Anda di halaman 1dari 3

Identitas Buku yang Dibaca

Judul : Sejarah

Pengarang : Budi Purwanto – Muchammad Azam

Penerbit, kota terbit, dan tahun terbit :PT Wangsa Jatra Lestari, Solo, 2013

BAB 1 Hakikat Sejarah

BAB 2 Terbentuknya Kepulauam Indonesia

Terbentuknya kepulauan Indonesia memiliki empat fase zaman yang dimulai zaman
archaeikum atau azoikum dengan ciri-ciri suhu bumi masih panas sekali, belum ada tanda
kehidupan, berlangsung sekitar 1 miliar tahun yang lalu. Zaman yang kedua adalah paleozoikum
dengan ciri-ciri berlangsung sekitar 350 juta tahun yang lalu, sudah meninggalkan fosil
flora(zaman purba tertua), muncul kehidupan binatang bersel satu atau paramecium (zaman
primer). Zaman yang ketiga yaitu mesozoikum dengan ciri-ciri muncul binatang reptil atau
amfibi, berlangsung 140 juta tahun yang lalu(zaman sekunder atau purba tengah), di akhir zaman
ini muncul mamalia. Zaman yang keempat yaitu zaman Neozoikum atau zaman hidup baru
zaman ini terbagi menjadi dua yang pertama tertier ciri-cirinya mamalia telah berkembang,
muncul jenis kera atau primata, dan reptil raksasa berkurang. Zaman Neozoikum yang kedua
yaitu kuarter dibagi lagi menjadi dua yang pertama pleistosen atau diluvium dengan ciri-ciri
sering terjadi tenaga endogen dan eksogen, terjadi masa glasial atau es dan interglasial atau es
mencair, terjadi pulau pulau, selat selat, laut laut, terjadinya kepulauan Indonesia, munculnya
manusia purba. Kedua Holosen dengan ciri-ciri suhu bumi mulai stabil, muncul manusia cerdas
atau homo sapiens.

Terdapat lima jenis manusia purba. Pertama Meganthropus palaeojavanicus, ciri-cirinya


berahang kuat, badan tegap dan besar, tidak berdagu, pemakan tumbuh-tumbuhan, volume otak
600 cc, ditemukan di lapisan pleistosen bawah, di temukan di Daerah Sangiran oleh arkeolog
Belanda Van Koeningswald tahun 1936 sampai 1941, berbadan tegap dan tonjolan tajam di
belakang kepala, otak kunyah punya gigi serta rahang besar dan kuat, tulang pipi tebal dengan
tonjolan kening yang mencolok. Kedua pithecanthropus erectus ciri-ciri ditemukan di daerah
Trinil Ngawi berjalan tegak dan tegap, volume otak lebih dari 900 cc, tinggi badan dan sekitar
165 sampai 170 cm memiliki alat pengunyah yang kuat, ditemukan di lapisan pleistosen Tengah
penemunya Eugene Dubois tahun 1890. Ketiga homo wajakensis dan Homo Soloensis dengan
ciri-ciri homo wajakensis ditemukan di Wajak Tulungagung sedangkan Homo Soloensis
ditemukan di daerah Ngandong lembah Bengawan Solo ditemukan di Plestosen atas, bentuk
fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang, hasil kebudayaannya sudah lebih maju,
volume otak 1300 cc, di atas mata terlihat adanya busur kening yang nyata. Keempat
homoflorensis ciri-cirinya bentuknya kecil atau habit Homo floresiensis ditemukan di Pulau
Flores Nusa Tenggara dan diperkirakan hidup 12000 tahun yang lalu manusia purba ini hanya
ber tinggi 1 meter bentuk dahinya sempit dan tak menonjol tulang rahang menonjol volume otak
380 cc serta tengkorak kepalanya yang kecil yang kelima homo sapiens ditemukan di Ngandong
Blora Sangiran pada tahun 1931 oleh Von koeningswald dan di daerah Sambungmacan Sragen
dan lembah Sungai Begawan Solo pada tahun 1934 oleh weidenreich berjalan dengan tegak
volume otak antara 1000 sampai dengan 1200 cc tinggi badan antara 130 sampai 190 SCM muka
tidak menonjol ke depan memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat

Terdapat empat teori persebaran nenek moyang. Pertama Teori Yunan disebutkan bahwa
manusia-manusia purba di Indonesia yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Yunan Cina bagian selatan kedua teori out of Taiwan oleh Harry truman Simanjuntak. Menurut
teori ini bangsa yang ada di nusantara berasal dari Taiwan bukan dari daratan Cina menurut
pendekatan linguistik bahwa seluruh bahasa yang digunakan suku-suku di nusantara memiliki
rumpun yang sama yaitu rumpun bahasa Austronesia di Taiwan atau Formosa ke-3 teori
nusantara oleh Muhammad Yamin menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni
wilayah nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan dari wilayah nusantara itu sendiri
keempat teori out of Africa oleh Max ingman dengan penelitian DNA menurutnya manusia
modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika.

Pola hidup masyarakat praaksara yang pertama masa berburu dan meramu tingkat awal
atau paleolitikum disebut juga sebagai masa mengumpulkan makanan atau food gathering dan
masih sangat bergantung pada alam hidup berpindah-pindah atau nomaden tempat hunian dekat
mata air. Kedua berburu dan meramu tingkat lanjut atau mesolitikum. Ketika masa bercocok
tanam atau neolitikum menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju
food producing kegiatan bercocok tanam dilakukan saat mereka sudah bertempat tinggal balapan
masih sementara masa Megalitikum atau zaman batu besar zaman logam.

Perkembangan teknologi antara batu dan tulang atau paleolitikum terbagi menjadi 3 yaitu
kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong dan alat dari batu kecil atau flakesge. Kedua
antara pantai dan gua atau mesolithikum terbagi menjadi dua yaitu kebudayaan ke Joken
modinger atau sampah dapur dan kebudayaan Abris Sous roches. Ketiga teknologi membuat api
sebuah revolusi atau neolitikum terbagi menjadi 4 yaitu kebudayaan kapak persegi, kebudayaan
kapak lonjong, kebudayaan batu besar, dan kebudayaan Dongson

Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada masa prasejarah pertama a cire perdue atau
dengan model dari lilin kedua bivalve. Pola atau corak hunian masa praaksara yaitu nomaden
semi nomaden dan menetap

BAB 3 Kebudayaan Hindu Budha

Pengaruh hindu-buddha pertama bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah melalui Pas
Kaiber menuju lembah Sungai indus. Bangsa Arya bertemu dengan bangsa Dravida dan
terjadilah percampuran budaya yang melahirkan agama Hindu. Kemudian bangsa Dravida
menyingkir ke India Selatan di dataran tinggi Dekan. Kedua ajaran agama Hindu terdapat Dewa
utama atau Trimurti dan sistem kasta. Ketiga kitab suci Weda yang terdiri dari reg Weda, sama
weda, yajur weda, dan atharwa weda, Proses masuknya agama Hindu terdapat empat teori yaitu
teori brahmana, teori Ksatria, teori waisya, dan teori arus balik. Pengaruh Hindu Budha di
Indonesia pada bidang politik menjadikan bangsa Indonesia memiliki pemimpin yang turun
temurun. Pada seni bangunan seperti candi. Pada seni ukir seperti relief pada dinding candi. Pada
seni pertunjukan contohnya gamelan. Pada seni sastra dan aksara terbagi menjadi tiga kelompok
yaitu pitutur, kitab hokum, dan wiracarita. Pada sistem kepercayaan mengubah dari bahan
dinamisme dan animisme menjadi keagamaan. Pada bidang arsitektur terdapat pada candi Arca.
Pada bidang sosial adanya sistem kasta.

Kerajaan Hindu Budha pertama kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur tepi sungai
Mahakam. Sumber sejarahnya ditemukannya tujuh yupa yang menggunakan bahasa Sansekerta
menggunakan huruf Pallawa. Terdapat tiga perkembangan kerajaan yaitu Kudungga,
Aswawarman, dan Mulawarman. Runtuhnya kerajaan Kutai karena sepeninggalan Mulawarman
tidak ada lagi raja-raja yang kuat. Kedua Kerajaan Kalingga terletak di Jawa Tengah bagian utara
daerah sekitar Kudus. Sumber sejarahnya berasal dari musafir Cina dan memiliki Ratu yang
bernama Ratu Sima. Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat dekat sungai Citarum Bogor.
Sumber sejarahnya sumber sejarahnya berasal dari Berita Cina, Prasasti Tugu, Prasasti
Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Lebak, Prasasti
Pasir Awi. Keempat Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah daerah perairan sungai Progo
Bogowonto Begawan Solo. Sumber sejarahnya Prasasti Canggal, Prasasti Sojomerto, Prasasti
Balitung, bangunan suci, bangunan candi, candi Hindu dan Budha. Kelima Kerajaan Sriwijaya
terletak di kota Palembang, di tepi sungai Musi, Sumatera Selatan. Sumber sejarahnya berita cina
dari i-tsing, prasasti kedukan bukit, prasasti talang tuo, prasasti telaga batu, prasasti kota kapur,
prasasti Karang berahi. Keenam Kerajaan Kediri, sumber sejarahnya prasasti padlegan, prasasti
talan, dan Kitab Bharatayudha. Terdapat tiga raja yang terkenal yaitu Raja Kameswara, Raja
Jayabaya, dan Raja Kertajaya. Ketujuh Kerajaan Singasari, sumber sejarahnya Kitab Pararaton
dan patung Ken dedes. Raja-raja yang berkuasa yaitu Ken Arok, Anusapati, Tohjaya,
Ronggowuni, dan Kartanegara. Ketujuh Kerajaan Majapahit, sumber sejarahnya Kitab
Negarakertagama, bangunan candi, peninggalan Kerajaan Majapahit. Raja-raja yang berkuasa
yaitu Raden Wijaya, Jayanegara, dan Tribuana Tunggadewi.

Anda mungkin juga menyukai