Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN SEJARAH WAJIB KELAS 10

A. KONSEP SEJARAH
1) Dalam arti sempit, kronologi dapat diartikan sebagai urutan waktu kejadian.
Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga
peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya
atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis).
2) Diakronis dapat diartikan sebagai peristiwa yang dalam prosesnya melewati atau
melintasi perjalanan waktu karena subjek dalam sejarah berhubungan dengan
segala sesuatu dalam sudut pandang waktu.
3) Cara berpikir sinkronis adalah memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek
perkembangannya, dengan lebih memperluas ruang dalam suatu peristiwa.
4) Manusia adalah objek sejarah. Manusia dan sejarah memiliki hubungan yang erat.
Eksistensi manusia berkaitan dengan sejarah untuk menjelaskan manusia sebagai
makhluk hidup.
5) Konsep ruang (spasial) adalah tempat terjadinya berbagai peristiwa, baik itu
peristiwa alam, peristiwa sosial, maupun peristiwa sejarah yang dialami manusia.
6) Pemahaman waktu merupakan dimensi yang sangat penting dalam sejarah.
Sekalipun sejarah itu erat kaitannya dengan masa lalu, tetapi waktu yang sudah
berlalu tersebut terus berkesinambungan sehingga pemahaman waktu dalam
sejarah, terdapat waktu lampau, kini, dan yang akan datang.
Menurut Kuntowijoyo, terdapat empat hal yang terkandung dalam waktu, yaitu
perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
7) Sejarah merupakan proses perubahan. Dalam setiap proses perubahan senantiasa
terdapat proses yang berkelanjutan (kontinuitas) dan proses yang tidak
berkelanjutan (diskontinuitas). Artinya, dalam setiap proses perubahan selalu
terdapat unsur-unsur yang sama, berulang, dan unsur-unsur yang berbeda, tunggal,
serta unik.
8) Sejarah adalah mengkaji peristiwa masa lampau (konsep waktu) kehidupan
manusia dalam segala aspeknya (konsep manusia) yang terjadi pada ruang
geografis (konsep ruang).

B. PERADABAN AWAL DI INDONESIA

1) Praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal aksara atau tulisan.
Dengan demikian, zaman praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal
tulisan.
2) Berikut adalah sumber informasi yang digunakan untuk penelitian zaman
praaksara.
a. Fosil
Fosil adalah sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba
yang telah membatu karena proses kimiawi dan tertanam di dalam lapisan
tanah selama ratusan bahkan ribuan tahun.
b. Artefak
Artefak adalah benda-benda hasil kecerdasan manusia praaksara seperti
perkakas, senjata, atau perhiasan yang dipakai oleh manusia praaksara
sebagai penunjang kehidupannya.
3) Berdasarkan geologi, pembagian zaman dibagi atas empat fase, yaitu zaman
Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.
4) Munculnya makhluk hidup baru terjadi ketika memasuki zaman Paleozoikum
dengan ditandai adanya makhluk bersel satu.
5) Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal usul bangsa Indonesia mulai
dari Teori Yunan, Teori Nusantara, Teori Out of Africa, dan Teori Out of Taiwan
(formosa). Di antara teori tersebut, teori Yunan adalah teori yang paling populer
dimasyarakat dengan meyakini asal usul bangsa Indonesia berasal dari Yunan,
Cina (Tiongkok).
6) Proses persebaran manusia menurut teori Yunan melalui proses migrasi dengan
tiga tahapan atau gelombang perpindahan (migrasi), yaitu orang Negrito
(Melanesia), bangsa Proto Melayu (Melayu Tua), dan bangsa Deutro Melayu
(Melayu Muda).
7) Bangsa Melanesia termasuk dalam rumpun bangsa Melanosoid atau ras Negroid
yang memiliki ciri-ciri fisik berkulit cenderung hitam, rambut berwarna hitam dan
keriting, badan tegap, bibir tebal, dan hidung lebar. Di Indonesia yang termasuk
bangsa Melanesia tersebar di wilayah Riau, yaitu suku Siak, dan suku bangsa
Papua Melanosoid yang tersebar di wilayah Pulau Papua, Kepulauan Kei, dan
Kepulauan Melanesia.
8) Proto Melayu termasuk dalam ras Mongoloid yang memiliki ciri-ciri fisik kulit
berwarna sawo matang, badan yang tinggi ramping, rambut lurus, dan bentuk
hidung dan mulut yang sedang. Suku bangsa di Indonesia yang termasuk Proto
Melayu adalah suku Dayak (Kalimantan), Sasak (Lombok), Nias (Sumatra Barat),
Kubu (Sumatra Selatan), Batak (Sumatra Utara), dan Toraja (Sulawesi Selatan).
9) Deutro Melayu termasuk pada ras Mongoloid yang memiliki ciri-ciri fisik yang
sama dengan Proto Melayu. Suku bangsa di Indonesia yang termasuk Deutro
Melayu adalah suku Aceh (Aceh), suku Minangkabau (Sumatra Barat), suku Jawa
(Jawa Tengah, Jawa Timur), suku Bali (Bali), suku Bugis (Sulawesi Selatan), suku
Makassar (Sulawesi Selatan).

C. TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA


PRAAKSARA

1) Sebelum mengenal tulisan, masyarakat Indonesia meninggalkan jejak sejarah


untuk mewariskan masa lalunya dengan cara folklor, mitologi, legenda, dongeng,
lagu daerah, dan upacara adat.
2) Folklor dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu folklor lisan, folklor setengah
lisan, dan folklor bukan lisan.
3) Mitos merupakan cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu
yang berisi tentang penafsiran mengenai asal-usul alam semesta, manusia dan
bangsa serta mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
4) Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap sebagai suatu kejadian yang benar-
benar terjadi pada masa lampau.
5) Dongeng dapat dikatakan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi, contohnya
cerita tentang binatang.
6) Lagu daerah adalah lagu yang menggunakan bahasa daerah sebagai syairnya, yang
berkembang di daerah tertentu.
7) Upacara adat merupakan rangkaian aktivitas manusia yang terikat pada aturan-
aturan tertentu, baik aturan adat-istiadat, agama, maupun kepercayaan.
8) Sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia pada masa praaksara
adalah kepercayaan kepada roh nenek moyang, animisme, dinamisme, dan
totemisme.
9) Animisme adalah sistem kepercayaan yang dianut manusia praaksara dengan cara
memuja arwah dari nenek moyang.
10) Dinamisme adalah sistem kepercayaan yang menganggap bahwa benda-benda
tertentu memiliki kekuataan gaib, seperti gunung, gua, dan batu besar.
11) Totemisme adalah sistem kepercayaan yang menganggap bahwa bintang juga
memiliki roh.
12) Berburu dan mengumpulkan makanan adalah cara bertahan hidup manusia
praaksara. Binatang yang dapat diburu adalah babi, rusa, burung, atau dengan cara
menangkap ikan di sungai, danau, dan pantai. Selain berburu, manusia praaksara
juga mengumpulkan umbi-umbian atau tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan.
13) Kehidupan manusia praaksara mengenal sistem bercocok tanam diawali dengan
cara berhuma, yaitu teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan
untuk kemudian ditanami tumbuh-tumbuhan yang menjadi konsumsi manusia.
14) Manusia praaksara pada masa berburu dan meramu sudah mengenal sistem
pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki. Laki-laki memiliki tugas untuk
melakukan perburuan binatang-binatang, sedangkan perempuan melakukan
pekerjaan yang lebih ringan dan tidak berbahaya dengan cara mengumpulkan
makanan.
15) Pada masa bercocoktanam, masyarakatnya sudah mengenal sistem organisasi
dengan adanya pemimpin di antara kelompok-kelompok yang biasa disebut kepala
suku.
16) Teknologi yang digunakan masyarakat praaksara pada zaman batu adalah benda-
benda yang terbuat dari batu, seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat
serpih/flakesi, dan menhir.
17) Teknologi yang digunakan masyarakat praaksara pada zaman logam adalah benda-
benda yang terbuat dari logam, seperti kapak corong dan nekara.

D. MANUSIA PURBA DI INDONESIA

1) Situs Sangiran ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO nomor 593
dengan nama The Sangiran Early Man pada tahun 1996.
2) Situs Sangiran ditemukan pertama kali tahun 1864 oleh ilmuwan bernama P.E.C.
Shemulling yang melaporkan mengenai penemuan fosil vertebrata di Kalioso,
Sangiran.
3) Situs Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari kala
Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia dan bahkan di
Asia.
4) Situs Sangiran adalah pusat perkembangan manusia dunia yang memberikan
petunjuk awal mengenai keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu.
5) Balung Buto merupakan tradisi lisan yang berkembang pada masyarakat setempat
yang berkaitan dengan asal-usul tulang belulang. Berdasarkan Balung Buto tulang-
belulang itu adalah hasil dari peperangan yang menyebabkan banyak raksasa yang
mati dan terkubur di Sangiran.
6) Situs Trinil berdasarkan penelitian merupakan salah satu situs yang menjelaskan
mengenai kehidupan zaman praaksara masa Pleistosen tengah atau sekitar kurang
lebih satu juta tahun yang lalu.
7) Penemuan penting di Situs Trinil adalah berkaitan dengan penemuan
fosil Pithecanthropus erectus.
8) Fosil Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil,
Ngawi Jawa Timur pada tahun 1891.
9) Penemuan Pithecanthropus erectus oleh Eugene Dubois menunjukkan antitesis
terhadap penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ilmuwan Charles Darwin
yang menyimpulkan bahwa manusia berasal dari evolusi kera. Pithecanthropus
erectus ditemukan sebagai fragmen rahang bawah dengan sebagian prageraham
yang masih tersisa yang diyakini bahwa fragmen rahang bawah tersebut adalah
milik rahang hominid bukan kera.
10) Terdapat sekitar lebih dari 100 individu fosil jenis Homo erectus yang ditemukan
di wilayah Sangiran. Berdasarkan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa
penemuan tersebut mewakili 65% dari seluruh fosil manusia purba yang
ditemukan di Indonesia dan 50% dari jumlah fosil sejenis yang ditemukan di
dunia.
11) Meganthropus paleojavanicus adalah manusia raksasa tertua yang ditemukan di
Pulau Jawa. Jauh lebih tua dibandingkan jenis Pithecanthropus erectus dan Homo
erectus.
12) Jenis manusia purba di Sangiran dan Trinil adalah jenis Meganthropus
paleojavanicus, Pithecanthropus erectus, Homo erectus, dan Homo soloensis.
13) Fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang memiliki arti ‘menggali’. Fosil adalah
sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau dapat berupa jejak
organisme yang terdapat pada batu-batuan.
14) Manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah Meganthropus
paleojavanicus, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus Mojokertensis
(Pithecanthropus robustus), Homo erectus, Homo sapiens, Homo soloensis, dan
Homo floresiensis.
15) Corak kehidupan masyarakat praakasara di Indonesia dibagi menjadi empat
tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan
masa perundagian.

E. HASIL KEBUDAYAAN MASA PRAAKSARA

1) Paleolitikum atau zaman batu tua adalah zaman dengan penggunaan alat-alat
budaya yang terbuat dari batu yang masih sederhana dan memiliki tekstur yang
masih kasar.
2) Penemuan alat batuan dari zaman Paleolitikum banyak ditemukan di wilayah Jawa
terutama wilayah Pacitan dan Ngandong sehingga disebut dengan kebudayan
Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
3) Kebudayaan Ngandong merupakan hasil kebudayaan manusia praaksara zaman
Paleolitikum yang menggunakan batu dan tulang sebagai alat penunjang
kebutuhan hidupnya.
4) Alat yang ditemukan di Ngandong berupa kapak genggam, alat serpih (flake), dan
alat-alat yang berasal dari tulang seperti alat penusuk atau belati.
5) Hasil kebudayaan Pacitan adalah kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak,
pahat genggam, dan alat serpih.
6) Ciri khusus yang terdapat pada zaman Mesolitikum, yaitu masyarakatnya sudah
mampu membuat gerabah dari proses pembakaran tanah liat,
adanya kjokenmodinger yang merupakan sampah-sampah dapur sisa makanan dari
kulit kerang dan adanya abris sous roche yang merupakan tempat tinggal manusia
purba berupa gua-gua.
7) Kapak persegi masuk ke Indonesia melalui jalur barat dari Yunan ke Semenanjung
Malaka dan tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku.
8) Kebudayaan kapak lonjong mulai masuk ke Indonesia melalui jalur timur dari
Asia daratan ke Cina, Jepang, Pulau Formosa, dan Filipina.
9) Zaman Neolitikum juga ditemukan alat-alat lainnya seperti perhiasan dan
tembikar. Daerah persebaran tembikar terdapat di wilayah Minangka, Sipaka,
Sulawesi, Tangerang, kendang Lembu Banyuwangi, Yogjakarta, dan Pacitan.
10) Daerah Melolo Sumba adalah daerah yang banyak ditemukan gerabah atau
tembikar yang berisi tulang-belulang manusia.
11) Tembikar memiliki fungsi sebagai alat penampung juga digunakan untuk
kepentingan upacara-upacara berupa perhiasan-perhiasan.
12) Kebudayaan Megalitikum adalah hasil kebudayaan berupa batu-batu dalam bentuk
yang besar, yang biasanya berfungsi sebagai alat penunjang sistem kepercayaan
manusia.
13) Hasil kebudayaan zaman Megalitikum berupa menhir, kubur peti batu, sarkofagus,
waruga, dan punden berundak.
14) Zaman logam merupakan masa mulai dikenalnya alat-alat yang berasal dari logam.
15) Jenis logam yang banyak digunakan oleh masyarakat pada zaman Perundagian di
Indonesia adalah jenis perunggu dan besi.
16) Zaman Perunggu di Indonesia meninggalkan kebudayaan berupa kapak corong,
nekara, perhiasan, bejana perunggu (ditemukan hanya dua buah di Sumatra dan
Madura), dan arca-arca perunggu.
17) Pada masa logam dikenal teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan
cara a circle perdue dan bivalve.
18) Teknik a circle perdue adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan
cara teknik cetak ulang.
19) Teknik bivalve adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara
teknik dua setangkup.

F. MASUKNYA PENGARUH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

1) Hindu adalah pencampuran kebudayaan Arya dan Dravida yang menyembah


banyak dewa.
2) Buddha adalah agama yang muncul ketika Sidharta Gautama melakukan tapa di
pohon bodhi yang kemudian mendapatkan wahyu.
3) Ajaran agama Hindu mengenal Trimurti, yaitu tiga dewa utama. Dewa-dewa
tersebut adalah Dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa
pemelihara), dan Dewa Syiwa (dewa perusak). Semua dewa dalam agama Hindu
melambangkan kekuatan alam.
4) Agama Hindu memiliki kitab suci yang dinamakan kitab Weda yang terdiri atas
empat buah kitab, yaitu Rigweda, Samaweda, Yajurweda, dan Atharwaweda.
5) Agama Buddha memiliki kitab yang disebut kitab Tripitaka.
6) Kitab Tripitaka terdiri dari Suttapitaka, Winayapitaka, dan Abdhidarmapitaka.
7) Sistem kasta terbagi atas kasta brahmana (golongan pendeta), kasta kesatria
(golongan keturunan raja atau kaum bangsawan), kasta waisya (golongan
keturunan kaum tani, pedagang, dan tukang), dan kaum sudra (golongan keturunan
Dravida, orang asing, dan pekerja kasar).
8) Agama Buddha mengalami perpecahan menjadi dua, yaitu ajaran Hinayana dan
Mahayana.
9) Tempat suci agama Buddha adalah Taman Lumbini, Kapilawastu, Bodhgaya,
Benares, dan Kusinagara.
10) Proses masuknya agama Hindu-Buddha melalui dua jalur, yaitu darat dan laut.
11) Jalur laut melalui rute dari India ke Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya,
Indonesia, Kamboja, Vietnam, Tiongkok, Korea, dan Jepang. Ketika musim angin
musim barat, para pedagang langsung berlayar ke Indonesia.
12) Jalur darat melalui rute jalur sutra dari India ke Tibet selanjutnya ke utara hingga
sampai di Tiongkok, Korea, dan Jepang. Selain jalur tersebut, ada juga yang
melalui India Utara ke Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya dan
berlayar ke Indonesia.
13) Bentuk akulturasi Indonesia dan Hindu-Buddha di Indonesia dapat dilihat dari
bangunan candi, sistem kalender Saka, relief-relief candi, dan karya sastra berupa
kitab-kitab. Serta penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
14) Sistem pemerintahan di Indonesia berbentuk kerajaan akibat dari pengaruh
kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.

G. KERAJAAN HINDU-BUDDHA

1) Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Raja pertamanya


bernama Kudungga. Raja Mulawarman adalah raja yang membawa puncak
kejayaan Kerajaan Kutai. Hal ini berdasarkan Prasasti Yupa yang menggambarkan
kondisi perekonomian yang maju melalui kisah pemberian 20.000 sapi untuk
brahmana oleh Raja Mulawarman.
2) Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa yang
terletak di sepanjang Sungai Citarum, Jawa Barat. Raja Purnawarman adalah raja
yang membawa puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara berdasarkan Prasasti
Tugu yang menceritakan kondisi perekonomian yang maju dengan mendirikan
sistem irigasi dari Sungai Gomati untuk peningkatan pertanian.
3) Raja pertama Kerajaan Holing adalah Raja Putri bernama Ratu Sima yang
memerintah sekitar 674 M. Ratu Sima dikenal sebagai kepala negara yang
menjalankan pemerintahannya dengan sangat keras, tetapi dikenal adil dan
bijaksana. Hukum yang diterapkan sangat tegas tanpa memandang kelas sosial.
Setiap yang melanggar selalu mendapatkan sanksi yang tegas sehingga rakyatnya
tunduk dan taat terhadap segala titah Ratu Sima.
4) Kegiatan ekonomi masyarakat Kerajaan Holing dikenal sebagai penghasil kulit
penyu, emas, perak, cula badak, dan gading.
5) Letak Kerajaan Sriwijaya diperkirakan di wilayah sekitar Muara Sungai Musi,
Sumatra Selatan. Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim karena
sistem ekonomi sangat tergantung pada bidang kelautan atau perairan.
6) Keberadaan mengenai Kerajaan Sriwijaya dapat dilihat dari beberapa penemuan
prasasti yang dibuat oleh Raja-raja Sriwijaya pada saat itu. Prasasti tersebut
diantaranya adalah prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, Talang Tuo, Kota Kapur,
Karang Berahi, Ligor, dan prasasti Nalanda.
7) Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Mataram Kuno yang
berpusat di Jawa Tengah dan Kerajaan Medang Kamulan yang terletak di Jawa
Timur.
8) Kerajaan Mataram pernah dipimpin oleh Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Dinasti
Syailendra (Buddha). Dinasti Sanjaya adalah dinasti pertama yang memimpin
Kerajaan Mataram Kuno dengan raja pertamanya adalah Raja Sanjaya. Raja
Sanjaya dianggap sebagai Wamsakarta karena merupakan pendiri Dinasti Sanjaya
yang memerintah hingga 732 M.
9) Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan yang terbentuk sebagai
kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang sebelumnya berpusat di Jawa
Tengah. Kerajaan Medang Kamulan terletak di wilayah JawaTimur. Kerajaan
Medang Kamulan disebut juga sebagai Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur.
10) Keruntuhan Kerajaan Medang Kamulan terjadi akibat langkah Raja Airlangga
yang membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Jenggala dan Panjalu pada 1041 M.
11) Kerajaan Kediri berdiri sekitar abad XI dan berkuasa pada 1042–1222 M.
Kerajaan Kediri atau disebut juga dengan Kerajaan Panjalu terletak di wilayah
Jawa Timur yang berpusat di Kota Daha, sekitar Kota Kediri.
12) Kerajaan Kediri berakhir setelah terjadinya pertempuran yang dinamakan
peristiwa Ganter pada masa Raja Kertajaya. Peristiwa Ganter dilatarbelakangi oleh
perselisihan Kertajaya dengan kaum Brahmana yang kemudian meminta bantuan
dan perlindungan kepada Ken Arok sebagai Akuwu Tumapel.
13) Kerajaan Singasari adalah kerajaan yang didirikan pada 1222 M oleh Ken Arok
yang sebelumnya merupakan pemimpin dari Tumapel. Ken Arok menjadi Raja
Singasari setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri dalam
pertempuran Ganter.
14) Kerajaan Singasari adalah kerajaan yang dipenuhi aksi saling balas dendam
diantara keturunan-keturunannya.
15) Kitab Negara kertagama berisikan silsilah raja-raja Singasari dan Majapahit yang
ditulis oleh Mpu Prapanca.
16) Ken Arok merupakan keturunan dari Dinasti Girindrawangsa atau yang disebut
juga dengan Dinasti keturunan Siwa. Ken Arok berkuasa sebagai Raja Kerajaan
Singasari sejak 1222–1227 M.
17) Ekspedisi Pamalayu merupakan usaha Kertanegara untuk menaklukan wilayah
Melayu dengan mengirimkan pasukannya kewilayahMelayu. Ekspedisi Pamalayu
ini juga bertujuan untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam
menghadap iekspansi bangsa Mongol. Daerah-daerah lain yang menjadi sasaran
penaklukannya adalah Bali, Pahang (Malaysia), Sunda, Bakulapura (Kalimantan),
dan Gurun (Selatan Bali).
18) Raden Wijaya merupakan pendiri dari Kerajaan Majapahit yang bergelar Sri
Kertarajasa Jayawardhana.
19) Gajah Mada mengucapkan sebuah sumpah yang disebut dengan Sumpah Palapa
atau yang disebut dengan Tan Amukti Palapa. Isi dari sumpah tersebut
menyatakan bahwa Gajah Mada tidak akan hidup bersenang-senang selama
Nusantara belum dapat disatukan dibawah Kerajaan Majapahit.
20) Hayam Wuruk merupakan raja yang membawa puncak kejayaan Kerajaan
Majapahit seperti yang dijelaskan dalam kitab Negara kertagama karena memiliki
wilayah yang sangat luas.
21) Kerajaan Bali merupakan kerajaan yang didirikan oleh Wangsa Warmadewa, yaitu
Sri Kesari Warmadewa, yang terletak di Pulau Bali.

H. JARINGAN NUSANTARA MELALUI PERDAGANGAN

1) Selama periode Hindu-Buddha, kekuatan besar Nusantara yang memiliki kekuatan


integrasi secara politik dihubungkan dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya,
Singasari, dan Majapahit.
2) Hubungan pusat dan daerah hanya dapat berlangsung dalam bentuk hubungan hak
dan kewajiban yang saling menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh pusat
kekuasaan antara lain pengakuan simbolik seperti kesetiaan dan pembayaran upeti
berupa barang-barang yang digunakan untuk kepentingan kerajaan serta barang-
barang yang dapat diperdagangkan dalam jaringan perdagangan internasional.
Sebaliknya, kerjaaan-kerajaan kecil memperoleh perlindungan dan rasa aman
sekaligus kebanggan atas hubungan tersbut.
3) Selat Malaka adalah jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi
pedagang yang melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan
Teluk Persia.
4) Melalui Selat Malaka, Indonesia menjadi negara yang berperan penting dalam
perdagangan dunia pada saat itu dengan komoditas utama rempah-rempah yang
terdapat di daerah seperti Sumatra dengan ladanya, wilayah Indonesia timur
dengan cengkeh dan pala, dan Nusa Tenggara dengan jenis kayu-kayuannya.
5) Pada masa kejayaan Sriwijaya pada abad ke-8 M dan ke-9 M, kontak hubungan
perdagangan antarpulau di wilayah Nusantara juga berkembang pesat. Jalur-jalur
perdagangan strategis, seperti Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Karimata
dikuasainya. Dengan armada laut yang kuat, Sriwijaya mampu mengamankan jalur
perdagangan antarpulau di wilayah Nusantara.
6) Kepercayaan lokal masyarakat Indonesia yang berpadu dengan Hindu-Buddha
melahirkan akulturasi berupa agama Hindu-Buddha bercorak khas Indonesia. Hal
tersebut dapat dilihat dari seni bangunan terutama seni bangunan candi yang
sangat dipengaruhi oleh seni bangunan lokal berupa punden berundak dari zaman
Megalitikum.
7) Kerajaan Sriwijaya berhubungan dengan jalan raya perdagangan internasional dari
Tiongkok ke Eropa melalui Selat Malaka. Kerajaan Sriwijaya menerapkan
kebijakan politik kemaritiman dengan mewajibkan setiap kapal dagang yang
melalui Selat Malaka untuk singgah ke Pelabuhan Sriwijaya.
8) Datangnya pedagang-pedagang Islam di Nusantara mendorong berkembangnya
tempat-tempat perdagangan yang terbentuk di daerah pantai. Tempat-tempat
perdagangan tersebut kemudian menjadi pelabuhan dan kota-kota pantai yang
berkembang menjadi pusat perdagangan dan bandar. Tidak sedikit kota-kota
pantai tersebut kemudian berkembang menjadi kerajaan.

I. KERAJAAN ISLAM

1) Agama Islam lahir pada abad ke-7 M sekitar 611 M melalui Nabi Muhammad
SAW di Mekkah, Arab Saudi. Sebagai pedoman pokok, agama Islam berpijak
pada Alquran dan Hadis.
2) Agama Islam termasuk agama yang cepat berkembang karena dalam ajarannya
mengatur mengenai hubungan antara Tuhan dan manusia serta tidak melakukan
paksaan dalam proses penyebarannya.
3) Kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Peureulak (Perlak) di Pulau Sumatra
dengan raja pertamanya Sultan Alaidin Saiyidin Maulana Abdul Azis Syah ( 846-
864 M).
4) Kerajaan Samudra Pasai dikenal dengan julukan Serambi Mekkah karena
kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudra Pasai menerapkan aturan-aturan
dan hukum-hukum Islam yang serupa dengan daerah Arab.
5) Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada saat dipimpin oleh Sultan
Iskandar Muda. Kerajaan Aceh menjadi kerajaan besar dan berkuasa karena
berhasil menguasai perdagangan Islam dan menjadi bandar transito yang
menghubungkan pedagang Islam di dunia Barat.
6) Beberapa kebijakan Sultan Iskandar Muda yang berpengaruh terhadap Kerajaan
Aceh di antaranya melakukan invasi terhadap Portugis di Malaka dan Kerajaan
Johor di Semenanjung Malaya, menolak permintaan kerja sama dengan Inggris
dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatra bagian barat, dan
menciptakan adat makuta alam yang merupakan adat yang berdasarkan hukum
Islam.
7) Kerajaan Demak merupakan kerajaan tertua bercorak Islam di Pulau Jawa yang
berdiri pada abad ke-15 M. Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah dengan raja
pertama adalah Raden Patah, anak dari Raja Majapahit dan Putri Campa.
8) Kerajaan-kerajaan Islam banyak mengalami kemunduran setelah datangnya
Belanda akibat dari politik devide et impera (politik adu domba) yang dilakukan
Belanda.
9) Kerajaan Mataram mengalami perpecahan akibat dari politik devide et
impera(politik adu domba) yang dilakukan oleh VOC. Perpecahan tersebut
menghasilkan Perjanjian Giyanti (1755) dan Perjanjian Salatiga (1757).
10) Kerajaan Banten mengalami kemunduran akibat dari campur tangan Belanda
(VOC) yang ingin menguasai wilayah Banten dengan melakukan devide et
impera.
11) Kerajaan Pontianak terletak di wilayah Kalimantan Barat, sepanjang jalur Sungai
Kapuas.
12) Kerajaan Banjar merupakan kelanjutan dari kerajaan Hindu bernama Kerajaan
Negara Daha yang terletak di wilayah Kalimantan Selatan (Banjarmasin
sekarang).
13) Kerajaan Makasar atau disebut juga dengan Kerajaan Gowa-Tallo terletak di
daerah Sulawesi Selatan.
14) Kerajaan Selaparang adalah kerajaan yang terletak di wilayah Nusa Tenggara
Barat tepatnya di daerah Lombok. Kerajaan Selaparang menjadi pusat kerajaan
Islam di Lombok pada masa pemerintahan Prabu Rangkesari.
15) Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang memiliki peranan
penting terhadap perlawanan bangsa asing di Kepulauan Maluku.
16) Kerajaan Ternate dan Tidore adalah penghasil rempah-rempah seperti Pala dan
Cengkih sehingga membuat Kerajaan Ternate dan Tidore menjadi pusat
perdagangan rempah-rempah.

J. HASIL BUDAYA DAN AKULTURASI BUDAYA ISLAM DI NUSANTARA

1) Di Indonesia terjadi akulturasi antarkebudayaan Hindu-Buddha, lokal, dan


kebudayaan Islam.
2) Bentuk akulturasi dapat terlihat dari seni bangunan dan seni rupa.
3) Akulturasi dalam seni bangunan dapat dilihat dari bangunan masjid, makam,
nisan, dan keraton.
4) Ciri-ciri masjid-masjid kuno di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Bagian atap masjid berbentuk tumpang (atap yang bersusun). Tiap tumpang
berjumlah ganjil dari mulai satu, tiga, dan lima. Semakin ke atas, semakin kecil.
Tingkat yang paling atas berbentuk limas.
b. Letak masjid biasanya berada di dekat istana atau keraton.
c. Terdapat alun-alun di sekitar masjid.
d. Terdapat menara pada sisi kiri dan kanan masjid yang berfungsi sebagai tempat
menyerukan azan.
e. Terdapat bedug atau kentongan yang berfungsi sebagai penanda datangnya
waktu shalat.
f. Pintu gerbang masjid dilengkapi gapura seperti pada candi atau keraton.

5) Pada masa kerajaan Islam, seni rupa terutama seni ukir atau seni pahat patung, dan
seni lukis makhluk hidup kurang berkembang.

6) Akulturasi bidang seni rupa dapat terlihat pada seni kaligrafi atau seni khat.

7) Akulturasi pada seni aksara di Indonesia adalah dengan munculnya huruf Arab
Melayu yang merupakan penggabungan huruf arab dengan bahasa Melayu.

8) Jenis-jenis sastra yang berkembang pada masyarakat terutama di daerah Selat


Malaka dan Jawa, yaitu hikayat, suluk, syair, primbon, riwayat, dan nasihat.

Anda mungkin juga menyukai