Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

MANAJEMEN PUBLIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemerintahan
Dosen Pengampu: Dr.Drs H. Wasdi, M.Si

DISUSUN OLEH :
Dede Solehudin 2265101011

MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
STISIP - TASIKMALAYA
Tasikmalaya
2023

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manajemen publik merupakan suatu spesialisasi baru tetapi berakar dari pendekatan
normatif Wilson sebagai penulis the study of administration di tahun 1887 dalam Syarif
dan haid dalam kurung 1997 merupakan pioneringnya. Dalam aliran ini benar-benar
manajemen publik titik-titik jelaskan mendesak agar ilmu administrasi publik segera
mengarahkan perhatiannya pada orientasi yang dianut dunia bisnis, perbaikan kualitas
personal pada tubuh pemerintah, aspek organisasi dan metode pemerintahan. Fokus dari
ajaran tersebut adalah merupakan perbaikan fungsi eksekutif dalam tubuh pemerintahan
karena waktu itu dinilai telah berada di luar batas kewajaran sebagai sebagai akibat dari
lebarnya gejala korupsi kolusi dan nepotisme dengan mengadopsi prinsip manajemen
bisnis.Wilson meletakkan 4 prinsip dasar bagi studi administrasi publik yang mewarnai
manajemen publik sampai sekarang yaitu:
1. Pemerintah sebagai setting utama organisasi
2. Fungsi eksekutif sebagai fokus utama
3. Pencarian fungsi prinsip dan Teknik manajemen yang lebuh efektif sebagai kunci
pengembangan kompetensi adinistrasi
4. Metode perbandingan sebagai suatu metode studi pengembangan bidang administrasi
public
Warna manajemen publik dapat dilihat pada masing-masing paradigma misalnya dalam
paradigma pertama yaitu pemerintah diajak mengembangkan sistem rekrutmen ujian
pegawai, klasifikasi jabatan, promosi, disiplin dan passion secara lebih baik. Manajemen
sumber daya manusia dan barang/jasa harus diupayakan akuntabel agar tujuan agar dapat
tercapai paradigma kedua dikembangkan prinsip-prinsip universal yang dikenal sebagai
posdcorb (planning, organizing, staffing, directing, koordinating, reporting, dan budgeting
) yang merupakan karya besar luther gullik dan lundall urwick di tahun 1937. Prinsip-
prinsip ini kemudian dikritik dalam karya ada "administrasi behavior" yang mengajak
para ahli tidak hanya mendasarkan dirinya pada aspek normatif sebagai diajarkan rasional
tetapi harus melihat kenyataan yang terjadi dalam suatu fungsi manajemen yang penting
yaitu pembuatan keputusan ( decision making). Kritik ini telah memberikan ruang baik
kemunduran pengembangan fungsi manajemen publik sebagai kegiatan politik, atau lebih
merupakan bagian dari ilmu politik. Paradigma ketiga karenanya fungsi-fungsi
manajemen tersebut sebagai suatu yang universal. Paradigma keempat setelah tidak
menyetujui kritikan para ahli ilmu politik konsep manajemen terus dikembangkan seperti
didirikannya school of bussnes dan administrasi publik serta jurnal administrative science
Qquertely di cornell auniversitiy Amerika Serikat
1.2 Rumusan Masalah
1 Apakah Definisi pelayanan Publik
2 Apakah definisi new public manajemen ?
3 Apa alas an munculnya manajemen public ?
4 Apa saja karakteristik arah dan tujuan dan prinsip manajemen public?
5 Apa fungsi manajemen dan fungsi-fungsi manajemen yang merupakan tanggung
jawab
dari manajer public?
6 Bagaimana tahap-tahap perkembangan manajemen public?
1.3 Tujuan Penulisan
Sejalan dengan perumusan masalah yang ada di atas, maka pengkajian masalah dalam
makalah ini untuk mencapai tujuan antara lain:
1. Untuk menjelaskan definisi agar lebih jelas mengenai manajemen public
2. Untuk mengetahui alasan munculnya manajemen public
3. Untuk mengetahui karakteristik, arah dan tujuan manajemen public
4. Untuk mengetahui hubungan antara manajemen dengan governance
5. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari manajemen dan fungsi manajemen yang
merupakan tanggung jawab manajer public
6. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan manajemen public
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini antara lain.
1. Bagi penulis ; untuk meningkatkan pengetahuan
2. Bagi pembaca ; untuk dijadikan bahan acuan dan referensi bagi pembaca
3. Untuk memebuhi tugas mata kuliah manajemen publik
1.5 Metode Penelitian
Metode Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan
data dari Pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi
dari internet
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi manajemen publik
Pada dasarnya publik manajemen, yaitu instansi pemerintah titik government
dalam keban (2004:285), manajemen publik adalah suatu studi interdisipliner dari
aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antara fungsi manajemen
seperti planning organizing dan controlling di satu sisi dengan sumber daya manusia
keuangan fisik informasi dan politik di sisi lain. Ott Hyde, dan Shafritzs 1990
(berdasarkan pendapat overman), manajemen publik memfokuskan pada administrasi
publik sebagai sebuah profesi dan memfokuskan pada manajer publik sebagai praktisi
dari profesi tersebut.
Ott, Hyde, dan Shafritzs 1990 secara spesifik, manajemen publik memfokuskan pada
bagaimana organisasi publik mengimplementasikan kebijakan publik. Perencanaan,
pengorganisasian dan pengontrolan merupakan perangkat utama yang dilakukan oleh
manajer publik dalam rangka penyelenggarakan pelayanan pemerintah atau publik.
Manajemen publik dan kebijakan publik merupakan bidang administrasi publik yang
tumpang tindih.
 Kebijakan publik = merefleksikan otak dan syaraf
 Manajemen publik = mempresentasikan system jantung dan sirkulasi darah
pada tubuh manusia
Dengan kata manajemen publik merupakan proses menggerakkan SDM dan non SDM
sesuai perintah kebijakan publik
Solehudin: Doktrin utama publik manajemen adalah :
1. Fokus utamanya pada aktivitas manajemen penilaian kinerja dan efisiensi, bukan
pada kebijakan
2. Memecah birokrasi publik ke dalam agensi-agensi (unit-unit) di bawah yang
terkait langsung dengan pemakai pelayanan
3. Pemanfaatan “pasar semu” dan kontrak kerja untuk mengalahkan persaingan
4. Pengurangan anggaran pemerintah
5. Penggunaan gaya manajemen yang lebih menekankan pada sasaran akhir kontrak
jangka pendek, insentif anggaran, dan kebebasan melaksanakan manajemen.
6. J.Steven Ott, Albert C. Hyde dan Jay M. Shafritz (1991), berpendapat bahwa
dalam tahun 1990-an manajemen publik mengalami masa transisi dengan
beberapa isu terpenting yang akan sangat menantang yaitu:
(1) Privatisasi sebagai suatu alternatif bagi pemerintah untuk memberikan
pelayanan public
(2) Rasionalitas dan akuntabilitas
(3) Perencanaan dan control
(4) Ruangan dan
(5) Produktivitas sumber daya manusia
Isu-isu ini telah menentang sekolah atau perguruan tinggi yang mengajarkan
manajemen publik atau administrasi publik untuk menghasilkan calon manager
publik profesional yang berkualitas tinggi dan penataan sistem manajemen yang
lebih baik.
1.2 New Public Managemen (NPM)
Berdasarkan hal-hal di atas maka publik manajemen dapat diartikan sebagai
bagian yang sangat penting dari administrasi publik (yang merupakan bidang kajian
yang lebih luas), karena administrasi publik tidak membatasi dirinya hanya pada
pelaksanaan manajemen pemerintahan saja tetapi juga mencakup aspek politik, sosial,
kultural, dan hukum yang berpengaruh pada lembaga-lembaga publik. Dan publik
manajemen berkaitan dengan fungsi dan proses manajemen yang berlaku baik pada
sektor publik (pemerintahan) maupun sektor di luar pemerintahan yang tidak
bertujuan mencari untung (non profit sector).
Organisasi publik melaksanakan kebijakan publik. Public managemen memanfaatkan
fungsi-fungsi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sebagai
sarana untuk mencapai tujuan publik maka berarti ia memfokuskan diri pada
manajerial tools, tecnhiques, knowledges and skill yang dipakai untuk mengubah
kebijakan menjadi pelaksanaan program.
New public managemen NPM adalah suatu sistem manajemen desentral dengan
perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling, benchmarking dan link
manajemen. NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas
pemerintah. NPM secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam
administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh
dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi
efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern
NPM menawarkan Schroter, Eckhard & Wollan dalam samudra wibawa (2005:7)
menawarkan ide-ide pokok sebagai berikut:
(1) Privatisasi dan deregulasi
(2) Pemisahan dan pemandirian unit-unit administrasi
(3) Penerapan elemen kompetisi dalam perilaku administrasi.
(4) Peminjaman metode manajemen dari sektor swasta untuk publik.
Paradigma NPM melihat bahwa paradigma manajemen terdahulu kurang efektif dan
memecahkan masalah dalam memberikan pelayanan kepada publik. Karena itu
VIGODA dalam keban (2005:34), mengungkapkan bahwa ada tujuan prinsip-prinsip
NPM yaitu:
1. Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor publik.
2. Penggunaan indikator kinerja.
3. Penekanan yang lebih besar pada kontrol output.
4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih
5. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi.
6. Penekanan gaya sektor swasta pada penerapan manajemen.
7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam penggunaan
sumber daya.
NPM secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik
yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia
manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi efektivitas
kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern. Meskipun NPM menggambarkan
pendekatan yang lebih realistis namun demikian tidak bebas dari nilai kritikan titik
ada yang mengkritiknya Dengan mengatakan bahwa NPM adalah suatu cara pandang
baru menjalankan fungsi manajemen di sektor publik sementara ada yang menyatakan
tidak setuju karena manajemen ini cenderung bersifat swasta pada hal pemerintah
sebenarnya berbeda orientasinya yaitu kepentingan publik.

1.3 Alasan Munculnya Manajemen Publik


Pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun kita melihat munculnya suatu
pendekatan manajemen baru di sektor publik sebagai respon atas kekurangberhasilan
model administrasi tradisional. Pendekatan manajemen baru ini di sektor publik ini
mempunyai berbagai nama/sebutan, antara lain : managerialism (pollit,1990) New
Public Managemen (Hood,1991); Market-Based public Administration (Lan and
Rosenbloom 1992); dan enterpreneurial Government (Obsorne and Geabler, 1992).
Menurut Owen E. Hughes (1994) ada 6 alasan munculnya paradigma publik
manajemen yaitu
1. Administrasi publik tradisional telah gagal mencapai tujuan secara efektif dan
efisien sehingga perlu diubah menuju ke orientasi yang lebih memusatkan
perhatian pada pencapaian hasil (kinerja) dan akuntabilitas
2. Adanya dorongan yang kuat untuk mengganti tipe birokrasi klasik yang kaku
menuju ke kondisi organisasi publik, kepegawaian dan pekerjaan yang lebih luas
3. Perlunya menetapkan tujuan organisasi dan pribadi secara jelas dan juga perlu
ditetapkan alat ukur keberhasilan kerja lewat indikator kinerja
4. Perlunya para pegawai senior lebih punya komitmen politik pada pemerintah yang
sedang berkuasa daripada bersikap netral atau non partisan
5. ungsi-fungsi yang dijalankan pemerintahan hendaknya lebih disesuaikan dengan
tuntutan dan signal pasar dan
6. Adanya kecenderungan untuk mereduksi peran dan fungsi pemerintah dengan
melakukan kontrak kerja dengan pihak lain (contracting out) dan privatisasi.

1.4 Karakteristik, Arah, tujuan dan prinsip manajemen publik


A. Karakteristik Manajemen Publik
M.Minougue (2000) paling tidak menyebut adanya 5 karakteristik utama
manajemen publik yaitu :
1. Manajemen publik lebih banyak terkait dengan tugas-tugas operasional
pemerintahan dari pada peran perumusan kebijakan.
2. Manajemen publik lebih berkonsentrasi pada upaya mencapai tujuan daripada
upaya berkutat dengan proses dan prosedur.
3. Bagaimana pabrik lebih banyak berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan
daripada kebutuhan birokrasi.
4. Manajemen publik menghindarkan diri dari berperan memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat sesuai dengan peran utamanya memberikan arahan
saja atau perbedaan kepada masyarakat.
5. Manajemen publik mengubah diri dari budaya birokrasi.
B. Arah Manajemen Publik
Dalam rangka meningkatkan kinerja sektor publik. Manajemen publik diarahkan
kiatnya pada:
1. Melakukan restrukturisasi sektor publik lewat proses privatisasi.
2. Melakukan restrukturisasi dan merampingkan struktur dinas sipil di pusat.
3. Memperkenalkan nilai-nilai persaingan khususnya lewat pasar internal dan
mengkontrakkan pelayanan publik kepada pihak swasta dan intervensi oleh
pemerintah.
4. Meningkatkan efisiensi lewat pemeriksaan dan pengukuran kinerja.
C. Tujuan Manajemen Publik
1. Menurut Rainey (1990): "public management aims to achieve skills and
improve skills and improve accountability" manajemen publik itu ditujukan
untuk meningkatkan tercapainya tujuan sektor publik (lebih efektif dan
efisien) pegawainya lebih berkeahlian dan lebih mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya.
2. Menurut Graham & Hays (1991): public "management are concerned with
effeciency, accountability, goal achlevementband dozen ot other managerial
and technical question " manajemen publik itu bertujuan untuk menjadikan
sektor publik lebih efisien, akuntabel dan tujuannya tercapai serta lebih
mampu menangani berbagai masalah manajerial dan teknis.
3. Tujuan umum. New public managemen: efektivitas efisiensi dan ekonomisia
serta sektor publik kualitas dan kuantitas output sektor publik dan
pemerintahan yang berdaya hasil.
D. Prinsip Manajemen Publik
1. Pembagian kerja.
2. Hak memberikan perintah
3. Aturan yang dipatuhi.
4. Kesatuan perintah.
5. Kesatuan arah atau pimpinan.
6. Kepentingan organisasi lebih diutamakan dari kepentingan pribadi.
7. Sistem kompensasi yang adil
8. Sistem sentralisasi.
9. Garis kewenangan.
10. Penempatan pada posisi dan waktu yang tepat.
11. Perlakuan yang ramah dan adil terhadap bawahan.
12. Kestabilan dari para staf.
13. Bawahan diberi kebebasan berinisiatif.
14. Dorongan semangat kerja tim
1.4.1 Fungsi manajemen dan fungsi-fungsi manajemen yang merupakan
tanggung jawab dari manajer public
A. Fungsi-Fungsi Manajemen
Menurut Danivan & Jackson (1991:13), tugas manajemen ada 5 yaitu:
1. Perencanaan
a. Menciptakan kebijakan, tujuan dan standar
b. Mengembangkan prosedur dan aturan
c. Mengembangkan rencana
d. Melakukan ramalan
e. Menganalisis lingkungan
f. Mengevaluasi efektivitas proses perencanaan
2. Pengorganisasian
a. Membagi tugas pekerjaan setiap orang
b. struktur yang sesuai secara fungsional dan sosial
c. Koordinasi semua pekerjaan bawahan
d. Mengevaluasi efektivitas proses pengorganisasian
3. Staffing
a. Menentukan tipe yang harus dikerjakan
b. merekrut orang yang berprospek baik.
c. Menseleksi pegawai
d. melakukan training dan pengembangan.
4. Leading
a. Mendorong orang untuk melakukan pekerjaan.
b. Menjaga dan memelihara semangat kerja.
c. Memotivasi para staf. Menciptakan iklim organisasi yang kondusif
d. melakukan evaluasi terhadap efektivitas kepemimpinan
5. Controlling
a. Menetapkan standar.
b. Menciptakan perubahan dalam mencapai tujuan.
c. Mengembangkan struktur dan proses akuntabilitas.
d. Mengevaluasi kinerja
B. Fungsi-fungsi manajemen yang merupakan tanggung jawab para manajer
publik:
1. Fungsi manajemen kebijakan dalam proses kebijakan.
eorang manajer secara aktif terlibat dalam penentuan program-program dan
proyek yang diusulkan untuk ditangani dalam tahun anggaran tertentu. Ia
harus menyelenggarakan rapat. Memberikan pikiran dan sarannya kepada para
analisis kebijakan dan berpartisipasi dalam proses pemilihan alternatif terbaik.
Terkadang ia juga harus mengkoordinasikan usulan-usulan tersebut agar
jangan sampai tumpang tindih, saling meniadakan, atau melakukan tindakan
ganda.
2. Fungsi manajemen SDM.
Stoner dkk (2003:38), mengatakan bahwa human resource management adalah
fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, latihan
dan pengembangan organisasi titik agar dapat mengelola aspek SDM dengan
baik seorang manajer berfungsi sebagai leader yang handal. Maksudnya
seorang manajer di samping memiliki manajerial skills juga memiliki
leadership skills. Leadership skills dapat diperoleh melalui proses belajar.
3. Fungsi manajemen keuangan
Pengelolaan keuangan merupakan tanggung jawab seorang manajer masuk
dalam kenyataan ditangani oleh unit keuangan titik tugas utama seorang
manajer dalam bidang ini adalah bagaimana mencari dana merencanakan dan
mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan yang ada memanfaatkan secara
optimal dan mengendalikan penggunaannya sesuai rencana.
4. fungsi manajemen informasi.
Sudah lama informasi dan data dipandang sebelah mata oleh para birokrat di
sektor publik padahal semua keputusan seorang manajer baik yang mengenai
perencanaan, budgeting, pengambilan keputusan, pengembangan unit-unit
organisasi, pengendalian dan koordinasi, sangat membutuhkan data dan
informasi.
Bahkan jumlah dan kualitas informasi pada saat ini merupakan kekuatan untuk
bekerja sama dengan pihak-pihak luar termasuk pengusaha pasar. Bila ingin
memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kita harus memiliki informasi
tentang bagaimana data tentang pelayanan pada masa lampau atau bagaimana
pelayanan serupa yang diberikan oleh organisasi-organisasi lain
5. Fungsi manajemen hubungan luar.
Tujuan mengelola hubungan tersebut adalah terbentuknya suatu network.
Kunjungan seorang birokrat ke desa-desa dalam rangka memahami dan
membaca berbagai permasalahan yang dihadapi di sana merupakan tugas
penting yang harus menggantikan kecenderungan titik apabila ini dilaksanakan
dengan baik maka tugas manajer sangat efektif. Maka dari itu, seorang
manajer diharapkan merencanakan kegiatan kunjungan dan
mengartikulasikannya ke dalam usulan-usulan program proyek atau kegiatan

1.5 Tahap-tahap perkembangan majajemen public


Perkembangan manajemen publik dipengaruhi oleh beberapa pandangan, yaitu:
a.) Manajemen normatif.
Manajemen normatif menggambarkan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manajer
dalam proses manajemen titik pendekatan manajemen normatif melihat
manajemen sebagai suatu proses penyesuaian tugas atau penyesuaian tujuan.
Efektivitas dari proses tersebut diukur dari apa kegiatan organisasi yang
direncanakan diorganisir, dikoordinasikan dan dikontrol secara efisien, Stoner
(1978), Rue & Byars (1981).
b.) Manajemen deskriptif.
Manajemen deskriptif menggambarkan apa yang dilakukan oleh manajer ketika
menjalankan tugasnya. Pendekatan manajemen deskriptif dapat diamati karya
H.Mintzbeng (1973). Dari fungsi manajemen yang benar-benar dijalankan, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan personal interaktif, administrasi administratif dan
teknis
Jenis pertama adalah kegiatan personal, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
manajer untuk mengatur waktunya sendiri berbicara dengan para broker
menghadiri pertandingan dan kegiatan-kegiatan lain yang mengemukakan dirinya
atau keluarganya. Seorang manajer yang berhasil biasanya mengatur kegiatan
personal lebih sukses dalam memimpin organisasi.
Jenis kedua adalah kegiatan interaktif, biasanya manajer menggunakan banyak
waktu untuk melakukan interaksi dengan bawahan atasan customer organisasi lain
dan pemimpin-pemimpin masyarakat peran manajer dalam konteks tersebut terdiri
dari interpersonal informasi dan decision making.
Jenis ketiga adalah administratif. Kegiatan ini mencakup kegiatan surat-
menyurat persediaan dan pengaturan budget, monitoring kebijakan dan prosedur
serta penanganan masalah kepegawaian
jenis ke empat adalah teknis, kegiatan ini merupakan kegiatan seorang manajer
untuk memecahkan masalah-masalah teknis melakukan surprise terhadap
pekerjaan teknis dan bekerja dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan.
c.) Manajemen stratejik.
Manajemen strategic menggambarkan suatu cara memimpin organisasi untuk
mencapai misi, tujuan dan sasaran titik pada dasarnya manajemen strategik
merupakan perpaduan antara konsep manajemen dan strategic. Manajemen dapat
diartikan sebagai proses menggerakkan orang dan bukan orang untuk mencapai
tujuan organisasi. Sedangkan strategik dapat diartikan sebagai kiat, cara atau
taktik yang dirancang secara sistematik dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
d.) Manajemen publik manajemen kinerja.
Manajemen publik menggambarkan apa yang sebaiknya dilakukan dan kenyataan
yang dilakukan oleh manajer publik di instansi pemerintah titik karena manajemen
publik dapat dilihat pada masing-masing paradigma misalnya dalam:
Paradigma pertama, pemerintah diajak mengembangkan sistem rekrutmen ujian
pegawai, klasifikasi jabatan, promosi, disiplin, dan pensiunan yang baik.
Manajemen SDA dan barang atau jasa harus diupayakan akuntabel agar tujuan
negara dapat dicapai.
Paradigma kedua dikembangkan prinsip-prinsip manajemen yang diklaim
sebagai prinsip-prinsip universal yang dikenal sebagai POSDCORB (Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Koordinating, Reporting Dan Budgeting)
Paradigma ketiga, karena fungsi-fungsi manajemen tidak perlu diajarkan secara
normatif atau tidak perlu lagi melihat fungsi-fungsi manajemen tersebut sebagai
suatu yang universal.
Paradigma ke empat pada dasawarsa 1990-an, berkembang model manajemen
publik baru (the new public management) yang telah membawa inspirasi baru
bagi perkembangan manajemen publik di berbagai negara.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Manajemen publik adalah manajemen instansi pemerintah titik yang di
mana manajemen sendiri adalah proses pendayungan bahan baku dan sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. manajemen publik
tidak bisa lepas dari ke-7 fungsi ini yaitu planning organizing, staffing,
koordinating, directing, reporting, budgeting titik mengapa dikatakan
demikian karena apabila salah satu fungsi ini tidak diikutsertakan dalam
manajemen sebuah instansi maka dapat dipastikan, sistem manajemen
intensitas tersebut tidak akan berjalan dengan baik karena semua fungsi ini
sangat berkaitan satu sama lain.
3.2 SARAN
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, ke depannya
penulisan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang manajemen
publik dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/es-mx/document/preparatoria-23-de-la-universidad-
autonoma-de-nuevo-leon/introduccion-a-la-robotica/bab-i-manajemen-publik/
24989619
https://www.scribd.com/document/393282520/manajemen-publik
https://www.academia.edu/37795764/BAB_I_MANAJEMEN_PUBLIK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen publik merupakan
suatu spesialiasi baru teteapi
berakar
dari pendekatan normative,
Woodrow Wilson sebagai
penulis “The Study of
Administration” ditahun 1887
dalam Sharitz & Hyde (1997),
Merupakan
Vionernya. Didalam aliran
ini benar benar manajemen
public. Wilson
mendesak agar ilmu
administrasi piblik segera
mengarahkan perhantiannya
pada orientasi yang dianut
dunia bisnis, perbaikan
kualitas personel pada
tubuh pemerintah ,aspek
organisasi dan metode
kepemerintahan. Fokus dari
ajaran tersebut adalah
melakukan perbaikan fungsi
ekskutif dalam tubuh
pemerintahan karena waktu itu
dinilai telah berada diluar
batas kewajaran
sebagai akibat dari melebarnya
gejala korupsi, kolusi dan
nepotisme dengan
mengadopsi prinsip
manajemen bisnis.
Wilson meletakan 4 prinsip
dasar bagi study Administrasi
Publik yang
mewarnai manajemen publik
sampai sekarang yaitu :
1. Pemerintah sebagai setting
utama organisasi .
2. Fungsi eksekutif sebgai
fokus utama..
3. Pencarian fungsi prinsip
dan teknik manajemen
yang lebih efektif
sebagai kunci pengembangan
kompetensi administrasi .
4. Metode perbandingan
sebagaian suatu metode
study pengembangan
bidang administrasi publik.
Warna manajemen publik
dapat dilihat pada masing-
masing
paradigma, misalnya dalam
paradigma, misalnya dalam
Paradigma
pertama yaitu, pemerintah
diajak mengembangkan
system rekrutmen, ujian
pegawai, klasifikasi jabatan,
promosi, disiplin dan pension
secara lebih baik.
Manajemen sumber daya
manusia dan barang/ jasa
harus diupayakan
akuntabel agar tujuan
Negara dapat tercapai,
Paradigma kedua,
dikembangkan prinsisp prinsip
universal yang dikenal sebagai
POSDCOR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen publik merupakan
suatu spesialiasi baru teteapi
berakar
dari pendekatan normative,
Woodrow Wilson sebagai
penulis “The Study of
Administration” ditahun 1887
dalam Sharitz & Hyde (1997),
Merupakan
Vionernya. Didalam aliran
ini benar benar manajemen
public. Wilson
mendesak agar ilmu
administrasi piblik segera
mengarahkan perhantiannya
pada orientasi yang dianut
dunia bisnis, perbaikan
kualitas personel pada
tubuh pemerintah ,aspek
organisasi dan metode
kepemerintahan. Fokus dari
ajaran tersebut adalah
melakukan perbaikan fungsi
ekskutif dalam tubuh
pemerintahan karena waktu itu
dinilai telah berada diluar
batas kewajaran
sebagai akibat dari melebarnya
gejala korupsi, kolusi dan
nepotisme dengan
mengadopsi prinsip
manajemen bisnis.
Wilson meletakan 4 prinsip
dasar bagi study Administrasi
Publik yang
mewarnai manajemen publik
sampai sekarang yaitu :
1. Pemerintah sebagai setting
utama organisasi .
2. Fungsi eksekutif sebgai
fokus utama..
3. Pencarian fungsi prinsip
dan teknik manajemen
yang lebih efektif
sebagai kunci pengembangan
kompetensi administrasi .
4. Metode perbandingan
sebagaian suatu metode
study pengembangan
bidang administrasi publik.
Warna manajemen publik
dapat dilihat pada masing-
masing
paradigma, misalnya dalam
paradigma, misalnya dalam
Paradigma
pertama yaitu, pemerintah
diajak mengembangkan
system rekrutmen, ujian
pegawai, klasifikasi jabatan,
promosi, disiplin dan pension
secara lebih baik.
Manajemen sumber daya
manusia dan barang/ jasa
harus diupayakan
akuntabel agar tujuan
Negara dapat tercapai,
Paradigma kedua,
dikembangkan prinsisp prinsip
universal yang dikenal sebagai
POSDCOR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen publik merupakan
suatu spesialiasi baru teteapi
berakar
dari pendekatan normative,
Woodrow Wilson sebagai
penulis “The Study of
Administration” ditahun 1887
dalam Sharitz & Hyde (1997),
Merupakan
Vionernya. Didalam aliran
ini benar benar manajemen
public. Wilson
mendesak agar ilmu
administrasi piblik segera
mengarahkan perhantiannya
pada orientasi yang dianut
dunia bisnis, perbaikan
kualitas personel pada
tubuh pemerintah ,aspek
organisasi dan metode
kepemerintahan. Fokus dari
ajaran tersebut adalah
melakukan perbaikan fungsi
ekskutif dalam tubuh
pemerintahan karena waktu itu
dinilai telah berada diluar
batas kewajaran
sebagai akibat dari melebarnya
gejala korupsi, kolusi dan
nepotisme dengan
mengadopsi prinsip
manajemen bisnis.
Wilson meletakan 4 prinsip
dasar bagi study Administrasi
Publik yang
mewarnai manajemen publik
sampai sekarang yaitu :
1. Pemerintah sebagai setting
utama organisasi .
2. Fungsi eksekutif sebgai
fokus utama..
3. Pencarian fungsi prinsip
dan teknik manajemen
yang lebih efektif
sebagai kunci pengembangan
kompetensi administrasi .
4. Metode perbandingan
sebagaian suatu metode
study pengembangan
bidang administrasi publik.
Warna manajemen publik
dapat dilihat pada masing-
masing
paradigma, misalnya dalam
paradigma, misalnya dalam
Paradigma
pertama yaitu, pemerintah
diajak mengembangkan
system rekrutmen, ujian
pegawai, klasifikasi jabatan,
promosi, disiplin dan pension
secara lebih baik.
Manajemen sumber daya
manusia dan barang/ jasa
harus diupayakan
akuntabel agar tujuan
Negara dapat tercapai,
Paradigma kedua,
dikembangkan prinsisp prinsip
universal yang dikenal sebagai
POSDCORB
(Planning, Organizing,
Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting,
dan
5. Untuk mengetahuifungsi-
fungsi dari manajemen dan
fungsi manajemen
yang merupakan tanggung
jawab manajer publik
6. Untuk mengetahui tahap-
tahap perkembangan
manajemen publik.
1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan
makalah ini antara lain.
1. Bagi penulis: Untuk
meningkatkan pengehtahuan
bagi penulis
2. Bagi pembaca: Untuk
dijadikan bahan acuan atau
referensi bagi pembaca
3. Untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Teori
Administrasi Negara.
1.5. Metode Penelitian
1. Metode Pustaka
Metode Pustaka yaitu metode
tang dilakukan dengan
mempelajari
dan mengumpulkan data
dari pustaka yang
berhubungan dengan alat,
baik berupa abuku maupun
informasi di internet

Anda mungkin juga menyukai