Glen (1993) menyatakan bahwa aksi komunitas biasanya tekait dengan suatu
isu khusus yang dirasa ‘merisaukan’ oleh suatu komunitas. Isu tersebut mungkin
merupakan isu yang khusus bagi sekelompok orang yang berada di wilayah
tertentu, atau mungkin merupakan isu yang dirasakan oleh masyarakat secara
umum.
Glen (1993:h. 30) mengemukakan bahwa kelompok aksi komunitas sering kali
mengorganisir diri melalui struktur organisasi yang sederhana agar mereka dapat
mengambil keputusan dengan cepat. Mereka menggunakan strategi yang bersifat
konflik guna memperoleh dan mempertahankan kekuasaan sebagai sumber energi
mereka.
3. Community worker atau organizer dari gerakan ini biasanya seorang
aktifis professional (bukan tenaga sukarela)
Seorang aktifis (activists atau organizer) yang berasal dari luar komunitas pada
dasarnya adalah seseorang yang mempunyai pengalaman professional yang terkait
dan mempunyai perhatian dengan isu yang akan dibahas dalam aksi kelompok.
Tugas nya meliputi aspek pengorganisasian pergerakan,mobilisasi dan agitasi.
Dilema yang dihadapi nya adalah adanya kemungkinan bahwa sang aktifis
tersebut adalah seorang yang secara politis jauh lebih canggih dari komunitas
yang sedang diorganisir.
Ada 4 keadaan yang memfasilitasi kesadaran warga masyarakat akan posisi nya,
sehingga terbentuknya suatu kelompok aksi :
1) Kekuatan dari keinginan ataupun motif yang terkait dengan hal tersebut.
Hal ini merupakan derajat keyakinan antar anggota bahwa mereka akan mampu
mencapai tujuan yang di inginkan. Semakin besar kemungkinan mereka akan
memperoleh keberhasilan maka akan semakin besar kemungkinan mereka mau
berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.
c) bentuk kepuasan yang seperti apa yang muncul dari pelaksanaan metode
tersebut.
9. Jika para pembaharu menentukan secara tegas perubahan apa yang mereka
inginkan dalam situasi tertentu,serta tidak mau menerima alternatif lain,maka
mereka menggunakan metode yang menghambat atau menekan (constraining or
pressuring method). Zander berasumsi bahwa jika kelompok sasaran perubahan
tidak dapat dipersuasi dan memilih untuk mempertahankan situasi yang ada saat
ini serta menolak perubahan maka aktifis akan menggunakan metode yang
menekan.
10. Semakin kuat motif (ataupun keinginan) yang dibangkitkan agen perubahan
terhadap kelompok sasaran,dan semakin kuat maka motif tersebut dapat tercapai
bila kelompok sasaran melakukan apa yang mereka sarankan,maka akan semakin
besar kemungkinan agen perubahan akan mempengaruhi kelompok sasaran.
Zander meyakini bahwa para aktifis akan memperkuat keberadaan keinginan
ataupun motif yang diyakini oleh kelompok sasaran dengan cara membuat motif
dengan keinginan mereka atau dengan cara membantu mereka mengingat kembali
tentang makna yang mereka berikan pada keinginan atau dorongan di masa lalu.
11. Jika ingin berhasil,agen perubahan harus mampu menampilkan sisi positif
(kelebihan) proposal mereka guna melawan keyakinan yang telah relatif menetap
pada diri kelompok sasaran. Bila mereka (agen perubahan) tidak dapat
menampilkan hal yang lebih bermakna dalam proposal mereka , maka kelompok
sasaran akan cenderung menolak proposal itu.
Ketiga hal tersebut dapat dilakukan bila kelompok sasasaran tertarik dengan
proposal yang diajukan oleh agen perubahan,dan meyakini bahwa proposal
ataupun isu perlu ditindaklanjuti.
15. Agen perubahan pada intinya akan mendapatkan ‘kepuasan’ bila inovasi
ataupun usulan yang mereka ajukan dapat dilaksanakan dan bermanfaat,tetapi
sebaliknya kelompok sasaran berusaha menghindari rasa malu yang dapat terjadi
akibat perubahan yang terjadi tidak semestinya.
16. Ketika agen perubahan tidak mau menerima perkataan ‘tidak’ sebagai suatu
jawaban, kelompok sasaran cenderung untuk ‘meniadakan’ keefektifan organisasi
dari ‘lawan’ mereka tersebut. Zander melihat bahwa kelompok sasaran mencoba
untuk menghambat kebebasan aksi agen perubahan melalui kekuasaan yang
mereka miliki. Zander juga melihat ada 3 bentuk aksi koersif :
Para aktifis mencampuri atau mengintervensi usaha usaha yang dilakukan oleh
kelompok sasaran,sehingga apa yang mereka kerjakan tidak dapat
melaksanakan tugas regular mereka.
Agen perubahan dan kelompoknya secara fisik membatasi kebebasan
kelompok sasaran atau mensandera mereka.
Para aktifis mengancam akan menyakiti kelompok sasaran.
1. Pemboikotan (Boycotts).
2. Grafiti (Graffiti).
Pada Negara yang relative maju,prosesi dan protes keliling jalan raya bukanlah
sesuatu hal yang melanggar hukum. Hal tersebut lebih dilihat dari upaya warga
masyarakat untuk menyatakan ketidak puasannya terhadap suatu isu tertentu.
Sedangkan bagi masyarakat di Negara industry, prosesi dan arak-arakan sudah
menjadi bagian dari kehidupan demokrasi mereka. Tetapi bagi beberapa Negara
asia tindakan ini seringkali ditafsirkan sebagai tindakan politis yang hendak
menentang penguasa.
Biasanya merupakan bagian dari proses boikot dengan cara membentuk barisan
yang menghalangi orang-orang untuk mengakses produk atau layanan dari
kelompok sasaran. Di Australia, Flood (1994;h.36) menyatakan bahwa barisan
penghalang ini merupakan salah satu taktik yang cukup efektif dalam pergerakan
kaum buruh.
10.Pertemuan Terbuka (Outdoor Meetings)
Pertemuan umun di tempat terbuka merupakan salah satu taktik yang biasa
digunakan para aktivis untuk menyebarkan informasi,menarik simpati masyarakat
dan menetapkan identitas mereka sebagai suatu kelompok.
C. TAHAPAN INTERVENSI
Pada fase ini , community worker dapat mengkaji apakah hubungan mereka
dengan klien mereka dapat mengarah kepada relasi yang konstuktif ataukah
sebaliknya. Twelvetrees (1982;h.23-28)melihat ada beberapa prinsip ataupun
aturan yang harus diperhatikan, antara lain;
d. bila anda ingin mendapatkan sesuatu, anda juga harus memberi sesuatu.
e. jangan telalu percaya dengan apa apa yang dikatakan oleh warga masyarakat.
Pada fase perncanaan dan analisis, kelompok kerja juga membahas berbagai
alternative tindakan yang dapat mereka pilih guna mencapai objektif yang telah
mereka tetapkan.
Terkait dengan hal diatas, maka dalam proses negoisasi, negosiator tipe ini
mencoba mengembangkan berbagai pilihan (options) yang memungkinkan untuk
menjaring berbagai kepentingan.