Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

BAB V
ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN
A. Analisis kemampuan lahan
Melakukan analisis untuk memperoleh gambaran tingkat kemampuan
lahan untuk dikembangkan sebagai perkotaan, sebagai acuan bagi arahan-
arahan kesesuaian lahan pada tahap analisis berikutnya.
Sasaran :
1. Mendapatkan klasifikasi kemampuan lahan untuk dikembangkan
sesuai fungsi kawasan.
2. Mendapatkan klasifikasi kemampuan lahan untuk dikembangkan
sesuai fungsi kawasan.
3. Sebagai dasar penentuan: arahan-arahan kesesuaian lahan pada
tahap analisis berikutnya dan rekomendasi akhir kesesuaian
lahan untuk pengembangan kawasan.

Masukan:

Semua data yang dimintakan pada tahap pengumpulan data,


kecuali data kebijaksanaan yang sudah ada.
Keluaran:
1. Peta klasifikasi kemampuan lahan untuk pengembangan kawasan.
2. Kelas-kelas atau tingkatan kemampuan lahan untuk dikembangkan
sesuai dengan fungsi kawasan.
3. Uraian potensi dan kendala fisik masing-masing kelas kemampuan
lahan.

B. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Komoditas Unggulan


Potensi sumberdaya lahan dapat diartikan sebagai ketersediaan lahan baik
yang dikelolah atau dimanfaatkan oleh masyarakat maupun yang tidak
diusahakan pemanfaatannya. Pada dasarnya pemanfaatan sumberdaya lahan
harus memperhatikan keterbatasan yang dimilikinya, baik aspek fisik lahan
maupun besaran ruang pengembangannya. Aspek fisik lahan akan terkait
dengan kondisi topografi dan kemiringan lereng, jenis tanah, serta intensitas
curah hujan. Berdasarkan penilaian masing-masing aspek fisik lahan tersebut,
maka dapat diarahkan fungsi lahan untuk kawasan budidaya atau kawasan
lindung. Demikian halnya untuk pengembangan kawasan budidaya, akan
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

terkait dengan kesesuaian dan kemampuan lahan terhadap upaya


pengelolaanya.
Perhitungan kesesuaian lahan Kecamatan Alla dilakukan mendasarkan
pada Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/KPTS/Um/11/1980 tentang
Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung dan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 683/KPTS/Um/8/1981 tentang Kriteria dan Tata Cara
Penetapan Hutan Produksi.
1. Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng di Kecamatan Alla diklasifikasi kedalam 3 klasifikasi.
Luas kemiringan lereng dan nilai skornya dapat dilihat pada tabel

Tabel 34
Klasifikasi, Skor dan Luas Kemiringan Lereng Wilayah Kecamatan
Alla
No Kemiringan
Klasifikasi Skor Luas (Ha)
. Lereng
1 05% Datar 20 19,2
2 5 15 % Landai 40 1383,0
3 15 40 % Agak Curam 50 1943,2
4 >40 % Sangat Curam 10 20,6
Jumla
3466,0
h
Sumber: Hasil analisis dan interpolasi peta kontur
2. Jenis Tanah
Jenis Tanah pada Kecamatan Alla masuk kedalam dua kelompok yaitu
tanah alluvial, alluvial hodromorf, alluvial kelabu, podsolik merah
kekuningan dengan tingkat kepekaan termasuk kedalam jenis agak peka.
Keempat jenis tanah ini memiliki kesuburan dari sedang hingga tinggi.
Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel.

Tabel 35
Klasifikasi, Skor, dan Luas Jenis Tanah di Kecamatan Alla
No
Jenis Tanah Klasifikasi Skor Luas (km) %
.
1 Alluvial Agak Peka 60 32,2 32,7
Alluvial
2 15 7,4
hodromorf
3 Alluvial kelabu 15 2,0
4 Podsolik merah Sangat Peka 10 1,4 67,3
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

kekuningan
Jumlah 100 41,0 100
Sumber: Digitasi Peta Tanah Kecamatan Alla Tahun 2017
3. Intensitas Curah Hujan
Sebagaimana diuraikan pada Bab III, wilayah Kecamatan Alla
mempunyai intensitas curah hujan rata-rata 1.410 mm/tahun dan 137 hari
hujan.
Tabel 36
Kelas, Tingkat Curah Hujan, dan Skor Curah Hujan di Kecamatan
Alla
Tingkat Curah
Kelas Curah Hujan Skor
Hujan
I Sangat Rendah <13,6 10
II Rendah 13,6-20,7 20
III Sedang 20,7-27,7 30
IV Tinggi 27,7-34,8 40
V Sangat Tinggi >34,8 50
Sumber: SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Alla berada di
kelas I dengan nilai skor 10.
4. Kesesuaian Lahan
Dari tiga faktor kemiringan lereng, jenis tanah dan intensitas curah
hujan tersebut kemudian dioverlaykan atau ditumpang susunkan untuk
menentukan arahan fungsi kawasan dan atau kesesuaian lahan. Skor pada
masing-masing faktor ini dijumlah total untuk kemudian diklasifikasikan.
Tabel dan tabel berikut ini adalah hasil overlay dari 3 faktor tersebut.

Tabel 37
Hasil Kesesuaian Lahan Wilayah Kecamatan Alla
Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Mediteran 40 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 70 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 70 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 70 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Litosol 75 0 - 2% 20 12 mm/hari 10 105 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 125 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 2 - 15% 40 12 mm/hari 10 90 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Intensitas
Kemiringan Jenis Sko Sko Skor
Skor Curah Fungsi Kawasan
Lereng Tanah r r Total
Hujan

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Litosol 75 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 145 Kawasan Penyangga

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya

Mediteran 40 15 - 30% 60 12 mm/hari 10 110 Kawasan Budidaya


Sumber: Hasil Analisis Tahun 2014

Tabel 38
Luas Fungsi Kawasan Kecamatan Alla
Kws Kws
No Luas JML
Desa/Kelurahan Budidaya Penyangga
.
(Ha) % (Ha) % (Ha) % %
4610,
1 Kambiolangi 30 4445,1 38 165,3 5 73
4
2264,
2 Kalosi 15 1814,2 15 450,7 13 43
9
3 Mata Allo 785,8 5 785,8 7 - - 12
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Kws Kws
No Luas JML
Desa/Kelurahan Budidaya Penyangga
.
(Ha) % (Ha) % (Ha) % %
4 Bolang 1175,9 8 604,7 5 571,2 16 29
5 Sumillang 376,9 2 376,9 3 - - 5
6 Pana 812,6 5 812,6 7 - - 12
4478, 2328,
7 Taulo 29 2149,8 18 66 113
6 8
8 Bonto Sugi 811,9 5 811,9 7 - - 12
15.31
Jumlah 100 11801 100 3516 100
7
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2014
Sesuai dengan tabel, hasil analisis kesesuaian lahan pada Kecamatan
Alla menunjukkan 2 fungsi kawasan yaitu fungsi kawasan budidaya seluas
11.801 Ha dan fungsi kawasan penyangga seluas 3.516 Ha.

Peta analisis kesesuaian lahan


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

B. Analisis Kawasan Rawan Bencana


1. Longsor
Tabel 39
Kriteria Kawasan Longsor
Indikator Variabel Kriteria Skor
Datar, kemiringan 0-8 % 1
Landai, berombak sampai bergelombang 2
Kemiringan kemiringan 8-15 %
Lereng Agak curam, berbukit, kemiringan 15-25 % 3
Curam s/d sangat curam, kemiringan 25-40 % 4
Sangat curam s/d terjal, kemiringan >40 % 5
0-1000 mdpl 1
Ketinggian 1000-2000 mdpl 2
>2000 mdpl 3
<1000 mm/thn 1
1000-1500 mm/thn 2
Curah
1500-2000 mm/thn 3
Hujan
2000-2500 mm/thn 4
>2500 mm/thn 5
Alluvial 1
Mediteran, Brown Forest, Non Calcic Brown 2
Jenis Tanah
Andosol 3
Litosol 4
Tubuh Air 1
Penggunaan Hutan 2
Lahan Kebun 3
Tegalan, Sawah, Permukiman 4
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2014
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Berdasarkan kriteria dari tingkat kerentanan bahaya longsor dibagi


menjadi lima kelas:
Tabel 40
Hasil Skoring Tingkat Kerawanan Bencana
Tingkat Kerawanan Nilai Luas (Ha)
Tidak Rawan 7-9 15292,36
Kerawanan Rendah 10-12 24,64
Kerawanan Sedang 13-15 -
Kerawanan Tinggi 16-18 -
Sangat Rawan 19-21 -
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2014
Dari hasil skoring tingkat kerawanan bencana dapat dilihat
sebanyak 15292,36 Ha dari luasan Kecamatan Alla ini berada pada
tingkat kerawanan rendah

Peta Analisis Kawasan Rawan Bencana


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

.
C. Analisis Pola Pemanfaatan Ruang
Pola pemanfaatan ruang di suatu wilayah terdiri atas pemanfaatan
kawasan lindung dan pemanfaatan kawasan budidaya. Tiap kawasan tersebut
berfungsi pada penetapan sub fungsi kawasan masing-masing. Adapun
analisis kawasan lindung dan kawasan budidaya di Kecamatan Alla dapat
dilihat pada penjabaran berikut ini:
Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Budidaya
Di Kecamatan Alla, pengembangan kawasan budidaya diarahkan
untuk meningkatkan penggerak aktivitas ekonomi yang berdampak pada
peningkatan produktivitas ekonomi wilayah, melputi kawasan lahan
pertanian, perkebunan, peternakan, hutan produksi, kawasan permukiman
dan lain sebagainya.
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Dalam satuan wilayah Kabupaten Enrekang, arahan untuk kawasan


budidaya tiap kecamatan yakni pembentukan pusat-pusat pengembangan
atau pusat-pusat ekonomi perkotaan dalam rangka memacu pertumbuhan
dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan intra wilayah. Menurut
analisis kami, arahan tersebut sebaiknya segera dicanangkan di
Kecamatan Alla di mana pusat-pusat perkotaan diintegrasikan di
Kelurahan Kambiolagi yang persentase lahan budidayanya lebih luas
agar tidak terjadi ketidakproduktifan daerah tertentu di Kecamatan Alla.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari kawasan
budidaya di Kecamatan Alla, maka pengelolaan pertanian harus
dilakukan secara berkelanjutan. Dalam hal ini tidak hanya ditujukan
kepada peningkatan produksi tanaman semata, tetapi juga kepada usaha-
usaha untuk mempertahankan konservasi sumber daya lahan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil analisis pola
pemanfaatan ruang berupa peta penetapan kawasan Kecamatan Alla
melingkupi kawasan lindung dan kawasan budidaya yang ditetapkan
melalui pertimbangan aspek fisik dasar dan kondisi di lapangan serta
daya dukung dan kesesuaian lahan.

Peta analisis pola pemanfaatan ruang


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

D. Analisis Struktur Tata Ruang


Analisis Hierarki Pusat-Pusat Kegiatan
Dengan mengetahui peringkat hierarki pusat kegiatan disuatu
wilayah maka dapat memberikan gambaran mengenai struktur tata ruang
di wilayah tersebut dan untuk mengetahui hierarki pusat-pusat pelayanan
di wilayah Kecamatan Alla, maka digunakan metode skalogram dan
indeks bobot sentralisasi wilayah yang dijelaskan secara rinci pada tabel
tabel.
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Setelah melakukan analisis skalogram dan indeks sentralis terbobot


di wilayah Kecamatan Alla, maka telah diketahui pola fungsi atau tingkat
pelayanan sosial ekonomi yang terdapat pada berbagai pusat pelayanan di
Kecamatan Alla. Maka dengan begitu dapat dikelompokkan satuan
permukiman berdasarkan tingkat kompleksitas fungsi pelayanan yang
dimilikinya, serta menentukan jenis dan keragaman pelayanan dan
fasilitas yang terdapat pada pusat-pusat pelayanan khususnya di
Kecamatan Alla. Untuk lebih lengkapnya hasil bobot sentralisasi wilayah
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 45
Hierarki Pusat-Pusat Pelayanan di Kecamatan Alla
Desa/ Indeks
No. Hierarki Keterangan
Kelurahan Sentralisasi

1 Kambiolagi 585 I Pusat Kegiatan Utama


2 Kalosi 185 III Penunjang Kegiatan Utama
3 Mata Allo 60 III Penunjang Kegiatan Utama
4 Sumillang 115 III Penunjang Kegiatan Utama
5 Bolang 40 III Penunjang Kegiatan Utama
6 Pana 110 III Penunjang Kegiatan Utama
7 Taolo 20 III Penunjang Kegiatan Utama

8 Buntu Sugi 285 III Penunjang Kegiatan Utama


Sumber: Hasil Analisis Tahun 2014
Dari tabel menunjukkan bahwa Kelurahan Kambiolangi yang
mempunyai bobot indeks sentralisasi tertinggi sehingga wilayah
kelurahan tersebut ditetapkan sebagai pusat kegiatan utama yang
mempunyai fungsi pelayanan utama, khususnya dalam pelayanan
pemerintahan, perdagangan, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan
industri. Desa Sumillang, Desa Bolang, Desa Taulo Desa Mata Allo,
Desa Pana, Kelurahan Kalosi Dan Kelurahan Buntu Sugi sebagai
penunjang kegiatan utama maksudnya jika kapasitas wilayah pusat
kegiatan utama tidak dapat menampung seluruh pusat-pusat pelayanan
maka desa yang berhierarki III yang menggantikan posisi tersebut. Untuk
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

lebih jelasnya dapat dilihat pada peta analisis struktur ruang Kecamatan
Alla.

Peta analisis struktur tata ruang


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FST
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai