Anda di halaman 1dari 12

Masa Hindu Budha di Nusantara

SEJARAH INDONESIA KELAS X


Pengajar: Indirawati Safitri, S.Pd

Gambar Candi apa itu?

Ya itu Candi Borobudur. Candi Borobudur


merupakan Candi Budha yang terletak
diantara dua bukit, tepatnya di desa
Borobudur, Kec. Borobudur Kab. Magelang
Jawa Tengah. Didirikan oleh Samaratungga
dari dinasti Syailendra pada abad ke-9, selain
candi Borobudur, Candi bercorak Budha lain
yaitu Candi Sewu, Candi Mendut, Candi
Takus, Candi Pawon

Bagaimana masuknya Sedangkan Candi bercorak Hindu:


Hindu-Budha di Indonesia, Candi Prambanan, Candi Penataran, Candi Gedong
Songo, Candi Singasari, Candi Sukuh, Candi Jago
mari kita simak materinya
Adanya Hindu-Budha di Indonesia, tidak lepas dari hasil interaksi / hubungan
dengan bangsa lain, terutama bangsa India dan Cina, salah satunya melalui
hubungan perdagangan yang mendorong masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia
sangat strategis dan menjadi rute persinggahan bangsa lain, saat itulah mereka
menanamkan pengaruhnya

Komoditas dari Nusantara seperti: kayu


gaharu dan kapur barus adalah yang
paling digemari bangsa Cina dan India

Adanya interaksi/ hubungan tersebut


membawa perubahan pada bentuk tata
negara di beberapa daerah kepulauan
Indonesia, susunan kemasyarakatan,
sistem kepercayaan, sejak itulah Hindu-
Budha mulai berkembang di Indonesia
Tanda / sumber tertua dari kebudayaan Hindu ialah
Adanya interaksi itulah yang
prasasti, seperti yang ditemukan di Cisadane Jawa
mempengaruhi raja-raja untuk
Barat. adapula Prasasti di daerah Kutai Kalimantan
menerapkan konsep Hindu dengan
Timur abad 4M. Dalam prasasti tersebut menyebutkan
mengundang para pendeta
kerajaan Indonesia asli yang hidup makmur bersumber
(brahmana) di India Selatan ke
dari perdagangan dengan negara-negara yang ada di
Nusantara
India Selatan

Setelah masuk pengaruh


hindu-Budha, masyarakt
Indonesia mengenal sistem
kerajaan dengan raja
sebagai pemimpinnya

Prasasti Yupa adalah prasasti yang


berangka tahun 4 M menandakan
sejak abad itu sudah masuk
pengaruh Hindu di Nusantara dan
bertuliskan kehidupan Kerajaan
Kutai Kalimantan Timur
Awal hubungan dagang antara penduduk Nusantara dan India
bertepatan dengan perkembangan agama budha, para
pendeta budha menyebarkan ajarannya ke dunia melalui
jalur perdagangan dan utusan kusus keagamaan bernama
dharmaduta, para pendeta tersebut mendaki Himalaya untuk
menyebarkan ajaran Budha di Tibet kemudia berlanjut ke
arah utara sampai Cina

Kedatangan para biksu dari India tersebut memunculkan


keinginan para penduduk untuk pergi ke India dan
mempelajari agama Budha,setelah dari India, para Biksu
kembali dengan membawa kitab suci, relik dan kesan-kesan

Bukti kerajaan Budha di Nusantara: ditemukannya arca


budha dari perunggu di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan, Candi Borobudur
cirinya memperlihatkan langgam seni arca Amarawati dari Adalah candi
India Selatan. bercorak Budha
Kerajaan Budha di Indonesia seperti Kerajaan Sriwijaya
Setelah hindu Budha masuk ke Nusantara terdapat sistem sosial
kemasyarakatan yang disebut sistem kasta/ tingkatan

Para pendeta

Para ksatria/prajurit

Para pedagang

Para budak
Selain itu juga ada candi
Borobudur (Budha) yang berbentuk
Punden Berundak karena bertingkat-tingkat
Teori Masuknya Hindu-Budha di Nusantara

3.Teori 4. Teori Arus


1. Teori Ksatria 2. Teori Waisya
Brahmana Balik
1. Teori Ksatria

1) Kekuatan teori ini: semangat


1) Tokoh yang menyebut teori ini berpetualang pada waktu itu umumnya
adalah: Majumdar dimiliki oleh para ksatria
2) Mengatakan: masuknya 2) Kelemahan teori ini:
a. Tidak ada bukti perpindahan dari
pengaruh Hindu di Nusantara
prajurit dari Indonesia di Indonesia
disebabkan oleh peranan kaum b. Tidak bukti peninggalan tempat
ksatria (prajurit) India, Yang tinggal/koloni prajurit India di
kalah perang lalu melarikan diri Indonesia
ke Indonesia, dan mendirikan c. Ksatria tidak menguasai bahasa
kerajaan di Indonesia sansekerta dan huruf pallawa yang
3) Menurut FDK Bosch , para ada dikitab Weda untuk
prajurit yang meninggalkan menyebarkan agama Hindu
d. Tidak ditemukan prasasti mengenai
India kemudian mendirikan
daerah penaklukan kerajaan India
koloni baru/ tempat tinggal e. Tidak mungkin pelarian ksatria dari
baru di Indonesia kemudian India mendapat kedudukan mulia
menyebarkan agama dan budaya sebagai raja di wilayah lain, karena
Hindu di Indonesia harus memiliki kemampuan lebih
tinggi dari pada yang lain
2. Teori Waisya

1) Tokoh yang menyebut teori ini


adalah: NJ. Krom
2) Mengatakan: bahwa kaum
pedagang dari India selain teori ini diragukan karena:
berdagang juga membawa adat  Jika para pedagang yang
dan kebiasaan dari budaya berperan terhadap penyebaran
negaranya, para pedagang kebudayaan, seharusnya pusat-
adalah golongan terbesar yang pusat kebudayaan berada di
datang ke Indonesia sehingga wilayah perdagangan atau di
memegang peranan penting pusat kota, namun kenyataannya
dalam proses penyebaran agama pengaruh kebudayaan Hindu ini
di Indonesia, salah satunya banyak terdapat di wilayah
melalui perkawinan antara pedalamanm seperti dibuktikan
pedagang dan wanita Indonesia dengan kerajaan-kerajaan
sebagai sara menyebarkan bercorak Hindu di pedalaman
agama Pulau Jawa
3) Para pedagang India ke
Indonesia untuk memperoleh
tambang emas dan hasil hutan
3. Teori Brahmana

1) Tokoh yang menyebut teori ini


1) Kekuatan teori ini: para brahmana
adalah: Van Leur
dapat menguasai kitab weda, bisa
2) Mengatakan: penyebaran agama
menulis huruf pallawa dan bahasa
dan kebudayaan India ke
sansekerta seperti yang terdapat
Indonesia dilakukan oleh
pada prasati Yupa yang ditemukan di
golongan Brahmana
Kutai Kalimantan Timur
3) Para Brahmana ini datang ke
Indonesia atas undangan para
2) Teori diragukan karena:
penguasa di Indonesia, para
meskipun para Brahmanadapat
Brahmana memimpin upacara
mengusai kitab weda, namun para
Vryastoma (upacara
Brahmana dilarang menyebrangi lautan
penghinduan) dan mensahkan
kepimpinan seorang raja dan
mengangkat status sosial
mereka
4. Teori Arus Balik

1) Tokoh yang menyebut teori ini


adalah: FDK Bosch
2) Mengatakan: golongan 1) Kekuatan teori ini: \bukti adanya Prasasti
cendekiawanlah(para pendeta/ Nalanda yang menyebutkan bahwa Raja
biksu) yang membawa agama Balaputradewa dari Kerajaan Sriwijaya
meminta kepada raja di India untuk
Hindu-Budha ke Indonesia
membangun wihara di Nalanda sebagai
3) Van Leur juga berpendapat : tempat untuk menimba ilmu para tokoh
orang Indonesia juga berperan dari Sriwijaya, permintaan tersebut
dalam masuknya budaya dan dikabulkan oleh penguasa di India, dengan
agama Hindu-Budha. Mereka demikian, banyak orang Indonesia yang
penasaran dengan agama dan menuntut ilmu di India, setelah mereka
kebudayaan India, mereka kembali ke Indonesia kemudian
menetap dan belajar di India menyebarkan agama Hindu-Budha.
beberapa waktu, kemudian
*kepeduliann Raja Balaputradewa terhadap
pulang kembali membawa perkembangan agama Budha di Sriwijaya
agama dan kebudayaan India perlu diteladani, karena sebagai seorang
serta menyebarkannya kepada pemimpin mendorong perkembangan sikap
masyarakat setempat, inilah religius masyarakatnya.
yang dimaksud dengan arus
balik

Anda mungkin juga menyukai