Anda di halaman 1dari 5

Kedudukan Kota Palembang Dalam Wilayah Yang Lebih Luas

1. Dalam dokumen aspasial


a) kota Palembang dalam RPJMN 2015-2019
 Kota Palembang Sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
 Percepatan konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan
kawasan-kawasan penyangga sekitarnya : peningkatan kapasitas jalan ruas
Palembang - tanjung api-api.
 Kawasan Perkotaan Metropolitan Perkotaan Patungraya Agung: Palembang
(Kota Palembang), Betung (Kab. Banyuasin), Inderalaya (Kab. Ogan Ilir), Kayu
Agung (Kab. Ogan Komering Ilir) Sebagai pusat kegiatan Nasional (PKN)
yang diarahkan sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Sumatera bagian
Selatan dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan dengan pusat-
pusat pertumbuhan wilayah Internasional sekaligus sebagai pusat pelaksanaan
kegiatan berskala Internasional. untuk pusat perdagangan dan jasa, simpul
produksi dan distribusi, dan perluasan kegiatan hilirisasi industri dan pertanian
dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan menuju pusat kegiatan
global.
 Palembang Sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan didukung
oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang lengkap guna mencegah
terjadinya permukiman tidak terkendali (urban sprawl) akibat urbanisasi di kota
otonom terdekatnya
 Kota Palembang memiliki indeks kerawanan tinggi untuk banjir dan cuaca
ekstrim serta indeks risiko tingkat kabupaten/kota dilevel sedang
b) Kota Palembang Dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024
 Sebagai salah satu destinasi wisata potensial yang akan diperkuat
 Optimalisasi wilayah metropolitan Palembang termasuk rencana investasi dan
rencana pembiayaan pembangunan
 Major Project Pengembangan Kawasan Metropolitan, yaitu Metropolitan
Palembang sebagai pusat perdagangan dan jasa skala nasional, serta
meningkatkan pembangunan di Selatan Sumatera. Guna menjamin
pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan pusat pertumbuhan perlu
mengutamakan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap risiko bencana.
 Pengembangan wilayah metropolitan Palembang sebagai pusat perdagangan
dan jasa skala nasional, serta meningkatkan pembangunan selatan sumatera.
c) Kota Palembang dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2019 – 2023
 Mengembangkan sistem angkutan umum massal di kawasan perkotaan
Palembang
 Memantapkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
sebagai bandara pengumpul Primer.
 Kota Palembang memiliki 4 Pembangkit Listrik Eksisting yaitu PLGU
Keramasan (512,70 MW), PLTG Musi II (PLTG 3 x 4,61 MW dan PLTU 6
MW), PTMG Sako (12 MW), PLTMG Sumatang Borang (14 MW)
 Salah satu Kawasan pertanian hortikultura komoditas unggulan cabai
 Salah satu Kawasan perkebunan dengan Komiditi unggulan kelapa sawit
 Kawasan peruntukan pariwisata dengan prioriotas pengembangan pada kota
pusaka Palembang, Pulo Kerto dan Jakabaring Sport City (Palembang).
 Industri yang menjadi prioritas Provinsi terdapat di Kota Palembang
 Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2017 daerah yang
memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Sumatera Selatan
adalah Kota Palembang yaitu sebesar 33,98 persen. Besarnya kontribusi yang
diberikan oleh Kota Palembang dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas ekonomi
di kota itu sendiri sehingga nilai PDRB dari masing-masing lapangan usaha
juga semakin besar.
 IPM kota Palembang tertinggi di sumatera selatan dengan IPM sebesar 77,89
pada tahun 2018 dan merupakan di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar
71,39.
 Pengeluaran perkapita tertinggi di sumatera selatan dan di atas rata-rata
nasional
 Songket Palembang sebagai warisan budaya sumatera selatan yang sudah
disertifikasi Kemendikbud RI dan telah didaftarkan sebagai Warisan Budaya
Tak Benda Unesco (Intangible Culture Heritage).
 Rencana struktur ruang, Pemantapan kota Palembang sebagai pusat kegiatan
nasiona (PKN)
Rencana Jaringan Transportasi, Peningkatan fungsi jaringan jalan kolektor
primer lokasi (lingkar Palembang dan Palembang – Tajung api-api).
Pengembangan terminal terpadu multi moda Palembang (tipe A) lokasi Karya
Jaya (Palembang). Pengembangan jalur kereta api lintas antar PKN (Lampung-
Palembang-Jambi).
Optimalisasi dan peningkatan fungsi pelayanan pelabuhan nasional
Rencana pembangunan jalan tol kayu agung-palembang-betung (kapal betung)
 Salah satu kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi di atas Provinsi
 Salah satu kabupaten/kota dengan persentase penduduk miskin di bawah rata-
rata Provinsi.
 Arahan Pengembangan Wilayah Kota Palembang memiliki Kawasan Strategis
Nasional, Proyek Strategis Nasional, Kawasan Strategis Provinsi dan Kawasan
Strategis Kota, yaitu:
1) Kawasan Strategis Nasional (KSN), yakni Kota Palembang dan sekitarnya.
2) Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni Light Rapid Transit (LRT) Provinsi
Sumatera Selatan (Metro Palembang).
3) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dengan kategori kepentingan
pertumbuhan ekonomi, yakni Koridor Palembang-Prabumulih.
4) Kawasan Strategis Kota (KSK), meliputi :
a) Kawasan Strategis berdasarkan sudut kepentingan ekonomi
 Kawasan Jakabaring
 Kawasan Agropolitan Gandus-Pulokerto
 Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun
(Lisiba) Talang Kelapa
 Kawasan Pusat Kota atau Central Business District (CBD)
 Kawasan Industri Keramasan Karya Jaya
 Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Karya Jaya
 Kawasan Industri Sukarami

b) Kawasan Strategis dengan sudut kepentingan Sosial Budaya


 Kawasan Taman Purbakala Situs Sriwijaya Karang Anyar
 Kawasan Tepian Sungai Musi

 Potensi dan Keunggulan Wilayah Sektor unggulan yang mendukung


pertumbuhan ekonomi Kota Palembang sebanyak 6 (enam) sektor dengan
memberikan kontribusi sebesar 83,66% terhadap Produk Domestik Bruto
(PDRB) pada tahun 2017, meliputi
1) Sektor Industri Pengolahan sebesar 32,80%
2) Sektor Konstruksi sebesar 18,20%
3) Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sebesar 16,24%
4) Sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 6,82%
5) Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 5,01% 6) Sektor Real Estat
sebesar 4,76%

 Arah kebijakan pengembangan wilayah hingga tahun 2023


Pengembangan kota baru Palembang
Pengembangan Daerah Perbatasan Palembang-Banyuasin dan Palembang-Ogan
Ilir.

2. Dalam dokumen aspasial


a) Kota Palembang dalam RTRW Nasional 2008-2028
 Kota Palembang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
 Fungsi utama untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional atau
beberapa provinsi, pusat kegiatan industri dan jasa, serta simpul utama
transportasi
 Kawasan Palembang dan sekitarnya sebagai kawasan andalan dengan sektor
unggulan sebagai:
- Pertanian
- Industri
- Pertambangan
- Kehutanan
- Perikanan
b) Kota Palembang dalam RTR Pulau 2012-2032
 Pengembangan kawasan sebagai industri pengolahan hasil pertambangan
mineral, batubara, minyak bumi dan gas bumi yang didukung oleh pengelolaan
limbah industri terpadu serta pusat industri pengolahan dan jasa hasil pertanian
tanaman pangan.
 Pengembangan kawasan sebagai kawasan industri yang berdaya saing, kegiatan
industri kreatif dan pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan alam.
 Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa
yang berskala internasional serta menjadi pusat industri pengolahan dan industri
jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan di lakukan di
Kota Palembang.
 Pengembangan kawasan minapolitan, kawasan industri, serta untuk kegiatan
pertanian industri pengolahan & jasa hasil pertanian dan permukiman di
lakukan di Kota Palembang.
 Pengembangan kawasan sebagai pusat penelitian dan pengembangan
perkebunan, pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan yang
ramah lingkungan.
 Adanya pengendalian perkembangan fisik kawasan perkotaan untuk
mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan pengendalian
perkembangan PKN yang menjalar (urban sprawl) di Kota Palembang.
c) Kota Palembang dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2016-2036
 Kota Palembang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
 Pengembangan sistem angkutan umum masal di perkotaan palembang sebagai
strategi untuk mengembangkan infrastruktur wilayah dan pengembangan jalan
bebas hambatan.
 Pembangunan dan pengembangan kilang minyak di arahkan terutama di kota
palembang.
 Kawasan peruntukan perkebunan di kembangkan di seluruh provinsi Sumatera
Selatan, salah satunya Kota Palembang sebagai perkebunan kelapa sawit.
Kajian Kedudukan BWP (Bagian Wilayah Perencanaan) Kertapati dalam Kota
Palembang
1) Kertapati dalam Peninjauan Kembali (PK) RTRW Kota Palembang 2012-2032
 Sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK) yang melayani sub wilayah Kota
Palembang
 Fungsi Utama Kawasan Kawasan perumahan, perdagangan dan jasa, serta
perumahan dan industri
 Kawasan peruntukan pertanian
 Perencanaan Trase pembangunan jalur kereta api regional jalur ganda Palembang
(Kertapati) –Simpang – Betung – Batas Jambi
 Pengembangan prasarana sinyal kereta (rail road signal) dari sistem mekanik ke
sistem elektrik dengan jaringan Fiber Optics (FO) pada rute-rute antara:
- Kertapati – Prabumulih;
- Kertapati – Simpang – Provinsi Sumsel – Batas Jambi (Provinsi Jambi)
 Sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS)
 Pembangunan dermaga-dermaga dalam Kota Palembang Sesuai fungsinya serta
Sarana Pendukung lainnya.
 Pengembangan Bus Way ; Koridor IV (Plaju-Kertapati-Karyajaya)
 Pengembangan Aerobus ; Jalur Pulo Kerto-Pulau Kemarau dan Kertapati-Bandara
 Pembangunan Terminal Kertapati
 Pembangunan Rusunawa
 Pembangunan Jalan Tol (Palembang-Indralaya)
 Pembangunan Jembatan Musi V
 Pengembangan TPA ; TPA Karyajaya

Anda mungkin juga menyukai