Oleh:
KELAS A
Indra P. Dinata 21040113410004
Yohan Surtiani 21040113410010
Ahmadiah 21040113410037
Nur Khasanah Apriliasari 21040113410039
Herry M. Ondikeleuw 21040113410042
a. Membuat urutan fasilitas yang ditemukan berdasarkan frekuensi yang ditemukan, pada
bagian atas.
b. Membuat garis baris dan kolom sehingga lembar kerja tersebut membentuk matriks
yang menampilkan fasilitas yang ada pada masing-masing pusat pelayanan atau kota.
c. Menggunakan tanda (1) pada sel yang menyatakan keberadaan suatu fasilitas, dan
tanda (0) pada sel yang menyatakan ketiadaan suatu fasilitas.
d. Menyusun ulang baris dan kolom berdasarkan frekuensi keberadaan fasilitas, semakin
banyak fasilitas yang didapati pada suatu pemukiman maka pemukiman tersebut
berada pada urutan atas.
e. Mengidentifikasi peringkat atau hirarki pemukiman yang dapat diinterpretasikan
berdasarkan prosentase keberadaan fasilitas pada suatu pemukiman. Semakin tinggi
prosentasenya, maka hierarki pemukiman tersebut akan semakin tinggi.
Nilai atau tingkat kelayakan nilai pada analisis ini yaitu 0,9 - 1. Hierarki Nilai COR
yang ideal antara 0,9 – 1. Tingkat kesalahan ini dapat dihitung dengan rumus:
Dimana :
- COR : Coefficient of Reproducibility (koefisien reliabilitas)
- Total jenis fasilitas : jumlah seluruh fasilitas dalam tangga hierarki pusat pelayanan
- Jumlah kesalahan : penyimpangan jumlah luar atau dalam tangga
Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
berada di bagian utara dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Wilayah Kabupaten
Jepara juga cukup unik karena memiliki daerah administratif yang berada di luar pulau
Jawa, yaitu Kecamatan Karimunjawa. Kecamatan ini memiliki konsentrasi fasilitas yang
kurang merata, dan sangat terkait dengan aksesibilitas. Hal ini termasuk terjadi di
Kecamatan Karimunjawa tersebut. Guna memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas
yang lebih tinggi dan lebih baik masyarakat harus melakukan pergerakan ke lokasi-lokasi
fasilitas yang dimaksud.
Tabel 1.
Sebaran Fasilitas Pelayanan di Kabupaten Jepara Tahun 2010
Fasilitas
No. Kecamatan Rmh Puskes-
TKN SD SMP SMA SMK UNIV Pustu BP Apotek Terminal
Sakit mas
1 Kedung 0 34 3 0 1 0 0 2 3 2 4 0
2 Pecangaan 0 39 2 1 0 0 1 1 1 3 4 1
3 Kalinyamatan 0 36 2 0 1 0 0 1 3 2 4 0
4 Welahan 0 46 3 1 0 0 0 2 3 3 3 0
5 Mayong 0 42 2 1 0 0 0 2 2 4 4 0
6 Nalumsari 1 39 2 1 0 0 0 1 2 5 1 0
7 Batealit 0 38 3 0 0 0 0 1 4 1 3 0
8 Tahunan 0 44 1 1 0 1 1 1 4 3 8 0
9 Jepara 1 38 6 1 3 1 3 1 1 4 14 1
Tabel 2.
Hasil Analisis Skalogram Penentuan Pusat Pelayanan Kabupaten Jepara
SARANA
No. Kecamatan Puskes- Rmh Ter- Hirarki
SD SMP Pustu BP Apotek SMA SMK UNIV TKN Total
mas Sakit minal
1 Jepara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 I
2 Pecangaan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9 II
3 Tahunan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 9 III
4 Kalinyamatan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 7 IV
5 Kedung 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 7 IV
6 Bangsri 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 8 V
7 Mayong 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 V
8 Welahan 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 V
9 Nalumsari 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 8 V
10 Keling 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 7 V
11 Mlonggo 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 V
12 Kembang 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 V
13 Batealit 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 6 VI
14 Donorejo 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 6 VII
15 Pakisaji 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 VIII
16 Karimunjawa 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5 VIII
Berdasarkan ketersediaan fasilitas di atas, dapat dilihat bahwa fasilitas yang ada
(sudah tersedia) di seluruh kecamatan di Kabupaten Jepara adalah fasilitas SD, SMP,
Puskesmas, dan puskesmas pembantu (pustu). Sedangkan untuk fasilitas lainnya seperti
rumah sakit, terminal, sekolah tinggi (universitas), dan lainnya hanya terdapat di beberapa
kecamatan. Kecamatan yang memiliki fasilitas terlengkap adalah Kecamatan Jepara,
sedangkan ketersediaan fasilitas terminim berada di Kecamatan Pakisaji dan Karimunjawa.
Hasil analisis skalogram di Kabupaten Jepara di atas dapat dilihat jumlah eror dari 16
kecamatan (N) dan 12 fasilitas (k) adalah 12 kesalahan. Jumlah kesalahan (eror) ini dilihat
Tugas Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan & 5
Pembangunan
dari nilai 0 yang ada di atas tangga dan jumlah nilai 1 yang ada di bawah anak tangga.
Berdasarkan tingkat kesalahan yang ada tersebut, dapat diperhitungkan nilai coefficient of
reproducibility (COR) nya dengan rumus diatas.
= 0,94
Pusat pelayanan yang dihasilkan dari analisis skalogram ini juga menjadi dasar
dalam penentuan pusat permukiman, dimana pada hirarki I juga merupakan pusat
permukiman I di Kabupaten Jepara dan seterusnya. Namun, hasil dari analisis skalogram
di atas hanya melihat dari ketersediaan fasilitas, belum melihat secara keruangan lebih
luas baik dari interaksi keruangannya maupun dari jumlah sebaran sarana secara spasial/
kuantitas sehingga perlu dilihat lagi secara lebih mendalam.
Apabila dipetakan, hasil dari analisis skalogram dalam penentuan pusat pelayanan di
Kabupaten Jepara dapat dilihat sebagai berikut:
5°46' LS 5°46' LS
48' 48'
K A RIM U NJ A W A
52' 52'
N
54' 54'
20' 20'
SKA LA 1:250000
56' 56'
5°58' LS 5°58' LS
110°22' BT 24' 26' 28' 30' 32' 110°34' BT
25' 25'
K E C. D O N O R O J O
K E C. K E MB A N G
K E C. M L O N G G O
30' 30'
LAUT JAWA
K E C. J E P A R A
K E C. B A NG S RI
35' 35'
K E C. P A K IS A JI K E C. K E LIN G
K E C. T A H UN A N
K E C. B A TE A L IT
Hirarki I
40' 40'
K E C. M A Y O N G
K E C. P E CA N G A A N
K E C. N A L U MS A RI
Hirarki II
K E C. K A LIN Y A M A TA N
KAB PATI
K E C. K E DU N G
Hirarki III
Hirarki IV
6°45' LS K E C. W E L H A N
Hirarki V 6°45' LS
Hirarki VI
KAB. DEMAK Hirarki VII
Hirarki VIII
110°35' BT 40' 45' 50' 110°55' BT
Referensi
Badan Pusat Statistik. 2010. Kabupaten Jepara Dalam Angka Tahun 2010
http://id.scribd.com/doc/31386640/Review-Literatur-transformasi-morfologi-permukiman
diakses pada Kamis, 3 okt 2013 13.45
http://tambahrejo.wordpress.com/2012/09/10/analisis-pusat-permukiman-kabupaten-
boyolali-menggunakan-metode-skalogram/ diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013
09.30
Tarigan, Robinson. 2004. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Wibisono, Rudi. 2004. Konsep, Teori dan Landasan Analisis Wilayah. Malang: Bayumedia