Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3 :

 Thoriq Waldri
 Dinni Yunike Jasril
 Pretty Gaby Laudya
 Muhammad Khoirul Kas
 Bayu Dzal Aidi
 Muhammad Arief Maulana
3.1. Pendekatan Geografi
A. Pendekatan Keruangan
(Spatial Approach)
Suatu metode analisis untuk mempelajari
eksistensi ruang (space) sebagai wadah
mengakomodasi kegiatan manusia dalam
menjelaskan fenomena geosfer.
Menurut Prof. Dr. H. Hadi
Suburi Yunus

“Dalam mengapliksikan pendekatan ke ruangan, seseorang
tidak cukup hanya menyebutnya saja namun harus secara
eksplisit dan jelas menyebutkan tema apa yang akan dianut serta
penjelasan mengenai operasionalisasi pendekatannya. Analisis
pendekatan keruangan meliputi 9 tema dan apa bila semuanya
dilaksanakan akan menghabiskan waktu,tenaga,biaya dan
penguasaan teknik yg mendalam serta kemantapan keilmuan”.
1.Pola 2.Struktur 3.Proses

4.Interaksi 5.Organisasi 6.Asosiasi

9.Sinergisme
7.Tendensi 8.Perbandingan
keruangan
1. Analisis Pola Keruangan (Spatial
Pattern Analysis)

Analisis ini menekankan sebaran elemen-
elemen pembentuk ruang. Apa saja elemen-
elemennya? Pertama Mengidentifikasi
aglomerasi sebarannya. Aglomerasi adalah
Fenomena Mengelompoknya Suatu
kenampakan menjadi satu bentuk atau struktur.
2. Analisis Struktur Keruangan
(Spatial Structure Analysis)

Analisis struktur keruangan, menekankan
analisisnya pada susunan elemen-elemen
pembentuk ruang. Suatu ruang dibentuk oleh 2
fenomena, yaitu fenomena fisik dan non fisik.
Contoh analisis struktur keruangan adalah
tentang komposissi bentuk pemanfaatan lahan.
3. Analisis Proses Keruangan (Spatial
Process Analysis)

Analisis ini menekankan pada proses
keruangan yang biasanya divisualisasikan pada
perubahan ruang. Perubahan tersebut, dapat
dikemukakan secara kualitatif maupun
kuantitatif. Kita harus memperhatikan dimensi
waktu. Dimensi waktu disini minimal harus
mempunyai 2 titik waktu.
4. Analisis Interaksi Keruangan
(Spatial Interaction Analysis)

Analisis ini menekankan pada interaksi
antar ruang. Ini berhubungan dengan
hubungan timbal balik antara ruang yang satu
dengan yang lain. Interaksi yang terjadi, akan
bervariasi tergantung faktor-faktor pengontrol
interaksi. Setelah mengetahui faktor tersebut,
selanjutnya menganalisis mengapa dan
bagaimana interaksi itu terjadi.
5. Analisis Sistem Keruangan
(Spatial Organization Analysis)

Analisis organisasi tata ruang menekankan
analisisnya pada elemen-elemen lingkungan
yang memengaruhi terciptanya tatanan
spesifik dari elemen-elemen pembentuk
ruang.
6. Analisis Asosiasi Keruangan
(Spatial Association Analysis)

Analisis asosiasi keruangan menekankan
analisisnya pada asosiasi keruangan antara
berbagai kenampakan pada suatu ruang.
7. Analisis Kecenderungan Keruangan
(Spatial Tendency/Trend Analysis)

Analisis ini menekanan pada upaya
mengetahui kecenderungan perubahan suatu
gejala. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis
keruangan, analisis waktu, ataupun gabungan
keduanya.
8. Anasis Komparasi Keruangan (Spatial
Comparison Analysis)

Analisis komparasi keruangan bertujuan
mengetahui kelemahan atau keunggulan
suatu ruang dibandingkan dengan ruang
yang lain. Komparasi ini sangat dibutuhkan
untuk penentuan kebijakan pengembangan
wilayah.
9. Analisis Sinergis Keruangan
(Spatial Synergist Analysis)

Analisis sinergis keruangan menekankan pada
hubungan antar keruangan saling menghasilkan nilai
tambah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan salah satu landasan analisis ini.
Melalui analisis ini diharapkan setiap pembangunan
wilayah dapat menciptakan kerjasama antar
wilayah/ruang.
B. Pendekatan Kelingkungan
( Ekologi)

1. Analisis Aktivitas Manusia
Terhadap Lingkungan
Tema ini menekankan analisisnya pada bentuk
bentuk kegiatan manusia. Setiap kegiatan manusia terkait
dengan tindakan manusia dalam menyelenggara kan
kehidupan nya. Contoh nya kegiatan
pertanian,pertambngan,perikanan,industri dll.
2. Analisis Perilaku Manusia
Terhadap Lingkungan

Analisis ini menekankan pada perilaku sosial
ekonomi, kultural dan politik manusia atau
komunitasnya. Kita harus meneliti unsur-unsur
internal maupun eksternal yang terkait dengan
perilaku tersebut.
3. Analisis Kenampakan Fisik Alami
Terhadap Lingkungan

Analisis ini menekankan pada keterkaitan antara
kenampakan fisikal alami dengan elemen-elemen
lingkungannya. Ini dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal. Sehingga dengan mengaitkan 2
faktor tersebut, kita mampu menemukan jawaban
secara menyeluruh.
4. Analisis Kenampakan Fisik Buatan
Terhadap Lingkungan

Analisis ini menekankan kajiannya pada
keterkaitan antara kenampakan fisikal budayawi
dengan elemen lingkungan tempat objek kajian berada.
C. Pendekatan Kompleks Wilayah(Regional
Complex Approach)


Pendekatan kompleks wilayah adalah integrasi pendekatan
keruangan dengan pendekatan ekologis. Oleh sebab itu pendekatan ini harus
memberikan pemahaman mendalam tentang wilayah yang dipelajari serta
hubungannya dengan wilayah lain. Pembagian pendekatan kompleks wilayah
menurut substansinya:
a) Sistem wilayah : sistem yang terbentuk dari berbagai keterkaitan antar
berbagai subwilayah.
b) wilayah sistem: wilayah yang mencerminkan kesatuan sistem dan
keterkaitan antar komponen wilayah.
Berikut aktivitas yang perlu dilakukan :
a. Analisis kompleks wilayah
b. Perwilayahan
c.Klasifikasi

Dengan pendekatan ini kita dapat membuat ramalan wilayah dan perencanaan
wilayah.
D.Aspek-aspek Geografi

 1. Oikumene dan pemukiman 


Asal kata Oikumene adalah oikos yang artinya banyak, misalnya
rumah (tempat tinggal), penghuni rumah (keluarga) sampai rumah
tetangga (kebutuhan hidup penghuninya). Manusia menjadi salah
satu objek studi. Manusia sebagai penghuni bumi selalu
dihubungkan dengan tempat dia tinggal.
Objek geografi dalam membahas permukiman manusia adalah
wilayah perkotaan dan pedesaan. Desa diartikan sebagai wilayah
tempat tinggal penduduk yang jauh dari proses produksi agraris.
Kota merupakan wilayah konsentrasi penduduk non agraris.
2. Persebaran Penduduk

 Permukaan bumi tidak didiami oleh manusia secara
merata. tugas khusus ahli geografi adalah memetakan
persebaran itu dengan jelas. Wilayah lembah sungai
biasanya berpenduduk lebih banyak dari pada daerah
sekitar nya karena air merupakan faktor utama bagi
kehidupan. Untuk menyempurnakan analisis,ahli
geografi menggunakan foto udara dari citr satelit
sebagai sumber data.
3. Kepadatan Penduduk

 Kepadatan penduduk dinyatakan dalam jumlah
penduduk perluas wilayah (kepadatan aritmatik).
Kepadatan penduduk dapat dinyatakan dalam
perbandingan jumlah orang perluas tanah pertanian
(kepadatan fisiologis) dan perbandingan jumlah orang
yang hidup dari pertanian perluas tanah garapan
(kepadatan agraris). Geografi mempelajari eksploitasi
tanah sebagai sumber daya alam.
4. Perubahan Penduduk

 Kepadatan penduduk antar suatu wilayah dengan
wilayah lain diakibatkan oleh perbedaan
pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk
dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian, dan
migrasi penduduk antar wilayah. Geografi
kependudukan membahas masalah demografi yang
berhubungan dengan seluk beluk perilaku
penduduk.
5. Migrasi penduduk

 Migrasi adalah gerakan penduduk dari 1 wilayah
menuju wilayah lain untuk bertempat tinggal secara
permanen. Bentuk lain dari migrasi adalah berpindah
dalam mengikuti musim (demi tetap terjaminnya SD )
untuk akhirnya kembali kelokasi semula. Di indonesia
, terjadi perpindahan musiman pada kaum buruh dari
desa ke kota.

Anda mungkin juga menyukai