Anda di halaman 1dari 16

JENIS MANUSIA PURBA

DI INDONESIA

Disusun Oleh : Monika Mayasari


Kelas : X IPS 2
Di Indonesia, fosil manusia purba sebagian besar ditemukan di Jawa. Temuan-
temuan di Jawa memiliki arti penting karena berasal dari segala zaman atau lapisan
pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan badaniyah manusia tersebut.

Sistem yang dipergunakan dalam penggolongan makhluk hidup adalah system


yang berdasarkan evolusi. Evolusi biologis yang berlangsung berjuta tahun tidak
meninggalkan bukti secara lengkap dan jelas.
Jenis-jenis Manusia Purba

01 Meganthropus

Pithecanthropus
02

03 Homo
Meganthropus (Manusia Besar)
Meganthropus berasal dari dua kata,
megas artinya besar atau raksasa dan anthropus
artinya purba.

Jenis manusia purba meganthropus


ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun
1936 di daerah Sangiran. Hasil penemuannya
ini sering dikenal dengan nama meganthropus
palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari
Jawa.
Ciri-ciri
1. Memiliki tulang pipi yang tebal
2. Memiliki otot rahang yang kuat
3. tidak memiliki dagu
4. memiliki tonjolan belakang yang tajam
5. emiliki tulang kening yang menonjoil
memiliki perawakan yang tegap
6. memakan tumbuh-tumbuhan, dan
7. hidup berkelompok dan berpindah-pindah
2. Pithecanthropus
(Manusia Kera Berjalan Tegak)

Pithecanthropus merupakan jenis yang paling


banyak ditemukan di Indonesia.
Fosil ini berasal dari ploestosen bawah dan
tengah. Mereka hidup dengan cara berburu
makanan. Mereka sudah memakan segala, tetapi
makanannya belum diolah
Jenis-jenis pithecanthropus
a. Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan
tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di
Trinil. Memiliki ciri-ciri,
- Volume otak mencapai 900 cc. volume otak manusia modern
lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
- Berbadan gtegap dengan alat pengunyah yang kuat
- Berat badannya sekitar 100 kg
- Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah
- Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah jutya tahun
yang lalu
b. Pithecanthropus mojokertensis, ditemukan di Jetis dekat
Mojokerto, Jawa Timur oleh Von Koeningswald. Makhluk ini
diperkirakan hidup sekitar 2,5 – 2,25 tahun yang lalu.
Pithecanthropus mojokertensis berbadan tegap, memiliki muka
yang menonjol ke depan dengan kening tebal dan tulang pipi yang
kuat.
c. Pithecanthropus Robutus (Manusia Kera yang kuat)
fosil ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald
pada tahun 1939 di Trinil, lembah bengawan solo.
Memiliki ciri-ciri,
- Tinggi badan sekitar 165-180 cm
- Volume otak berkisar antara 750-1000cc
- Bentuk tubuh dan anggota badan tegap
- Alat pengunyah dan tengkuk kuat
- Geraham besar dan rahang yang kuat
- Bentuk tonjolan kening gtebal dan bagian belakang kepala
tampak menonjol
3. Homo

Homo merupakan manusia purba terakhir yang


ditemukan di Indonesia.
Ciri ciri manusia purba homo,
- Muka lebar dengan hidung yang lebar
- Mulutnya menonjol dan dahinya menonjol
- Bentuk fisiknya sudah seperti manusia
- Memiliki tinggi 130-210 cm dan berat badan 30-150
kg. hidupnya sekitar 40.000-24.000 tahun yang lalu.
Jenis-jenis homo yang ditemukan
a. Homo soloensis, adalah manusia dari solo. Ditemukan di
Ngandong, lembah bengawan solo antara tahun 1931-1934.
Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan
homo soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari
berbagai ancaman.
b. Homo Wajakensis, berarti manusia dari Wajak. Eugene Dubois
menemukan fosil ini pada tahun 1889 di dekat Wajak, Tulungagung,
Jawa Timur. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang
dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia.
c. Homo Sapiens, merupakan jenis manusia purba yang memiliki
bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka
telah memiliki sifat manusia seperti sekarang. Kehidupan
mereka sangat sederhana dan hidupnya mengembara
Homo sapiens digolongkan sebagai berikut
 Manusia wajak, merupakan salah satu temuan untuk sementara dapat
dijajarkan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir
kala pleistosen. Pada tahun 1889, manusia wajak ditemukan oleh B.D
Van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat
laut campurdarat, dekat tulungagung, Jawa Timur.
 Manusia Liang Bua, ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J Morwood
pada tahun 2003 lalu. Temuan itu dianggap sebagai penemuan spesies
baru yang kemudian diberi nama homo floresiensis sesuai dengan
tempat ditemukannya fosil manusia Liang Bua. Liang bua adalah
sebuah gua yang dingin, lebar dan tinggi dengan permukaan tanah yang
datar, dan merupakan tempat bermukim yang nyaman bagi manusia
pada masa praaksara
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai