Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PANKRAISIUS AACILLES MANGGUR

NIM : 17224052

A. Pengertian Analisis Keruangan


Analisis keruangan adalah analisis lokasi yang menitik beratkan pada tiga unsur jarak
(distance), kaitan (interaction), dan gerakan (movement).

B. Tujan Analisis Keruangan

Analisis keruangan adalah suatu analisis lokasi yang berpusat pada tiga unsur yaitu jarak,
kaitan, dan gerakan. Tujuan dari analisis keruangan adalah sebagai berikut :
1.Mengukur apakah kondisi yang ada sesuai sesuai dengan struktur keruangan
2.Menganalisa interaksi antar unit keruangan yaitu hubungan antara ekonomi dan
interaksi keruangan
3.Aksesibilitas antara pusat dan perhentian suatu wilayah, dan hambatan interaksi, hal ini
didasarkan oleh adanya tempat-tempat (kota) yang menjadi pusat kegiatan bagi tempat-
tempat lain, serta adanya hierarki di antara tempat- tempat tersebut (Rahmat Kusnadi,
2010).

Dalam penjabarannya, lokasi dalam ruang dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.Lokasi absolut
Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis
lintang dan garis bujur (letak astronomis). Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati
pada peta.
2.Lokasi relatif
Lokasi relatif adalah lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-
wilayah lain yang ada di sekitarnya.

C. Konsep Ruang

 Ruang adalah tampat terjadinya berbagai peristiwa alam


maupun peristiwa sosial dan peristiwa sajarah dalam proses perjalanan waktu.
 Ruang merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa dalam
perjalan
 waktu.
 Penelaahan sautu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat
terlepaskan
 dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
 Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep
 ruang menitikberatkan pada aspek tempat, di mana peristiwa itu terjadi.
 Konsepruang juga dapat diartikan, sebagai konsep yang paling melekat dengan waktu.
Berikut secara umum penjabaran konsep ruang dalam memelajari sejarah.
 Konsep ruang adalah konsep yang memberikan gambaran mengenai adanya
kondisi yang saling mempengaruhi dan ketergantungan antara komponen ruang
muka bumi, baik faktor alami, faktor manusia, alam dengan kondisi sosial
budaya, maupun antar faktor sosial.

Interaksi antar ruang adalah suatu cara mengelola ruang - ruang berdasarkan
potensi, permasalahannya, dan keterkaitan antara ruang satu dengan ruang
yang lain disekitarnya.
Interaksi antar ruang adalah cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi
dan permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-raung yang ada
disekitarnya.
Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.
Secara fisik setiap ruang pasti memiliki karakteristik pembangunan fisik sesuai
dengan perannya di suatu wilayah, contoh sebagai pusat perdagangan.
Secara non fisik, interaksi antar ruang dapat dilihat dari adanya kesenjangan-
kesenjangan sosial maupun ekonomi. Pusat pertumbuhan ekonomi dan kegiatan
sosial biasanya akan selalu terpusat pada lokasi dengan pelayanan publik yang
baik. Ini akan memberikan daya tarik bagi masyarakat di lokasi lain yang menjadi
faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu lokasi atau tidak

D. Struktur Keruangan
Struktur keruangan berkenaan dengan elemen-elemen pembentuk ruang. Elemen-elemen
tersebut dapat disimbolkan dalam tiga bentuk utama, yaitu:
 Kenampakan titik (point features)
 Kenampakan garis (line features) dan
 Kenampakan bidang (areal features)

E. Pendekatan Keruangan (Spatial Approac)


Fenomena geografi berbeda dari wilayah yang satu dengan wilayah yang lain dan
mempunyai pola keruangan/spasial tertentu (spatial structure). Tugas para ahli geografi adalah
menjawab pertanyaan mengapa pola keruangan dari fenomena geografi tersebut terstruktur seperti
itu, dan bagaimana terjadinya (spatial process). Berdasarkan perbedaan ini timbul interaksi
antarwilayah dalam bentuk adanya pergerakan manusia, barang dan jasa.
Pendekatan keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi ruang
(space) yang berfungsi untuk mengakomodasikan kegiatan manusia. Tema analisis keruangan
merupakan ciri utama dari geografi, selain itu, analisis keruangan juga paling kuat kemampuannya
untuk melakukan perumusan (generalisasi) dalam rangka menyusun teori. Terdapat 8 tema yang
terkait dengan analisis pendekatan keruangan, yaitu :
1. Spatial pattern analysis (analisis pola keruangan)
Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi. Geografi
juga berusaha memahami makna dari pola-pola tersebut serta berusaha untuk memanfaatkannya.
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi.
Fenomena yang dipelajari adalah fenomena alami dan fenomena sosial. Fenomena alami seperti
aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan. Fenomena sosial misalnya,
persebaran penduduk, mata pencaharian, permukiman, dan lain-lain.
Tema ini menekankan pada sebaran pola dari elemen-elemen pembentuk ruang yakni dengan
mengidentifikasi mengenai aglomerasi (pengelompokan) sebarannya.
2. Spatial structure analysis (analisis struktur keruangan)
Analisis struktur keruangan menekankan pada analisis susunan elemen-elemen pembentuk ruang.
Unsur-unsur pembentuk ruang antara lain manusia, alam, tekhnologi, dll. Unsur-unsur pembentuk
ruang disini bisa berupa sesuatu yang bersifat positif maupun sesuatu yang bersifat negatif.
3. Spatial process analysis (analisis proses keruangan)
Analisis proses keruangan menekankan pada proses keruangan yang biasanya divisualisasikan
pada perubahan ruang dari waktu ke waktu (sesuai dimensi kewaktuannya). Perubahan elemen-
elemen pembentuk ruang dapat dikemukakan secara kualitatif maupun kuantitatif.
4. Spatial interaction analysis (analisis interaksi keruangan)
Analisis interaksi keruangan menekankan pada keterkaitan elemen-elemen lingkungan secara intra
maupun inter elemen baik secara individu maupun antar wilayah untuk dapat menjalin komunikasi
wilayah.
5. Spatial organization anlaysis (analisis organisasi keruangan)
Analisis organisasi keruangan bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen lingkungan mana yang
berpengaruh terhadap terciptanya tatanan spesifik dari elemen-elemen pembentuk ruang.
Penekanan utamanya pada keterkaitan antara kenampakan yang satu dengan yang lainnya secara
individual.
6. Spatial association analysis (analisis asosiasi keruangan)
Analisis asosiasi keruangan bertujuan untuk mengungkapkan terjadinya asosiasi keruangan antara
berbagai kenampakan pada suatu ruang, apakah ada fungsional atas sebaran keruangan atau gejala
dengan sebaran keruangan gejala yang lain.
7. Spatial tendency analysis (analisis tendensi/kecenderungan keruangan)
Analisis tendensi keruangan yang menekankan pada upaya mengetahui kecenderungan perubahan
suatu gejala. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan space based analysis, time based analysis
maupun gabungan antara space dantime based analysis.
8. Spatial sinergism analysis (analisis sinergis keruangan)
Analisis sinergis keruangan merupakan suatu analisis yang menekankan pada sinerginya
keruangan. Analisis mencoba menyoroti majunya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang menyebabkan terjadinya mobilitas barang,
jasa, informasi yang tinggi yang menyebabkan dinamika keruangan semakin tinggi dan kompleks.
Beberapa ide spatial sinergisme yang berupa wacana kabur dikarenakan belum adanya penelitian
yang secara mendalam menyorotinya.

Anda mungkin juga menyukai