Anda di halaman 1dari 19

PENENTUAN FUNGSI KAWASAN

LAHAN
DI DAS BOTOK KABUPATEN
KARANGANYAR TAHUN 2010
Kelompok 1

Anggi Kumala Dewi (K5414008)


Azidatul Khairatin Nu’mah (K5414011)
Diyah Ayu Ciptorogo (K5414017)
Ervinda Reisita Sari (K5414021)
Irwan Saputra (K5414028)
Mahasti Dyah Paramitha (K5414032)
Ony Wijagsono (K5414039)
Praditya Ayu Cahyani (K5414040)
Ryno Yulian Christ P (K5414045)
Sisi Amelia Rosana (K5414050)
Yulia Enita (K5414057)
Dasar Pembagian Fungsi
Kawasan
Dasar pembagian kriteria fungsi kawasan diatur
dalam SK Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980
dan No. : 683/Kpts/Um/8/1981 tentang kriteria dan tata
cara penetapan hutan lindung dan hutan produksi. Tiga
faktor yang dinilai sebagai penentu kemampuan lahan,
yaitu :
 Kemiringan lereng
 Jenis tanah
 Intensitas hujan harian rata – rata
 Tabel 1  Tabel 2
Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor
Kelerengan Lapangan Jenis Tanah Menurut
Kepekaannya Terhadap Erosi
 Tabel 3  Tabel 4
Klasifikasi dan Nilai Skor Nilai Skor Arahan Klasifikasi
Faktor Intensitas Hujan Harian Fungsi Kawasan
Rata - Rata
No Arahan Fungsi Nilai skor
Pemanfaatan Lahan
I Kawasan fungsi ≥ 175
lindung
II Kawasan fungsi 125-174
penyangga
III Kawasan fungsi <124
budidaya tanaman
tahunan
IV Kawasan fungsi <124 dengan lereng
budidaya tanaman mikro ≤ 8%
semusim
Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Letak, Luas dan Batas Penelitian


 Berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia skala 1: 25.000 Tahun 2003 lembar
1508-132 Poncol, lembar 1508-34 Ngrambe dan lembar 1408-133
Karangpandan yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal, letak Daerah Aliran
Sungai (DAS) Botok secara astronomis berada di antara 7°32’27” LS -
7°33’44” LS dan 111°03’08” BT - 111°11’51” BT.
 Secara administratif, DAS Botok berada di Kabupaten Karanganyar,
Provinsi Jawa Tengah meliputi 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Kerjo,
Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Jenawi.
 Luas DAS Botok berdasarkan hasil digitasi dengan SIG adalah 3.632,26
ha. Sebagian besar wilayah DAS Botok terdapat di Kecamatan
Ngargoyoso yaitu seluas 2.888,42 ha (79,52%), Kecamatan Jenawi seluas
178,22 ha (4,91%) dan Kecamatan Kerjo 565,62 ha (15,57%).
Kemiringan Lereng

 Berikut ini adalah data kemiringan lereng DAS Botok beserta


penulisan simbolnya.
 Berdasarkan pada tabel di atas, kemiringan lereng DAS Botok yang
paling luas adalah lereng kelas III (15-25%) dengan luas 1.283,40 ha,
sedangkan kemiringan lereng yang paling sempit adalah lereng kelas
V (≥ 45%).
No Kelas Lereng Luas (ha) %

1 I 859,76 23,67

2 II 792,47 21,82

3 III 1.211,90 33,36

4 IV 700,19 19,28

5 V 67,93 1,87

Jumlah 3.632,26 100


Jenis Tanah

 Berdasarkan Peta Tanah Kabupaten Karanganyar skala 1: 50.000,


terdapat 2 macam tanah di DAS Botok yaitu tanah andosol coklat
kelabu dan tanah latosol coklat. Berikut data macam tanah di DAS
Botok.

N Jenis Tanah Luas (ha) %


o
1 Andosol coklat kelabu 1.607,00 44,24

2 Latosol coklat 2.025,26 55,76

Jumlah 3.632,26 100


Intensitas Curah Hujan
Rata-rata
 Data rerata curah hujan, jumlah hari hujan dan intensitas hujan dari stasiun
meterorologi di DAS Botok dan sekitarnya adalah sebagai berikut.
 Berdasarkan hasil perhitungan data curah hujan rata-rata bulanan selama 10
tahun dari beberapa stasiun meteorologi, didapatkan hasil bahwa DAS Botok
memiliki tipe curah hujan C (agak basah) dan tipe curah hujan D (sedang).
Tipe curah hujan C meliputi Kecamatan Jenawi. Sedangkan tipe curah hujan
D meliputi Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Kerjo.

No Stasiun Curah Hari Hujan Intensitas


Hujan (hari/th) Curah
(mm/th) Hujan
(mm/hari)
1 Jenawi 2.373,42 97 24,46

2 Ngargoyoso 2.630,58 113 23,28

3 Kerjo 1.773,50 90 19,71


Satuan Lahan

 Daerah yang disajikan disusun berdasarkan


tumpangsusun (overlay) dari peta geologi, peta tanah,
peta penggunaan lahan dan peta lereng dapat
dikelompokkan menjadi 42 satuan lahan. Pemberian
nama untuk masing-masing satuan lahan adalah dengan
menggunakan simbol dari setiap unsur yang menyusun
satuan lahan secara berurutan mulai dari jenis batuan,
macam tanah, penggunaan lahan dan kemiringan lereng.
 Setelah mengetahui satuan lahan beserta karakteristik
yang dijadikan indikator kriteria fungsi kawasan
kemudian dilakukan proses skoring, berikut ini hasil
penentuan fungsi kawasan 42 satuan lahan DAS Botok.
Peta Satuan Lahan
di DAS Botok, Kab. Karanganyar
Tahun 2010
Parameter Bobot Skor

Intensitas Total Fungsi


No Kemiringan Intensitas
Curah Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Skor Kawasan
lereng Jenis tanah Jenis tanah Curah
Hujan lereng tanah Curah Hujan lereng
(%) Hujan
(mm/th)
Kawasan
1 11,11 Andosol 24,46 II IV III 40 60 30 130
penyangga
Kawasan
2 24,44 Andosol 24,46 III IV III 60 60 30 150
penyangga
Kawasan
3 24,44 Andosol 24,46 III IV III 60 60 30 150
penyangga
Kawasan
budidaya
4 24,44 Latosol 24,46 III II III 60 30 30 120
tanaman
tahunan
Kawasan
budidaya
5 6,67 Latosol 19,71 I II II 20 30 20 70
tanaman
semusim
Kawasan
budidaya
6 11,11 Latosol 23,28 II II III 40 30 30 100
tanaman
tahunan
Kawasan
budidaya
7 20,00 Latosol 23,28 III II III 60 30 30 120
tanaman
tahunan
Kawasan
8 42,22 Latosol 23,28 IV II III 80 30 30 140
penyangga
Parameter Bobot Skor
Total
No Kemiringan Intensitas Fungsi Kawasan
Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Intensitas Skor
lereng Jenis tanah Curah Hujan Jenis tanah
lereng tanah Curah Hujan lereng Curah Hujan
(%) (mm/th)
9 6,67 Latosol 19,71 I II II 20 30 20 70 Kawasan
budidaya
tanaman
semusim
10 13,33 Latosol 23,28 II II III 40 30 30 100 Kawasan
budidaya
tanaman tahunan
11 24,44 Latosol 23,28 III II III 60 30 30 120 Kawasan
budidaya
tanaman tahunan
12 44,44 Latosol 24,46 IV II III 80 30 30 140 Kawasan
penyangga
13 13,00 Andosol 23,28 II IV III 40 60 30 130 Kawasan
penyangga
14 22,22 Andosol 23,28 III IV III 60 60 30 150 Kawasan
penyangga
15 44,44 Andosol 23,28 IV IV III 80 60 30 170 Kawasan
penyangga
16 55,56 Andosol 23,28 V IV III 100 60 30 190 Kawasan lindung
Parameter Bobot Skor
Total
No Kemiringan Intensitas Fungsi Kawasan
Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Intensitas Skor
lereng Jenis tanah Curah Hujan Jenis tanah
lereng tanah Curah Hujan lereng Curah Hujan
(%) (mm/th)
17 4,44 Andosol 23,28 I IV III 20 60 30 170 Kawasan
budidaya
tanaman
semusim
18 20,00 Andosol 23,28 II IV III 40 60 30 130 Kawasan
penyangga
19 24,44 Andosol 23,28 III IV III 60 60 30 150 Kawasan
penyangga
20 50,00 Andosol 23,28 IV IV III 80 60 30 170 Kawasan
penyangga
21 4,44 Andosol 23,28 I IV III 20 60 30 110 Kawasan
budidaya
tanaman
semusim
22 11,11 Andosol 24,46 II IV III 40 60 30 130 Kawasan
penyangga
23 22,22 Andosol 23,28 III IV III 60 60 30 150 Kawasan
penyangga
24 40,00 Andosol 23,28 IV IV III 80 60 30 170 Kawasan
penyangga
Parameter Bobot Skor
Total
No Kemiringan Intensitas Fungsi Kawasan
Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Intensitas Skor
lereng Jenis tanah Curah Hujan Jenis tanah
lereng tanah Curah Hujan lereng Curah Hujan
(%) (mm/th)
25 4,44 Andosol 23,28 I IV III 20 60 30 110 Kawasan
budidaya
tanaman
semusim
26 22,22 Andosol 23,28 III IV III 60 60 30 150 Kawasan
penyangga
27 44,44 Andosol 23,28 IV IV III 80 60 30 170 Kawasan
penyangga
28 6,67 Latosol 19,71 I II II 20 30 20 70 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 80
tanaman
semusim
29 13,33 Latosol 19,71 II II II 40 30 20 90 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 100
tanaman
tahunan
30 24,44 Latosol 19,71 III II II 60 30 20 110 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 120
tanaman
tahunan
Parameter Bobot Skor
Total
No Kemiringan Intensitas Fungsi Kawasan
Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Intensitas Skor
lereng Jenis tanah Curah Hujan Jenis tanah
lereng tanah Curah Hujan lereng Curah Hujan
(%) (mm/th)
31 33,33 Latosol 23,28 IV II III 80 30 30 140 Kawasan
penyangga
32 6,67 Latosol 19,71 I II II 20 30 20 70 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 80
tanaman
semusim
33 11,11 Latosol 19,71 II II II 40 30 20 90 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 100
tanaman
tahunan
34 22,22 Latosol 19,71 III II II 60 30 20 110 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 120
tanaman
tahunan
35 28,89 Latosol 23,28 IV II III 80 30 30 140 Kawasan
penyangga
36 4,44 Latosol 19,71 I II II 20 30 20 70 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 80
tanaman
semusim
Parameter Bobot Skor
Total
No Kemiringan Intensitas Fungsi Kawasan
Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Intensitas Skor
lereng Jenis tanah Curah Hujan Jenis tanah
lereng tanah Curah Hujan lereng Curah Hujan
(%) (mm/th)
37 6,67 Latosol 19,71 II II II 40 30 20 90 Kawasan
budidaya
23,28 III 30 100
tanaman
semusim
38 20,00 Latosol 23,28 III II III 60 30 30 120 Kawasan
budidaya
tanaman
tahunan
39 26,67 Latosol 23,28 IV II III 80 30 30 140 Kawasan
penyangga
40 4,44 Latosol 23,28 I II III 20 30 30 80 Kawasan
budidaya
tanaman
semusim
Parameter Bobot Skor
Total
No Kemiringan Intensitas Fungsi Kawasan
Kemiringan Jenis Intensitas Kemiringan Intensitas Skor
lereng Jenis tanah Curah Hujan Jenis tanah
lereng tanah Curah Hujan lereng Curah Hujan
(%) (mm/th)
41 11,11 Latosol 23,28 II II III 40 30 30 100 Kawasan
budidaya
tanaman
tahunan
42 20,00 Latosol 23,28 III II III 60 30 30 120 Kawasan
budidaya
tanaman
tahunan

 Dari hasil akhir tersebut, dapat diketahui bahwa dari 42 satuan lahan
yang dianalisis, fungsi kawasannya terbagi menjadi empat macam
yaitu Kawasan Lindung, Kawasan Penyangga, Kawasan Budidaya
Tanaman Tahunan, dan Kawasan Budidaya Tanaman Semusim.
Peta Fungsi Kawasan
di DAS Botok, Kab. Karanganyar
Tahun 2010
Pembahasan Singkat

 Berdasarkan peta fungsi kawasan yang dihasilkan, diperoleh hasil sebagai


berikut.
1. Kawasan lindung berada di wilayah Desa Segorogunung dan Desa
Ngargoyoso
2. Kawasan penyangga tersebar di wilayah Desa Berjo, Desa Segorogunung,
Desa Gumeng, Desa Kemuning, Desa Ngargoyoso dan Desa Nglogok
3. Kawasan budidaya tanaman tahunan tersebar di wilayah Desa Ngargoyoso,
Desa Kemuning, Desa Nglogok, Desa Gempolan, Desa Dukuh dan Desa
Ganten
4. Kawasan budidaya tanaman semusim tersebar di wilayah Desa
Kwadungan, Desa Ganten, Desa Dukuh, Desa Gempolan, Desa
Ngargoyoso, Desa Jatirejo, Desa Nglogok dan Desa Kemuning

Anda mungkin juga menyukai