merupakan Candi Budha yang terletak diantara dua bukit, tepatnya di desa Borobudur, Kec. Borobudur Kab. Magelang Jawa Tengah. Didirikan oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra pada abad ke-9, selain candi Borobudur, Candi bercorak Budha lain yaitu Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Takus, Candi Pawon
Bagaimana masuknya Sedangkan Candi bercorak Hindu:
Hindu-Budha di Indonesia, Candi Prambanan, Candi Penataran, Candi Gedong Songo, Candi Singasari, Candi Sukuh, Candi Jago mari kita simak materinya Adanya Hindu-Budha di Indonesia, tidak lepas dari hasil interaksi / hubungan dengan bangsa lain, terutama bangsa India dan Cina, salah satunya melalui hubungan perdagangan yang mendorong masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sangat strategis dan menjadi rute persinggahan bangsa lain, saat itulah mereka menanamkan pengaruhnya
Komoditas dari Nusantara seperti: kayu
gaharu dan kapur barus adalah yang paling digemari bangsa Cina dan India
Adanya interaksi/ hubungan tersebut
membawa perubahan pada bentuk tata negara di beberapa daerah kepulauan Indonesia, susunan kemasyarakatan, sistem kepercayaan, sejak itulah Hindu- Budha mulai berkembang di Indonesia Tanda / sumber tertua dari kebudayaan Hindu ialah Adanya interaksi itulah yang prasasti, seperti yang ditemukan di Cisadane Jawa mempengaruhi raja-raja untuk Barat. adapula Prasasti di daerah Kutai Kalimantan menerapkan konsep Hindu dengan Timur abad 4M. Dalam prasasti tersebut menyebutkan mengundang para pendeta kerajaan Indonesia asli yang hidup makmur bersumber (brahmana) di India Selatan ke dari perdagangan dengan negara-negara yang ada di Nusantara India Selatan
Setelah masuk pengaruh
hindu-Budha, masyarakt Indonesia mengenal sistem kerajaan dengan raja sebagai pemimpinnya
Prasasti Yupa adalah prasasti yang
berangka tahun 4 M menandakan sejak abad itu sudah masuk pengaruh Hindu di Nusantara dan bertuliskan kehidupan Kerajaan Kutai Kalimantan Timur Awal hubungan dagang antara penduduk Nusantara dan India bertepatan dengan perkembangan agama budha, para pendeta budha menyebarkan ajarannya ke dunia melalui jalur perdagangan dan utusan kusus keagamaan bernama dharmaduta, para pendeta tersebut mendaki Himalaya untuk menyebarkan ajaran Budha di Tibet kemudia berlanjut ke arah utara sampai Cina
Kedatangan para biksu dari India tersebut memunculkan
keinginan para penduduk untuk pergi ke India dan mempelajari agama Budha,setelah dari India, para Biksu kembali dengan membawa kitab suci, relik dan kesan-kesan
Bukti kerajaan Budha di Nusantara: ditemukannya arca
budha dari perunggu di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan, Candi Borobudur cirinya memperlihatkan langgam seni arca Amarawati dari Adalah candi India Selatan. bercorak Budha Kerajaan Budha di Indonesia seperti Kerajaan Sriwijaya Setelah hindu Budha masuk ke Nusantara terdapat sistem sosial kemasyarakatan yang disebut sistem kasta/ tingkatan
Para pendeta
Para ksatria/prajurit
Para pedagang
Para budak Selain itu juga ada candi Borobudur (Budha) yang berbentuk Punden Berundak karena bertingkat-tingkat Teori Masuknya Hindu-Budha di Nusantara
3.Teori 4. Teori Arus
1. Teori Ksatria 2. Teori Waisya Brahmana Balik 1. Teori Ksatria
1) Kekuatan teori ini: semangat
1) Tokoh yang menyebut teori ini berpetualang pada waktu itu umumnya adalah: Majumdar dimiliki oleh para ksatria 2) Mengatakan: masuknya 2) Kelemahan teori ini: a. Tidak ada bukti perpindahan dari pengaruh Hindu di Nusantara prajurit dari Indonesia di Indonesia disebabkan oleh peranan kaum b. Tidak bukti peninggalan tempat ksatria (prajurit) India, Yang tinggal/koloni prajurit India di kalah perang lalu melarikan diri Indonesia ke Indonesia, dan mendirikan c. Ksatria tidak menguasai bahasa kerajaan di Indonesia sansekerta dan huruf pallawa yang 3) Menurut FDK Bosch , para ada dikitab Weda untuk prajurit yang meninggalkan menyebarkan agama Hindu d. Tidak ditemukan prasasti mengenai India kemudian mendirikan daerah penaklukan kerajaan India koloni baru/ tempat tinggal e. Tidak mungkin pelarian ksatria dari baru di Indonesia kemudian India mendapat kedudukan mulia menyebarkan agama dan budaya sebagai raja di wilayah lain, karena Hindu di Indonesia harus memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada yang lain 2. Teori Waisya
1) Tokoh yang menyebut teori ini
adalah: NJ. Krom 2) Mengatakan: bahwa kaum pedagang dari India selain teori ini diragukan karena: berdagang juga membawa adat Jika para pedagang yang dan kebiasaan dari budaya berperan terhadap penyebaran negaranya, para pedagang kebudayaan, seharusnya pusat- adalah golongan terbesar yang pusat kebudayaan berada di datang ke Indonesia sehingga wilayah perdagangan atau di memegang peranan penting pusat kota, namun kenyataannya dalam proses penyebaran agama pengaruh kebudayaan Hindu ini di Indonesia, salah satunya banyak terdapat di wilayah melalui perkawinan antara pedalamanm seperti dibuktikan pedagang dan wanita Indonesia dengan kerajaan-kerajaan sebagai sara menyebarkan bercorak Hindu di pedalaman agama Pulau Jawa 3) Para pedagang India ke Indonesia untuk memperoleh tambang emas dan hasil hutan 3. Teori Brahmana
1) Tokoh yang menyebut teori ini
1) Kekuatan teori ini: para brahmana adalah: Van Leur dapat menguasai kitab weda, bisa 2) Mengatakan: penyebaran agama menulis huruf pallawa dan bahasa dan kebudayaan India ke sansekerta seperti yang terdapat Indonesia dilakukan oleh pada prasati Yupa yang ditemukan di golongan Brahmana Kutai Kalimantan Timur 3) Para Brahmana ini datang ke Indonesia atas undangan para 2) Teori diragukan karena: penguasa di Indonesia, para meskipun para Brahmanadapat Brahmana memimpin upacara mengusai kitab weda, namun para Vryastoma (upacara Brahmana dilarang menyebrangi lautan penghinduan) dan mensahkan kepimpinan seorang raja dan mengangkat status sosial mereka 4. Teori Arus Balik
1) Tokoh yang menyebut teori ini
adalah: FDK Bosch 2) Mengatakan: golongan 1) Kekuatan teori ini: \bukti adanya Prasasti cendekiawanlah(para pendeta/ Nalanda yang menyebutkan bahwa Raja biksu) yang membawa agama Balaputradewa dari Kerajaan Sriwijaya meminta kepada raja di India untuk Hindu-Budha ke Indonesia membangun wihara di Nalanda sebagai 3) Van Leur juga berpendapat : tempat untuk menimba ilmu para tokoh orang Indonesia juga berperan dari Sriwijaya, permintaan tersebut dalam masuknya budaya dan dikabulkan oleh penguasa di India, dengan agama Hindu-Budha. Mereka demikian, banyak orang Indonesia yang penasaran dengan agama dan menuntut ilmu di India, setelah mereka kebudayaan India, mereka kembali ke Indonesia kemudian menetap dan belajar di India menyebarkan agama Hindu-Budha. beberapa waktu, kemudian *kepeduliann Raja Balaputradewa terhadap pulang kembali membawa perkembangan agama Budha di Sriwijaya agama dan kebudayaan India perlu diteladani, karena sebagai seorang serta menyebarkannya kepada pemimpin mendorong perkembangan sikap masyarakat setempat, inilah religius masyarakatnya. yang dimaksud dengan arus balik