KARAKTERISTIK, ARAH, TUJUAN, DAN FUNGSI MANAJEMEN PUBLIK
A. KARAKTERISTIK MANAJEMEN PUBLIK
Dalam literature Ilmu Manajemen, dikenal dua macam yakni manajemen publik dan menajemen bisnis. Manajemen bisnis lebih dahulu berekembang, ketimbang manajemen public. Apa yang menjadi focus dalam manajemen diadopsi dari manajemen bisnis, utamanya prinsip-prinsip efesiensi dan efekifitas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Pada umumnya, pelayanan yang diberikan perusahaan privat atau bisnis biasanya lebih memuaskan sehingga pemerintah dituntut untuk dapat mengadopsi ilmu manajemen yang diterapkan disektor privat atau bisnis. Dalam manajemen public menurut M.Minouque (2000) Dalam menyebut ada 5 karakteristik utama public management, yaitu: 1. A sepration of strategic policy from operational management. Public management lebih banyak terkait dengan tugas-tugas operasional pemerintah dari paa peran perumusan kebijakan. 2. A concem with results rather than progress and procedure public management lebih berkonsentrasi pada upaya mencapai tujuan daripada upaya berkutat dengan proses dan prosedur. 3. An orientation the needs of customer rather than those bureaurecratic organizations. Public management lebih banyak berorientasi paa pemenuhan kebutuhan pelanggan dari pada kebutuhan birokrasi. 4. A withdrawal from direct service provision in favour of a steering or enabling role. Public management menghinadarkan diri dari berperan memberikann pelayanan langsung kepada masyarakat sesuai dengan peran utamanya memberikan arahan saja atau pemberdayaan kepada masyarakat. 5. A trans formed bureaucratic culture a change to entrepreneurial management culture. Public managemen mengubah diri dari budaya birokrasi. Selanjutnya menurut C.Hood (1991), mengemukakan 7 karakteristik New public management yaitu: 1. Hands-on professional management. Pelaksanaan tugas manajemen pemerintah di serahka kepada manajer professional. 2. Explicit standards and measures of performance. Adanya standard an ukuran kinerja yang jelas. 3. Greater emphasis on out put controls. Lebih ditekankan pada control hasil/keluaran 4. A shift to desegregtions of untils in the public sector, pembagian tugas kedalam unit-unit yang dibawah. 5. A shift to greter competition in the public sector. Ditumbuhkannya persaingan ditubuh sector public. 6. A stress on private sectore styles of management practice. Lebih menekankan diterapkannya gaya managemen sector privat. 7. A stress on greater discipline and parsimony in resources use. Lebih menekankan pada kedisiplinan yang lebih tinggi dan tidak boros dalam menggunakan berbagai sumber. Sector public seyokyanya bekerja lebih keras dengan sumber-sumber yang terbatas (to do more with less).
Mahmudi (2010, 38-40) mengungkapkan ada sebaiknya tujuan
karakteristik manajemen sector public yang membedakannya dengan sector swasta. 1. Sektor public tidak mendasarkan keputusan pada pilihan individual dalam pasar, akan tetapi pilihan kolektif dalam pemerintah. Tuntutan masyarakat yang sifatnya kolektif (massa) akan disampaikan melaui perwakilannya yang dalam hal ini adalah partai politik atau DPR. 2. Penggerakan sektor public adalah karena adanya kebutuhan sumber daya, seperti air bersih, listrik, kemanan, kesehatan, pendidikan, transportasi, perizinan, dan sebagainya yang menjadi alas an utama sektor public untuk menyediakannya.
B. ARAH MANAJEMEN PUBLIK
Dalam rangka meningkatkan kinerja sector public. Public management diarahkan kegiatannya pada: 1. Melakukan restrukturisasi sector public lewat proses privatisasi. 2. Melakukan restrukturisasi dan merampingkan struktur dinas sipil dipusat. 3. Memperkenalkan nila-nilai persaingan khususnya lewat pasar internal dan mengkontrakkan pelayanan public kepaa pihak swasta an intervensi oleh pemerintah. 4. Meingkatkan efesiensi lewat pemeriksaan dan mengukuran knerja.
C. TUJUAN MANAJEMEN PUBLIK.
Tujuan manajemen public adalah : 1. Menurut Riney (1990): “public management aims to acheve sklills and improve sklills and improve accountability”. Manajemen public itu ditujukan untuk meningkatkan tercapainya tujuan sektor public (lebih efektif dan efesien), pegawainya lebih berkeahlian dan lebih mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya.
D. FUNGSI MANAJEMENSEKTOR PUBLIK
Dalam mejalankan suatu organisasi apa pun bentuknya, sudah tentu seorang pemmpin harus memiliki dan memahami, kaidah-kaidah, prinsip-prinsipdan konsep-konsep tentang manajemen, dengan demikian diharapkan mampu menjalankan fungis-fungsi manajemen. Manajemen dapat berjalan dalam melaksanakan kegiatannya,bilamana unsur-unsur dan fungsi-fungsi dari manajemen tersebut dapat beregrak sesuai dengan alurnya. Secara umum fungsi manajemen terbagi menjadi 4 macam, yaitu : 1. Fungsi perencanaan (planning) Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dimana kegiatan tersebut menjadi dari pemerintahan dengan suatu rencana ataupun sebagai acuan agar bias meraih tujuan yang telah ditentukan pemerintahan sebelumnya. Fungsi perencanaan identic dengan penyusunan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, system, aggaran dan standar / arah yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2. Fungsi pengorganisasian (organizing) Setelah para pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan penyusunan rencana-rencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses. 3. Fungsi peregrakan (Actuating) Actuating adalah tidnakan-tindakan yang menyebabkan suatu organisasi menjadi berjalan. George R.Terry memberikan definisi actuating adalah “tindakan untuk mengusahakan agar semua anggta kelompok berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan yang disepakati sebelumnya”. Actuating adalah bagian yang penting dalam proses manajemen yang dimana actuating mempunyai ini mempunyai ciri khusus yaitu berhubungan dengan orang-orang. Berhasil tidaknya actuating tergantung kepada masalah “pemberian motif” (motivating) kepada para anggota organiasasi,bahkan adapula yang menanggapi masalah pegerakan organisasi adalah motivating belakan. 4. Fungsi pengawasan (controlling) Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan (controlling. Proses pengawasan atau yang disebut pengawasan dan pengendalian yang dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian yang telah direncanakan, dilaksanakan dengan secara terorganiasasi dpat berjalan dengan lancar. Fungsi pengendalian lebih focus pada evaluasi dan penilaian ataskinerja yang selama ini telah dilakukan dan berjalan. Fungsi pengendalian akan melihat apakah terdapat suatu hambatan atau tidak dalam proses mencapai tujuan organisasi.
BAB V ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DAN NON SEKTOR PUBLIK
A. ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Organisasi sektor public merupakan bagian dari system perekonomian Negara yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Institusi pemerintahan, partai politik, sekolah, rumah sakit, merupkan sektor public. 1. PENGERTIAN ORGANISASI PUBLIK Dalam literature manajemen public, pergetian organisasi pubik bermula dari konsep “barang public” (public goods), yaitu adanya produk-produk tertentu berupa barang atau jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu-individu (samuelso,1945). Konsep ini menunjukkan adanya produk-produk yang bersikap kolektif dan harus di upayakan secara kolektif pula. Sektor public seringkali dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada public yang dibayar melalui pajak atau pendapatan Negara lain yang diatur dengan hukum. Di setiap Negara, cakupan organisasi sektor public sering tidak sama. Tidak ada definisi yang yang secara komprehensif dan lengkap bias digunakan untuk semua system pemerintahan. Menurut fahmi (2013:1) organiasai public merupakan sebuah waah yang memiliki multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagi pihak, dan tidak terkecualikan kepuasan bagi pemiliknya. Sedangkan menurut Stephen P Robbins dalam fahmi (2013:2) organisasi public merupkan kestuan social yang di koordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja sama atas dasar relative terus menerus untuk mencapi tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Dari konsepsi-konsepsi yang telah disebutkan tersebut, maka dapatlah dipahami bahwa organisasi sektor public adalah pemerintahan dan unit-unit organisasinya, yaitu unit- unit yang dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan. JENIS JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Organisasi sektor publik sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu organisasi pemerintah dan organisasi non profit. Organisasi pemerintah merupakan organisasi sektor publik yang dibentuk dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat / pelayanan publik. Sedang organisasi non profit merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memilikitujuan tertentu dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berprientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahal Nainggolan, 2005). Organisasi Pemerintah dibagi dua, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (termasuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota / Kabupaten). Organisasi Non Profit sendiri juga dibagi dua, yaitu Organisasi Non Profit Milik Pemerintah dan Organisasi Non Profit Milik Swasta. Organisasi Non Profit milik Pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki pemerintah, misalnya Universitas Airlangga, RSUD Dr. Soetomo, Palang Merah Indonesia (PMI) dan lain-lain. Organisasi Non Profit merupakan bagian organisasi sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta, misalnya Universitas Surabaya, Panti Asuhan Nurul Hayat, Rumah Sakit Islam dan lain-lain. CIRI-CIRI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Ciri-ciri organisasi pemerintah antara lain : 1. Pemerintah tidak perlu menyusun Laporan Laba Rugi karena tujuan utama pemerintah adalah melayani masyarakat bukan mencari laba. 2. Pemerintah tidak perlu mencatat kepemilikan modal karena pemerintah tidak dimiliki secara pribadi / golongan. 3. Bentuk pertanggungjawaban keuangan pemerintah berbeda antar suatu Negara dengan Negara karena sistem akuntansi pemerintah suatu Negara dipengaruhi oleh sistem pemerintahan Negara bersangkutan. Sedangkan ciri-ciri organisasi non profit antara lain : 1. Sumber daya entitas berasal dari penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemilikan seperti organisasi sektor swasta, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi non profit tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional