Anda di halaman 1dari 20

Analisis Transportasi

Analisis Sistem Transportasi


Analisis transportasi ini terdapat beberapa sistem yang dikaji diantaranya
yaitu sistem jaringan, sistem aktivitas dan sistem pergerakan yang dapat
mempengaruhi wilayah sekitarnya yang berada di Wilayah Barat Kabupaten
Purwakarta.
Di samping pusat-pusat pertumbuhan, prasarana transportasi wilayah
merupakan unsur utama pembentuk struktur ruang wilayah Kabupaten. Sebagai
pembentuk struktur ruang, prasarana transportasi wilayah berfungsi sebagai
penghubung antar bagian wilayah dan pusat-pusat pertumbuhan. Prasarana
transportasi wilayah yang memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan
struktur wilayah Kabupaten Purwakarta umumnya dibentuk oleh prasarana
transportasi darat dan air.
Analisis Sistem Jaringan
Di Wilayah Barat Kabupaten Purwakarta terdapat beberapa kegiatan,
diantaranya adalah kegiatan industri, ekonomi, pariwisata, perdagangan jasa dll
yang ada di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Bara. Kegiatan ini sudah
tentu memerlukan dukungan berupa fasilitas angkutan/transportasi yang menjadi
jembatan bagi keduanya untuk menjalankan aktifitas tersebut. Untuk kegiatan
yang ada di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat tidak hanya untuk
melayani masyarakat dari dalam Wilayah Pelayanan saja, melainkan dari Luar
Wilayah Pelayanan Kabupaten Purwakarta.
Kegaiatannya sendiri jika dilihat dari sektor Industri, telah menarik
masyarakat dari luar wilayah pelayanan untuk bekerja di pusat perindustri di
wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat, karena kabupaten Purwakarta
Bagian Barat sendiri banyak terdapat pusat perindustrian. Sebagian besar dari
kegiatan yang ada di Wilayah Kabuapten Purwakarta Bagian Barat memanfatkan
Transportasi Darat dan ada sebagian menggunakan transportasi airuntuk
melakukan berbagai aktifitasnya tersebut, termasuk untuk mendistribusikan
barang atau hasil produksi yang ada di Wilayah Purwakarta Bagian barat.
Jaringan jalan pada umumnya di semua kecamatan di kabupaten
Purwakarta bagian barat bukan prasarana transportasi utama. Sistem transportasi

yang ada di Wilayah Kabupaten Purwakarta bagian baratadalah sistem


transportasi darat yaitu jalan raya. Sistem transportasi jalan raya di Wilayah
Kabupaten Purwakarta bagian barat hanya berkisar pada Wilayah Koridor dan
sudah menjangkau seluruh pelosok daerah namun dalam kondisi jalan yang
sedang atau rusak.
Hierarki Jalan
Klasifikasi jalan ini disesuaikan dengan kebutuhan provinsi, yang akan
ditentukan oleh berbagai macam faktor, diataranya adalah:

Fungsi kota-kota dalam konteks wilayah yang lebih luas.

Kaitannya dengan wilayah lain.

Jumlah penduduk.

Kegiatan ekonomi yang utama, dan lain-lain.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka hierarki jalan di Purwakarta


bagian baratadalah sebagai berikut:

1. Jalan Arteri Primer


Jaringan jalan yang menghubungkan antara kota-kota utama wilayah
Kabupaten Purwakarta bagian barat. Jalan-jalan yang termasuk ke dalam Arteri
Primer adalah:

Ruas Kabupaten Karawang/Purwakarta Sadang (Cikampek Sadang)

Ruas Sadang Batas Purwakarta.

Ruas Batas Kota Purwakarta Cisomang (Bandung Barat)

Ruas Jalan Veteran

Ruas Jalan Jendral Sudirman

Ruas Jalan R.E Martadinata

Ruas Jalan Basuki Rachmat

Ruas Jalan Terusan Ibrahim Singadilada

Ruas Jalan Ciganea

Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani

Ruas Jalan Ibrahim

2. Jalan Kolektor Primer

Ruas Jalan Simpang Purwakarta Jatiluhur

Ruas Jalan Basuki Rachmat

Ruas Jalan Kapten Halim

Ruas Jalan Batas Purwakarta/Karawang (Curug) - Karawang

Jaringan sistem transportasi regional pada wilayah Purwakarta Bagian Barat


hanya berupa jaringan transportasi jalan raya dengan jalan arteri sekunder. Dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel VIII.1

Kondisi Jaringan Jalan Di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat


NAMA RUAS

TERMASUK KECAMATAN

LEBAR (M)

PANJANG RUAS (KM)

KONDISI

Purwakarta

Cimaung

Purwakarta

7.00

5.200

Tegalmunjul

Warung Kidul

Purwakarta

7.00

2.100

Simpang

Warung Kadu

Purwakarta

3.00

3.100

Citalang

Munjul

Purwakarta

5.50

2.100

Karangsari

Mekarsari

Purwakarta

3.00

2.000

Munjuljaya

Cirende

Purwakarta

3.00

4.800

Hegarmanah

Sukamulya

Purwakarta

4.50

0.458

Ciganea

Sulukuning

Jatiluhur

3.00

2.600

Cilegong

Cikao Bandung

Jatiluhur

4.50

4.500

Sulukuning

Cisalada

Jatiluhur

3.00

1.450

Sasakbeusi

Sukagalih

Jatiluhur

3.00

0.450

Cinangka

Polseksus

Jatiluhur

3.00

0.570

Cijanggot

Cisalada

Jatiluhur

3.00

1.350

Rawa Bebek

Pelita

Jatiluhur

3.00

0.667

Cilalawak

Cikao Bandung

Jatiluhur

2.50

1.258

Kembangkuning

Cibinong

Jatiluhur

3.00

2.380

Sukajaya

Cijantung

Jatiluhur

3.00

2.000

Cijantung

Parakan Lima

Jatiluhur

3.50

6.000

Kembangkuning

Cibinong/Ubrug

Jatiluhur

6.00

4.500

Bunder

Tegalnangklak

Jatiluhur

3.00

2.100

Jl. Wargabaru

Ciwareng

Babakancikao

3.00

1.750

Jl.Purwakarta

Maracang

Babakancikao

5.00

1.200

Jl.Keramik

Cihideung

Babakancikao

3.00

0.700

Kadumekar

Maracang

Babakancikao

3.00

1.500

Hegarmanah

Babakancikao

Babakancikao

3.00

1.000

NAMA RUAS

TERMASUK KECAMATAN

LEBAR (M)

PANJANG RUAS (KM)

KONDISI

Ciasem

Cicadas

Babakancikao

3.00

0.900

Cigelam

Babakancikao

Babakancikao

3.00

7.300

Pasirnagka

Rawabolang

Babakancikao

3.00

1.520

Conggeang

Narogtog

Babakancikao

3.00

1.350

Cikopak/Sadang

Ciwareng

Babakancikao

3.00

3.460

Cihideung

Mulyamekar

Babakancikao

3.00

0.630

Ali Hamdan
Jl.Pasantren
Hidayah
Kmp Sawah

Kopi

Babakancikao

3.00

0.210

Cikopak

Babakancikao

3.00

0.230

Cikopak

Babakancikao

3.50

0.645

Sadang

Cibungur

Babakancikao

3.50

8.700

Buana Indah

Cigelam

Babakancikao

3.50

3.300

Babakancikao

Cikao Bandung

Babakancikao

6.00

3.700

Cilalawi

Tajur Sindang

Sukatani

3.50

11.000

Cilalawi

Pasirmunjul

Sukatani

3.50

6.600

Sukatani

Gunung Sembung

Sukatani

4.00

2.300

Gunungputri

Perkebunan

Sukatani

3.00

2.200

Sukatani

Malangnengah

Sukatani

3.00

1.600

Sukatani

Chekdam

Sukatani

3.50

1.500

Sukatani

Jatijajar

Sukatani

3.00

1.500

Cikopo

Karang Mekar

Plered

3.00

0.685

Cibening

Dangdeur

Plered

3.00

3.600

Cirende

Batudatar

Plered

3.50

2.400

Cikopo

Cilandak

Plered

4.00

3.400

Benteng

Cirende

Plered

3.00

3.500

Cijaya

Kp.Duren

Plered

3.00

1.261

Cikumpay

Cijaya

Plered

3.00

0.542

Krajan

Situ Gangsa

Plered

3.00

0.850

Pasar Minggu

Cikumpay/Cimahi

Plered

4.50

6.400

Campakasari

Munjul Jaya

Plered

4.50

2.800

Benteng

Cirangkong

Plered

3.50

5.700

Sawah Kulon

Cidahu

Plered

3.50

4.500

Margasari

Cikolotok

Tegalwaru

3.50

2.150

Cikolotok

Gurudug

Tegalwaru

3.00

2.800

Cikaliung

Munjul

Tegalwaru

3.00

2.000

Gembong

Lebak Anyar

Tegalwaru

3.00

0.800

Psr. Kihiang

Cihuni

Tegalwaru

3.00

0.500

Pasawahan

Pasawahan Kidul

Tegalwaru

3.00

1.350

Ciomas

Warung Kidul

Tegalwaru

3.00

0.600

Margasari

Madrasah

Tegalwaru

3.00

0.400

NAMA RUAS

TERMASUK KECAMATAN

LEBAR (M)

PANJANG RUAS (KM)

KONDISI

Cirateun

Bongas

Tegalwaru

3.00

0.375

Pasawahan

Warungkadu

Tegalwaru

4.50

4.300

Cidahu

Ciherang

Tegalwaru

3.50

0.300

Pasawahan

Salapiyah

Tegalwaru

3.50

0.850

Cihuni

Margasari

Maniis

3.50

2.700

Kertajaya

Cirateun

Maniis

3.50

1.700

Sawahkulon

Situ

Maniis

3.50

2.400

Cilandak

Cibukamanah

Maniis

4.00

8.400

Cibukamanah

Cibandeng

Maniis

12.600

3.50

Cibatu

Pasirmalang

Maniis

2.50

1.200

Cibatu

Cibukamanah

Maniis

3.50

10.800

Ciparungsari

Tanjunggarut

Darangdan

4.00

10.500

Cipinang

Cikadu

Darangdan

3.50

4.400

Cibukamanah

Gandawari

Darangdan

3.00

2.800

Sempur

Bbk Simpang

Darangdan

3.00

2.135

Salamulya

Galudra

Darangdan

2.50

0.290

Salamjaya

Situ

Darangdan

3.50

1.585

Pondokbungur

Cikajar

Darangdan

2.50

0.500

Pasarakansalam

Tanjungsari

Darangdan

3.50

1.800

Rancadarah

Gurudug

Darangdan

3.50

7.800

RB

Situ

Cisaray

Darangdan

3.50

7.400

Cikubang

Kiarapedes

Darangdan

3.50

5.300

Sukadami

Taringgul Ladeuh

Darangdan

3.50

3.500

Garonggek

Ciracas

Darangdan

3.50

4.000

Sumber : Data Kondisi Jaringan Jalan, Tatralok Kabupaten purwakarta Tahun 2010, Dinas Perhubungan,komunikasi dan informasi

Keterangan :
KONDISI
B = Baik

RB = Rusak Berat

= Sedang

= Rusak

SR = Sedang Rusak

Untuk kondisi jalan berdasarkan tabel diatas kondisi jalan di Wilayah


Purwakarta Bagian barat terdiri dari jalan bervariasi yaitu, jalan yang kondisinya
baik,sedang,rusak dan rusak berat. Khusus untuk kondisi eksisting berdasarkan
hasil survey lapangan, prasarana jalan sudah cukup baik, namun ada beberapa
jalan desa/kecamatan yang mempunyai kualitas aspal yang kurang baik.

A. Prasarana Transportasi
Untuk menghitung tingkat pelayanan sistem jaringan ini adalah dengan
melihat indeks aksesibilitas. Indeks aksesibilitas merupakan perbandingan antara
panjang jalan dengan luas wilayah terutama di Wilayah Sumedang Bagian
Selatan. Untuk menghitung nilai nya, dapat digunakan rumus berikut :

Interval kelas indeks mobilitas menggunakan rumus :


Interval kelas

= Nilai Terbesar Nilai Terkecil

Jumlah Kelas

Tabel VIII.2
Analisis Indeks Aksesibilitas JalanWilayah Purwakarta Bagian Barat
Tahun 2014
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kecamatan

Jatiluhur
Sukasari
Maniis
Tegalwaru
Plered
Sukatani
Darangdan
Purwakarta
Babakancikao

Luas (Ha)
6.011
9.201
7.164
7.323
3.148
9.543
6.739
2.483
424

Panjang
(KM)

28.138
27.200
12.600
33.561
26.700
51.220
14.100
34.780

Indexs
Aksebilitas

468,10
379,67
172,06
1.066,10
279,78
760,05
567,86
8.202,83

Keterangan

Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi

Sumber: Hasil Analisis 2014

Dilihat dari tabel diatas untuk hasil analisis indeks aksesibilitas jalan di
Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat yang paling tinggi berada di
Kecamatan Babakancikao dengan tingkat indeks aksesibilitas 8.202,83 dan tingkat
indeks aksesibilitas yang paling rendah adalah Tegal waru dengan 172,06.

B. Sarana Transportasi

Terminal
Terminal merupakan salah satu faktor prasarana yang terpenting, yang
befungsi sebagai tempat sekumpulan kendaraan umum mengawali dan mengakhiri
lintasan operasionalnya. Disini para pengguna atau penumpang angkutan umum

dapat memulai dan mengakhiri perjalanan serta dapat menyambung perjalanan


dengan mengganti angkutan umum yang mengakses ke tempat tujuan. Selain itu
juga terminal berfungsi sebagai simpul fasilitas pergantian antar moda (model
kendaraan), tempat penyimpanan kendaraan dan simpul atau tempat konsolidasi
lalu-lintas (tempat orang berkumpul bersama-sama naik angkutan).
a. Ketentuan terminal mengenai angkutan penumpang
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No 31/1995, Terminal
penumpang berdasarkan fungsi pelayanannya dibagi menjadi:

Terminal Penumpang Tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk


angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

Terminal Penumpang Tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk


angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan
pedesaan.

Terminal Penumpang Tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk


angkutan pedesaan
Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana perdagangan secara

keseluruhan di setiap kecamatan dibuat range berikut, yakni :


-

Tingkat Pelayanan Rendah

: 11,26 13,21

Tingkat Pelayanan Tinggi

: 13,21 24,77

Tabel VIII.2
Analisis Tingkat Pelayanan TerminalWilayah Sukabumi Purwakarta Bagian Barat
Tahun 2013
Tingkat
Luas Terminal
No

Nama Terminal

Ti p e

Ketentuan

Kenyataan

Ciganea

583

Plered

532

Sawit

Babakan Cikao

Pelayanan

Keterangan

470

Sumber: Hasil Analisis 2013

Dari tabel analisis tingkat pelayanan terminal diatas untuk tingkat


pelayanan yang paling tinggi berada di terminal Ciganea, Plered, Sawit dan
Babakancikao

untuk

tingkat

pelayanan

yang

sedang

berada

di

Cibarengkok,Baros,Parungkuda,Parakan salak dan tegalbuleud sedangkan untuk

pelayanan yang paling rendah berada di terminal Sagaranten,Nyalindung dan


Cicurug.
Namun berdasarkan hasil observasi lapangan untuk terminal cisaat dalam
eksistingnya melayani antar kota yaitu Bekasi-Cisaat,Bogor-Cisaat dan wilayah
lain. Sehingga bila di asumsikan bahwa terminal cisaat seharusnya terminal
dengan tipe B yang melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam
propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.

Gambar 8.15 Peta tingkat pelayanan terminal

.
8.3.3.1 Sistem Pergerakan
Pergerakan yang terjadi di Wilayah Purwakarta Bagian

Barat terbagi

kedalam dua kategori pergerakan, yaitu pergerakan orang dan barang. Umumnya
pergerakan orang yang terjadi adalah untuk bekerja, sekolah, berbelanja, rekreasi
dll. Baik kedalam Wilayah Purwakarta Bagian Barat maupun ke luar Wilayah
Purwakarta Bagian Barat. Sedangkan pergerakan barang yang terjadi adalah
aktifitas hasil Produksi, baik yang diproduksi dari dalam maupun luar Wilayah
Purwakarta Bagian Barat.
Untuk mengetahui jumlah atau banyaknya pergerakan yang masuk dan
keluar Wilayah Purwakarta Bagian Barat dapat dihitung dengan

salah satu

metode yang umum digunakan untuk mengetahui hal tersebut yaitu Traffic
Counting (TC) metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah kendaraan ratarata yang melewati suatu ruas jalan dalam satuan waktu tertentu yang ada di
Wilayah Purwakarta Bagian Barat.
Untuk mengetahui hal tersebut,

dilakukan perhitungan tersebut yang

dilakukan pada hari kerja (week day) dan ditentukan pada tiga waktu tertentu,
yaitu pada jam sibuk yaitu sekitar pukul 06.00-08.00, waktu istirahat pukul 13.00-

14.00 dan jam pulang yaitu pukul 16.00-18.00, dengan 3 (Tiga) titik TC yaitu di
Jalan Babakancikao berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Jalan Darangdan
berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Jalan Purwakarta.
Berikut ini merupakan tingkat pelayanan pergerakan kendaraan arus
masuk dan arus keluar di Wilayah Purwakarta Bagian Barat.
Tabel VI.4
Hasil Trafic Counting Arah MasukDi Wilayah Purwakarta Bagian Barat
Tahun 2014
Klasifikasi
Kendaraan

Waktu
-1

Pagi

Jumlah

Jln Darangdan

Jln Purwakarta

Jumlah

-3

-4

-5

-7

Kendaraan ringan

28

623

195

846

Kendaraan Sedang

16

203

21

240

Kendaraan Berat

14

605

625

Sepeda Motor
Kendaraan Tak
Bermesin

392

513

425

1330

450

1944

651

3045

Kendaraan ringan

24

193

210

427

Kendaraan Sedang

32

90

35

157

Kendaraan Berat

22

265

290

Sepeda Motor
Kendaraan Tak
Bermesin

240

381

456

1077

318

929

704

1951

Kendaraan ringan

24

315

225

564

Kendaraan Sedang

16

134

23

173

Kendaraan Berat

28

360

390

Sepeda Motor
Kendaraan Tak
Bermesin

282

508

475

1265

352

1317

725

2394

Jumlah

Sore

Jln Babakan Cikao

-2

Jumlah

Siang

Titik Traffic Counting (TC)

Sumber : Hasil TC Tim Survey Studio Wilayah Tahun 2014

Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada hari kerja kebanyakan
total kendaraan yang masuk melalui jalur Darangdan, yaitu perbatasan antara
Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Bandung Barat dengan total sebesar
4190 kendaraan. Untuk jumlah kendaraan yang tertinggi terdapat pada motor
dengan jumlah 3.672 kendaraan yang kebanyakan melalui perbatasan Darangdan

Bandung Barat, dan terendah tedapat pada kendaraan sedang sebesar 570
kendaraan, dengan rata-rata kendaraan yang lebih rendah dibandingkan dengan
kendaraan lainnya.
Tabel VI.5
Hasil Trafic Counting Arah KeluarDi Wilayah Purwakarta Bagian Barat
Tahun 2014
Klasifikasi
Kendaraan

Waktu
-1

Pagi

Jln Darangdan

Jln Purwakarta

Jumlah

-3

-4

-5

-7

Kendaraan ringan

37

58

180

275

Kendaraan Sedang

19

20

25

64

Kendaraan Berat

28

90

122

Sepeda Motor
Kendaraan Tak
Bermesin

497

253

443

1193

581

422

652

1655

Kendaraan ringan

33

97

245

375

Kendaraan Sedang

11

43

33

87

Kendaraan Berat

47

182

234

Sepeda Motor
Kendaraan Tak
Bermesin

224

304

522

1050

315

626

806

1747

Kendaraan ringan

31

81

336

448

Kendaraan Sedang

13

62

31

106

Kendaraan Berat

39

66

109

Sepeda Motor
Kendaraan Tak
Bermesin

164

404

350

918

247

613

721

1581

Jumlah

Sore

Jln Babakan Cikao

-2

Jumlah

Siang

Titik Traffic Counting (TC)

Jumlah

Sumber : Hasil TC Tim Survey Studio Wilayah Tahun 2014

Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada hari kerja kebanyakan
total kendaraan yang keluar melalui jalan Purwakarta, yaitu perbatasan antara
Kabupaten Purwakarta Subang via Purwakarta bagian timur. Untuk jumlah
kendaraan yang tertinggi terdapat pada motor dengan jumlah 3.161 kendaraan
yang kebanyakan melalui perbatasan Purwakarta - Subang , dan terendah tedapat
pada kendaraan sedang dengan total keseluruhan sebanyak 257 unit kendaraan
sedang, dengan rata-rata kendaraan yang lebih rendah dibandingkan dengan
kendaraan lainnya.

Pola Pergerakan Barang


Pola aliran barang atau pergerakan barang merupakan pergerakan masuk
atau keluarnya suatu barang komoditi keluar ataupun masuk ke dalam suatu
wilayah.
Jika dilihat dari pola aliran barang yang ada di Wilayah Kabupaten
Purwakarta Bagian Barat untuk arus keluarnya sendiri cenderung menuju keluar
wilayah, misalnya untuk kerajinan bambu ke Kabupaten Purwakarta, Bogor,
Cianjur, Bandung dan Jakarta, terutama dari Kecamatan terpencil yang ada seperti
di Kecamatan Sukasari. Kecamatan-kecamatan ini cenderung mengalirkan barang
hasil produksinya baik itu hasil perkebunan,pertanian, peternakan, dan kerajinan
tangan ke Kabupaten Purwakarta, Cianjur, Bogor, bandung dan Jakarta,
melakukan transaksi di sana sehingga pola pergerakan uang pun banyak berada di
luar wilayah sana, dan akibat itu pula potensi yang dimiliki oleh Wilayah
Kabupaten Purwakarta Bagian Barat.Barang dan jasa masuk dan keluar dengan
menggunakan kendaran pick up, Truk dll.Dari Terminal ini, dilanjutkan dengan
berbagai transportasi darat.
Tabel VIII.3

Pola Pergerakan Barang Keluar Kabupaten Purwakarta Bagian Barat


Moda
Angkutan

Tujuan
Komoditas

Asal

Wilayah Sekitar
Pepaya, pisang

Negara
Lain

Bogor, Jakarta, bandung


Cidolog

Kacang Tanah

Jawa Tengh, Jawa Timur

singkong, ubi

Jakarta

Teh, Karet dan pinus

Jampang Tengah

Coklat,
Truck

Ladang beras merah,


pinus, jati
Kacang Hijau
Sapi, ayam, domba

Purabaya
Nyalindung

Kota Sukabumi
Kota Sukabumi
Cianjur
Jakarta

Palawija, padi, kucai

Sukaraja

Cianjur

Batu bata merah

Cireunghas

Cianjur & Bogor

Manggis

Cicantayan

Bawang daun

Caringin

Australia
Kota Sukabum

Tujuan

Moda
Angkutan

Komoditas

Asal

Wilayah Sekitar
Anyaman bambu

Sumatera

Peternakan ayam

Cicurug

Jakarta dan Bogor

Ubi, pepaya, bangkok

Bojonggenteng

Bogor, Jakarta

Kacang Kedelai

Kabandungan

Golog
Layang-layng

Bola sepak

Jakarta
Bogor
Jepang

Sukabumi

Besek

Pick UP

Negara
Lain

Jakarta, Bandung
Jawa tengah, jawa timur,
sumatera

Caringin

Sumber : Hasil Analisis 2013

Berdasarkan pengamatan, analisis dan hasil wawancara yang dilakukan di


lapangan, kecenderungan pergerakan di kabupaten Sukabumi bagian Timur yaitu
pola pergerakan barang dan orang masuk ke pintu-pintu perbatasan wilayah
kabupaten yaitu Kecamatan Cicurug, Kecamatan Sukalarang, Kecamatan Cisaat
dan Kecamatan Cikembar. Barang dan jasa masuk dan keluar dengan
menggunakan kendaran pick up, Truk dll.

Pola Pergerakan Aliran Barang


Tabel VIII.4

Pola Pergerakan Barang Masuk Kabupaten Sukabumi Bagian Timur


Moda
Ankutan

Truck

Asal
Komoditas

Wilayah
Sekitar

Negara
Lain

Kecamatan

Benih Padi

Cianjur

Tegalbuleud

Benih Padi

Cianjur

Curug Kembar

Benih Padi

Cianjur

Sukaraja

Benih Padi

Cianjur

Sukalarang

Pupuk

Cianjur

Jampang Tengah

Bibit Buah-buahan

Bogor

Nyalindung

Bibit Buah-buahan

Bogor

Nagrak

Moda
Ankutan

Pick Up

Komoditas

Asal

Kecamatan

Pupuk

Cianjur

Kabandungan

Kebutuhan Sandang

Jakarta, Bandung,
Tangerang, Kota
Sukabumi

Cisaat

Pasir

Cianjur

Gunung Guruh

Kebutuhan Sandang

Jakarta, Bandung,
Tangerang, Kota
Sukabumi

Cibadak

Kebutuhan Sandang

Jakarta, Bandung,
Tangerang, Kota
Sukabumi

Caringin

Kebutuhan Sandang

Jakarta, Bandung,
Tangerang, Kota
Sukabumi

Ciambar

Sumber : Hasil Analisis 2014

Berdasarkan pengamatan, analisis dan hasil wawancara yang dilakukan di


lapangan, kecenderungan pergerakan barang masuk di kabupaten Sukabumi
bagian Timur yaitu pola pergerakan barang dan orang masuk ke pintu-pintu
perbatasan wilayah kabupaten yaitu Kecamatan Cicurug, Kecamatan Sukalarang,
Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Cikembar. Barang dan jasa masuk dan keluar
dengan menggunakan kendaran pick up, Truk dll.
Untuk menghitung mobilitas penduduk yang ada di Wilayah sumedang bagian
selatan, dapat dihitung dengan mengunakan metoda dibawah ini :
Indeks Mobilitas =
Interval kelas indeks mobilitas menggunakan rumus :
Interval kelas

= Nilai Terbesar Nilai Terkecil


Jumlah Kelas
= 0,01 - 0,27
3
= 0,12

Maka :

Tinggi
Sedang
Rendah

= 0.27-0.39
= 0.14-0.26
= 0.01-0.13

Tabel VIII.5
Indeks Mobilitas Berdasarkan Kecamatan
Wilayah SukabumiBagian Timur
Tahun 2013
Sumber : Hasil Analisis 2013

Gambar 8.16 peta indeks mobilitas

Pola Pergerakan Angkutan Penumpang


Pola pergerakan angkutan penumpang sangat berkaitan dengan rute

angkutan yang ada, dimana pada dasarnya pola pergerakan di Wilayah kabupaten
Purwakarta Bagian Barat ini dapat dibagi 2 (dua) jenis yaitu pola pergerakan
eksternal dan pola pergerakan internal.Pola Pergerakan ekternal yaitu pola
pergerakan angkutan yang menuju ke luar kabupaten, dimana hubungan
pergerakan ini menyangkut pergerakan angkutan penumpang ke kabupaten dan
provinsi lain. Di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat, terdapat pola
pergerakan angkutan penumpang umum yang menuju ke luar provinsi. Sedangkan
angkutan penumpang umum dengan skala pelayanan yang paling jauh yang
melewati Provinsi jawa Barat salah satunya yaitu angkutan umum jenis bus yang
melayani rute Cikarang Bandung, Bekasi Bandung, dan Jakarta Bandung.

Tangerang Bandung. Berikut arah dan tujuan pergerakan penumpang terbesar


Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat:
a. Cikarang - Bandung
b. Jakarta - Bandung
Tabel VIII.6

Pergerakan Internal ke Wilayah kabupaten Purwakarta Bagian Barat


Jenis
Kendaraan

Pick Up

Asal

Tujuan

Kab. Bekasi

Kab. Purwakarta

Kab.Bogor

Kab. Purwakarta

Kab. Karawang

Kota Purwakarta
Kec. Sukasari
Kec. Darangdan

Bandung

Kota Purwakarta
Kec. Sukatani
Kec. Babakancikao

Kab. Karawang

Kec. Sukasari

Truk as 2
Bandung
Kab. Karawang
Truk as 3

Kota Purwakarta
Kec. Darangdan
Kota Purwakarta
Kec. Babakan cikao
Kota Purwakarta

Bandung

Kota Purwakarta

Jakarta

Kota Purwakarta

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan pola pergerakan barang


/ penumpang yang masuk ke Wilayah kabupaten Purwakarta Bagian Timur
dibagi menjadi 3 (tiga) jenis kendaraan yaitu pick up (kendaraan ringan), truk
as 2 (kendaraan sedang) dan truk as 3(kendaraan berat), maka barang yang
masuk berupa pangan (sembako), hasil peternakan, hasil industri, sayuran,
Hasil alam lainnya. Pola pergerakan barang tersebut berasal dari luar
Kabupaten Purwakarta yaitu, Jakarta, Bekasi, Karawang, dan Bandung dari
beberapa wilayah tersebut tujuan pendistribusian barang yaitu ke Wilayah
kabupaten Purwakarta Bagian Barat didistribusikan ke setiap kecamatan yang
termasuk dalam Wilayah kabupaten Purwakarta bagian Barat.

8.3.3.2 Sistem Aktifitas/Kegiatan


Sistem kegiatan sangat berpengaruh terhadap transportasi yang terjadi di
Wilayah Purwakarta bagian Barat.Transportasi di Wilayah Purwakarta bagian
Baratterdiri dari beberapa sistem yaitu sistem kegiatan ekonomi yang
menggunakan sistem transportasi darat dan juga air, serta sistem kegiatan
masyarakat menggunakan sistem transportasi darat dan juga air.Semakin tinggi
intensitas kegiatan, maka akan semakin tinggi pula transportasi di Wilayah
Purwakarta Bagian Barat. Begitupun sebaliknya. Sehingga keduanya saling
berpengaruh satu sama lain.

1. Kawasan Budidaya Pertanian dan Perkebunan


Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat merupakan salah satu wilayah
penghasil tanaman pertanian, antara lain Padi, ubi kayu, ubi jalar, dan sayuran
sayuran atau holtikultura dan lainnya.
Hasil dari pertanian yang ada di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian
Barat tidak hanya di pasarkan di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat
saja melainkan di pasarkan hingga ke wilayah wilayah yang berbatasan
langsung dengan Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat seperti Kabupaten
Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang
dan wilayah wilayah lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan Wilayah
Kabupaten Purwakarta Bagian Barat seperti, Bekasi, Jakarta, Cirebon, dll.
Dilihat dari system transportasi, sistem aktivitas berupa kegiatan pertanian
harus mempunyai prasarana yang baik dalam mendukung kegiatan pertanian
tersebut, salah satunya adalah kondisi dari jaringan jalan yang baik. Hal tersebut
akan memperlancar tingkat aksebilitas dalam penyaluran dan pendistribusian
hasil-hasil pertanian yang di hasilkan oleh Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian
Barat. Distribusi hasil pertanian kebeberapa wilayah tentunya sangat tergantung
pada kondisi tranportasinya baik itu berupa kondisi jaringan jalan yang baik,
kondisi moda angkutan yang baik, serta gudang tempat penyimpanan hasil
pertanian yang strategis yang bisa di akses secara mudah. Apabila beberapa
kriteria tersebut bisa terpenuhi oleh Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat,
maka untuk sistem aktivitas berupa kegiatan pertanian bisa berkembang secara
pesat dan bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah.

Kondisi eksisting dari pelayanan transportasi guna mendukung kegiatan


pertanian di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat memang belum
sepenuhnya terlayani, hal tersebut dilihat masih banyaknya kondisi jalan yang
rusak khususnya yang berada di daerah-daerah pedalaman yang kondisi jalannya
masih berbatu dan perkerasannya masih kurang baik.
Untuk perkebunan di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat
jenisnya cukup beragam, yakni perkebunan teh,cengkeh, manggis, dan lain lain.
Dilihat dari sistem transportasi, sistem aktivitas berupa kegiatan perkebunan harus
didukung dan mempunyai prasarana yang baik dalam mendukung kegiatan
perkebunan tersebut, salah satunya adalah kondisi dari jaringan jalan yang baik.
Hal tersebut akan memperlancar tingkat aksebilitas dalam penyaluran dan
pendistribusian hasil-hasil perkebunan yang di hasilkan oleh Wilayah Kabupaten
Purwakarta Bagian Barat. Distribusi hasil perkebunan kebeberapa wilayah
tentunya sangat tergantung pada kondisi tranportasinya baik itu berupa kondisi
jaringan jalan yang baik, kondisi moda angkutan yang baik, serta gudang tempat
penyimpanan hasil perkebunan yang strategis yang bisa di akses secara mudah.
Apabila beberapa kriteria tersebut bisa terpenuhi oleh Wilayah Kabupaten
Purwakarta Bagian Barat, maka untuk sistem aktivitas berupa kegiatan
perkebunan bisa berkembang secara pesat dan bisa membantu pertumbuhan dan
perkembangan suatu wilayah.
Kondisi eksisting dari pelayanan transportasi guna mendukung kegiatan
perkebunan di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat memang belum
sepenuhnya terlayani, hal tersebut dilihat masih banyaknya kondisi jalan yang
rusak khususnya yang berada di daerah-daerah pedalaman yang kondisi jalannya
masih berbatu yang sangat mengganggu dalam pemasaran hasil-hasil perkebunan
penduduk.

2. Kawasan Non Pertanian (Permukiman, Perdagangan, Pendidikan,


Perkantoran, Jasa dan Industri )
Dengan melihat luas wilayah dan jumlah penduduk di Wilayah Kabupaten
Purwakarta Bagian Barat, maka Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat
mempunyai potensi yang cukup besar, terutama di bidang industri. Industri

kecilmaupun besar merupakan salah satu potensi strategis yang mampu


memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia sehingga
pengembangan sektor tersebut perlu ditempuh melalui pengembangan sentra
industri.
Dilihat dari system transportasi, system aktivitas berupa kegiatan industri
yang ada di Kabuapten Purwakarta Bagian Barat harus didukung dan mempunyai
prasarana yang baik dalam mendukung kegiatan industri serta pariwisata tersebut,
salah satunya adalah kondisi dari jaringan jalan yang baik. Hal tersebut akan
memperlancar tingkat aksebilitas dalam penyaluran dan pendistribusian hasil-hasil
industri yang di hasilkan oleh Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat.
Distribusi hasil industri kebeberapa wilayah tentunya sangat tergantung pada
kondisi tranportasinya baik itu berupa kondisi jaringan jalan yang baik, kondisi
moda angkutan yang baik, serta tempat pengolahan industri berupa pabrik yang
strategis yang bisa di akses secara mudah. Apabila beberapa kriteria tersebut bisa
terpenuhi oleh Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian maka untuk system
aktivitas berupa kegiatan industri yang dominan menonjol di wilayah Purwakarta
Bagian Barat bisa berkembang secara pesat dan bisa membantu pertumbuhan dan
perkembangan suatu wilayah.
Kondisi eksisting dari pelayanan transportasi guna mendukung kegiatan
industri di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat memang belum
sepenuhnya terlayani, hal tersebut dilihat masih banyaknya kondisi jalan yang
rusak khususnya yang berada di daerah-daerah pedalaman yang kondisi jalannya
masih berbatu yang sangat mengganggu dalam pemasaran hasil-hasil industri
penduduk.

3. Kawasan Pariwisata Kabupaten Purwakarta Bagian Barat


Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian Barat memiliki potensi wisata dan
kontribusi yang cukub besar, kanrena memiliki objek dan daya tarik wisata yang
cukup lengkap, yaitu objek wisata alam, wisata minat khusus, wisata budayadan
wisata tempat-tempat bersejarah. Untuk obejk wisata yang ada di Wilayah
Kabupaten Purwakarta Bagian Barat, didominasi oleh objek wisata alam dan
sosial, dimana meliputi :

Tabel VI.11
Sebaran dan Daya Tarik Potensi Pariwisata di Kabupaten Purwakarta
No.

3
4

Kecamatan

Purwakarta

Jatiluhur

Sukasari
Babakan Cikao

Nama Obyek dan Daya Tarik


Wisata

Jenis/Klasifikasi

Daya Tarik

Situ Buleud

Situ/Alam

Taman kota, arena joging

Pabrik kain songket

Kerajinan/binaan manusia

Cinderamata

Gedung Negara

Gedung sejarah/binaan manusia

Bangunan sejarah

Gedung Karesidenan

Gedung sejarah/binaan manusia

Bangunan sejarah

Makam Baing Yusuf

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Mesjid Agung

Gedung sejarah/binaan manusia

Ziarah religius

Rumah Kuno Citalang

Bangunan kuno/binaan manusia

Bangunan kuno

Sanggar Seni

Kesenian Daerah/binaan manusia

Atraksi wisata

Pariwisata Jatiluhur

Danau/binaan manusia

Danau/PLTA

Bumi Satelit Indosat

Teknologi/binaan manusia

Satelit komunikasi

Agro Wisata Ubrug

Alam/karya manusia

Perikanan

Makam Wali Kuning

Makam keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Makam Mbah Panyingkiran

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Makam Mbah Guha Pangatikan

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Makam Mbah Kota Kembang

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Makam Ibu Cikao

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Sentra Keramik Plered

Kerajinan/binaan manusia

Cinderamata

Makam

Mbah

Sumadhita Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Anggatuda
5

Plered

Tegalwaru

Sukatani

Maniis

Darangdan

Makam Balung Tunggal

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Makam Dalem Kuwa

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Makam Mama Sempur

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Curug Gandasoli

Air terjun/Alam

Air terjun

Panorama Galumpit

Panorama/Alam

Rekreasi air

Gunung Parang

Gunung/Alam

Panjat Tebing

Gunung Cupu

Gunung/Alam

Mendaki

Pusat Penjualan Makanan Khas

Cinderamata/binaan manusia

Cinderamata/kerajinan

PLTA Cirata

PLTA/binaan manusia

Turbin/teknologi

Agro Wisata Maniis

Agro wisata/Alam

Jaring terpung

Makam Cotak

Makam Keramat/binaan manusia

Ziarah religius

Sumber : RIPPDA Kabupaten Purwakarta

Dilihat dari system transportasi, system aktivitas berupa kegiatan


Kabupaten Purwakarta Bagian Barat harus didukung dan mempunyai prasarana
yang baik dalam mendukung kegiatan Kabupaten Purwakarta Bagian Barat
tersebut, salah satunya adalah kondisi dari jaringan jalan yang baik. Hal tersebut

akan memperlancar tingkat aksebilitas dalam mencapai lokasi tersebut. Apabila


beberapa kriteria tersebut bisa terpenuhi oleh Wilayah Kabupaten Purwakarta
Bagian Barat, maka untuk system aktivitas berupa kegiatan Kabupaten
Purwakarta Bagian Barat bisa berkembang secara pesat dan bisa membantu
pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah.
Kondisi eksisting dari pelayanan transportasi guna mendukung kegiatan
Kabupaten Purwakarta Bagian Barat di Wilayah Kabupaten Purwakarta Bagian
Barat memang belum sepenuhnya terlayani, hal tersebut dilihat masih banyaknya
kondisi jalan yang rusak khususnya yang berada di daerah-daerah pedalaman yang
kondisi jalannya masih berbatu yang sangat mengganggu dalam aksebilitas
Kabupaten Purwakarta Bagian Baratatau untuk menuju ke suatu lokasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai