Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ni Nyoman Putriana Piesesa

NIM : 22117003

Kelas : RA

RESUME MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

GOOD GOVERNANCE

 Definisi Good Governance


Penyelenggaraan pemerintah yang memilih tanggung jawab serta efektif menjaga hubungan
atau interaksi yang baik dan teratur antara pejabat-pejabat negara, swasta, maupun
masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara)
 Elemen Good Governance

Pihak
Pemerintah
Swasta

Masyarakat

 Perbedaan Goverment dan Good Governance

Goverment Good Governance


Kekuasaan ( power ) Kewenangan / Pelayanan / Modern
klasik
Sentralisasi Desentralisasi ( otonomi )

Pengerahan masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

Dominasi ekonomi Ekonomi Pasar

Pembinaan masyarakat Civil Society

Top Down Bootom Up


 Prinsip – Prinsip Good Governance
1. Partisipasi
2. Supremasi Hukum
3. Cepat Tanggap
4. Transparansi
5. Pengawasan
6. Kesetaraan
7. Efektif dan Efisien
8. Akuntabilitas
9. Visi Strategis
10. Berkomitmen pada Lingkungan Hidup
11. Mendorong Kemitraan dengan Swasta dan Masyarakat
12. Berkomitmen dalam Mengurangi Kesenjangan
13. Terdesentralisasi
 Governance di Gambarkan Oleh 3 Kaki
1. Economic Governance
Proses pembuatan keputusan yang memfasilitasi aktivitas ekonomi yang legislative sebagai
pengambil keputusan politik, pemerintah disamping pelaksana (BUMN/D) juga sebagai
fasilitator terhadap pihak swasta/masyarakat sebagai pelaku ekonomi.
2. Political Governance
Proses pembuatan keputusan untuk formulasi kebijakan tertentu (peraturan perundang -
undangan) yang dihasilkan badan legislative (penguji peraturan perundang-undangan).
3. Administrasi Governance
Sistem implementasi kebijakan, meliputi 3 domain : state ( negara atau pemerintah ),
private sector ( sektor swata / dunia usaha ), dan society ( masyarakat ), yang paling
berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing-masing.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Good Governance
1. Integritas Pelaku Pemerintahan
2. Kondisi Politik dalam Negeri
3. Kondisi Ekonomi Masyarakat
4. Kondisi Sosial Masyarakat
5. Sistem Hukum
 Agenda Untuk Mewujudkan Good Governance
1. Agenda Pembatasan Korupsi
2. Agenda Pemberantasan Kemiskinan
3. Agenda Peningkatan Pelayanan Publik
4. Agenda Pelayanan Hukum yang Fair, Adil, dan Setara
5. Agenda Peningkatan Partisipasi efektif
6. Egenda Peningkatan Kualitas Demokrasi dan Lembaga-lembaga Politik
 Manfaat Good Governance
1. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
2. Menjaga Kelangsungan Pemerintah Daerah
3. Meningkatkan Kepercayaan Publik
4. Dapat Mengukur Target Kinerja Pemerintah Daerah
REVIEW ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PEMBANGUNAN

 Falsafah Administrasi Dan Manajemen Sektor Publik


 Falsafah administrasi adalah berpikir secara kritis, matang dan mendalam terhadap hakikat
dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi.

 Ruang Lingkup Administrasi


- Manajemen Administratif
Kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dapat bekerjasama
dan mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
- Manajemen Operatif
Kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar pekerjaan yang
menjadi beban tugas masing-masing dilaksanakan dengan tepat dan benar.
- Manajemen Sektor Publik
Manajemen sektor publik (public sector) adalah wilayah yang menjadi tugas
pemerintah sebagai wakil dari negara untuk memproduksi, mendistribusikan dan
mengalokasikan sumber daya yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dalam proses
produksi, distribusi dan alokasi barang publik dan jasa publik oleh pemerintah baik
pada tingkat nasional, regional atau lokal.

 Fungsi-fungsi Manajemen
1. Planning (Fungsi Perencanaan)
Fungsi perencana Sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan, sebaiknya
harus mengkaji dan juga mengevaluasi berbagai rencana alternatif, dikarenakan
ini merupakan langkah awal dalam mencapai tujuan tersebut.
2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa
menjalankan mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi Pengorganisasian bisa
memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
3. Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana
kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan
pada fungsi pengarahan:
a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien
b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian, fungsi
pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada
standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang
dibutuhkan. Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
a. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
b. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
c. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.
 Prinsip dan ciri Administrasi Negara, Administrasi niaga dan Administrasi Pembangunan
 Administrasi negara adalah suatu pengaturan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah/
aparatur negara agar tujuan negara dapat tercapai secara efektif dan efisien yang
didalamnya terdapat 3 elemen penting yaitu lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif.
Prinsip-prinsip:
1. Social Participation : Tindakan nyata dari masyarakat dengan ikut serta di dalam
adminitrasi negara.
2. Social Responsibility : Pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh pelaksana
administrasi negara kepada masyarakat
3. Social support : Dukungan yang diberikan oleh rakyat terhadap pelaksana
administrasi negara
4. Social Control : Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kegiatan
administrasi negara.
 Administrasi Pembangunan adalah suatu usaha/rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation-building).
Prinsip-prinsip:
1. Mencapai tujuan yang telah ditentukan berdasarkan negosiasi, komitmen dan
kesepakatan social order
2. Perbaiki tata kehidupan masyarakat
3. Perubahan yang dilakukan bersifat terus menerus (berkelanjutan)
 Administrsi Niaga/bisnis adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang proses kerjasama
antara dua orang atau lebih dalam upaya untuk mencapai tuuan tertentu.
Prinsip-prinsip:
1. Mencari keuntungan (laba) yang sebesar-besarnya
2. Mengusahakan keabadian kelangsungan hidup organisasi, melalui akumulasi
modal, penambahasn investasi dan keuntungan yang lebih wajar
3. Publik : Memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua lapisan masyarakat
KERANGKA DASAR DAN KELEMBAGAAN NEGARA

 Negara dan Sistem Pemerintahan


 Definisi Negara
Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu
dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan
 Fungsi Negara
1. Pertahanan dan Keamanan
2. Keadilan
3. Kemakmuran dan Kesejahteraan
4. Pengaturan dan Ketertiban (Law and order)
 Unsur-Unsur Pembentuk Negara
1. Penduduk
2. Wilayah
3. Pemerintah
4. Kedaulatan
 Sifat Negara
1. Memaksa
2. Monopoli
3. Menyeluruh
 Bentuk Negara

Negara Kesatuan Negara Serikat

Bagia-bagian negara sering disebut provinsi dan Bagia-bagian negara disebut negara bagian
bukan negara bagian

Organisasi negara secara garis besar ditentukan Memiliki wewenang untuk membuat UUD sendiri dan
oleh pembuat UU di pusat dan merupakan dapat menentukan bentuk-bentuk organisasinya masing-
pelaksanaan sistem desentralisasi masing yang tidak bertentangan dengan konstitusi

Wewenanag secara rinci terdapat pada provinsi Wewenang pembuat UU pemerintah pusat ditentukan
dan kekuatan utama berada pada secara terperinci dan wewenang lainnya berada di negara
pememrintahan pusat bagian
 Sistem Pemerintahan
1. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
Merupakan sistem pemerintahan Negara Republik dengan kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
Ciri-Ciri :
1. Presiden sebagai kepala pemerintahan & kepala negara.
2. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
3. Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada
kekuasaan legislatif).
5. Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
2. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
Adanya keberadaan parlemen dalam pemerintahan, dan parlemen memiliki wewenang
dalam mengangkat perdana menteri serta dapat menjatuhkan pemerintahan.
Ciri-Ciri :
1. Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
2. Kepala Negara: Presiden/Raja.
3. Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
4. Perdana menteri memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
5. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
7. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
 Sistem Sosial dan Perekonomian
 Sistem Sosial
Suatu proses interaksi yang terjadi di dalam masyarakat diantara para pelaku sosial. Interaksi
yang terjadi diantara para pelaku sosial ini tentunya akan melibatkan sebuah struktur relasi yang
disebut sebagai sebuah sistem. (Talcott Parson)
- Ciri-Ciri Sistem Sosial :
1. Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang
2. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama, karena perkumpulannya manusia
akan menimbulkan manusia-manusia baru. Akan timbulnya sistem komunikasi
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu-kesatuan.
4. Manusia merupakan suatu sistem hidup bersama, karena sistem kehidupan bersama
menimbulakan kebudayaan.
- Fungsi Sistem Sosial :
1. Adaptasi : Sistem sosial harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi.
2. Tujuan : Tujuan individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar tidak
bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial
3. Integrasi : Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya
serta berperannya masing-masing unsure tersebut sesuai dengan posisinya.
4. Pemeliharaan Pola Latent : Dengan tidak adanya upaya yang tepat dalam hal ini,
pemeliharaan dan kontinuitas tatanan sosial tidak mungkin terjadi.
- Unsur-Unsur Sistem Sosial :
1. Keyakinan
2. Perasaan
3. Cita-cita, tujuan dan sasaran
4. Norma
5. Kedudukan peranan
6. Kekuasaan
7. Tingkatan atau pangkat
8. Sanksi
 Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(produsen, konsumen, pemerintah, bank dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan
yang teratur dan dinamis dan kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari. (Gilarso)
- Fungsi Sistem Ekonomi
1. Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
2. Mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3. Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat
terlaksana seperti yang diharapkan
4. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
- Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Sitem ekonomi tradisional
2. Sistem ekonomi komando (sosialis)
3. Sistem ekonomi liberal (kapitalis)
4. Sistem ekonomi campuran
 Implikasi pada Sistem Manajemen Pembangunan
 Bentuk Negara: KESATUAN
Pasal 1 ayat (1) : Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

CIRI UTAMA : IMPLIKASI


Hanya terdiri satu undang-undang dasar, kepala negara, Negara Indonesia : (Presiden) dibantu menteri,
dewan menteri dan dewan perwakilan rakyat. serta Dewan
Menganut dua sistem, yaitu sentralistik atau dari pusat Negara Indonesia memiliki sistem sentralistik
dan desentralistik atau dari daerah (pusat) dan desentralistik (otonomi daerah)

 Bentuk Negara: SERIKAT


Pasal 1 ayat 1 Konstitusi RIS: Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan
berdaulatialah suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi.
1. Bentuk negara Indonesia berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat
Ciri-ciri:
a. Tiap-tiap negara bagian mempunyai wewenang menyusun undang-undang dasar sendiri.
b. Pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap negara bagian dalam urusan dalam
maupun luar.
2. Negara Indonesia terbagai menjadi beberapa negara bagian yang terdiri dari negara-
negara bagian (diantaranya RI), satuan-satuan kenegaraan.

Fungsi manajemen Planning dan Organizing dilakukan negara bagian sedangkan fungsi.
Actuating dan Controlling dilakukan pemerintah pusat. Bentuk negara ini kurang sesuai
dengan Dasar Negara Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan.

 Sistem Pemerintahan: PRESIDENSIAL


1. Presidensial Lama
Kekuasaan presiden yang sangat besar, hampir semua kewenangan presiden
yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan
persetujuan maupun pertimbangan DPR sebagai wakil rakyat.
Karena tidak adanya pengawasan dan persetujuan DPR, maka kekuasaan
presiden cenderung mudah disalahgunakan.
2. Presidensial Baru
Pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi (Pemerintah konstitusional).
• Jaminan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
• Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif (presiden).
• Sistem Pemerintahan :PARLEMENTER
Sistem Pemerintahan Parlementer
• Parlemen memiliki peranan terpenting
• Parlemen memiliki wewenang penuh mengangkat kepala pemerintahan
(Perdana
• Menteri)
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Sistem pemerintahan merupakan bagian dari pemerintahan yang ada pada suatu Negara yang
didalamnya terdapat komponen-komponen yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda beda
dalam suatu kesatuan yang bekerja sama secara rasional untuk melakukan tugasnya demi mencapai
tujuan yang ditentukan. (Hamid S. Atamimi)

 Sistem Pemerintahan Di Indonesia


 1945 – 1949 PRESIDENSIAL
- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta (18 Agustus 1945 - 19
Desember 1948)

Sistem pemerintahan awal yang digunakan oleh Indonesia adalah sistem pemerintahan
presidensial. Namun, seiring datangnya sekutu dan dicetuskannya Maklumat Wakil
Presiden No.X tanggal 16 Oktober 1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan,
yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan
kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai tanggal 14
November 1945. Berdasarkan Maklumat Pemerintah 14 November 1945 ini, kekuasaan
eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai
konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan parlementer.    

 1949-1950 PARLEMENTER SEMU


- Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
- Konstitusi : Konstitusi RIS
- Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
- Presiden : Ir. Soekarno (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)
Adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dengan delegasi Belanda
menghasilkan keputusan pokok bahwa kerajaan Balanda mengakui kedaulatan Indonesia
sepenuhnya tanpa syarat dan tidak dapat dicabut kembali kepada RIS selambat-lambatnya
pada tanggal 30 Desember 1949. Dengan ditetapkannya konstitusi RIS, sistem
pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak seluruhnya
diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut Parlementer semu.

 1950-1959 PARLEMENTER
- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer
- Konstitusi : UUDS 1950
- Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta

Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet
bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau
legislatif. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden
tidak dipilih oleh parlemen. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam
sistem parlementer. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga
perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat. Presiden tidak berada dibawah
pengawasan langsung parlemen.

 1959-1966 DEMOKRASI TERPIMPIN


- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta

Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Latar
belakang dikeluarkannya dekrit ini adalah: Kehidupan politik yang lebih sering
dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin
menajam.

 1966-1998 ORDE BARU


- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
- Presiden dan Wapres :
1. Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)
2. Soeharto (27 Maret 1968 – 24 Maret 1973)
3. Soeharto dan Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
4. Soeharto dan Hamengkubuwono IX (23 Maret 1978 –11Maret 1983)
5. Soeharto dan Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)
6. Soeharto dan Umar Wirahadikusumah (11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
7. Soeharto dan Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998
8. Soeharto dan BJ Habiebie (10 Maret 1998– 21 Mei 1998
 1998 – Sekarang Reformasi
- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 21 Mei 1998 – sekarang
- Presiden dan Wapres :
1. B. J Habiebie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
2. Abdurrahman Wahid dan Megawati
3. Soekarnoputri (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
4. Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
5. Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2004 – 20
Oktober 2009)
6. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (20 Oktober 2009 – 2014)
7. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019)
 Pemerintah Pusat

Pengertian Pemerintah Pusat menurut UU nomor 32 tahun 2004 adalah penyelenggara


pemerintah NKRI di pusat, yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden dan dibantu oleh
para menteri. Sebagai lembaga legislatif Pemerintah Pusat adalah DPR dan MPR. Pemerintahan
ini berkedudukan di Ibu Kota Negara Indonesia, yang saat ini adalah DKI Jakarta.

 Pemerintah Daerah

Menurut UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah adalah
organisasi pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintah di daerah menurut asas
otonomi seluas-luasnya dan asas perbantuan dalam sistem NKRI. Penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang dimaksud adalah gubernur, bupati, walikota, dan perangkat lainnya (kepala dinas,
kepala badan, dan unit-unit kerja lain yang diatur oleh Sekretaris Daerah). Lembaga legislatif
yang berada di daerah, yaitu DPRD I untuk tingkat propinsi dan DPRD II untuk tingkat
kapubapaten dan walikota.

 Hubungan Pemerintah Pusat Dan Daerah

Hubungan Struktural : Hubungan Fungsional :


Hubungan struktural merupakan hubungan yang Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan
didasarkan pada tingkat dan jenjang di pemerintahan. pada fungsi masing-masing pemerintahan yang saling
Pemerintah Daerah betugas menyelenggara urusan mempengaruhi serta saling bergantung antara satu
pemerintahan di daerah masing-masing bersama DPRD dengan yang lain. Pada dasarnya pemerintah pusat dan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam daerah mempunyai hubungan kewenangan yang saling
sistem dan prinsip NKRI. Secara struktural Presiden melengkapi satu sama lain. Hubungan fugsional
adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam menyangkut atas pembagian tugas dan kewenangan
penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat yang mesti dijalankan oleh pemerintahan pusat serta
nasional. kepala daerah adalah penyelenggara urusan daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan di daerah masing-masing sesuai dengan yang baik (good governance).
prinsip otonomi seluas luasnya.
STRUKTUR LEMBAGA PEMERINTAHAN DI INDONESIA

 Pengertian Struktur Pemerintahan


Struktur lembaga pemerintahan adalah hubungan unsur unsur organisasi / institusi yang saling
terorganisasi mempunyai kekuasaan sebagai lembaga yang mengurus kenegaraan dan
kesejahteraan negara.
 Struktur Lembaga Pemerintahan Negara Sebelum Dan Sesudah Amandemen

Sebelum Amandemen Sesudah Amandemen


Lembaga Lembaga
Fungsi Fungsi
Pemerintahan Pemerintahan
MPR Sebelum amandemen, MPR MPR Setelah amandemen, MPR
(Majelis Permusyawaratan Rakyat) adalah lembaga tinggi negara
merupakan lembaga tertinggi yang memiliki kedudukan sejajar
negara yang diberikan kekuasaan dengan lembaga tinggi lainnya.
tak terbatas. MPR juga kehilangan i wewenang
untuk memilih presiden dan
wakilnya.
DPR DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) DPR Pasca dilakukannya perubahan
adalah lembaga perwakilan rakyat terhadap UUD, DPR semakin
yang tidak dapat dibubarkan oleh diperkuat keberadaannya. Kini
Presiden. Anggota DPR adalah DPR memiliki wewenang untuk
Anggota Partai Politik peserta membuat Undang-undang.
pemilu yang dipilih oleh rakyat. Wewenang ini sebelum
DPR tidak bertanggung jawab amandemen dimiliki oleh
terhadap Presiden.  Presiden.
Presiden Presiden adalah lembaga negara Presiden Setelah amandemen, kini rakyat
yang memiliki kekuasaan untuk dapat secara langsung memilih
menjalankan pemerintahan. Di presidennya lewat pemilihan
Indonesia, presiden menjabat umum. Presiden juga tidak perlu
sebagai kepala negara dan juga lagi bertanggung jawab kepada
kepala pemerintahan. Sebelum MPR karena posisi antara MPR
amandemen dilakukan Presiden dan Presiden kini sama tinggi.
diangkat oleh MPR dan
bertanggung jawab kepada MPR.
Selain itu sebelum amandemen
juga tidak dijelaskan adanya aturan
mengenai batasan periode jabatan
seorang presiden dan mekanisme
yang jelas mengenai
pemberhentian presiden dalam
masa jabat. 
Mahkamah Sebelum amandemen Undang- Dewan Perwakilan DPD (Dewan Perwakilan Daerah)
Agung undang Dasar 1945, kekuasaan Daerah (DPD) merupakan lembaga yang
kehakiman dilakukan hanya oleh dibentuk setelah amandemen.
mahkamah agung. Lembaga DPD merupakan langkah untuk
mahkamah agung bersifat mandiri mengakomodir kepentingan
dan tidak boleh diintervensi atau daerah di tingkat nasional. 
dipengaruhi oleh cabang
kekuasaan lainnya. 
Badan Sebelum amandemen tidak banyak Badan Pemeriksa BPK merupakan lembaga tinggi
Pemeriksa dijelaskan menenai BPK. BPK Keuangan (BPK) Negara yang memiliki wewenang
Keuangan (BPK) bertugas untuk memeriksa untuk mengawas serta
tanggung jawab tentang keuangan memeriksa pengelolaan dan
negara. Hasil dari pemeriksaan tanggung jawab keuangan
keuangan tersebut kemudian negara, temuan BPK dilaporkan
dilaporkan kepada DPR. kepada DPR dan DPD, kemudian
ditindak oleh penegak hukum.
DPR memilih anggota BPK
dengan pertimbangan DPD.
Barulah setelah itu Anggota baru
diresmikan oleh Presiden.
Dewan DPA memiliki kewajiban untuk Dewan Keberadaan DPA dihapuskan
Pertimbangan memberi jawaban terhadap Pertimbangan pada amandemen UUD 1945
Agung (DPA) pertanyaan Presiden. DPA juga Agung (DPA) yang ke 4
serta berhak untuk mengajukan
usulan kepada pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai