Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

INJEKSI
Irna Insya Dani,S.Kep.,Ners
STIKes As Syifa Kisaran

BERANDA MATERI PENUTUP


PENGERTIAN INJEKSI

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,


emulsi, suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan terlebih
dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit
atau selaput lendir (Syamsuni, 2006).
JENIS-JENIS INJEKSI

1. Injeksi Subkutan (SC)


Injeksi subkutan (SC) dilakukan dengan
menempatkan obat ke dalam jaringan ikat longgar di
bawah dermis

2. Injeksi Intravena (IV)


Pemberian obat dengan cara memasukan obat
kedalam pembuluh darah vena secara langsung
dengan menggunakan spuit, sehingga obat l
angsung masuk ke dalam sistem sirkulasi darah
3. Injeksi Intramuskular (IM)
Injeksi yang disuntikkan ke dalam atau di antara
lapisan jaringan atau otot.

4. Injeksi Intrakutan/Intradermal (IK)


Pemberian obat dengan cara dimasukkan ke
dalam kulit yang sebenarnya, digunakan untuk
diagnosis.

5. Injeksi Intraarterium (IA)


injeksi yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah
arteri atau perifer atau tepi, volume antara 1-10
mL, tidak boleh mengandung bakterisida
6. Injeksi Intraartikular
Injeksi yang disuntikkan ke dalam cairan sendi di
dalam rongga sendi

7. Injeksi Subkonjungtiva
disuntikkan ke dalam selaput lendir di bawah
mata.

8. Injeksi Intrabursa.
injeksi yang disuntikkan ke dalam bursa
subcromilis atau bursa olecranon dalam bentuk
larutan atau suspensi
9. Injeksi Intraperitoneal (IP)
Injeksi yang disuntikkan langsung ke dalam
rongga perut. Penyerapan Berlangsung cepat,
namun bahaya infeksi besar.

10. Injeksi Peridural, Ekstradural, dan Epidural


injeksi yang disuntikkan ke dalam ruang epidural,
terletak di atas duralmeterd, lapisan penutup
terluar dari otak dan sumsum tulang belakang.
11. Injeksi Intrakordal? Intrakardiak ( I KD)
injeksi yang disuntikkan langsung ke dalam otot
jantung atau ventrikel, tidak boleh mengandung
bakterisida, disuntikkan hanya dalam keadaan
gawat.

12. Injeksi Intratekal (IT), Intraspinal, Intrasisternal


(IS), Intradural (ID), Subaraknoid.
Injeksi yang disuntikkan langsung ke dalam
saluran sumsum tulang belaka (antara 3-4 atau 5- 6
lumbar vertebrata ) tempat terdapatnya cairan
serebrospinal.
KOMPONEN OBAT SUNTIK

Komponen atau susunan isi dari obat suntik


adalah sebagai berikut :
1. Bahan Obat / Zat berkhasiat
- Memenuhi syarat yang tercantum sesuai
monografi masing-masing dalam farmakope.
- Pada etiket tercantum p.i ( pro injection)
- Obat yang beretiket p.a (pro analis)

2. Zat Pembawa/ Zat pelarut.


Dibedakan menjadi dua, yaitu :
- zat pembawa berair
- zat pembawa tidak berair
3. Zat pembantu/ Zat Tambahan.
Ditambahkan injeksi dengan maksud :
- Untuk mendapatkan pH yg optimal
- Untuk mendapatkan larutan isotonis
- Untuk mendapatkan larutan isoioni
- Untuk zat bakterisida
- Sebagai pemati rasa setempat (anastetik lokal)
- Sebagai Stabilisator
CARA MELAKUKAN INJEKSI

1. Gunakan jarum yang tajam dan memiliki bavel dan


panjang serta ukurannya paling kecil, tetapi
sesuai.

2. Beri klien posisi senyaman mungkin untuk


mengurangi ketegangan otot.

3. Pilih tempat injeksi yang tepat dengan


menggunakan penanda anatomis tubuh.
Kompres dengan es tempat injeksi untuk
menciptakan anestesia lokal sebelum jarum diinsersi.
5. Alihkan perhatian klien dari injeksi dengan
mengajak klien bercakap-cakap.

6. Insersi jarum dengan perlahan dan cepat


untuk meminimalkan menarik jaringan.
7. Pegang spuit dengan mantap selama jarum
berada dalam jaringan.

8. Pijat-pijat tempat injeksi dengan lembut


selama beberapa detik, kecuali
dikontraindikasikan.
CARA PEMBUATAN OBAT SUNTIK

Tahap- tahap pembuatan obat suntik yaitu :


a. Perencanaan
b. Perhitungan dan Penimbangan
c. Penyaringan
d. Pengisian ke dalam wadah
e. Penutupan wadah
f. Sterilisasi
g. Uji sterilisasi pada teknik aseptik
PEMBUATAN LARUTAN INJEKSI

Pembuatan Larutan injeksi dibagi menjadi 2


yaitu :

1.Cara Aseptik
2. Cara Non-Aseptik (Nastreril)
SYARAT-SYARAT OBAT SUNTIK

1. Harus aman dipakai.


2. Jika Obat suntik berupa larutan,maka harus jernih bebas dari
partikel padat kecuali suspensi
3. Sedapat mungkin Isohidris
4. Sedapat mungkin Isotonis
5. Harus steril
6. Harus bebas pirogen untuk larutan injeksi yg volumenya 10mL
atau lebih dari sekali penyuntikkan
7. Tidak boleh berwarna kecuali zat khasiatnya memang
berwarna
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BENTUK
SEDIAAN INJEKSI
Keuntungan :
1. Bekerja cepat
2. Dapat digunakan untuk obat yang rusak jika
terkena cairan lambung,merangsang jika
masuk ke cairan lambung atau tidak
diabsorpsi baik oleh cairan lambung
3. Kemurnian dan takaran zat khasiat lebih
terjamin
4. Dapat digunakan sebagai depo terapi
Kerugian :

1. Terjadi kekeliruan sukar dilakukan


pencegahan
2. Cara pemberian sukar
3. Kemungkinan terjadi Infeksi pada bekas
suntikan
4. Lebih Mahal

Anda mungkin juga menyukai