Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TRANSFUSI DARAH

1. Pengertian (Definisi) Merupakan suatu rangkaian proses pemindahan darah dari


seorang donor kepada resipien. Darah adalah materi biologis
yang bersifat multigenik sehingga secara potensial dapat
menimbulkan berbagai reaksi imunologik pada resipien. WHO
memberi pedoman bahwa any transfusion which is not
indicated is contra indicated, hal ini menunjukkan bahwa
transfusi darah tidak boleh diberikan tanpa indikasi yang kuat.

2. Anamnesis Lemas , pucat.


3. Pemeriksaan Fisik a. Mukokutaneus: pucat-indikator yang cukup baik, sianotik,
atrofi papil lidah (anemia defisiensi besi dan anemia
pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi besi), ikterik
(anemia hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi),
glositis (anemia pernisiosa), rambut kusam, vitiligo
(anemia pernisiosa).
b. Kardiovaskular : takikardi, bising jantung
c. Respirasi : frekuensi napas (takipnea).
d. Mata: konjungtiva pucat
4. Kriteria Diagnosis • Pencegahan dan pengelolaan dini anemia merupakan
strategi penting dalam mengurangi kebutuhan transfusi
darah
• Bila terjadi hipoksia tubuh akan mengadakan kompensasi,
pemberian terapi suportif (oksigenasi) lebih diutamakan,
bila belum stabil berikan transfusi darah
• Kadar hemoglobin bukan merupakan indikator satu-
satunya untuk transfusi darah, tetapi juga ditentukan oleh
keadaan klinis
Pemberian transfusi berulang pada kasus kasus tertentu
mungkin dibutuhkan (thalasemia, sickle cell anemia)
• Pertimbangkan terjadinya risiko infeksi yang akan terjadi
• Catat semua reaksi transfusi yang terjadi
• Pelatihan bagi tenaga kesehatan yang melakukan transfusi
darah sangat dianjurkan.
5. Diagnosis Kerja Anemia berat
6. Diagnosis Banding Anemia ec perdarahan , Anemia defisiensi besi , Anemia
Hemolitik , Anemia Makrositik, Anemia Aplastik, Anemia
megaloblastic
7. Pemeriksaan Penunjang Darah rutin, MCV, MCH, MCHC, Blood film comment
8. Terapi
- Setiap unit PRC akan menaikkan konsentrasi Hb kira- kira
1g/dL atau kenaikan hematokrit sekitar 3%.
- Hampir semua anak-anak mentoleransi dosis 5-10 mL/kg.
Dosis neonatus adalah 10-15 mL/kg.
- Digunakan dosis 5 ml/kg apabila hematokrit < 20%, dan
dosis 2,5 mL/kg bila hematokrit <10%.
- Transfusi PRC 3 ml/kg akan menaikkan HB 1 g/dL atau 10
mL/kg akan menaikkan hematokrit 10%.
- Lama pemberian PRC minimum 2 jam dan maksimum 4
jam.

Contoh perhitungan dosis (Quick Formula):


Volume transfusi = Total volume darah x (Ht yang diharapkan - Ht sebelum transfusi) Ht
donor unit
Total Volume darah = 70 cc x BB (kg) atau 75 cc x BB ( kg)

Contoh :
BB pasien 50 kg, Ht sebelum transfusi 23%
Ht yang diharapkan 30%
Ht PRC = 70%
Volume transfusi = 75 x 50 (0,30 - 0,23) = 375 cc ( 7,5 cc/kg)
0,70
BB = Berat badan, Ht = Hematokrit
PRC = Packed Red Cell

Sel darah merah pekat yang dicuci (washedpacked red


cell/WRC)
Selain PRC juga disediakan komponen PRC yang dicuci
(WRC). Sel darah merah cuci harus digunakan dalam waktu 24
jam (suhu penyimpanan 1-6oC) karena pembuatannya
dilakukan secara terbuka (open system) selain itu dengan
dilakukan pencucian maka antikoagulan akan terambil
sehingga tidak dapat disimpan lama.

9. Edukasi Resiko reaksi transfusi, resiko infeksi melalui transfusi


(Hospital Health Promotion)
10. Prognosis Prognosis umumnya tidak sampai mengancam jiwa, namun
dubia ad bonam karena sangat tergantung pada penyakit yang
mendasarinya. Bila penyakit yang mendasarinya teratasi,
dengan nutrisi yang baik, anemia dapat teratasi.

Anda mungkin juga menyukai