A. KONSEP SEJARAH
1) Dalam arti sempit, kronologi dapat diartikan sebagai urutan waktu kejadian.
Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga
peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya
atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis).
2) Diakronis dapat diartikan sebagai peristiwa yang dalam prosesnya melewati atau
melintasi perjalanan waktu karena subjek dalam sejarah berhubungan dengan
segala sesuatu dalam sudut pandang waktu.
3) Cara berpikir sinkronis adalah memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek
perkembangannya, dengan lebih memperluas ruang dalam suatu peristiwa.
4) Manusia adalah objek sejarah. Manusia dan sejarah memiliki hubungan yang erat.
Eksistensi manusia berkaitan dengan sejarah untuk menjelaskan manusia sebagai
makhluk hidup.
5) Konsep ruang (spasial) adalah tempat terjadinya berbagai peristiwa, baik itu
peristiwa alam, peristiwa sosial, maupun peristiwa sejarah yang dialami manusia.
6) Pemahaman waktu merupakan dimensi yang sangat penting dalam sejarah.
Sekalipun sejarah itu erat kaitannya dengan masa lalu, tetapi waktu yang sudah
berlalu tersebut terus berkesinambungan sehingga pemahaman waktu dalam
sejarah, terdapat waktu lampau, kini, dan yang akan datang.
Menurut Kuntowijoyo, terdapat empat hal yang terkandung dalam waktu, yaitu
perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
7) Sejarah merupakan proses perubahan. Dalam setiap proses perubahan senantiasa
terdapat proses yang berkelanjutan (kontinuitas) dan proses yang tidak
berkelanjutan (diskontinuitas). Artinya, dalam setiap proses perubahan selalu
terdapat unsur-unsur yang sama, berulang, dan unsur-unsur yang berbeda, tunggal,
serta unik.
8) Sejarah adalah mengkaji peristiwa masa lampau (konsep waktu) kehidupan
manusia dalam segala aspeknya (konsep manusia) yang terjadi pada ruang
geografis (konsep ruang).
1) Praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal aksara atau tulisan.
Dengan demikian, zaman praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal
tulisan.
2) Berikut adalah sumber informasi yang digunakan untuk penelitian zaman
praaksara.
a. Fosil
Fosil adalah sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba
yang telah membatu karena proses kimiawi dan tertanam di dalam lapisan
tanah selama ratusan bahkan ribuan tahun.
b. Artefak
Artefak adalah benda-benda hasil kecerdasan manusia praaksara seperti
perkakas, senjata, atau perhiasan yang dipakai oleh manusia praaksara
sebagai penunjang kehidupannya.
3) Berdasarkan geologi, pembagian zaman dibagi atas empat fase, yaitu zaman
Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.
4) Munculnya makhluk hidup baru terjadi ketika memasuki zaman Paleozoikum
dengan ditandai adanya makhluk bersel satu.
5) Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal usul bangsa Indonesia mulai
dari Teori Yunan, Teori Nusantara, Teori Out of Africa, dan Teori Out of Taiwan
(formosa). Di antara teori tersebut, teori Yunan adalah teori yang paling populer
dimasyarakat dengan meyakini asal usul bangsa Indonesia berasal dari Yunan,
Cina (Tiongkok).
6) Proses persebaran manusia menurut teori Yunan melalui proses migrasi dengan
tiga tahapan atau gelombang perpindahan (migrasi), yaitu orang Negrito
(Melanesia), bangsa Proto Melayu (Melayu Tua), dan bangsa Deutro Melayu
(Melayu Muda).
7) Bangsa Melanesia termasuk dalam rumpun bangsa Melanosoid atau ras Negroid
yang memiliki ciri-ciri fisik berkulit cenderung hitam, rambut berwarna hitam dan
keriting, badan tegap, bibir tebal, dan hidung lebar. Di Indonesia yang termasuk
bangsa Melanesia tersebar di wilayah Riau, yaitu suku Siak, dan suku bangsa
Papua Melanosoid yang tersebar di wilayah Pulau Papua, Kepulauan Kei, dan
Kepulauan Melanesia.
8) Proto Melayu termasuk dalam ras Mongoloid yang memiliki ciri-ciri fisik kulit
berwarna sawo matang, badan yang tinggi ramping, rambut lurus, dan bentuk
hidung dan mulut yang sedang. Suku bangsa di Indonesia yang termasuk Proto
Melayu adalah suku Dayak (Kalimantan), Sasak (Lombok), Nias (Sumatra Barat),
Kubu (Sumatra Selatan), Batak (Sumatra Utara), dan Toraja (Sulawesi Selatan).
9) Deutro Melayu termasuk pada ras Mongoloid yang memiliki ciri-ciri fisik yang
sama dengan Proto Melayu. Suku bangsa di Indonesia yang termasuk Deutro
Melayu adalah suku Aceh (Aceh), suku Minangkabau (Sumatra Barat), suku Jawa
(Jawa Tengah, Jawa Timur), suku Bali (Bali), suku Bugis (Sulawesi Selatan), suku
Makassar (Sulawesi Selatan).
1) Situs Sangiran ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO nomor 593
dengan nama The Sangiran Early Man pada tahun 1996.
2) Situs Sangiran ditemukan pertama kali tahun 1864 oleh ilmuwan bernama P.E.C.
Shemulling yang melaporkan mengenai penemuan fosil vertebrata di Kalioso,
Sangiran.
3) Situs Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari kala
Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia dan bahkan di
Asia.
4) Situs Sangiran adalah pusat perkembangan manusia dunia yang memberikan
petunjuk awal mengenai keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu.
5) Balung Buto merupakan tradisi lisan yang berkembang pada masyarakat setempat
yang berkaitan dengan asal-usul tulang belulang. Berdasarkan Balung Buto tulang-
belulang itu adalah hasil dari peperangan yang menyebabkan banyak raksasa yang
mati dan terkubur di Sangiran.
6) Situs Trinil berdasarkan penelitian merupakan salah satu situs yang menjelaskan
mengenai kehidupan zaman praaksara masa Pleistosen tengah atau sekitar kurang
lebih satu juta tahun yang lalu.
7) Penemuan penting di Situs Trinil adalah berkaitan dengan penemuan
fosil Pithecanthropus erectus.
8) Fosil Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil,
Ngawi Jawa Timur pada tahun 1891.
9) Penemuan Pithecanthropus erectus oleh Eugene Dubois menunjukkan antitesis
terhadap penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ilmuwan Charles Darwin
yang menyimpulkan bahwa manusia berasal dari evolusi kera. Pithecanthropus
erectus ditemukan sebagai fragmen rahang bawah dengan sebagian prageraham
yang masih tersisa yang diyakini bahwa fragmen rahang bawah tersebut adalah
milik rahang hominid bukan kera.
10) Terdapat sekitar lebih dari 100 individu fosil jenis Homo erectus yang ditemukan
di wilayah Sangiran. Berdasarkan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa
penemuan tersebut mewakili 65% dari seluruh fosil manusia purba yang
ditemukan di Indonesia dan 50% dari jumlah fosil sejenis yang ditemukan di
dunia.
11) Meganthropus paleojavanicus adalah manusia raksasa tertua yang ditemukan di
Pulau Jawa. Jauh lebih tua dibandingkan jenis Pithecanthropus erectus dan Homo
erectus.
12) Jenis manusia purba di Sangiran dan Trinil adalah jenis Meganthropus
paleojavanicus, Pithecanthropus erectus, Homo erectus, dan Homo soloensis.
13) Fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang memiliki arti ‘menggali’. Fosil adalah
sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau dapat berupa jejak
organisme yang terdapat pada batu-batuan.
14) Manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah Meganthropus
paleojavanicus, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus Mojokertensis
(Pithecanthropus robustus), Homo erectus, Homo sapiens, Homo soloensis, dan
Homo floresiensis.
15) Corak kehidupan masyarakat praakasara di Indonesia dibagi menjadi empat
tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan
masa perundagian.
1) Paleolitikum atau zaman batu tua adalah zaman dengan penggunaan alat-alat
budaya yang terbuat dari batu yang masih sederhana dan memiliki tekstur yang
masih kasar.
2) Penemuan alat batuan dari zaman Paleolitikum banyak ditemukan di wilayah Jawa
terutama wilayah Pacitan dan Ngandong sehingga disebut dengan kebudayan
Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
3) Kebudayaan Ngandong merupakan hasil kebudayaan manusia praaksara zaman
Paleolitikum yang menggunakan batu dan tulang sebagai alat penunjang
kebutuhan hidupnya.
4) Alat yang ditemukan di Ngandong berupa kapak genggam, alat serpih (flake), dan
alat-alat yang berasal dari tulang seperti alat penusuk atau belati.
5) Hasil kebudayaan Pacitan adalah kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak,
pahat genggam, dan alat serpih.
6) Ciri khusus yang terdapat pada zaman Mesolitikum, yaitu masyarakatnya sudah
mampu membuat gerabah dari proses pembakaran tanah liat,
adanya kjokenmodinger yang merupakan sampah-sampah dapur sisa makanan dari
kulit kerang dan adanya abris sous roche yang merupakan tempat tinggal manusia
purba berupa gua-gua.
7) Kapak persegi masuk ke Indonesia melalui jalur barat dari Yunan ke Semenanjung
Malaka dan tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku.
8) Kebudayaan kapak lonjong mulai masuk ke Indonesia melalui jalur timur dari
Asia daratan ke Cina, Jepang, Pulau Formosa, dan Filipina.
9) Zaman Neolitikum juga ditemukan alat-alat lainnya seperti perhiasan dan
tembikar. Daerah persebaran tembikar terdapat di wilayah Minangka, Sipaka,
Sulawesi, Tangerang, kendang Lembu Banyuwangi, Yogjakarta, dan Pacitan.
10) Daerah Melolo Sumba adalah daerah yang banyak ditemukan gerabah atau
tembikar yang berisi tulang-belulang manusia.
11) Tembikar memiliki fungsi sebagai alat penampung juga digunakan untuk
kepentingan upacara-upacara berupa perhiasan-perhiasan.
12) Kebudayaan Megalitikum adalah hasil kebudayaan berupa batu-batu dalam bentuk
yang besar, yang biasanya berfungsi sebagai alat penunjang sistem kepercayaan
manusia.
13) Hasil kebudayaan zaman Megalitikum berupa menhir, kubur peti batu, sarkofagus,
waruga, dan punden berundak.
14) Zaman logam merupakan masa mulai dikenalnya alat-alat yang berasal dari logam.
15) Jenis logam yang banyak digunakan oleh masyarakat pada zaman Perundagian di
Indonesia adalah jenis perunggu dan besi.
16) Zaman Perunggu di Indonesia meninggalkan kebudayaan berupa kapak corong,
nekara, perhiasan, bejana perunggu (ditemukan hanya dua buah di Sumatra dan
Madura), dan arca-arca perunggu.
17) Pada masa logam dikenal teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan
cara a circle perdue dan bivalve.
18) Teknik a circle perdue adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan
cara teknik cetak ulang.
19) Teknik bivalve adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara
teknik dua setangkup.
G. KERAJAAN HINDU-BUDDHA
I. KERAJAAN ISLAM
1) Agama Islam lahir pada abad ke-7 M sekitar 611 M melalui Nabi Muhammad
SAW di Mekkah, Arab Saudi. Sebagai pedoman pokok, agama Islam berpijak
pada Alquran dan Hadis.
2) Agama Islam termasuk agama yang cepat berkembang karena dalam ajarannya
mengatur mengenai hubungan antara Tuhan dan manusia serta tidak melakukan
paksaan dalam proses penyebarannya.
3) Kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Peureulak (Perlak) di Pulau Sumatra
dengan raja pertamanya Sultan Alaidin Saiyidin Maulana Abdul Azis Syah ( 846-
864 M).
4) Kerajaan Samudra Pasai dikenal dengan julukan Serambi Mekkah karena
kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudra Pasai menerapkan aturan-aturan
dan hukum-hukum Islam yang serupa dengan daerah Arab.
5) Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada saat dipimpin oleh Sultan
Iskandar Muda. Kerajaan Aceh menjadi kerajaan besar dan berkuasa karena
berhasil menguasai perdagangan Islam dan menjadi bandar transito yang
menghubungkan pedagang Islam di dunia Barat.
6) Beberapa kebijakan Sultan Iskandar Muda yang berpengaruh terhadap Kerajaan
Aceh di antaranya melakukan invasi terhadap Portugis di Malaka dan Kerajaan
Johor di Semenanjung Malaya, menolak permintaan kerja sama dengan Inggris
dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatra bagian barat, dan
menciptakan adat makuta alam yang merupakan adat yang berdasarkan hukum
Islam.
7) Kerajaan Demak merupakan kerajaan tertua bercorak Islam di Pulau Jawa yang
berdiri pada abad ke-15 M. Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah dengan raja
pertama adalah Raden Patah, anak dari Raja Majapahit dan Putri Campa.
8) Kerajaan-kerajaan Islam banyak mengalami kemunduran setelah datangnya
Belanda akibat dari politik devide et impera (politik adu domba) yang dilakukan
Belanda.
9) Kerajaan Mataram mengalami perpecahan akibat dari politik devide et
impera(politik adu domba) yang dilakukan oleh VOC. Perpecahan tersebut
menghasilkan Perjanjian Giyanti (1755) dan Perjanjian Salatiga (1757).
10) Kerajaan Banten mengalami kemunduran akibat dari campur tangan Belanda
(VOC) yang ingin menguasai wilayah Banten dengan melakukan devide et
impera.
11) Kerajaan Pontianak terletak di wilayah Kalimantan Barat, sepanjang jalur Sungai
Kapuas.
12) Kerajaan Banjar merupakan kelanjutan dari kerajaan Hindu bernama Kerajaan
Negara Daha yang terletak di wilayah Kalimantan Selatan (Banjarmasin
sekarang).
13) Kerajaan Makasar atau disebut juga dengan Kerajaan Gowa-Tallo terletak di
daerah Sulawesi Selatan.
14) Kerajaan Selaparang adalah kerajaan yang terletak di wilayah Nusa Tenggara
Barat tepatnya di daerah Lombok. Kerajaan Selaparang menjadi pusat kerajaan
Islam di Lombok pada masa pemerintahan Prabu Rangkesari.
15) Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang memiliki peranan
penting terhadap perlawanan bangsa asing di Kepulauan Maluku.
16) Kerajaan Ternate dan Tidore adalah penghasil rempah-rempah seperti Pala dan
Cengkih sehingga membuat Kerajaan Ternate dan Tidore menjadi pusat
perdagangan rempah-rempah.
5) Pada masa kerajaan Islam, seni rupa terutama seni ukir atau seni pahat patung, dan
seni lukis makhluk hidup kurang berkembang.
6) Akulturasi bidang seni rupa dapat terlihat pada seni kaligrafi atau seni khat.
7) Akulturasi pada seni aksara di Indonesia adalah dengan munculnya huruf Arab
Melayu yang merupakan penggabungan huruf arab dengan bahasa Melayu.