Anda di halaman 1dari 57

TRANSFUSI DARAH

Irna Insya Dani, S.Kep.,Ners


STIKes As Asyfa Kisaran
Transfusi Darah

 Suatu tindakan pemindahan darah dari


seorang donor kepada seorang resipien.
 Transfusi darah adalah suatu bentuk
transplantasi jaringan atau organ dari
seorang atau beberapa orang donor kepada
resipien, tetapi disini organ yang
ditransplantasikan adalah darah.

2
Prinsip Umum:

 Indikasi
 Efisiensi

 Identifikasi

 Cara pemberian

 Pengamanan lingkungan

3
Apa Fungsi Darah ?:
 Mengangkut oksigen dari paru-paru
keseluruh jaringan/organ tubuh.
 Mengangkut CO2 dari jaringan ke paru-
paru.
 Mengandung faktor-faktor pembeku.
 Mengandung zat-zat anti dan makrofag.
 Mengandung protein.
 Mengandung vitamin-vitamin dan zat-zat
lain yang penting

4
Komposisi Darah
Indications for Transfusion
 Enhance oxygen carrying capacity of
blood by expanding red call mass.

 Replace clotting factors, either lost,


consumed, or not produced.
Indikasi transfusi:
1. Anemia oleh karena penyakit.
2. Pada keadaan akut.
 Perdarahan : kekurangan oksigen
 Lemas
 Nyeri dada
 Sesak nafas
 TD rendah
3. Pada keadaan kronis:
 Kekurangan darah sampai 25%
 Hb < 7 g/dl.

7
Ingat > Efisiensi !:
 Darah hendaknya digunakan secara
rasional dan efisien, yaitu dengan
memberikan hanya komponen darah/derivat
plasma yang dibutuhkan oleh penderita
saja dan tidak memberikan komponen
darah lainnya yang tidak dibutuhkan.
 Pilih produk yang risikonya paling minimal.
 Darah berasal dari manusia yang sangat
terbatas, biayanya mahal.

8
Apa Tujuan transfusi darah ?:

 1.meningkatkan oksigenasi
jaringan.
 2.memperbaiki hemostasis.
 3.mengkoresi hipovolemia.
 4.pada kasus-kasus tertentu
terutama untuk meningkatkan
fungsi lekosit.

9
Penting > Identifikasi !:
 Sebelum pemberian darah, identifikasi penderita
spt:
 Nama
 Jenis kelamin
 Umur
 Nomor ruangan/kamar
 Diagnosa
 Golongan darah
 Nomor kantong darah
 hendaknya dicocokkan terlebih dahulu dengan
data pada formulir pengiriman darah dari UTD.

10
Cara pemberian:
 Gunakan saringan darah.
 Masa transfusi: 1 kantong tidak lebih dari 4
jam.
 Pengenceran sel darah merah pekat: bila
terlampau kental, dapat diencerkan hanya
dengan NaCl 0.9%.
 Penambahan obat-obatan: tidak boleh
ditambahkan obat-obatan kedalam kantong
darah.
 Pemanasan darah.
11
Pemanasan darah :

 Gunakan pemanas darah yang dilengkapi alat


monitor suhu.
 Tidak boleh memanaskan darah lebih dari 37° C.
 Pemanasan darah:
 Pada orang dewasa bila transfusi darah melebihi

50 ml/kgBB/jam.
 Pada anak-anak yang menerima darah lebih dari

15 ml/kgBB/jam.
 Pada penderita dengan aglutinin tipe dingin
 Transfusi cepat melalui CVP.

12
PERINGATAN !
 TIDAK ADA SPOELING
SESUDAH SETIAP KANTONG
DARAH.
 SPOELING HANYA PADA AKHIR
TRANSFUSI.
 SPOELING HANYA DENGAN
NaCl 0,9 %.

13
Pengamanan lingkungan:

 Pemusnahan kantong darah bekas dan slang


transfusi bekas di RS hendaknya diusahakan
agar tidak mengganggu kesehatan
lingkungan.
 Baiknya menggunakan kontainer tersendiri.
 Harus dibakar.

 INGAT : DARAH ADALAH SUMBER INFEKSI !

14
Sediaan Darah:
1.Darah lengkap :
 Whole Blood.
 Fresh Whole Blood.
2.Eritrosit :
 Packed Red Cells.
 Washed Red Cells.
3.Trombosit.
4.Darah kaya lekosit.
5.Plasma Darah:
 Plasma Cair
 Plasma kering.
 Fresh Fozen Plasma.
 Kriopresipitat.

15
Citrate Phosphate Dextrose
(CPD)
• Maintains 70% RBC survival for 28 days (FDA approval
for 21 days)
• Citrate ions bind with Calcium to prevent clotting
(anticoagulant)
• Dextrose allows the RBC’s to continue glycolysis and
maintain ATP
• Phosphate has a pH of 5.5 and acts as a buffer
• Storage at 1-6 deg. C. slows the rate of glycolysis about
40 times
• CPD with Adenine (CPDA-1) preservative with
anticoagulant
 Prolongs storage to 35 days
 Adenine allows RBC’s to resynthesize ATP
 Contains 25% more glucose
Darah Lengkap:

 Memperbaiki kemampuan transportasi


Oksigen.
 Memperbaiki jumlah darah yang beredar.
 Terdiri dari :
 1. Darah Segar.
 2. Darah Simpan.
 3. Darah Baru.

18
Indikasi pemberian Darah Lengkap:

1. Kehilangan darah akut:


 Trauma atau
 Operasi yang banyak mengeluarkan
darah.

2. Transfusi pengganti:
 Pada bedah jantung terbuka.

19
Darah Lengkap Segar:
( Fresh Whole Blood)

 Fresh Whole Blood dapat diproses


secepatnya menjadi :
 Eritrosit Pekat :
 PRC.
 WRC.
 Plasma Kaya Trombosit:
 Trombosit Pekat.
 Plasma Segar Beku  - 60° :
 Kriopresipitat.
 Komponen lain.

20
Indikasi Packed Red Cells (PRC):

1. Anemia dengan Hb < 5 g%.


2. Anemia yang disebabkan oleh:
 Sumsum tulang aplastik
 Mendapat sitostatika
 Proses keganasan
 Gagal Ginjal Kronik
 Anemia hemolitik akut.
3. Indikasi lain:
 Gagal jantung.

21
Washed Red Cells (PRC Cuci):

1. AIHA : Coombs’ test (+).


2. PNH.
3. Transfusi Tukar.
4. Transfusi pada Cangkok Ginjal.
5. Transfusi sebelumnya mengalami
hemolisis atau Hb tidak tercapai sesuai
dengan target.

22
Konsentrat trombosit:

1. Random-donor platelets :
 Dikumpulkan dari beberapa orang ,setiap
kantong mengandung 5,5x1010 dalam 50-70 ml.
 Dapat disimpan 5 hari dlm temp. 20-24°C.
2. Single-donor platelets :
 Dikumpulkan dari satu orang donor saja,
mengandung 3x1011 dalam 200-500 ml.
 Setara dengan 6-8 unit random-donor.

23
Indikasi pemberian trombosit:

1. Perdarahan yang disebabkan oleh


trombositopenia.
2. Perdarahan yang disebabkan oleh
gangguan fungsi trombosit.

24
Komponen Plasma :

1. Plasma segar beku


2. Kriopresipitat
3. Albumin
4. Gamma globulin
5. Fibrinogen
6. PPSB.

25
Plasma beku segar:

 Untuk menghentikan perdarahan yang


disebabkan oleh kekurangan faktor-
faktor pembekuan atau kekurangan
albumin.
1. Hemofilia A dan B.
2. Luka bakar.
3. Shock.
4. Oedema anasarca.

26
Kriopresipitat:

 Hanya mengandung Faktor VIII.

 Digunakan untuk Hemofilia A.

27
Albumin:

 Kekurangan albumin:

 Sindroma nefrotik.
 Malnutrisi.

 Luka bakar.

28
Gamma globulin:

 Meningkatkan daya tahan


tubuh.

 ITP.

29
Fibrinogen:

 Untuk pembekuan darah yang


kekurangan fibrinogen (faktor I).

30
PPSB:

 Mengandung 4 konsentrat faktor pembeku:

 Protrombin
 Prokonvertin
 Faktor Stuart-Prower
 Faktor anti hemofilia B.

31
Penyulit transfusi darah (adverse effect):

A. Faktor darah:
1. Ke tidaksesuaian golongan darah ABO
atau Rh  hemolitik:

 Menggigil dan demam


 Sakit pinggang, dada dan perut
 Ikterus, hemoglobulinemia, hemoglobuliuria
 Bisa shock
 Oliguria
 DIC

32
Reaksi hemolitik:

 Darah donor dengan pasien tidak cocok.

 Kontaminasi kuman.
Reaksi Hemolitik
 Pada pasien yang tdk sadar atau dalam
pengaruh anestesia: hipotensi dan
perdarahan yg tak dapat dikontrol dapat
merupakan satu-satunya tanda terjadinya
reaksi inkompatibilitas

 Pd pasien sadar reaksi hemolitik yang berat


dapat terjadi dalam hitungan menit setelah
masuknya sekitar 5 – 10 ml darah
Tindakan pd reaksi hemolitik:

 Hentikan transfusi

 Kortikosteroid

 Manitol

 Dll.

35
Penyulit transfusi:

2. Darah hemolisis:

 Darah simpan ( 4° C ) kemudian dipanaskan


terlalu kuat sebelum ditransfusikan akan
mengalami hemolisis.
 Darah simpan yang disimpan lebih dari 21 hari
sudah banyak mengalami hemolisis.

36
Penyulit transfusi:

3. Reaksi pirogen :

 Sering terjadi pada orang-orang dengan riwayat


alergi maupun asma bronkiale.

37
Tindakan pd reaksi pirogen:

 Hentikan transfusi

 Antipiretik

 Kortikosteroid

38
Penyulit transfusi:

4. Pemindahan penyakit:

 Malaria
 Sifilis
 Hepatitis
 Virus lain
 AIDS
 Mononukleosus infeksiosa

39
Penyulit transfusi:

5. Transfusi berlebih (over transfusion):

 Disebabkan oleh transfusi terlalu cepat

 Transfusi darah masif (>20 unit/24 jam).

40
Tindakan pd over transfusion:

 Hentikan transfusi
 Lasix iv.
 Cedilanid iv.
 Morfin.
 Oksigen
 Tornike
 Flebotomi

41
Penyulit transfusi:

6. Emboli udara:

 Transfusi terlalu cepat dan dengan tekanan.


 Tidak boleh memasukkan udara kedalam
kantong darah maupun slang darah (tube).
 Tanda : sesak nafas hebat, sianosis, TD turun,
nadi cepat, sinkope.

42
Tindakan pd emboli:

 Slang (tube) di klem


 Penderita miringkan kekiri
 Kepala rendahkan
 Tungkai tinggikan
 Oksigen.

43
Penyulit transfusi yang lain :

7. Tromboflebitis.
8. Suhu darah yang tidak sesuai.
9. Mikroemboli.
10. Hemosiderosis.
11. Perdarahan :
 Transfusi masif ok pengenceran faktor-
faktor pembeku.
12. Reaksi demam:
 Sering terjadi pada pasien yang telah mendapat
transfusi sebelumnya.

44
Other Problems
 Citrate- causes hypocalcemia, also direct
cardiac depressant. From massive rapid
transfusions of PRBC.
 Replace calcium 1 gram for each 6 units
transfused, since in a trauma scenario,
checking ionized Ca not practical…
Other Problems
 Hypothermia, coagulopathy, leftward shift in O2
dissociation curve, less release.
 Dilutional thrombocytopenia, after transfusion of
more than 10 units blood.
 Hyperkalemia- as a result of ADP pump
inactivation in stored blood, potassium levels
can reach 70 meq/L. Watch out in renal
patients..
Faktor Resipien:

1. Reaksi alergi:

 Urtikaria besar
 Eritema
 Edema sekeliling mata
 Kadang-kadang TD turun

47
Tindakan pd reaksi alergis:

 Transfusi dilambatkan
 Bila perlu transfusi hentikan
 Beri :
 Adrenalin

 Antihistamin

 Kortikosteroid.

48
Faktor resipien:

2. Transfusi pada penderita otoimun anemia


(AIHA):

 Sangat berbahaya.
 Berikan Washed Red Cell.

49
Teknik transfusi:

1. Persiapan set infus.


2. Pemasangan set infus.
3. Persiapan kantong darah.
4. Pemasangan kantong darah.
5. Kecepatan transfusi.

50
Risiko Transfusi Darah

 Faktor Risiko Persejuta unit


 Infeksi
 Virus
 Hepatitis A 1
 Hepatitis B 4- 36
 Hepatitis C 1
 HIV 0.4- 5
 HTLV tipe 1 dan 2 0.5- 4
 Parvovirus B19 100
 Bakterial
 Eritrosit 2
 Trombosit 8.3
 Reaksi hemolitik akut 1- 4
 Reaksi hemolitik lambat 1000
 Cedera akut paru 200
51
It must be the responsibility of
all doctors to ensure that blood
component therapy is given
only when clearly indicated
(McGrath et al 2001)
Apa Indikasi transfusi ?:
 Transfusi darah pada hakekatnya
merupakan tindakan transplantasi, selain
dapat menjadi penyelamat jiwa dapat pula
membawa bahaya.
 Hendaknya transfusi dilakukan dengan
indikasi yang jelas dan tepat.
 Usahakan untuk mengurangi transfusi
darah yang sebenarnya tidak perlu.
 Bila ada cara lain transfusi hendaknya
dihindari.
54
Golongan darah
 Diketahui kira-kira ada 15 sistem golongan darah
eritrosit seperti:
 ABO - Keel
 MNSs - Lewis
 P - Duffy
 Diego - Xg
 Yt - Ii
 Rh - Dombrock
 Lutheran - Colton
 Kidd

55
Golongan darah ABO

 Terdiri dari 4 golongan :

 AB : mengandung kedua antigen A dan B.


 A : mengandung antigen A.
 B : mengandung antigen B.
 O : tidak mempunyai kedua antigen A
maupun B.

56
Sistem golongan darah ABO

Golongan Mempunyai Mempunyai % di


darah antigen antibodi Indonesia
AB AB Tidak ada 6,6

A A Anti-B 25,48

B B Anti-A 26,68

O O Anti-A dan 40,77


Anti-B

57

Anda mungkin juga menyukai