a. Latar Belakang
Analisis potensi wilayah telah menjadi hal yang tidak asing dalam
pembangunan di Indonesia. Hal ini telah diamanatkan dalam konstitusi Negara yaitu
UU no 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
secara tersirat memberikan makna bahwa peningkatan daya saing daerah dilakukan
melalui suatu proses perencanaan yang matang. Proses perencanaan tersebut
harus melalui suatu analisis yang dapat menguraikan potensi-potensi daerah
menjadi penunjang daya saing daerah dalam pelaksanaan pembangunan.
Pada kenyataannya, walaupun anpotwil telah menjadi hal yang harus
diilaksanakan dalam perencanaan pembangunan, namun masih banyak daerah
yang belum mampu menggunakan anpowil sebagai upaya menggali seluruh potensi
yang dimiliki, baik dari segi sumber daya manusianya yang kurang kompetensinya
serta masih banyak sektor sumber daya alam yang belum dimobilisir sehingga
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini tidak akan terjadi apabila
pemerintahan daerah benar-benar memahami arti penting dan manfaat dari analisis
potensi wilayah itu sendiri.
Untuk itu pada paper kami kali ini, kami membahas Urgensi dan manfaat
Analisis Potensi Wilayah dalam berbagai bidang di Indonesia yang diharapkan
dapat membuka cakrawala pemikiran kita sebagai calon pamong praja untuk dapat
memahami arti penting dan manfaat anpotwil sehingga dapat menjadi bekal dalam
membangun daerah kea arah yang lebih baik.
b. Tinjauan Pustaka
1.
Pengertian Urgensi
Urgensi berasal dari :
2.
Pengertian Manfaat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manfaat memiliki arti : guna; faedah.
Manfaat langsung dapat dinikmati karena adanya investasi, dan yang dapat berupa
kenaikan fisik hasil produksi, perbaikan kualitas hasil produksi dan penurunan biaya.
Manfaat dalam bahasa Inggris adalah benefit yang artinya kegunaan suatu
keluaran yang dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat berupa tersedianya jasa
atau fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manfaat adalah kegunaan suatu keluaran yang
dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat berupa tersedianya jasa atau fasilitas
yang dapat diakses oleh publik.
3.
v WIRADI
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.
v KOMARUDDIN
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu
sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
v DWI PRASTOWO DARMINTO & RIFKA JULIANTY
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
v ANNE GREGORY
Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan.
Pengertian Potensi
Potensi berarti kemampuan yg mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,
kekuatan, kesanggupan dan daya. Berpotensi artinya memiliki potensi. Menurut
kamus bahasa Indonesai, potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk
lebih berkembang. Setiap orang memiliki potensi, dan tentu berbeda setiap apa yang
dimiliki antara satu orang dengan orang lain.
Ada dua bentuk potensi yaitu potensi fisik dan potensi mental (psikis)
Potensi fisik --- >>> Adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik.Kemampuan yang
terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang
tertentu. Potensi fisik akan semakin berkembang bila secara intens dilatih dan
dipelihara. Potensi fisik ini seperti, tubuh, otot, wajah, ketahanan ataupun kesehatan.
Potensi psikis --- >>> Adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki
seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila
dipelajari dan dilatih dengan baik. Potensi psikis ini meliputi IQ(Intelligence
Quotient),EQ ( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ (Spiritual
Quotient).
Jadi potensi adalah kadar kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Pengertian Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional. (UU Nomor 24 Tahun 1992: Penataan
Ruang). Wilayah adalah bagian permukaan bumi yang membentuk suatu teritorial
bedasarkan batas geografis tertentu (seperti suatu wilayah aliran sungai, wilayah
kehutanan, wilayah dataran tinggi, wilayah pulau, wilayah Negara).
Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi, pengertian
permukaan bumi menunjuk pada suatu tempat atau lokasi yang dilihat secara
horizontal dan vertikal. Wilayah sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau
kawasan. Wilayah dapat diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai
tempat tertentu tanpa terlalu memperhatikan soal batas dan kondisinya. Atau juga
wilayah dapat diartikan, suatu areal yang memiliki karakteristik area bisa sangat kecil
maupun sangat besar, suatu wilayah diklasifikasikan berdasarkan satu atau
beberapa karekteristik, misalnya berdasarkan iklim, relief dipebatuan, pola pertanian,
tumbuhan alami, kegiatan ekonomi dan sebagainya.
Purnomo Sidi (1981) mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk
lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. Imanuel Kaant (1982)
mengatakan wilayah adalah sesuatu ruang di permukaan bumi yang mempunyai
spesifik dan dalam aspek tertentu berbeda antara dua titik dalam garis lurus.
Glasson (1974), Budi Harsono (1996), dan Huesmen (1986) mengatakan bahwa
wilayah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu wilayah formal (formal region atau
mogenous regoins) dan wilayah fungsional (Functional region atau nodul region).
a. Wilayah formal adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek tertentu yang
mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri yang relatif sama. Kriteria pokok yang digunakan
antar wilayah dapat berbeda tergantung dasar atau tujuan pengelompokannya.
Kriteria tersebut dapat berupa aspek fisik seperti ketinggian, bentuk lahan, dan curah
hujan, kegiatan ekonomi (daerah pertanian), peternakan, industri dan sebagainya.
Jadi pada wilayah seragam terdapat keseragaman atau kesamaan dalam kriteria
tertentu.
2)
sekolah,
jumlah
dan
persebaran
fasilitas
kesehatan:
Polides,
Data Aksesibilitas, seperti kondis jaringan jalan atau kondisi transportasi, dan
fasilitas yang lainnya.
c.
Pembahasan
Urgensi dan Manfaat Analisis Potensi Wilayah Dan Daerah Terkait Dengan
Beberapa Bidang Sesuai Dengan Konteks Indonesia
Urgensi dan manfaat analisis potensi wilayah adalah arti penting yang
mendorong perlunya dilaksanakan anpotwil dan manfaat dari hasil pelaksanaan
anpotwil yang langsung dapat dirasakan di berbagai bidang dalam kehidupan
masyarakat. Dari hasil pembahasan kelompok kami melalui analisis terhadap data
yang diperoleh, maka berikut kami uraikan tentang Urgensi dan manfaat Analisis
Potensi Wilayah dalam berbagai bidang di Indonesia.
Untuk menentukan masa depan yang lebih baik melalui pengelolaan sumber daya
yang ada maka diperlukan suatu kegiatan yang tidak hanya mengumpulkan data
namun juga
sederhana
sebagai
penggambaran
pentingnya
anpotwil
sebagai penggalian potensi suatu daerah adalah Kita tidak akan menemukan
sesuatu yang kita cari dalam sebuah kotak yang berisi berbagai macam benda,
tanpa membuka kotak itu, melihat dengan teliti dan memasukkan tangan kita dengan
cekatan untuk mencari sesuatu yang kita butuhkan.
Pembangunan suatu daerah dapat dilaksanakan dengan baik apabila modal
pembangunan yang dimiliki telah terpenuhi. Modal tersebut berwujud sumber daya
manusia, sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Setiap daerah tentunya
tidaklah sama, karakterisistik dan kondisi fisik maupun sosialnya berbeda-beda.
Untuk itu diperlukan pemetaan potensi dan analisis mendalam melalui anpotwil
sehingga seluruh
3.
pemerintah
dalam
menjalankan
fungsi
melayani,
membangun,
10
Dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika daya saing daerah itu meningkat maka daya
saing nasional pun ikut meningkat, sehingga Indonesia mampu menjadi aktor utama
dalam perekonomian global bukan menjadi pahlawan kesiangan yang secara terusterusan dan sukarela menjadi pembeli produk-produk asing (impor).
sebagai
modal
pembangunan,
serta
untuk
membantu
daerah
meningkatkan daya saing daerah melalui suatu penyusunan strategi jitu dalam
menghadapi perekonomian global.
mengenai
potensi wilayah
2.
tersedianya data dan informasi yang kelak diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan baik bagi pengembangan usaha maupun perancangan kegiatan lainnya
di waktu yang akan datang.
3.
Dengan informasi yang lengkap maka kegagalan dalam pengelolaan potensi yang
ada dapat diminimalisir atau bahkan dihindari, termasuk kegiatan eksploitasi yang
berlebihan yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
11
1.
2.
3.
12
Struktur ekonomi menjadi indikator daya saing. Daya saing yang tinggi dijadikan
dasar para investor untuk meningkatkan pendapatan daerah.
1.
2.
bertambahnya PDRB
3.
4.
5.
bertambahnya perbankan
6.
7.
1.
mengenai
perkembangan
suatu
wilayah.
Aspek
kependudukan
2.
3.
2.
3.
4.
Hukum yang berlaku dalam menata masyarakat dan respon masyarakat terhadap
hukum yang ada (Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang ada sesuai
dengan peraturan yang berlaku).
5.
13
6.
7.
Informasi (Efektivitas dan efisiensi sistem informasi yang ada serta penyebarluasan
potensi daerah untuk diketahui oleh masyarakat luas, contohnya pariwisata untuk
dapat menarik wisatawan dan investor).
8.
keamanan
kesehatan,
keamanan
lingkungan,
keamanan
individu,
1.
2.
Lembaga ekonomi
3.
Lembaga adat
4.
Lembaga hukum
5.
Lembaga teknologi
Kelembagaan (institution) sebagai aturan main (rule of game) dan organisasi,
berperan penting dalam mengatur penggunaan atau alokasi sumber daya secara
efisien, sumber daya merata, dan berkelanjutan.
Penguasaan dan pengeolaan sumber daya sangat ditentukan oleh sistem
kelembagaan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Sistem nilai yang
14
berlaku dalam suatu kelompok masyarakat, dapat mentukan pembagian tanah atau
lahan bagi anggota masyarakat.
Dengan anpotwil, fungsi-fungsi kelembagaan dapat ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan daerah sehingga pengaturan penggunaan sumber daya dapat
dilaksanakan secara efisien, merata dan berkelanjutan.
15
Ketentuan ini menunjukkan betapa pentingnya peranan sumber daya nasional ini
bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dia tidak saja berguna untuk
kepentingan pertahanan negara akan tetapi juga bagi pembangunan nasional
secara keseluruhan. Dengan demikian sumber daya nasional merupakan pilar
utama bagi suatu negara, baik di masa damai maupun di masa perang, baik untuk
kepentingan kesejahteraan maupun untuk kepentingan pertahanan negara. Adapun
sumber daya manusia merupakan subyek dalam mendayagunakan sumber daya
lainnya yang menjadi alat pertahanan negara.
Undang-undang Pertahanan Negara juga mengamanatkan bahwa pertahanan
negara diselenggarakan dengan mengoptimalkan pendayagunaan seluruh sumber
daya nasional. Karenanya harus dipersiapkan secara dini oleh pemerintah melalui
pengelolaan secara terarah dan terpadu, sehingga dapat didayagunakan bagi
kepentingan pertahanan negara. Karena itu dalam menyusun kebijakan pertahanan
negara, harus diarahkan pada terwujudnya kesiapan dan kemampuan pertahanan
nasional yang adaptif dengan perkembangan lingkungan strategis melalui
peningkatan kesadaran bela negara, cinta tanah air, dan penyiapan sumberdaya
nasional yang handal dan professional guna tercipta kemampuan daya tangkal
negara dan bangsa terhadap setiap hakekat ancaman yang bersifat multi
dimensional.
Mengacu pada pandangan di atas, maka dalam rangka mendukung kekuatan dan
kemampuan komponen pertahanan Indonesia, diperlukan pembinaan dalam
pengelolaan dan pendayagunaan seluruh sumber daya nasional yang diarahkan
sebagai
potensi
pertahanan
guna
mendukung
terwujudnya
kekuatan
dan
kemampuan komponen pertahanan negara dan unsur lain kekuatan bangsa yang
mampu
mengantisipasi
setiap
bentuk
ancaman.
Pembinaan
kemampuan
16
masalah pertahanan merupakan salah satu dari enam urusan pemerintah yang tidak
diotonomikan. Oleh karena itu, kebijakan pembinaan dan pendayagunaan sumber
daya nasional untuk kepentingan pertahanan harus dilaksanakan secara terpadu,
terkoordinasi dan sinergi antara Dephan sebagai perumus kebijakan pertahanan
negara, dengan Departemen/LPND serta pemerintah daerah dan swasta. Sehingga
pengelolaan dan pendayagunaannya untuk kepentingan pertahanan perlu diatur
dalam suatu mekanisme penyelenggaraan dalam keterpaduan Visi Pertahanan
Negara. Upaya sinergitas kedua kepentingan ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal Pasal 16 bahwa Menteri
Pertahanan bekerjasama dengan pimpinan departemen dan instansi permerintah
lainnya serta menyusun dan melaksanakan perencanaan strategis pengelolaan
sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan. Dalam Undang-Undang ini
diatur juga bahwa Pembangunan di daerah harus memperhatikan pembinaan
kemampuan pertahanan.
ancaman.
Pertahanan
negara
berfungsi
untuk
mewujudkan
dan
mempertahankan seluruh wilayah NKRI dengan segala isinya sebagai satu kesatuan
pertahanan.
Bagi Indonesia, penyelenggaraan pertahanan negara bukan semata-mata ditujukan
untuk perang, melainkan juga untuk mewujudkan perdamaian, menjamin keutuhan
NKRI, mengamankan kepentingan nasional, serta menjamin ter-laksananya
pembangunan na-sional. Pertahanan yang efektif adalah pertahanan yang mampu
menghadirkan suasana aman dan damai di mana kehidupan masyarakat berjalan
secara normal, dan hubungan dengan sesama negara baik di kawasan maupun di
luar kawasan berlangsung secara harmonis dan saling menghargai.
Fungsi pertahanan Indonesia diselenggarakan dengan Sistem Pertahanan Semesta.
Konsepsi pertahanan negara ini mempunyai dua fungsi, yaitu Pertahanan Militer dan
Pertahanan Nirmiliter. Fungsi pertahanan militer yang diemban oleh TNI meliputi
operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Inti pertahanan nirmiliter,
yaitu pemberdayaan sumber daya nasional, yang meliputi fungsi kekuatan
pertahanan nirmiliter dan pertahanan sipil. Oleh karena itu strategi pertahanan yang
17
digunakan adalah strategi pertahanan berlapis, yaitu upaya pertahanan negara yang
memadukan pertahanan militer dengan pertahanan nirmiliter sebagai satu kesatuan
pertahanan negara yang utuh. Karakteristik Strategi Pertahanan Berlapis diwujudkan
melalui keterpaduan pendayagunaan lapis pertahanan militer dan lapis pertahanan
nirmiliter yang saling menyokong dalam menghadapi setiap bentuk ancaman.
Sistem pertahanan negara Indonesia memiliki tiga fungsi, yakni fungsi penangkalan,
fungsi penindakan, dan fungsi pemulihan. Fungsi penangkalan merupakan
keterpaduan usaha pertahanan untuk mencegah atau meniadakan niat dari pihak
tertentu yang ingin menyerang Indonesia, yang bertumpu pada instrumen politik,
ekonomi,
psikologi,
teknologi,
dan
militer.
Fungsi
penindakan
merupakan
keamanan,
dan
kemampuan
dukungan,
serta
kemampuan
pemberdayaan wilayah.
Sedangkan Pembinaan pertahanan nirmiliter mencakup pembinaan terhadap
sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan, sarana dan
18
Tri-Matra
Terpadu,
dengan
menitikberatkan
pada
efektivitas
dan
pemanfaatan teknologi. Pengisian personel untuk unit organisasi bentukan baru atau
yang bersifat pengembangan dilaksanakan melalui efisiensi dari kekuatan yang ada.
Pelaksanaannya
diintegrasikan
dengan
penataan
Markas
Besar
(termasuk
19
cadangan TNI AL dan Cadangan TNI AU. Pengorganisasian sampai dengan tahun
2029
diarahkan
Kabupaten/Kota.
kepada
terwujudnya
Pelaksanaannya
satu
dilakukan
Batalyon
secara
Cadangan
bertahap,
di
tiap
dimulai
dari
pembentukan satu Kompi Cadangan di tiap Kodim pada Tahap I, kemudian dua
Kompi pada Tahap II, dan 1 Batalyon pada Tahap III. Pengisian struktur Komando di
tiap Batalyon Cadangan dipegang oleh personel Kowil.
Pembentukan Komponen Pendukung didasarkan atas hak dan kewajiban warga
negara
dalam
pembelaan
negara
dan
kepentingan
pertahanan
yang
20
b. Transformasi potensi sumber daya alam dan buatan berupa sumber daya flora,
fauna, bahan tambang, sumber energi dan sumber daya lainnya yang memiliki nilai
strategis, baik di darat, laut dan dirgantara menjadi cadangan material strategis
dalam rangka mendukung logistik wilayah sebagai logistik tempur.
c. Transformasi sarana dan prasarana nasional menjadi komponen cadangan dan
komponen pendukung dalam rangka perlawanan bersenjata maupun tidak
bersenjata. Bersifat fisik dalam bentuk sarana dan prasarana transportasi,
telekomunikasi, industri, pendidikan dan latihan, depo logistik, migas dan
distribusinya, kesehatan, ketenagalistrikan dan perbengkelan/otomotif.
Dari kebijakan umum transformasi sumber daya nasional untuk kepentingan
pertahanan tersebut, komponen cadangan dan komponen pendukung sebagai
bagian dari komponen pertahanan negara adalah salah satu wujud akhir yang
hendak dituju. Sebagaimana digambarkan dalam bagan di atas, maka cakupan
sumber daya nasional yang hendak ditransformasikan tidak hanya meliputi sumber
daya manusia semata, tetapi juga meliputi seluruh unsur sumber daya nasional
yakni sumber daya alam dan buatan, serta sarana dan prasarana.
21
dengan
Undang
Undang
RI
Nomor
27
tahun
1997
tentang
Mobilisasi/Demobilisasi.
PELAKSANAAN
FUNGSI
PERUMUS
KEBIJAKAN
BIDANG
POTENSI
PERTAHANAN
Dalam melaksanakan fungsi perumus kebijakan bidang pembinaan Potensi Sumber
Daya Nasional, saat ini Ditjen Pothan Dephan sedang menyusun Rancangan
Undang-Undang (RUU) yang berkaitan dengan Pembinaan Potensi Pertahanan
sebagai sebagai berikut :
a. RUU Komponen Cadangan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Pasal 1 titik 5, 6 dan 7, pilar pertahanan Indonesia terdiri dari 3 komponen yaitu :
Komponen Utama, Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Departemen
Pertahanan bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pembinaan ketiga
komponen tersebut.
22
23