Anda di halaman 1dari 3

KD 3.

4 Masa Hindu – Buddha di Indonesia


IPK :
2. Menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia
Materi Ajar
Wayang kulit merupakan pertunjukan yang akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia, terutama
masyarakat Jawa. Banyak tema cerita disampaikan dalang dalam pertunjukkan wayang kulit, misalnya
kisah Perang Bharatayuda antara keluarga Pandawa dan Kurawa dalam kisah Mahabrata. Bagaimana
kisah Mahabrata dikenal oleh masyarakat Indonesia ?. Kisah Mahabrata merupakan wiracarita terkenal
dari India. Kisah ini mulai dikenal masyarakat Indonesia seiring dengan kedatangan pengaruh agama
dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Bagaimana proses kedatangan agama Hindu-Buddha di
Indonesia ? Siapa pembawa agama dan budaya Hindu-Buddha di Indonesia ?.
Agama Hindu yang lahir di India menyebar luas ke Indonesia melalui beberapa saluran, yakni sebagai
berikut :

Saluran Keterangan
Perdagangan  Saluran perdagangan adalah saluran yang paling efektif dalam
menyebarluaskan agama Hindu. Para pedagang India sudah sejak
lama melakukan hubungan dagang dengan daerah-daerah lain,
termasuk Indonesia. Pada saat berdagang, mereka tidak langsung
Kembali ke daerah asalnya. Mereka menetap sementara untuk
mengisi perbekalan dan berinteraksi dengan penduduk setempat.
Pada saat itulah, penduduk setempat ada yang tertarik dengan
agama Hindu sehingga berniat untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Pernikahan  Pernikahan adalah saluran penyebaran agama Hindu yang cukup
efektif. Pada saat pedagang India berinteraksi dengan penduduk
setempat, ternyata ada yang akhirnya menikah dengan penduduk
setempat. Mereka yang menikahi para pedagang India akhirnya
memilih untuk turut serta menganut agama Hindu.
Pendidikan  Penduduk setempat yang tertarik dengan agama Hindu ada yang
sampai berlayar ke India untuk mempelajari atau mendaami agama
Hindu langsung di daerah asalnya.
Peperangan  Terdapat dugaan adanya penaklukkan yang dilakukan oleh
kerajaan-kerajaan Hindu di India terhadap penduduk setempat
sehingga berkembanglah kerajaan bercorak Hindu di Indonesia.

Menurut para ahli sejarah, terdapat beberapa teori mengenai tokoh pembawa dan penyebar agama
Hindu ke Indonesia. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teori Brahmana
Tokoh Pencetus Van Leur
Isi Teori Ia berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
brahmana karena hanya kaum brahmana yang berak mempelajari dan
mengerti isi kitab suci Weda.
Kekuatan Kedatangan kaum brahmana diduga karena undangan para penguasa local
di Indonesia yang tertarik dengan agama Hindu. Ketika dinobatkan
menjadi seorang raja, kaum brahmana pasti membawa kitab Weda di
Indonesia. Sebelum Kembali ke India, mereka akan meninggalkan kitab
Wedanya sebagai hadiah bagi raja. Kitab tersebut selanjutnya dipelajari
oleh sang raja dan digunakan untuk menyebarkan agama Hindu di
Indonesia.
Kelemahan 1. Mempelajari bahasa Sanskerta sangat sulit. Jadi, tidak mungkin
raja-raja di Indonesia yang mempelajari isi kitab Weda sendiri.
Para raja tentu memerlukan bimbingan dari kaum brahmana dalam
mempelajari.
2. Menurut agama Hindu kuno, seorang brahmana dilarang
menyeberangi lautan apalagi meninggalkan tanah airnya. Jika ia
melakukan tindakan tersebut, ia akan kehilangan ha katas
kastanya.

2. Teori Ksatria
Tokoh Pencetus F.D.K Bosch, C.C Berg, Mookerji dan J.L Moens
Isi Teori Agama Hindu disebarluaskan oleh golongan ksatria. Raja, bangsawan dan
ksatria yang kalah perang meninggalkan daerahnya menuju daerah lain
termasuk Indonesia. Mereka berusaha menaklukkan daerah baru di
Indonesia dengan membentuk pemerintahan baru seperti Ketika mereka
berada di India.
Kekuatan Ditandai dengan semangat berpetualang pada saat itu yang umumnya
dimiliki oleh para ksatria.
Kelemahan 1. Golongan ksatria tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa yang terdapat pada kitab Weda.
2. Apabila Indonesia pernah menjadi daerah taklukkan kerajaan
India, tentu ada bukti prasasti yang menggambarkan penaklukkan
tersebut. Akan tetapi, baik di India maupun Indonesia tidak
ditemukan prasasti semacam itu.

3. Teori Waisya
Tokoh Pencetus N.J Krom
Isi Teori Agama Hindu masuk di Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang
datang dengan tujuan berdagang. Pedagang India kemudian menetap di
Indonesia dan menikah dengan penduduk local.
Kekuatan 1. Para pedagang India melakukan perdagangan dan akhirnya sampai
di Indonesia untuk berdagang. Melalui transaksi perdagangan itu,
agama Hindu disebarkan pada masyarakat Indonesia.
2. Para pedagang dari India yang singgah di Indonesia selanjutnya
mendirikan pemukiman sambil menunggu angin musim yang baik
untuk membawa mereka kembali ke India.
Kelemahan 1. Kaum waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
2. Sebagian besar kerajaan Hindu-Buddha terletak di pedalaman.
Jadi, jika pengaruh Hindu-Buddha dibawa pedagang, tentunya
kerajaan-kerajaan tersebut terletak di daerah pesisir.
3. Motif golongan waisya datang ke Indonesia hanya sekedar
berdagang, bukan menyebarkan agama Hindu. Oleh karena itu,
hubungan yang terbentuk antara penduduk, raja dan saudagar
hanya berkisar pada kegiatan perdagangan dan tidak akan
membawa perubahan besar terhadap penyebaran agama Hindu.

4. Teori Sudra
Tokoh Pencetus Von van Feber
Isi Teori Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang
berkasta sudra.
Kekuatan 1. Golongan sudra menginginkan kehidupan yang lebih baik. Oleh
karena dijadikan budak di India, mereka pergi ke daerah lain,
termasuk ke Indonesia.
2. Karena mereka dianggap orang buangan, maka mereka ingin
meninggalkan daerahnya pergi ke daerah lain, bahkan ke luar dari
India hingga ada yang sampai di Indonesia agar mendapat
kedudukan lebih baik dan lebih dihargai.
Kelemahan 1. Tujuan utama kaum sudra meninggalkan India untuk mendapat
penghidupan dan kedudukan yang lebih baik. Jadi mereka pergi ke
tempat lain, pasti untuk mewujudkan tujuan utama bukan untuk
menyebarkan agama Hindu.
2. Golongan sudra tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa yang ada dalam kitab Weda.

5. Teori Arus-Balik
Tokoh Pencetus F.D.K Bosch
Isi Teori Masyarakat Indonesia memiliki peranan tersendiri dalam menyebarkan dan
mengembangkan agama Hindu-Buddha. Penyebaran agama Hindu-
Buddha dilakukan oleh kaum terdidik.
Kekuatan Ditemukannya prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa raja
Balaputradewa dari Sriwijya meminta kepada raja di India untuk
membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para
tokoh dari Sriwijaya.

Penyebaran agama Buddha dilakukan melalui misi khusus, yaitu misi dharmaduta. Menurut para ahli,
misi dharmaduta di Indonesia dilakukan pada abad II Masehi. Untuk menjalankan misinya, para pendeta
Buddha menggunakan jalur pelayaran dan perdagangan menuju Indonesia. Setibanya di Indonesia,
mereka kemudian menemui raja setempat guna meminta izin menyebarkan agama Buddha. Selanjutnya
mereka mulai mengajarkan dan menyebarkan agama Buddha. Penguasa local yang tertarik dan
memutuskan menganut agama Buddha akan memperlancar perkembangan agama Buddha di daerah
tersebut. Jika tidak tertarik, raja tetap memberi izin kepada para pendeta dengan mendirikan tempat
perkumpulan umat Buddha yang disebut sangga. Ada dua hal yang mendorong agama Buddha
berkembang di Indonesia :
1. Kitab suci agama Buddha ditulis dalam bahasa rakyat sehari-hari
2. Agama Buddha tidak mengenal system kasta

Anda mungkin juga menyukai