Anda di halaman 1dari 3

BAB I

KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG SERTA PEWILAYAHAN

WILAYAH : Merupakan kesatuan Alam yg seragam atau kesatuan masyarakat dengan kebudayaan
Yg khas sehingga dapat dibedakan antara wilayah yg satu dgn wilayah lainya .
KONSEP WILAYAH ADA 2
1. Wilayah Formal : Wilayah geografis yg seragam menurut kriteria tertentu,baik fisik{iklim,
vegetasi , bentuk lahan dan topografi} maupun sosial {Tingkat pendapatan, laju pertumbuhan
ekonomi dan tingkat pendidikan.
2. Wilayah Fungsional { Nodal} : Wilayah geografis yang memperlihatkan suatu hubungan fungsi-
Fungsi tertentu dan interdependensi antar wilayah dipermukaan bumi yg hiterogen. Contoh mata
Pencaharian penduduk desa dgn penduduk kota.
PEWILAYAHAN :Usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi atau bagian permukaan bumi ter –
Tentu untuk tujuan tertentu.
TUJUAN PEWILAYAHAN :
1. Meratakan pembangunan disemua wilayah sehingga dapat megurangi kesenjangan antar
Wilayah.
2. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan di setiap daerah .
3. Mensosialisasikan berbagai program pembangunan kepada aparatur pemerintah, masya-
Rakat dan pengusaha.
PUSAT PERTUMBUHAN: Merupakan suatu wilayah yg berkembang pesat khususnya kegiatan
Ekonomi yg menjadi pusat pembangunan daerah.
FAKTOR YG MENDORONG TERBENTUKNYA LOKASI MENJADI PUSAT PERTUMBUHAN
1. Sumber Daya Alam 2. SDM 3. Kondisi fisiografi/Lokasi 4. Fasilitas Penunjang
TATA RUANG : Adalah wujud sstruktur ruang dan pola ruang yang disusun secara nasional,Regio-
Nal dan lokal.
Menurut UU no 26 tahun 2007 struktur ruang adalah susunan pusat-pusat pemukiman dan sis-
Tem jaringan prasarana dan sarana yg berfungsi mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
Yg memiliki hubungan fungsional.
FUNGSI PENATAAN RUANG SECARA UMUM
1. Meningkatkan kepercayaan investor pada daerah yg memiliki penataan ruang secara
matang.
2. Menjaga iklim investasi agar pembangunan berjalan sesuai kebutuhan penduduk setempat.
3. Mengakomodasi kebbutuhan penduduk di suaatu daerah dengan menciptakan lingkungan
Yg aman dan nyaman.
4. Mencegah resiko kerusakan lingkungan melalui efisiensi proses pembangunan.
TEORI-TEORI PUSAT PERTUMBUHAN
1. Teori Polarisasi Ekonomi ( Gunar Myrdal )
Bahwa setiap daerah memiliki pusat pertumbuhan yg menjadi daya tarik masuknya tenaga
Kerja,modal dan barang dagangan.
Dampak positif:
a. Peningkatan investasi/modal yg masuk dari daerah lain
b. Terbukanya kesempatan kerja bagi penduduk
c. Mudahnya pemasaran barang perdagangan karena besarnya populasi di sekitar daerah
pusat kegiatan.
Dampak Negatif :
a. Kesenjangan pembangunan antar wilayah
b. Peningkatan tindak kriminalitas
c. Penurunan daya dukung lingkungan dan tingginya potensi pencemaran
2. Teori Kutup Pertumbuhan (Perroux)
Adalah bahwa kutub pertumbuhan merupakan pusat pelayanan yg dimiliki suatu tempat
Dengan kekuatan sentripetal(daya tarik).
Kekuatan Sentrifugal adalah daya dorong daerah pinggiran yg diakibatkan kekuatan sentri
Petal.
3. Teori Tempat Sentral (Walter Christaller )
Adalah pusat pertumbuhan didasarkan atas lokasi dan pola persebaran permukaan ruang.
Syarat-syarat wilayah yg menjadi tempat sentral:
a. Harus memiliki relief seragam (transfortasi tdk terhalang)
b. Tingkat ekonomi sosial penduduk relatif homogen dan tdk ada kegiatan di sektor
Pertanian dan perkebunan.
DAYA DUKUNG PERTUMBUHAN WILAYAH ( Carrying capacity )
Merupakan daya tampung maksimum wilayah yang mampu mendukung kehidupan
Manusia.
Salah satu unsur parameter daya dukung wilayah adalah LAHAN. Daya dukung lahan di-
Gunakan untuk mengetahui tingkat penggunaan lahan di suatu wilayah.
PERMASALAHAN DAN PENERAPAN TATA RUANG DI INDONESIA.
Permasalahan Penerapan Tata ruang di Indonesia
1. Pemanfaatan dan pengendalian Ruang belum Efktif
2. Lembaga penyelenggara penataan ruang belum efektif
3. Sistem informasi penunjang pembangunan belum optimal
4. Potensi konflik pemanfaatan Ruang masih tinggi
5. Kesenjangan antar wilayah di Indonesia.
UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN Penerapan Tata Ruang di Indonesia
1. Peningkatan kwalitas SDM untuk penataan Ruang
2. Penguatan kerja sama pemerintah daerah
3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan Ruang.

Anda mungkin juga menyukai