Anda di halaman 1dari 10

Navigasi

 Melompat ke Konten

Mengenal Sejarah Manusia Purba, Benarkah Manusia Berasal dari Kera

 Beranda
 Blog
 Sekolah Dan Kampus 

 Belajar 

 Tes Minat Bakat 

 Beasiswa 

 FAQ
 Follow Us
 Login

Mengenal Sejarah Manusia Purba,


Benarkah Manusia Berasal dari Kera
Kehidupan manusia purba sebagai nenek moyang manusia
saat ini dapat dilihat dari fosil berbagai jenis manusia purba
yang pernah ditemukan. Lantas apakah manusia berasal
dari kera seperti teori evolusi yang dikemukakan Charles
Darwin?

Ruli Nur Sokhikah

Tanggal diterbitkan11 Bulan Lalu


Ilustrasi Evolusi Manusia. Photo by Eugene Zhyvchik on Unsplash
Hai Sobat Pintar, belajar sejarah tak lengkap rasanya jika tidak menyinggung
mengenai sejarah manusia purba yang ditemukan di Indonesia ataupun di dunia.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan manusia purba? Manusia purba kerap disebut
dengan “Pre-historic” atau manusia pra sejarah. Namun kemudian penggunaan
sebutan pra sejarah digantikan dengan pra aksara (belum mengenal tulisan). Sesuai
dengan namanya, manusia pra aksara merupakan jenis manusia yang hidup di zaman
sebelum mengenal tulisan.

Lalu benarkah manusia berasal dari kera? Pertanyaan tersebut sering muncul saat
belajar sejarah manusia purba yang mengacu pada teori evolusi Darwin. Padahal
sebenarnya, teori evolusi tidak menjelaskan secara langsung mengenai hubungan
manusia dengan kera. Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup di
dunia bahkan manusia berasal dari nenek moyang yang sama. Kemudian seiring
berjalannya waktu percabangan spesies terjadi karena beberapa faktor seperti kondisi
geografis. Dalam prosesnya, manusia kemudian berevolusi dan memiliki ciri khas
masing-masing sesuai keadaan geografis yang mereka tinggali.

Persebaran Manusia Purba

Photo by Brett Zeck on Unsplash

Sejarah tentang manusia purba dimulai dari dugaan bahwa manusia purba telah
melakukan pergerakan dari Afrika Tengah ke Afrika Selatan sejak 60.000-50.000
tahun SM. Di tahun 50.000 hingga 45.000 SM manusia purba mulai menyebar luas ke
Arab, India, dan Indonesia. Dari sini, mereka kemudian mencapai Australia,  Jepang,
Cina, Alaska, hingga Amerika Utara.

Perkembangan kehidupan manusia purba terhalang oleh mencairnya suhu di bumi


atau sering disebut sebagai Zaman Es yang berlangsung sekitar tahun 45.000-40.000
tahun SM. Persebaran manusia purba kemudian berlanjut sampai ke Kazakhstan dan
Mongolia pada 35.000-30.000 SM. Sejak saat itu, manusia purba dari Kazakhstan
(Kaukasoid) menyebar ke Eropa. Penyebaran terus terjadi hingga pada 20.000-10.000
SM manusia purba menduduki wilayah Afrika Selatan. Pergerakan manusia purba
terus terjadi hingga menguasai seluruh daratan bumi pada tahun 10.000 SM.

Jenis Manusia Purba di Dunia


Persebaran manusia purba yang telah terjadi dibuktikan dengan ditemukannya fosil-
fosil manusia purba dari berbagai jenis di dunia. Beberapa diantaranya adalah :
1. Ardipithecus Ramidus

Pertama kali ditemukan di Ethiopia, Afrika Timur oleh Yohannes Haile Selassie di
tahun 1994, manusia purba Ardipithecus Ramidus diperkirakan hidup sekitar 4.4 juta
tahun yang lalu dan sering dipanggil “Ardi”. Fosil bagian tubuhnya yang tersisa
berupa tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki yang berjumlah 35 bagian.

Fosil Ardipithecus Ramidus ditemukan di sekitar fosil hewan yang mengindikasikan


bahwa mereka hidup di hutan. Diketahui bahwa jenis manusia purba ini memiliki
berat sekitar 50 kilogram (kg), tinggi sekitar 120 centimeter (cm), pemakan buah-
buahan, daun, serta mamalia kecil. Otot kakinya besar dan volume otak sama dengan
milik simpanse.

2. Australopithecus Africanus

Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup sekitar 3,3 hingga 2,1 juta tahun yang lalu.
Berawal dari ditemukannya fosil pada tahun 1924 oleh anak-anak di daerah Taung,
dekat Vryburg, Afrika Selatan yang kemudian diteliti oleh Prof. Raymond Dart dan
diberi nama Australopithecus Africanus. Manusia purba jenis ini memiliki kombinasi
fisik manusia dan fisik kera. Lengannya panjang dan lekukan wajahnya kuat. Selain
itu, bagian tulang panggul, tulang paha, bahu, tangan, dan tulang kakinya

3. Sinanthropus Pekinensis

Diperkirakan hidup sekitar 780.000 hingga 230.000 tahun yang lalu, Sinanthropus


Pekinensis pertama kali ditemukan di Zhoukoudian (Zhou Kou Tien), dekat Beijing,
Tiongkok. Fosil Sinanthropus Pekinensis dinamai sebagai manusia Peking Man dan
dikelompokkan sebagai manusia purba berdasarkan giginya oleh arkeolog, Davidson
Black tahun 1927. Volume otaknya diperkirakan sekitar 1.000 centimeter kubik (cm3)
hingga 300 cm3, sama seperti volume otak manusia saat ini. Ciri-ciri ini membuat
mereka mirip dengan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Indonesia. Hal yang
membedakan adalah kapasitas tengkorak Sinanthropus Pekinensis lebih besar dengan
gigi taring yang tidak tumpang tindih.

4. Homo Rhodesiensis

Penambang bernama Tom Zwiglaar di tahun 1921 tidak sengaja menemukan


fosil Homo Rhodesiensis saat sedang mencari bijih besi di gua-gua di Rhodesia Utara
(sekarang Zambia), Afrika Timur. Homo Rhodesiensis hidup sekitar 400.000 hingga
125.000 tahun yang lalu. Ciri fisiknya antara lain memiliki bagian punggung alis yang
besar dan lebar, hidung besar, kening menonjol, dan tonjolan di bagian belakang
tengkorak. Selain itu, mereka juga sudah berjalan tegak, sehingga disebut
sebagai African Neanderthal.

5. Homo Cro-Magnon

Homo Cro-Magnon diperkirakan sebagai manusia modern (Homo Sapiens) tertua dari


Eropa. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup sekitar 40.000 hingga 10.000 tahun
yang lalu. Fosilnya telah ditemukan di tahun 1868. Para arkeolog memperkirakan
mereka sebagai nenek moyang ras Kaukasoid di Eropa. Homo Cro-
magnon diperkirakan telah mampu berkomunikasi dan memiliki lebih banyak
kosakata dibanding Homo Neanderthal.

Jenis Manusia Purba di Indonesia

Photo by Meg Jerrad on Unsplash

Adanya jenis manusia purba di Indonesia tidak lepas dari peran persebaran manusia
purba yang datang ke kepulauan Indonesia. Dari situlah kemudian muncul beberapa
jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

1. Meganthropus Paleojavanicus

Dilihat dari namanya, sudah dapat ditebak bahwa manusia purba jenis ini ditemukan
di wilayah Jawa tepatnya di Sangiran, Jawa Tengah oleh von Koenigswald pada tahun
1936-1941. Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia besar tertua dari Jawa.

2. Pithecanthropus

Pithecanthropus memiliki arti manusia kera, dengan Jenis manusia purba ini


ditemukan di beberapa tempat. Tempat pertama adalah di Lembah Bengawan Solo,
Jawa Tengah oleh Eugene Dubois pada 1891. Pithecanthropus ini kemudian diberi
nama Pithecanthropus Erectus atau manusia kera berbadan tegak.

Selain di Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah, fosil Pithecanthropus juga


ditemukan di Ngandong, Solo, Jawa Tengah. Fosil ini dinamai Pithecanthropus
Soloensis yang berarti manusia kera berbadan tegak dari Solo

Fosil lain ditemukan di Mojokerto, Jawa Timur sehingga manusia purba


jenis Pithecanthopus ini dinamai dengan Pithecanthropus Mojokertensis. Jenis ini
memiliki ciri tinggi sekitar 165-180 cm dan diduga sebagai fosil dengan usia tertua di
Indonesia. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh von Koenigswald pada 1936. 

3. Homo Sapiens

Jenis manusia ketiga adalah homo sapiens yang artinya manusia cerdas, yang


dimaksudkan untuk penyebutan manusia purba modern. Di Indonesia jenis ini dibagi
menjadi Homo Wajakensis, Homo Soloensis, dan Homo Floresiens dengan ciri-ciri
Homo Sapiens yang khas pada masing-masing fosilnya.

Homo Wajakensis merupakan jenis homo pertama sekaligus fosil pertama yang


ditemukan di Asia pada 1889 di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Rietschoten.

Pada tahun 1931-1933 van Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth menemukan
fosil Homo di Sangiran, Jawa Tengah. Fosil ini kemudian disebut sebagai Homo
Soloensis. 

Penemuan penting juga ditemukan di Flores, Nusa Tenggara Timur. Hal ini cukup
mengcengangkan karena sebelumnya fosil banyak ditemukan di Pulau Jawa dan fosil
dari Flores ini memiliki ciri-ciri sedikit berbeda karena tinggi badannya diperkirakan
lebih pendek dibandingkan dengan jenis Homo lainnya, sehingga beberapa ahli
menyebutnya sebagai manusia “Hobbit”. Peneliti yang menemukan fosil ini adalah
Peter Brown dan J. Morwood bersama dengan tim peneliti dari Indonesia pada 2003
dan diberi nama Homo Floresiensis.

Cara Hidup Manusia Purba


Dari penemuan fosil manusia purba, peneliti kemudian menganalisis dan
mengidentifikasi bagaimana cara hidup manusia purba. Peneliti kemudian
membaginya menjadi beberapa babak/masa berdasarkan alat yang dihasilkan.

Masa pertama adalah masa Paleolitikum (zaman batu tua), manusia purba hidup


dengan berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Mesolitikum (zaman
batu tengah), manusia purba hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut. Neolitikum (Batu muda), manusia hidup dengan berburu dan mulai
bercocok tanam. Megalitikum (zaman batu besar), manusia purba hidup dengan
bercocok tanam dan lebih modern.

Dari pembagian masa tersebut, manusia terus berkembang ke arah kemajuan untuk
bertahan hidup. Manusia purba yang terus berkembang itulah yang menjadi cikal
bakal nenek moyang bangsa Indonesia.
Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store,
ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga
artikel-artikel lainnya, yaa.

Writer: Ruli Nur Sokhikah


Editor: Muhammad Fahmi Ridlo
 
WhatsAppLINEFacebookTwitterLagi...367

SEJARAH MANUSIA PURBA   PERSEBARAN MANUSIA PURBA   JENIS MANUSIA


PURBA   MANUSIA PURBA INDONESIA   MANUSIA PURBA DUNIA   POLA HIDUP
MANUSIA PURBA

Artikel Terkait

Kenapa Tes IQ Penting untuk Mengetahui Kecerdasan Otak Anak?


Tes IQ adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang dalam
beberapa aspek seperti kemampuan verbal, keterampilan spasial, pemahaman matematika, hingga
kemampuan memecahkan masalah. Kalau begitu, apakah IQ menentukan kecerdasan s...

Baca Selengkapnya
Agile adalah Istilah yang Banyak Digunakan Start Up, Apa Sih
Setelah menjamurnya pendirian perusahaan rintisan alias start up di seluruh dunia pada satu dekade
terakhir, tahun ini banyak start up yang melakukan pemangkasan karyawan. Bahkan sebagian start
up harus menutup operasional usahanya dengan berbagai alasan,...

Baca Selengkapnya

Apa Saja dan Bagaimana Cara Memilih Jurusan SMK untuk Anak?
Perbedaan SMA dan SMK yang paling mencolok adalah pada fokus pembelajarannya. Berbeda dari
SMA, fokus utama pendidikan di SMK adalah pada penguasaan keterampilan teknis dan praktis
yang spesifik terkait dengan dunia kerja, seperti di Jurusan Teknik Elektr...

Baca Selengkapnya
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar adalah perusahaan teknologi informasi yang bergerak dibidang pendidikan, nama perusahaan kami adalah PT. Aku

Pintar Indonesia

Kontak Kami

+62 812 2000453

official@akupintar.id

Grand Slipi Tower Lt. 42


Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat

Layanan

Universitas

Siswa

Konselor

Guru

Sekolah

Informasi

Kebijakan Privasi

Syarat dan Ketentuan

Karir

Tentang Kami

Ikuti Kami

       

Download Aku Pintar


© 2023 Aku Pintar. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai