Anda di halaman 1dari 5

1. Apa itu Perencanaan?

Pengertian Perencanaan

Waterson (1965) : usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus guna memilih
alternatif terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan tertentu

Faludi (1973) : suatu proses untuk menentukan tindakan berorientasi ke masa


depan melalui serangkaian pilihan-pilihan

Melville Branch (1980) : proses aktivitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang
dapat dilakukan untuk masa depan, serta bagaimana mencapainya

Friedman (1987) : …from knowledge to action.

Kekuatan perencanaan : pada kemampuannya untuk mewujudkan ide ke realita

Prinsip Perencanaan

 Beorientasi pada perubahan


 Sebagai alat untuk mencapai tujuan
 Berorientasi pada masa depan?
 Memilih dan menentukan
 Pengalokasian sumberdaya
 Beorientasi pada tindakan dan kepentingan kolektif
 Proses yang menerus

Elemen Utama Perencanaan

 Perumusan/identifikasi persoalan/problem
 Perumusan tujuan/goals setting
 Penjabaran dan pemilihan alternatif-alternatif tindakan/alternative means
 Penentuan time frame pencapaian tujuan

2. KONSEP WILAYAH

- Menurut R. E. Dickinson

A region is an art whose physycal conditions are homogeneous

(Wilayah adalah sesuatu yang kondisisi fisiknya homogen).


- Menurut A. J. Hertson

A region is a complex of land, water, air, plant, animal and man regarded in their
special relations as together continuing a definite characteristic portion of the
earth surface

(Wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan, hewan dan manusia dengan
hubungan khusus sebagai kebersamaan yang kelangsungannya mempunyai
karakter khusus dari permukaan bumi).

- Menurut Fannemar

A region is an area characterististized thouroughout by similiar surface features


and which is contrasted with neighbouring areas (Wilayah adalah area yang
digolongkan melalui kenampakan permukaan yang sama dan dikontraskan dengan
area sekitarnya).

- Menurut Taylor

A region may be defined as a unit are of the earth's surface distinguishable from
amor area by the exhibition of some unifying characteristic of property (Wilayah
dapat didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan
ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang
berbeda dari lainnya).

- Menurut Peraturan Pemerintah No. 47 Th 1997

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Wilayah adalah ruang yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yg batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/aspek fungsional.

3. Wilayah Seragam (Homogeneous Regions)

Pandangan yang kedua mencoba menyampaikan cara pendeleniasian wilayah


fungsional, yang sering juga disebut wilayah terkutup (polarized regions) atau
wilayah inti (nodal region). Konsepnya didasarkan pada pemikiran yang
menyatakan bahwa masyarakat membutuhkan ruang untuk kegiatannya, dan
kegiatan-kegiatan ini paling tidak mencakup kegiatan seperti adminstrasi umum,
ekonomi, politik, rekreasi, dan berbagai bentuk kegiatan sosial. Intinya adalah
adanya hubungan timbal balik yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan ini dan
dibutuhkan angkutan dan atau komunikasi antar tempat-tempat yang berbeda. Jadi
sebenarnya konsep inti menekankan perbedaan-perbedaan dalam suatu wilayah.
Dengan bertambahnya spesialisasi (pembagian-pembagian tenaga kerja menurut
keahliannya) akan memperkuat hubungan timbal balik ini dalam suatu ruang.

Wilayah Fungsional (Functional Regions)

Pandangan yang kedua mencoba menyampaikan cara pendeleniasian wilayah


fungsional, yang sering juga disebut wilayah terkutup (polarized regions) atau
wilayah inti (nodal region). Konsepnya didasarkan pada pemikiran yang
menyatakan bahwa masyarakat membutuhkan ruang untuk kegiatannya, dan
kegiatan-kegiatan ini paling tidak mencakup kegiatan seperti adminstrasi umum,
ekonomi, politik, rekreasi, dan berbagai bentuk kegiatan sosial. Intinya adalah
adanya hubungan timbal balik yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan ini dan
dibutuhkan angkutan dan atau komunikasi antar tempat-tempat yang berbeda. Jadi
sebenarnya konsep inti menekankan perbedaan-perbedaan dalam suatu wilayah.
Dengan bertambahnya spesialisasi (pembagian-pembagian tenaga kerja menurut
keahliannya) akan memperkuat hubungan timbal balik ini dalam suatu ruang.

Wilayah Perencanaan (Planning Regions) Wilayah perencanaan pada


prinsipnya ditentukan atas dasar tujuan perencanaan, kegiatan yang diinginkan,
dan pembangunan yang diharapkan. Untuk memudahkan cara kerja biasanya
digunakan batas-batas administrasi di mana tersedia sarana-sarana baik dalam
pengumpulan data mapun penerapan suatu rencana (Sadharto, dkk, 1986).

4. Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pusat pusat pertumbuhan adalah cara yang ditempuh oleh

pemerintah untuk menentukan daerah tertentu yang dianggap strategis

sehingga pada gilirannya akan memberi efek menetes bagi daerah

sekitarnya.

Teori pusat pertumbuhan :

- Sector Theory dari Hoyt


Menurut teori ini struktur ruang kota cenderung berkembang berdasarkan sektor-
sektor dari pada berdasarkan lingkaran-lingkaran konsentrik. PDK (Pusat Daerah
Kegiatan) atau CBD (Central Business District) terletak di pusat kota, namun pada
bagian lainnya berkembang menurut saktor-sektor yang bentuknya menyerupai
irisan kue bolu.

- Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)

Walter Cristaller (Jerman tahun 1933) mengemukakan tentang teori tempat


sentral.

Menurut Christaller terdapat konsep yang disebut jangkauan (range) dan ambang
(treshold).

RANGE adalah jarak yang perlu ditempuh manusia untuk mendapatkan barang
kebutuhannya pada suatu waktu tertentu saja.

TRESHOLD adalah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran


dan keseimbangan suplai barang.

Dalam teori ini diasumsikan pada wilayah datar yang luas dihuni oleh sejumlah
penduduk dengan kondisi yang merata.

- Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles Theory)

Perroux pada tahun 1955 mengemukakan tentang Teori Kutub Pertumbuhan


(Growth Poles Theory).

Dalam teori ini dinyatakan bahwa pembangunan kota atau wilayah di mana pun
bukan merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi mucul di
tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.

5. Tingkatan wilayah :

- Wilayah makro

Sebagian teritorial dari suatu negara. Wilayah makro dihuni oleh 1-10 juta
penduduk dan meliputi daerah yang luas.

Contoh : Wilayah kalimantan, Jawa.

- Wilayah Mezzo

Bagian dari wilayah makro. Suatu wilayah meso berpenduduk 300.000-1.000.000


jiwa, memiliki sekurang kurangnya satu pusat utama (berpenduduk 50.000-
200.000 jiwa). Meliputi daerah seluas 250.000- 2.500.000 ha atau lebih. Contoh :
propinsi

- Wilayah Makro

Suatu bagian dari wilayah meso (menengan). Contoh : Kabupaten/kota, desa.

6. Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia untuk memanfaatkan


lingkungan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya
pembangunan, kehidupan dan kesejahteraan manusia dapat meningkat.

Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai


keberhasilan pelaksanaan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai