Weda (1500 SM)
2. Zaman Brahmana (1000–750 SM)
3. Zaman Upanishad (750–500 SM)
4. Zaman Buddha (500 SM–300 M)

B. Sejarah Agama Buddha


Agama Buddha lahir di India sekitar abad ke-5 SM. Tokohnya adalah Pangeran Siddharta,
putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu. Pangeran Siddharta dilahirkan
tahun 563 SM. Sepeninggal Buddha, pengikutnya menyebarkan ajarannya dan lahirlah kitab
suci Tripitaka. Agama Buddha yang berkembang terbagi dalam dua aliran, yaitu Hinayana
(kendaraan kecil) dan Mahayana (kendaraan besar).

C. Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di


Indonesia
Agama Buddha lahir di India sekitar abad ke-5 SM. Tokohnya adalah Pangeran Siddharta,
putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu. Pangeran Siddharta dilahirkan
tahun 563 SM. Sepeninggal Buddha, pengikutnya menyebarkan ajarannya dan lahirlah kitab
suci Tripitaka. Agama Buddha yang berkembang terbagi dalam dua aliran, yaitu Hinayana
(kendaraan kecil) dan Mahayana (kendaraan besar).

1. Kerajaan Kutai
Kutai (Kutai Martadipura) merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Berdiri
sekitar abad V, kerajaan ini berlokasi di daerah Kutai, Kalimantan Timur.
Nama–nama rajanya adalah Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman.
2. Kerajaan Tarumanagara
Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, yaitu membentang dari Banten,
Jakarta, Bogor, hingga Cirebon.
Nama-nama rajanya, antara lain Purnawarman dan Sri Maharaja Linggawarman (666–669 M)
3. Kerajaan Pajajaran (Sunda)
Kerajaan Sunda (abad VII–XVI) wilayahnya meliputi Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan
sebagian Jawa Tengah sekarang. Nama-nama rajanya, antara lain Maharaja Sri Jayabhupati,
Rahyang Niskala Wastukencana, dan Prabu Ratu Dewata.

4. Kerajaan Melayu
Lokasi pusat Kerajaan Melayu diperkirakan berada di dekat sekitar Jambi (Chan-pei), persisnya
di tepi Sungai Batanghari. Berita dalam sejarah Dinasti Tang (618–906 M) mencatat tentang
datangnya utusan dari Mo-lo-yeu pada 644 M dalam rangka hubungan dagang.
Kerajaan Melayu mencapai puncak perkembangan pada masa pemerintahan Adityawarman.

5. Kerajaan Sriwijaya
Daerah kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand selatan, Semenanjung Malaya,
Sumatra, Jawa, dan pesisir Kalimantan. Berdasarkan temuan sumber tertulis serta berita
Tiongkok dan Arab, Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri sekitar abad VII.
Kerajaan ini mencapai zaman keemasan di bawah Raja Balaputradewa yang berkuasa sekitar
pertengahan abad IX.

6. Kerajaan Kalingga
Kalingga adalah kerajaan bercorak Buddha di Jawa Tengah yang berdiri sekitar abad VII.Raja
yang terkenalnya adalah Ratu Sima.Sepeninggal Sima, Kalingga terbagi dua, yaitu Kalingga utara
(dikenal dengan nama Bumi Mataram) di bawah Sanaha (cucu Ratu Sima) dan Kalingga selatan
(Bumi Sambara) di bawah Dewasinga.

7. Kerajaan Mataram
Lokasinya berada di pedalaman Jawa Tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai,
seperti Sungai Progo, Bogowonto, dan Bengawan Solo. Nama-nama rajanya di antaranya
Sanjaya, Rakai Panangkaran, Dharanindra, Samaragrawira, dan Rakai Pikatan.

8. Kerajaan Medang Kamulan


Kerajaan bercorak Hindu ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram. Pada abad X,
kerajaan ini dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur. Ibu kota Kerajaan Medang, yakni
Watugaluh, sekarang sebuah desa di dekat Jombang di tepi aliran Sungai Brantas.

9. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa Jayabhaya. Ia berhasil menguasai
Jenggala yang membuat Kediri menjadi satu-satunya kerajaan yang berdiri di Jawa Timur pada
masa tersebut.
10. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari (bercorak Hindu) didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222.Lokasi kerajaan
nya diperkirakan berada di daerah Singasari, Malang.Nama-nama rajanya di antaranya Ken
Arok, Anusapati, Tohjaya, Ranggawuni, dan Kertanagara.

11. Kerajaan Majapahit


Tanggal berdirinya Kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya, yaitu 10
November 1293. Pusat Kerajaan Majapahit diperkirakan di daerah Trowulan sekarang, 10 km
sebelah barat daya Kota Mojokerto, Jawa Timur. Nama-nama rajanya di antaranya Raden
Wijaya, Jayanegara, Tribhuwana Tunggadewi, dan Hayam Wuruk.

12. Kerajaan Bali


Kerajaan Bali merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Tampak Siring dan Pejeng.
Kerajaan Bali ditaklukkan oleh Gajah Mada. Sejak itu, Kerajaan Bali menjadi wilayah kekuasaan
Majapahit. Penduduk Kerajaan Bali hidup teratur dengan sistem caturwarna atau kasta. Sistem
keluarga Bali mengenal pemberian nama. Mata pencarian penduduknya adalah bertani.

Anda mungkin juga menyukai